Anda di halaman 1dari 12

Putri Rahma Dini, M.Tr.

Keb

PROGRAM TINDAK
LANJUT ASUHAN
NIFAS DIRUMAH

Putrirahmadini91@gmail.com
Jadwal Kunjungan Rumah
• Jadwal kunjungan rumah bagi ibu post partum mengacu pada kebijakan teknis pemerintah, yaitu 6 hari, 2 mingg
u, dan 6 minggu post partum.
• Dari pemenuhan target pertemuan antara bidan dengan pasien sangat bervariasi, dapat dilakukan dengan meng
unjungi rumah pasien atau pasien yang datang ke bidan atau RS ketika mengontrolkan kesehatan bayi dan diriny
a.
• Kualitas pertemuan yang lebih banik adalah jika nakes yang mengunjungi rumah pasien karena hasil dari evaluas
i akan lebih lengkap dan valid.
• Bidan akan mengetahui dengan jelas bagaimana kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayinya sehari-ha
ri dan kedala yang ia alami dengan kondisinya dirumah.
• Selain itu, informasi yang bidan sampaikan kepada keluarga pasien juga akan lebih mengena karena bidan akan
dapat lebih mudah dalam menyesuaikan isi informasi dengan kondisi rumah dan lingkungannya, termasuk peluan
g adat yang berlaku dalam masyarakat itu.
Asuhan Lanjutan Masa Nifas di Rumah
1. Enam Hari Post Partum
• Biasanya pada periode ini pasienlah yang datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kesehatan
dirinya sekaligus bayinya.
• Dari beberapa hasil pengkajian yang dilakukan, bentuk asuhan yang diberikan oleh bidan dalam kaitanny
a dengan perubahan psikologis ibu, antara lain:
 Apabila terjadi baby blues maka bidan harus melakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga, serta
meningkatkan dukungan mental terhadap pasien dengan melibatkan keluarga.
 Menganjurkan dan memfasilitasi ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya.
 Membantu ibu untuk memulai membiasakan menyusui sesuai permintaan bayi (on demand)
 Memberi pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu
dan istirahat yang cukup
2. Dua minggu post partum
• Dalam kunjungan ini, bidan perlu mengevaluasi ibu dan bayi.
• Pengkajian terhadap ibu meliputi:
 Persepsinya tentang persalinan dan kelahiran, kemampuan kopingnya yang sekarang, dan bagaimana ia meresp
on terhadap bayinya.
 Kondisi payudara meliputi congesti, apkah ibu menyusui atau tidak, tindakan kenyamanan apa yang ia gunakan u
ntuk mengurangi kenyamanan. Selain itu apakah ibu mengalami nyeri payudara (lecet, pembengkakan payudara,
merah, panas, dll)
 Asupan makanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya
 Nyeri, kram abdomen, fungsi bowel
 Adanya kesulitan atau ketidaknyamanan dengan urinasi
 Jumlah, warna, dan bau perdarahan lochea
 Nyeri, pembengakakn perineum, dan jika ada jahitan, lihat kerapatan jahitan. Ibu mungkin perlu cermin dan mem
eriksakannya sendiri atau meminta pasangannya untuk memeriksakannya jika ia melaporkan adanya gejala-gejal
a tersebut.
 Adanya hemoroid dan tindakan kenyamanan yang digunakan
 Adanya nyeri, edema dan kemerahan pada ekstremitas bawah
 Apakah ibu mendapatkan istrhat yang cukup, baik pada siang maupun malam hari
 Siapa yang ada untuk membantu ibu baru dengan manajemen rumah tangganya dan bagaimana bantuan ini dibe
rikan (berguna atau mengganggu)
 Tingkat aktivitas saat ini, dalam hal perawatan BBL, rumah tangga, dan latihan (kegel dan pengencangan abdom
en)
 Bagaimana keluarga menyesuaikan diri dengan adanya bayi baru di rumah
 Tingkat kepercayaan diri ibu saay ini dalam kemampuannya merawat bayi
 Respon ibu terhadap bayi
 Bagaimana kedudukan bayi dalam keluarga
 Sumber-sumber dirumah (fasilitas MCK, bagaimana suplai air, jendela, gorden, suplai perawtan bayi, dll)
Pengkajian terhadap bayi meliputi:

 Bagaimana suplai ASInya, apakah ada kesulitan dalam menyusui?


 Pola berkemih dan BAB, termasuk frekuensinya
 Warna kulit bayi, ikterus atau sianosis
 Keadaan tali pusat, tanda-tanda infeksi
 Keadaan genital
 Bagaimana bayi bereaksi thdp lingkungan sekitar, termasuk apakah bayi dpt tidur dengan nyenya
k, tidur pulas dan tampak puas setelah menyusu, sering menanguis, sangat tajam perhatiannya s
aat terjaga, dll
Pemeriksaan fisik singkat pada ibu:
 Tekanan darah
 Suhu tubuh
 Keadaan payudara
 Pengkajian abdomen
 Pemeriksaan perineum, termasuk pengkajian lochea
Pemeriksaan fisik singkat pada bayi:

 Vital sign
 Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi: turgor kulit, cekungan fontanel (ubun-u
bun besar)
 Auskultasi jantung dan paru-paru
 Pemeriksaan tali pusat
 Pemeriksaan sirkumsisi (jika sudah disirkumsisi)
 Penapisan untuk ikterus
 Observasi untuk responsivitas/perhatian
 Pengkajian kesejahteraan fisik dan kekuatan pernafasan
Bentuk asuhan yang diberikan dalam tahap ini, antara lain:

 Mendorong suami dan keluarga untuk lebih perhatikan ib


u nifas
 Memberikan dukungan mental dan apresiasi atas apa ya
ng telah dilakukan oleh ibu untuk meningkatkan kemamp
uan dan keterampilannya merawat bayi dan dirinya
 Memastikan tidak ada kesulitan dalam proses menyusui
3. Enam minggu post partum
• Pengkajian seperti pada kunjungan 2 minggu post partum, di t
ambah:
 Permulaan hubungan seksual  jumlah waktu, penggunaan kontrasepsi, dispareuni, kenikmatan, dan ke
puasan wanita terhadap pasangan
 Metode KB yangdiinginkan, riwayat KB yang lalu
 Hubungi bidan, dokter dan RS mengenai masalah yang ada
 Adanya gejala demam, kedinginan, pilek dan sebagainya
 Keadaan payudara
 Fungsi perkemihan
 Latihan pengencangan otot perut
 Fungsi pencernaan, konstipasi, dan bagaimana penangannya
 Resolusi lochea, apakah haid sudah mulai lagi
 Kram atau nyeri tungkai
Penyuluhan Masa Nifas
 Gizi
 Suplemen Zat Besi dan Vitamin A
 Kebersihan diri dan bayi
 Istirahat dan tidur
 Pemberian ASI
 Latihan/senam nifas
 Hubungan seksual
 KB
 Tanda-tanda bahaya

Isi dari materi penyuluhan selalu disesuaikan dengan kondisi pasien, mulai dari berapa lama waktu s
etelah melahirkan, persalinan spontan atau tidak, paritas, sampai keadaan bayi normal atau tidak.
THANK YOU!!!

Putrirahmadini91@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai