Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN

KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TNI


Periode Bulan Oktober 2020

Direktorat Pelaksanaan Anggaran


Jakarta, 26 Oktober 2020
REALISASI ANGGARAN

2
Tren Realisasi Belanja
Periode Januari s.d. Oktober Tahun 2016-2020
R e a lisa si A ng g a ra n (da la m triliun rupia h)

1. Dari tren realisasi periode sd September


2016-2020, persentase realisasi total sampai
dengan September berada di kisaran 65%.
2. Realisasi periode Oktober terlihat lebih
45 90.0%
rendah jika dibandingkan dengan periode
40 80.0% Oktober 2019, hal tersebut disebabkan cut
off hanya sampai pada tanggal 23 Oktober
35 70.0%
65.5% 64.7%
66.3% 65.5%
2020.
30 61.4% 60.0% 3. Dari tiga jenis belanja, hanya Belanja Pegawai

3 0 .4 1
yang memiliki jumlah realisasi yang lebih

% R e a lisa si
2 6 .0 0

2 5 .9 9

2 5 .6 7
25 50.0%
rendah dibandingkan tahun 2019, hal
4 1 .7 4

3 9 .7 0
tersebut disebabkan kebijakan tidak
2 1 .1 2

20 40.0%
3 5 .3 5
3 3 .1 5

3 3 .0 3

15 30.0%
diberikannya Tunjangan Kinerja ke-13 dan
THR ke-13 tahun 2020 kepada pejabat eselon

2 0 .3 5
1 8 .3 5

1 7 .0 6

10 1 4 .6 1 20.0%
III ke atas.
1 1 .4 7

5 10.0% 4. Percepatan realisasi belanja barang dan


belanja modal pada awal triwulan IV tahun
0 0.0%
2016 2017 2018 2019 2020 2020 berdampak pada meningkatnya realisasi
Bel.Pegawai Bel.Barang Bel.Modal Real Bel.Pegawai belanja barang dan belanja modal
Real Bel.Barang Real Bel.Modal Real Total

Cut Off data s.d. 23-10-2020


dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Pagu dan Realisasi Belanja – Per Jenis Belanja
Sesuai Perpres 72 Tahun 2020 (24 Juni 2020) anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI turun dari Rp127,36 triliun menjadi
sebesar Rp117,91 triliun. Kemudian terdapat penambahan antara lain anggaran untuk PEN sebesar Rp8,06 triliun pada UO
Kemhan dan 1,4 triliun pada Mabes TNI, serta beberapa revisi yang lain sehingga pagu saat ini menjadi Rp138,15 triliun.

Cut Off data s.d. 23 Okt 2020 *dalam triliun rupiah


APBN 
Jenis Pagu DIPA % Kontribusi Sisa
APBN (Perpres Realisasi % Realisasi Sisa Blokir
Belanja (Per 23 Oktober 2020) Pagu
72/2020)
B. Pegawai
B. Barang
B. Modal
Total

1. Realisasi anggaran sampai dengan tanggal 23 Oktober 2020 sebesar 65,48%. Realisasi didominasi oleh Belanja Pegawai yang telah
merealisasikan 74,89 persen dari total pagu belanjanya.
2. Realisasi Belanja Modal masih rendah disebabkan:
a. Sebagian kontrak belanja modal memiliki jatuh tempo di bulan November dan Desember tahun 2020.
b. Terdapat beberapa penyedia luar negeri yang menunda atau membatalkan pekerjaan/kontrak selama masa pandemi Covid-19.
c. Masih terdapat blokir sebesar Rp6,07 triliun yang berasal dari sumber dana Rupiah Murni Pendamping (RMP) sebesar Rp5,22
triliun dan Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar Rp0,85 triliun (blokir karena loan agreement untuk PHLN belum selesai).
Pagu Realisasi Belanja – Per Jenis Belanja Per UO
Data 23 Okt 2020, dalam triliun rupiah
Nama UO Jenis Belanja Nama Belanja Pagu Realisasi Blokir % Sisa Pagu Terkontrak Realisasi
51 Belanja Pegawai
52 Belanja Barang
Kementerian Pertahanan
53 Belanja Modal
TOTAL UO KEMHAN
51 Belanja Pegawai
52 Belanja Barang
Markas Besar TNI
53 Belanja Modal
TOTAL UO MABES TNI
51 Belanja Pegawai
52 Belanja Barang
Markas Besar TNI AD
53 Belanja Modal
TOTAL UO MABES TNI AD
51 Belanja Pegawai
52 Belanja Barang
Markas Besar TNI AL
53 Belanja Modal
TOTAL UO MABES TNI AL
51 Belanja Pegawai
52 Belanja Barang
Markas Besar TNI AU
53 Belanja Modal
TOTAL UO MABES TNI AU
TOTAL

1. Sampai dengan tanggal 23 Oktober 2020, terdapat beberapa jenis belanja pada masing-masing UO yang belum mencapai 50% dari pagu. Masing-masing
UO agar fokus kepada jenis belanja yang masih memiliki realisasi di bawah 50%. Perlu pemetaan masalah dan penyusunan solusi yang segera mengingat
waktu pelaksanaan anggaran hanya tinggal bulan November dan Desember 2020.
2. Apabila kendala dalam belanja modal adalah terkait dengan penyesuaian kontrak dari singleyear menjadi multiyears, agar segera diselesaikan
penyesuaiannya.
3. Untuk UO Kemhan agar segera menyelesaikan permasalahan blokir karena jumlah blokir mencapai 23% dari pagu belanja modal UO Kemhan.
4. Atas kegiatan yang dibatalkan karena pandemi covid-19, alokasi dapat dialihkan ke belanja lain yang dapat segera direalisasikan.
Analisis Per Jenis Belanja : UO Kemhan
Kode Kelompok Belanja Pagu Realisasi %Real Sisa Blokir
Belanja 1. Belanja pegawai mencapai 73,70%
1 2 3 4 5=4/3 6=3-4 terhadap pagu DIPA. Serapan terendah
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS pada belanja Lembur (58,1%) karena
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
5122 Belanja Lembur adanya pandemi COVID-19 yang
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai mengakibatkan berkurangnya lembur.
5124 Transito
Total Belanja Pegawai   2. Terdapat blokir pada UO Kemhan senilai
5211 Belanja Barang Operasional Rp6.070,3 miliar yang perlu segera
5212 Belanja Barang Non Operasional diselesaikan/buka blokir.
5218 Belanja Barang Persediaan
5221 Belanja Jasa 3. Pada belanja perjalanan dinas luar negeri
5231 Belanja Pemeliharaan baru terealisasikan sebesar 55,3% dari
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri pagu. Sisa pagu yang tidak dapat terserap
5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada segera dioptimalisasi untuk belanja lain
masyarakat/Pemda yang membutuhkan dan dapat
5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan direalisasikan segera.
kepada masyarakat/Pemda
Total Belanja Barang
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
4. Realisasi per jenis belanja modal terendah
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan terdapat pada Belanja Modal Peralatan
5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Mesin sebesar 44,4%  perlu
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya percepatan .
Total Belanja Modal
TOTAL

6
Analisis Per Jenis Belanja : UO Mabes TNI
Kode Kelompok Belanja Pagu Realisasi %Real Sisa 1. Belanja pegawai mencapai 71,2% terhadap
Belanja pagu DIPA. Serapan terendah pada belanja
1 2 3 4 5=4/3 6=3-4
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Transito (47,66%).
5122 Belanja Lembur 2. Tidak terdapat blokir pada UO Mabes TNI.
5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai 3. Realisasi Belanja Pemeliharaan masih 40,7%.
Transito
Total Belanja Pegawai Hal ini disebabkan banyak pekerjaan
5211 Belanja Barang Operasional pemeliharaan yang jatuh tempo di
5212 Belanja Barang Non Operasional November dan Desember sehingga belum
5218 Belanja Barang Persediaan
dapat direalisasikan sampai dengan Oktober
5221 Belanja Jasa
5231 Belanja Pemeliharaan 2020.
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4. Pada belanja barang persediaan baru
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri terealisas sebesar 53,4% dari pagu. Dapat
Belanja Barang untuk diserahkan kepada
5261 masyarakat/Pemda dilakukan percepatan pada belanja barang
persediaan, atau perkiraan sisa pagu yang
5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan
kepada masyarakat/Pemda tidak dapat terserap dapat dioptimalisasi
Total Belanja Barang  pada belanja lain yang membutuhkan dan
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin dapat direalisasikan segera.
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 5. Belanja modal terealisasi sebesar 34,8%,
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya dengan realisasi terendah pada Belanja
Total Belanja Modal Modal Peralatan dan Mesin sebesar 24,5% 
SUB TOTAL perlu percepatan.

7
Analisis Per Jenis Belanja : UO Mabes TNI AD
Kode Kelompok Belanja Pagu Realisasi %Real Sisa 1. Belanja pegawai mencapai 75,3% terhadap
1 2 3 4 5=4/3 6=3-4 pagu DIPA. Serapan Belanja Pegawai
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS menunjukkan kinerja yang cukup bagus.
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri 2. Tidak terdapat blokir pada UO Mabes TNI AD.
5122 Belanja Lembur
3. Realisasi Belanja Barang Persediaan masih
5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 45,5%. Perlu dilakukan percepatan pada
Total Belanja Pegawai belanja barang persediaan. Apabila
5211 Belanja Barang Operasional diperkirakan ada sisa pagu, dapat dilakukan
5212 Belanja Barang Non Operasional pergeseran ke belanja yang dapat segera
5218 Belanja Barang Persediaan direalisasi.
5221 Belanja Jasa
5231 Belanja Pemeliharaan 4. Belanja modal terealisasi sebesar 55,4%.
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri dengan realisasi terendah pada Belanja Modal
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri Peralatan dan Mesin sebesar 42,0%.
5251 Belanja Barang BLU 5. Belanja modal BLU perlu mendapat perhatian
Belanja Barang untuk diserahkan kepada
5261 masyarakat/Pemda karena baru merealisasikan sebesar 42,3% dari
Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
pagu belanja modalnya.
5263 masyarakat/Pemda
Total Belanja Barang
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya
5371 Belanja Modal BLU
Total Belanja Modal
TOTAL
8
Analisis Per Jenis Belanja : UO Mabes TNI AL
Kode Kelompok Belanja Pagu Realisasi %Real Sisa 1. Belanja pegawai mencapai 73,7% terhadap pagu
Belanja DIPA. Realisasi Belanja Pegawai menunjukkan
1 2 3 4 5=4/3 6=3-4 kinerja yang baik.
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri 2. Tidak terdapat blokir pada UO Mabes TNI AU.
5122 Belanja Lembur 3. Belanja barang terealisasi sebesar 73,4% dari pagu.
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai
5124 Jenis belanja yang memiliki sisa pagu signifikan
Transito
Total Belanja Pegawai terdapat pada Belanja Pemeliharaan. Hal ini
5211 Belanja Barang Operasional disebabkan banyak pekerjaan pemeliharaan yang
5212 Belanja Barang Non Operasional jatuh tempo di Bulan November dan Desember
5218 Belanja Barang Persediaan sehingga belum dapat direalisasikan sampai dengan
5221 Belanja Jasa bulan Oktober 2020.
5231 Belanja Pemeliharaan
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4. Pada belanja perjalanan dinas luar negeri anggaran
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri baru terealisasikan sebesar 18,2% dari pagu. Sisa
5251 Belanja Barang BLU pagu yang tidak dapat terserap dapat
Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan dioptimalisasi pada belanja lain yang
5263
kepada masyarakat/Pemda membutuhkan dan dapat direalisasikan segera.
Total belanja Barang
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5. Belanja modal terealisasi sebesar 59,4%. Realisasi
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan per jenis belanja modal relatif on track dengan per
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya jenis belanja terealisasi di atas 50%.
5371 Belanja Modal BLU
Total Belanja Modal 6. Belanja modal BLU perlu mendapat perhatian
SUB TOTAL karena baru merealisasikan sebesar 18,4% dari
pagu belanja modalnya.

