Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 5 Manajemen Keuangan

Nama Mahasiswa : Joko Fitriyono


NIM : 530035234

Soal Diskusi 5:

1. Apakah yang dimaksud dengan:

1. Risiko (Risk)
2. Risiko financial (financial Risk)
3. Resiko berdiri sendiri (stand alone risk)
4. Keuntungan (Return)
5. Portofolio

2. Perkiraan imbal hasil saham C dan D sesuai dengan probabilitas kondisi ekonominya sebagai
berikut :

Kondisi Ekonomi Probabilitas Saham C (%) Saham D (%)


1 Resesi 0,2 2 -5

2 Normal 0,6 18 20

3 Boom 0,2 25 30

       

1. Hitunglah return yang diharapkan dan risiko setiap saham


2. Hitung imbal hasil yang diharapkan dan risiko portfolio jika proporsi antara saham C dan
saham D adalah 40% : 60%.

Tanggapan Diskusi 5:

1. 1) Risiko (Risk)

Secara umum risiko dapat didefinisikan didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan,
atau risiko adalah adalah penyimpangan hasil yang diperoleh dari yang diharapkan.
Apapun definisi risiko, setidaknya mencakup dua aspek penting, yaitu aspek
probabilitas/kemungkinan dan aspek kerugian/dampak.
Pengertian risiko menurut para ahli:
 Eddie Cade (2002) menyatakan bahwa definisi risiko berbeda-beda, tergantung
pada tujuannya. Definisi risiko yang tepat menurutnya dilihat dari sudut pandang
adalah, exposure terhadap ketidakpastian pendapatan.
 Philip Best (2004) menyatakan bahwa risiko adalah kerugian secara finansial, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Risiko bank adalah keterbukaan terhadap
kemungkinan rugi (exposure to the change of loss).
 Menurut Griffin (2002:715), risiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa depan
atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. 
 Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott (1978), risiko didefinisikan sebagai;
a. Kans kerugian – the chance of loss
b. Kemungkinan kerugian – the possibility of loss
c. Ketidakpastian – uncertainty
d. Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan – the dispersion of actual
from expected result
e. Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan – the probability of
any outcome different from the one expected

2) Risiko financial (financial Risk)

Risiko finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya pergerakan pada pasar
finansial yang tidak dapat diperkirakan. Risiko ini berkaitan dengan kerugian yang mungkin
dihadapi dalam pasar finansial, seperti kerugian akibat pergerakan tingkat suku bunga atau
adanya kegagalan (defaults) dalam obligasi finansial.
Risiko keuangan menurut Brigham dan Houston (2006:17) adalah “tambahan risiko yang
dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk
mendapatkan pendanaan melalui utang.” Risiko keuangan diakibatkan oleh transaksi-
transaksi keuangan. Secara konseptual, pemegang saham akan menghadapi sejumlah risiko
yang inheren pada operasi perusahaan. Jika sebuah perusahaan menggunakan utang, maka
hal ini akan mengkonsentrasikan risiko bisnis pada pemegang saham biasa.

3) Resiko berdiri sendiri (stand alone risk)

Merupakan risiko yang akan dihadapi investor jika dia hanya memiliki satu jenis aktiva, baik
aktiva riil maupun aktiva keuangan. Atau dalam hal asset merupakan risiko investor yang
akan dihadapi jika seorang investor hanya mengadakan satu aset (sebagian besar aset
diadakan di portofolio). Stand-alone risk berguna untuk memahami risiko dalam konteks
portofolio. Tidak ada investasi yang harus dilakukan kecuali tingkat pengembalian yang
diharapkan cukup tinggi untuk mengkompensasi para investor untuk risiko yang diperoleh
dari investasi. Misalnya, dapat dipastikan bahwa beberapa investor akan bersedia untuk
membeli saham perusahaan minyak jika pengembalian yang diharapkan lebih besar.

4) Keuntungan (Return)

Harapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang
terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan
tersebut sering disebut sebagai return.

Eduardus Tandelilin (2001) mengemukakan bahwa: “Return merupakan salah satu faktor
yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.” Singkatnya return
adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi.
Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return
dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.

Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor
di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi ini sifatnya belum terjadi.