9
Analisis Per Jenis Belanja : UO Mabes TNI AU
%Real 1. Belanja pegawai mencapai 76,3% terhadap pagu
Kode Kelompok Belanja Pagu Realisasi Belanja Sisa
DIPA. Realisasi Belanja Pegawai menunjukkan kinerja
1 2 3 4 5=4/3 6=3-4 yang baik.
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
2. Tidak terdapat blokir pada UO Mabes TNI AU.
5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
5122 Belanja Lembur 3. Belanja barang terealisasi sebesar 68,4% dari pagu.
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Jenis belanja barang yang memiliki realisasi terendah
5124 Transito
yaitu belanja barang persediaan (45,3%). Perlu segera
Total Belanja Pegawai dilakukan percepatan untuk belanja barang
5211 Belanja Barang Operasional persediaan. Apabila diperkirakan terdapat sisa pagu,
5212 Belanja Barang Non Operasional dapat dialokasikan ke belanja lain yang dapat segera
5218 Belanja Barang Persediaan direalisasikan.
5221 Belanja Jasa
4. Belanja modal terealisasi sebesar 55,4% dari pagu.
5231 Belanja Pemeliharaan
Belanja modal peralatan dan mesin memiliki sisa pagu
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri
terbesar yaitu Rp1,06 triliun. Penyebab rendahnya
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri
5251 Belanja Barang BLU belanja modal peralatan dan mesin yaitu beberapa
Total Belanja Barang pekerjaan jatuh tempo di November dan Desember
5311 Belanja Modal Tanah sehingga belum dapat dilakukan pembayaran.
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5. Belanja modal BLU perlu mendapat perhatian
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan karena baru merealisasikan sebesar 13,91% dari
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya pagu belanja modalnya.
5371 Belanja Modal BLU
Total Belanja Modal
Sub Total

10
DATA KONTRAK

11
Data Kontrak Per UO Per Jenis Belanja
*Data 23 Okt 2020, dalam miliar rupiah
Belanja Barang Belanja Modal
Eselon I/UO Jumlah Nilai Realisasi Jumlah Realisasi Keterangan
Real % Nilai Kontrak Real %
Kontrak 52 Kontrak Kontrak Kontrak 53 Kontrak
UO Kemhan
UO Mabes TNI Data kontrak tidak
memisahkan kontrak yang
UO TNI AD telah dialihkan ke Kontrak
Tahun Jamak dan
UO TNI AL Rekomposisi
UO TNI AU
Total

1. Kontrak Belanja Barang sejumlah x kontrak dan pagu senilai Rpx triliun dengan realisasi senilai Rpx triliun atau sebesar
76%.
2. Kontrak Belanja Modal sejumlah x kontrak dan pagu senilai Rpx triliun dengan realisasi senilai Rpx triliun atau sebesar 75%.
3. Terhadap kontrak tahunan pengadaan barang/jasa yang direncanakan jatuh tempo pada bulan November dan Desember
2020 agar memperhatikan batas-batas pengajuan SPM sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2020 tentang
Pedoman Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2020.
Data Kontrak Per UO Per Jatuh Tempo Termin
*Data 23 Okt 2020, dalam miliar rupiah

Nilai Realisasi Persentase


Sisa Kontrak Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Nama UO Kontrak Kontrak Realisasi
Terlapor (Telah SP2D)
(Belum SP2D) November Desember
Kontrak
UO Kemhan
UO Mabes TNI
UO Mabes TNI AD
UO Mabes TNI AL
UO Mabes TNI AU
Total

1. Hingga akhir tahun anggaran masih terdapat kontrak belum selesai sebesar x triliun atau sebesar 24,29%, yang terbagi
antara bulan Oktober, November dan Desember.
2. Dalam hal ditemukan potensi kontrak yang tidak dapat diselesaikan, agar berkoordinasi dengan penyedia/rekanan untuk
penyesuaian kontrak.
3. Terhadap termin telah jatuh tempo dan progress pekerjaan telah selesai, agar segera ke KPPN untuk mengajukan
pembayaran kepada rekanan.
4. Perlu diperhatikan batas-batas pengajuan SPM ke KPPN sesuai dengan langkah-langkah akhir tahun anggaran 2020.
PROYEKSI REALISASI TAHUN 2020
POTENSI KETIDAKSERAPAN BELANJA TAHUN 2020

14
Data Proyeksi Belanja, Target Realisasi dan Potensi Realokasi
Proyeksi Realisasi Belanja Tahun 2020 (per 22 Oktober 2020)
Dalam triliun
Rp
100.00 24,000 100.0% 94.3%
Des; 90.10 91.8%
91.6%
90.00 Proyeksi Belanja Total 2020 Des; 86.1 90.0% Proyeksi Belanja Total 2020 Berdasar RPD Hal. III
80.0%
DIPA
80.00 19,000
(per UO) 70.9%
67.9%
70.0%
70.00
14751.9214689
60.0%
60.00 13,409 14,000
12,412 12040.73 50.0%
50.00 11,178
40.0%
8,932
40.00 8,374 9,000
7,392 30.0%
6,565
30.00 5,374 20.0%
20.00 2,847 4,000 10.0%

10.00 0.0%
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des
0.00 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des (1,000)

Real Bulanan 2020 Proy Bulanan Sept-Des % Real 2019 #REF! % Real 2020
Kementerian Pertahanan Markas Besar TNI Markas Besar TNI AD
Markas Besar TNI AL Markas Besar TNI AU
% Proy Sept-Des

1. Proyeksi realisasi tahun 2020 berdasarkan Hal III DIPA terhitung sebesar 86,1%, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2019 yang
mencapai 90,10%. Apabila perhitungan proyeksi realisasi Kemhan/TNI berbeda dan nilainya lebih tinggi, maka Halaman III DIPA perlu
perlu dilakukan pemutakhiran/update.
2. Apabila proyeksi dari Halaman III DIPA dilihat per UO, maka UO Kemhan dan UO Mabes TNI memiliki proyeksi yang sangat rendah. Hal ini
disebabkan rencana belanja barang dan belanja modal yang dicantumkan di halaman III DIPA belum diperbarui/update.
Data Proyeksi Belanja, Target Realisasi, dan potensi Realokasi
Target Realisasi Oktober sd Desember 2020

Proyeksi Realisasi Kementerian Pertahanan/TNI


Realisasi s.d 22 Oktober 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 0,81% YoY dan sampai akhir tahun diproyeksikan terealisasi 86,1%.

TA. 2019 TA. 2020


(Rp Miliar) (Rp Miliar)
BAGIAN ANGGARAN / REALISASI JAN –OKT PROYEKSI (RPD Hal. III DIPA)
JENIS BELANJA DIPA DIPA TOTAL % thd
(Pagu) REALISASI % (Pagu) (JAN - DES) DIPA
RPD REALISASI Deviasi Okt Nov Des OKT - DES

012 KEMHAN/TNI 123.747,29 79.536,5 64,3% 138.153,3 92.183,57 89.915,0 2.268,6 14.751,9 14.689,0 12.040,7 41.481,7 118.913,3 86,1%

51 BELANJA PEGAWAI 52.670,49 41.707,5 79,2% 53.007,8 41.836,32 39.691,5 2.144,9 4.484,3 5.709,2 5.462,3 15.655,8 53.007,8 100,0%

52 BELANJA BARANG 37.236,05 24.480,8 65,7% 42.894,7 32.448,05 30.026,9 2.421,2 5.256,9 4.934,6 3.653,3 13.844,8 41.036,0 95,7%

53 BELANJA MODAL 33.840,75 13.348,2 39,4% 42.250,9 17.899,20 20.196,6 -2.297,4 5.010,7 4.045,2 2.925,1 11.981,0 24.869,6 58,9%

Terdapat anggaran sebesar Rp2.286 miliar yang harus direalisasikan sampai akhir bulan Oktober 2020 agar sesuai dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang
diajukan pada Hal. III DIPA 2020. Sampai akhir tahun diproyeksikan terealisasi sebesar Rp118.913,3 miliar atau 86,1% terhadap pagu DIPA. Rendahnya realisasi
sampai dengan Oktober 2020 diantaranya disebabkan oleh:
a. Sebagian kontrak belanja modal memiliki jatuh tempo di bulan November dan Desember tahun 2020.
b. Terdapat beberapa penyedia luar negeri yang menunda atau membatalkan pekerjaan/kontrak selama masa pandemi Covid-19.
c. Masih terdapat blokir sebesar Rp6,07 triliun yang berasal dari sumber dana Rupiah Murni Pendamping (RMP) sebesar Rp5,22 triliun dan Pinjaman Luar
Negeri (PLN) sebesar Rp0,85 triliun (blokir karena loan agreement untuk PHLN belum selesai).
Data Proyeksi Belanja, Target Realisasi, dan potensi Realokasi
Potensi Realokasi (Per Jenis Belanja)

Berdasarkan halaman III DIPA, dari pagu sebesar Rpx triliun, diproyeksikan akan terserap sebanyak x triliun atau 86,1% dari pagu. Sisanya
sebanyak Rpx triliun atau 13,9% dari pagu diperkirakan tidak dapat terserap. Belanja yang tidak terserap tersebut diperkirakan terjadi pada
akun-akun dengan rincian sebagai berikut:
Jen Uraian Potensi Tidak % dari Keterangan
bel Terserap (Rp) Pagu