Suad Husnan (2005) menyebutkan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) adalah laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada perusahaan
emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi oleh
prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan mengharapkan return
tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang dilakukannya telah selesai maka
investor akan mendapat return realisasi (realized return) yang telah dilakukan.

5) Portofolio

Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran
dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor.
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau
gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga
finansial seperti deposito, properti atau real aset, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan
lainnya. Portofolio merupakan kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk
memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari suatu portofolio investasi tentunya
sangat tergantung pada individu masing-masing investor.

Portofolio menggambarkan kepemilikan dari pada instrumen investasi yang disusun dengan
perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil yang optimal melalui penyebaran risiko.
Portofolio mempunyai beberapa alternatif variasi dengan pertimbangan investor harus
melihat risiko dan tingkat keuntungan yang bergerak positif didalam portofolio. Portofolio
merupakan sekumpulan investasi yang menyangkut identifikasi saham-saham yang mana
akan dipilih dan menentukan proporsi dana yang ditanamkan pada masing-masing saham
tersebut.

2. Perkiraan imbal hasil saham C dan D sesuai dengan probabilitas kondisi ekonominya sebagai
berikut :
Kondisi Ekonomi Probabilitas Saham C (%) Saham D (%)
1 Resesi 0,2 2 -5

2 Normal 0,6 18 20

3 Boom 0,2 25 30

       
1) Hitunglah return yang diharapkan dan risiko setiap saham

 Untuk menghitung expected return, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

n
E(R) = ∑ Ri Pi
i=1

Dimana:
R = rate of return pada saham i
P = probabilitas atas tingkat pengembalian saham i
Tanda sigma pada dasarnya merupakan penjumlahan atau akumulasi dari perkalian
antara tingkat pengembalian dan probabilitas

Jadi return masing-masing saham:


E(RC) = (0,2).2 + (0,6). 18 + (0,2).25
= 0,4 +10,8 +5
= 16,2 %

E(RD) = (0,2).-5 + (0,6). 20 + (0,2).30


= -1 + 12 + 6
= 17 %

 Risiko setiap saham:


Untuk mengukur kerapatan distribusi probabilitas, digunakan deviasi standar ( σ)

σ = √ Σ (Ri – R )2 . Pi

Semakin kecil deviasi standar, semakin rapat distribusi probabilitas. Sebagai akibatnya
semakin kecil risiko.

Jadi risiko masing-masing saham:


σ (RC) = √ (2-16,2) 2 . (0,2)) + ((18-16,2) 2 . (0,6)) +((25-16,2) 2 . (0,2))
= √ (202 . 0,2) + (3,24 . 0,6) + (77,4 . 0,2)
= √ 40,33 + 1,94 + 15,48
= √ 57,76
= 7,6

σ (RD) = √(-5- 17) 2. (0,2) + (20-17) 2. (0,6) +(30-17) 2. (0,2)


= √ (484 . 0,2) + (9 . 0,6) + (169 . 0,2)
= √ 96,80 + 5,40 + 33,80tngkat risiko
= √ 136,00
= 11,66
Jadi dapat disimpulkan bahwa expected return pada kondisi ekonomi dan probabilitas
diatas yang paling menguntungkan adalah saham D yakni mempunyai tingkat
pengembalian sebesar 17% dibanding saham C yang sebesar 16,2%. Namun demikian
saham D memiliki risiko yang lebih besar yaitu sebesar 11,66% dibanding saham C yang
hanya sebesar 7,6%.

2) Hitung imbal hasil yang diharapkan dan risiko portfolio jika proporsi antara saham C
dan saham D adalah 40% : 60%

 Return yang diharapkan dari suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang (weighted
average) dari semua return yang diharapkan dari sekuritas-sekuritas dalam portfolio:

n
Rp = ∑ Wi Ri
i=1

Proporsi saham =
Saham C 40% dengan return 16,2%
Saham D 60% dengan return 17%

Jadi Return portfolio = (40% . 16,2%) + (60% . 17%)


= 6,48% + 10,20%
= 16,68%

 Risiko Portfolio

n
σp = ∑ Wi σi
i=1

Proporsi saham =
Saham C 40% dengan tingkat risiko 7,6%
Saham D 60% dengan tingkat risiko 11,66%

Risiko Portfolio = (40% . 7,6%) + (60% . 11,66%)


= 3,04% + 7%
= 10,04%

Anda mungkin juga menyukai