Belanja Berdasarkan halaman III DIPA, diperkirakan realisasi belanja pegawai mencapai 100% dari pagu.
51
Pegawai
1. Berkurangnya kegiatan operasi prajurit. Serta berkurangnya kegiatan yang bersifat integratif yang
melibatkan 3 Unsur (TNI AD, TNI AL, TNI AU) mengakibatkan berkurangnya realisasi Bahan Bakar Minyak
Belanja dan Pelumas.
52
Barang 2. Supplier luar negeri tidak dapat menyediakan barang/jasa karena pandemi covid-19 ,seperti penyediaan
suku cadang pesawat, pelatihan pengoperasian alutsista, dll

1. Alokasi belanja modal terjadi penyesuain alokasi yang mengakibatkan beberapa pekerjaan/kontrak
dibatalkan atau diubah dari singleyear ke multiyears.
Belanja 2. Masih terdapat blokir sebesar Rp6,07 triliun dari sumber dana Rupiah Murni Pendamping dan Pinjaman
53 Luar Negeri.
Modal
3. Supplier luar negeri tidak dapat menyediakan barang/jasa karena pandemi covid-19 ,seperti pengadaan
Alat Utama Sistem Senjata, Alat Pendukung, dll

Total

1. Perlu akselerasi realisasi belanja terutama pada Belanja Modal yang saat ini masih 48% untuk menghindari besarnya potensi ketidakserapan
anggaran.
2. Atas potensi anggaran yang tidak terserap, terdapat potensi realokasi untuk kegiatan lain membutuhkan tambahan dukungan
anggaran. Kemhan/TNI dapat memetakan potensi realokasi tersebut dan menyampaikan ke Dit. PA sebagai tambahan pertimbangan ketika
pengajuan revisi realokasi.
TELAAH OUTPUT

18
Monitoring Output Generik
(data per 23 Oktober 2020)
Kode Output Pagu Realisasi Sisa % Realisasi
951 Layanan Audit Internal
(UO Mabes TNI AU)
952 Layanan Perencanaan
(UO Mabes TNI AU)
962 Layanan Perkantoran
(Semua UO)
965 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
(UO Kemhan)
994 Layanan Umum
(UO Mabes TNI AU)
TOTAL

Secara umum, realisasi output generik cukup bagus, dengan total realisasi 75,01% dari pagu, yang mengindikasikan dukungan untuk
kegiatan umum telah dijalankan sesuai rencana.
Identifikasi Permasalahan pada Output Teknis
Terdapat output teknis dengan realisasi rendah yang perlu menjadi perhatian.
(data per 23 Oktober 2020)
Output Pemilik Output Pagu Realisasi Sisa % Realisasi
Dukungan Pengadaan Alutsista UO Kemhan
Dukungan Pengadaan/Penggantian UO Mabes TNI AD
Materiil Non Alutsista UO Mabes TNI AU
Manajemen Perencanaan UO Kemhan
Dukungan Pengadaan Non-Alut UO Mabes TNI
Laporan Operasional Pertahanan UO Mabes TNI
UO Kemhan, UO Mabes
Dukungan Sarana dan Prasarana
TNI AD, UO Mabes TNI
Fasilitas Kesehatan
AL, UO mabes TNI AU
Dukungan pengadaan/penggantian
UO Mabes TNI AU
pesawat udara dan lainnya
UO Kemhan, UO Mabes
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
TNI AD, UO Mabes TNI
Fasilitas Kesehatan
AL, UO mabes TNI AU

1. Dari 389 output teknis pada Kemhan & TNI, terdapat, sebanyak 273 (71% dari total jumlah output teknis) telah terealisasi sebanyak
lebih dari 55% dari pagunya.
2. Sebanyak 116 output (29% dari jumlah output) masih memiliki realisasi di bawah 55%.
3. Masing-masing UO agar fokus pada output yang realisasinya masih rendah dan sisa pagunya signifikan.
4. Masing-masing UO menyusun Rencana Tindak Lanjut atas penyebab rendahnya realisasi pada output teknis tersebut.
Monitoring Output Strategis
Output Strategis yang telah terealisasi di atas 70% dari pagu
Dalam Miliar Rupiah
% Nilai
NO Nama Output Strategis Satuan Volume Pagu Realisasi % Real Catatan:
capaian Capaian
1 Satuan Pengganti Divif 3 Kostrad Di Kodam Kegiatan
XIV/Hsn Dan XVII/Cen • Terdapat 14 (dari 25) output strategis telah
2 Pos Pamtas Pos terealisasi lebih dari 70% pagu
3 Rumah Prajurit TNI AD Unit anggarannya.
4 Pembangunan Dermaga Kri, Sarpras Giat • Namun dalam pengisian nilai capaiannya
Pangkalan Dan Pulau Strategis (Prioritas) belum menggambarkan kondisi yang
5 Lanjutan Pembangunan Yon Komposit Kegiatan sebenarnya.
Saumlaki
• Masing-masing Kepala/pimpinan UO agar
6 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Km mengingatkan jajarannya untuk menginput
Pertahanan Di Wilayah Perbatasan
capaian output pada aplikasi SMART dan
7 Pembangunan Satuan Prioritas Kegiatan SAS (untuk direkon pada aplikasi erekon-
8 Pembangunan Dan Rehabilitasi Perumahan Unit LK).
Prajurit Tni AL (Prioritas)
9 Gedung Dan Bangunan M2 • Detil volume, persentase capaian, dan
10 Pembangunan Divif 3 Kostrad Kegiatan Kegiatan nilai capaian output merupakan salah
Priroitas satu indikator penilaian pada IKPA tahun
11 Kodim Dan Koramil Daerah Perbatasan Kegiatan 2020.
12 Dukungan Pengadaan Rantis, Ranpur, Sucad Kegiatan
Ranpur, Sucad Rantis (Prioritas)
13 Dukungan Pengadaan Alutsista Strategis Paket
14 Pembangunan Sarpras Pangkalan Militer Di Paket
Sorong (Prioritas)

Catatan: Data per 23 Oktober 2020


Monitoring Output Strategis
Output Strategis yang telah terealisasi kurang dari 70% dari pagu
Dalam Miliar Rupiah
% Nilai
NO Nama Output Strategis Satuan Volume Capaian Pagu Realisasi % Real Catatan:
capaian • Terdapat 11 Output Strategis dengan realisasi masih
1 Senjata, Munisi/Alpal yang Terpelihara Kegiatan di bawah 70%.
Kegiatan Prioritas
2 KRI, KAL, Alpung, Ranpur Dan Rantis Matra Unit
Laut Siap Operasional (Prioritas)
Dukungan Pengadaan Alutsista
3 Lanjutan pembangunan Kodam XVIII/Ksr
Kendala: Terdapat pagu blokir sebesar Rp6,07 triliun
Kegiatan
4 KRI, KAL, Alpung Dan Ranpur/Rantis Matra Unit
yang belum terselesaikan
Laut (Prioritas) Untuk persentase capaian agar diupdate menggunakan
5 Pesawat terbang, Senjata dan Sarban yang Pesawat perhitungan progress selesainya pekerjaan/tahapan.
terpelihara Seharusnya persentase capaian tidak 0% karena
6 Dukungan Pengadaan Alutsista Paket realisasi telah dilakukan 52,1% dan 39,3%.
7 Pemberdayaan Industri Pertahanan Laporan
8 Dukungan Pengadaan Alutsista Strategis Paket KRI, KAL, Alpung, Ranpur Dan Rantis Matra Laut
Kegiatan Prioritas Siap Operasional (Prioritas)
9 Dukungan Pengadaan Alutsista Paket OS telah terealisasi sebesar 66,1% dan persentase
10 Pembangunan Pos Pamtas/Posal/Pos Giat capaian menunjukkan 48,6%, namun nilai capaian baru
Kawasan Perbatasan (Prioritas) 1 dari 11.570 unit.
11 Dukungan Pengadaan/Penggantian materiil Set
non alutsista Kegiatan Prioritas

Pagu Realisasi % Realisasi


TOTAL SELURUH OUTPUT STRATEGIS
(25 OS)
REVIEW INDIKATOR KINERJA
PELAKSANAAN ANGGARAN

23
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Umum
Kemhan Mabes TNI Mabes TNI AD Mabes TNI AL Mabes TNI AU
Indikator
 Masing-masing UO agar mengevaluasi 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
IKPAnya. Revisi DIPA
 Penginputan capaian output agar dilakukan Deviasi
di aplikasi erekon-LK dan SMART Halaman III
DIPA
Pagu Minus
Indikator Baru Data Kontrak
Pengelolaan UP
TUP
Terdapat indikator baru pada penilaian IKPA LPJ Bendahara
tahun 2020, yaitu Capaian Output. Dispensasi SPM
Penyerapan
Anggaran
Penyelesaian
Kesulitan Tagihan
Konfirmasi
Bagaimana kendala pelaksanaan Capaian
indikator IKPA di lapangan? Output
Retur SP2D
Renkas
Kesalahan SPM
Masukan K/L Total

Apakah ada masukan mengenai penilaian


IKPA tahun 2020? Data IKPA per 23 Oktober 2020
Langkah-Langkah
Akhir Tahun Anggaran 2020
(PER-20/PB/2020)

25
Ruang Lingkup Pengaturan Akhir Tahun 2020
Langkah-langkah menghadapi akhir tahun (Oktober s.d. November 2020).
Akhir tahun (Desember 2020) terdiri dari 17 hari kerja.

Keputusan Presiden Republik Indonesia


Langkah-langkah Nomor 17 Tahun 2020
menghadapi akhir Mulai 1 Oktober 2020 24 Desember 2020
tahun (Cuti Bersama Libur Natal)
Tanggal Efektif
25 Desember 2020 1-23 Desember 2020
(Hari Libur Nasional Natal)
1 Desember 2020 s.d. (17 hari kerja)
Akhir tahun 28,29,30,31 Desember
23 Desember 2020
2020 (Cuti bersama)

19 hari kerja 21 hari kerja 17 hari kerja


26
Pengajuan SPM-LS Kontraktual

PENGELUARAN
SPM LS Kontraktual
A. Pengajuan SPM Pada Tanggal 1 Oktober 2020 s.d. 16 Desember 2020
• Kontrak sampai dengan tanggal 30 November 2020 didaftarkan paling lambat 3 Desember.
• Kontrak setelah 30 November 2020 harus sudah didaftarkan 5 HK setelah ditandatangani.
• Ketentuan pengajuan SPM LS Kontraktual diatur sejak 1 Oktober 2020 dengan percepatan penyampaian SPM ke
KPPN.
Batas Waktu Penyelesaian
Batas Waktu Pengajuan SPM SPM dengan BAST/BAPP Batas Waktu Penyelesaian SP2D
12 Oktober 2020 s.d. 30 September 2020
23 Oktober 2020 1 s.d. 13 Oktober 2020
Sesuai norma waktu
09 November 2020 14 s.d. 26 Oktober 2020
24 November 2020 27 Okt s.d. 12 Nov 2020
08 Desember 2020 13 s.d. 30 November 2020 11 Desember 2020
15 Desember 2020 1 s.d. 8 Desember 2020 17 Desember 2020
16 Desember 2020 9 s.d. 14 Desember 2020 21 Desember 2020
17 Desember 2020 15 s.d 31 Desember 2020 21 Desember 2020

27
Pengajuan SPM-LS dengan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran
 SPM-LS kontraktual dengan BAST/BAPP tanggal SPM, Asli Jaminan, 1
Surat Kuasa Klaim
15 s.d. 31 Desember 2020 dilampiri dengan
jaminan pembayaran akhir tahun anggaran. Surat BAPP/BAST, Copy
jaminan 3a
pernyataan pemeliharaan
 SPM-LS kontraktual dengan BAST/BAPP tanggal wanprestasi
Surat Pemberitahuan,
15 s.d. 31 Desember 2020 diajukan paling SPNP Copy Surat 3b
Kesangggupan
lambat tanggal 17 Desember 2020. 3d
SP3
 Penyelesaian SP2D paling lambat tanggal 21 Surat pernyataan
wanprestasi, SPNP, 8
Desember 2020. Surat permintaan
klaim SP2D
2
Proses penyelesaian S A T K E Asli Jaminan
4
1. Satker mengajukan SPM-LS kontraktual BAST/BAPP tgl 15-31 Des
3c R
2020 ke KPPN dengan dilampiri asli jaminan dan surat kuasa klaim; 7 5/9
2. KPPN menerbitkan SP2D atas SPM-LS.
Penyedia Brg/Jasa Bank Umum/Lembaga Penjamin

1 Diselesaikan 100% 2 Tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% 3 Wanprestasi


3a. PPSPM menyampaikan 3b. KPA menyampaikan pemberitahuan dilampiri copy 3c. KPA/PPK menerbitkan surat pernyataan wanprestasi dan/atau
BAPP/BAST dilampiri surat pernyataan kesanggupan; pemutusan kontrak, SPNP, SP3 kepada penyedia barang/jasa;
copy jaminan 5. KPPN melakukan klaim pencairan Jaminan pada hari 3d. KPA/PPK menembuskan surat pernyataan wanprestasi dan/atau
pemeliharaan paling kerja berikutnya; pemutusan kontrak, SPNP, SP3 kepada KPPN;
lambat 5 HK setelah • Penyetoran atas klaim Jaminan menggunakan kode 7. Penyedia barang/jasa melakukan pengembalian ke Kas Negara
kontrak berakhir; BA, Es I, dan Satker; paling lambat 7 HK;
4. KPPN menyerahkan asli • Penyetoran pd Des 2020 dibukukan sbg 8. KPA/PPK menyampaikan Surat pernyataan wanprestasi, SPNP, dan
jaminan akhir tahun. pengembalian belanja TA berkenaan (kode akun surat permintaan klaim ke KPPN bila Penyedia barang/jasa tidak
belanja yang bersangkutan), setelah tgl 31 Des 2020 melakukan pengembalian;
dibukukan sebagai Penerimaan Kembali Belanja TAYL 9. KPPN melakukan klaim jaminan pada HK berikutnya setelah
Kontrak dengan nilai sampai dengan (42591x)
Rp50 juta dilampiri dengan SPTJM menerima surat permintaan pencairan/Klaim, .
Penggunaan TUP
Pengajuan SPM TUP
Belanja Operasional dan Belanja Non-operasional
paling lambat 7 Desember 2020
Selain Penanganan Pandemi COVID 19 Penanganan pandemi
COVID-19
1 2
1 penerima/penyedia barang/jasa s.d. Tidak dibatasi nilai
Rp1milyar pembayarannya Surat persetujuan Surat Pernyataan
Penggunaan TUP
pemberian TUP Pada Akhir Tahun
Dapat melampaui Anggaran
Non-kontraktual/kontraktual dengan alokasi dalam DIPA,
pembayaran s.d. Rp1 milyar dengan persetujuan
PA/pejabat eselon I
yang ditunjuk oleh PA SP2D: 9 Desember 2020
Perjanjian/kontrak pengadaan
barang/jasa s.d. Rp1miliar untuk satu Penggunaan
rekanan serta belum didaftarkan
dan/atau belum direalisasikan ke Pengajuan persetujuan TUP
KPPN Rincian Pencocokan Data
Rencana
1 Penggunaan
Pembayaran tunggakan s.d. Rp1 miliar TUP
untuk satu penerima sepanjang telah Wajib disetorkan Dapat disetorkan
Surat paling lambat 23 tanggal 4 Januari
tercantum pada catatan halaman IV.B 2 pernyataan dari Desember 2020 2021
DIPA KPA
29
Pembayaran dengan Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
Pengajuan, Penggunaan, dan
Pertanggungjawaban KKP
Pengajuan
1.Satker mengajukan persetujuan
TUP KKP paling lambat 7 Des 2020.
1 2.KPPN menyampaikan persetujuan
atau penolakan TUP KKP ke KPA.
paling lambat 9 Des 2020.

Penggunaan
2 1.Penggunaan KKP s.d. 11 Des 2020.
2.Pembayaran dapat dilakukan
menggunakan e-billing statement
sementara atau bukti pembayaran.

3 Pertanggungjawaban
1.SPM-GUP/SPM-PTUP KKP
disampaikan paling lambat 17 Des
2020.
2.SP2D-GUP/PTUP KKP diterbitkan
paling lambat 21 Des 2020.
30
Pembayaran Uang Makan dan Lembur

Pembayaran uang makan dan lembur dilakukan dengan mekanisme UP/TUP

1.SPM-UP/TUP disampaikan ke KPPN


Mekanisme paling lambat 7 Desember 2020.
UP/TUP 2.SP2D-UP/TUP diterbitkan KPPN
paling lambat 9 Desesember 2020.

Uang Makan
dan Lembur 1. Pembayaran uangn makan dan lembur
tanggal 1 sd. tgl 14 Desember 2020
LS menggunakan SPM-LS ke Bendahara
Bendahara
Bendahara Pengeluaran/Penerima sedangkan;
Mekanisme LS 2. Pembayaran uangn makan dan lembur
Tidak ada LS tanggal 15 sd 31 Desember 2020
Bendahara Penerima dibayarkan beban DIPA TA 2021.
3. SPM-LS disampaikan ke KPPN paling
lambat 14 Desember 2020;
4. SP2D-LS diterbitkan paling lambat 16
Desember 2020.

31
Pembayaran Gaji Induk dan SPM Non Kontraktual

Pembayaran gaji induk bulan Januari 2021


Pembayaran SPM Non Kontraktual
selain Honorarium, tunjangan, vakasi,
SPM-LS Gaji Induk bulan Januari 2021, diajukan ke dan penghasilan PPNPN
KPPN plg lmbt tggl 2 Des 20;


Penerbitan SPM-LS Gaji Induk dilakukan setelah ada petunjuk lebih
lanjut mengenai penggunaan klasifikasi anggaran dan tata cara
penerbitan SPM-LS Gaji induk.

SP2D-LS Induk bln Januari 21 diterbitkan oleh


KPPN plg lmbt tggl 21 Des 20 diberi tggl 4 Jan 21.
Dapat dibayarkan pada bulan berkenaan dengan melampirkan SPTJM

SPM LS
Sepanjang tidak melampaui pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA

Transfer dana untuk pembayaran gaji induk bln Jan


21 dilakukan pada tanggal 4 Jan 21. SPTJM dibuat sesuai format dan ditandatangani oleh KPA;

Pengajuan SPM-LS ke KPPN plg lmbt tggl 17 Des 20.

Pembayaran penghasilan PPNPN bln Jan 21


dibayarkan pada hari kerja pertama bln Jan 21
mengikuti ketentuan pembayaran gaji induk bln Jan 21.

32
Penyelesaian UP/TUP
Pengendalian UP/TUP
Penyetoran Sisa UP/TUP
Pengendalian terhadap TUP Satker pada akhir tahun
1. Bendahara Pengeluaran wajib melakukan pencocokkan data dengan KPPN;
anggaran dengan:
2. Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan sisa dana UP/TUP Tahun Anggaran 2020
ke Kas Negara:
 Paling lambat 23 Des 2020 atau 1
 Pada 4 Januari 2021 Keg. penanganan pandemi COVID-19, PEN dst..) 2
Satker & KPPN
3. Bendahara Pengeluaran menyampaikan fotokopi BPN yang disahkan oleh KPA ke
rekonsiliasi data Rekonsiliasi
3
KPPN
TUP sebelum menentukan nilai Hasil
mengajukan TUP yang sudah rekonsiliasi
SPM-TUP pada di-SPJ-kan dan dituangkan
Penyelesaian UP/TUP
bulan Des 20 nilai yang dalam format
 Pengajuan SPM-GUP Nihil/PTUP paling lambat 8 Januari 2021 diberi tgl 31 dimintakan TUP; Perhitungan
Desember 2020. TUP
 SP2D GUP Nihil/PTUP diterbitkan KPPN paling lambat 12 Januari 2021

Hal-hal yang perlu diperhatikan


Satker yang tidak/belum Kepala Kanwil DJPb dapat memberikan dispensasi Dalam hal sd. tggl 23 Des 20, Satker belum
mempertanggungjawabkan terkait penyelesaian UP/TUP dalam hal: mempertanggungjawabkan UP/TUP TA 2020 dan tahun
UP/TUP, pd tahun anggaran  Pertanggungjawaban UP/TUP TA 2020 dapat anggaran berikutnya Satker dimaksud tidak memperoleh DIPA,
berikutnya tidak diberikan diperhitungkan dengan UP tahun anggaran 2021; Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA terkait,
UP/TUP;  Penyelesaian UP/TUP TA 2020 dikarenakan kasus dengan tembusan kepada APIP pada K/L terkait, Kepala
pencurian/penyelewengan; Perwakilan BPK RI setempat, dan DJPb.

33
Pengesahan BLU dan Hibah Langsung

SP3BLU disampaikan ke KPPN secara


Pengesahan periodik bulanan.
1 Pendapatan dan
Belanja BLU Pengajuan SP3BLU bulan Desember 2020
paling lambat 8 Januari 2021
Penerbitan SP2B BLU tanggal 12 Januari 2021

Pengajuan SP2HL/SP4HL paling lambat 8


Januari 2021
Penerbitan SPHL/SP3HL tanggal 12 Januari 2021
Pengesahan Hibah
2 Langsung
Pengajuan MPHL BJS paling lambat 8 Januari
2021
Persetujuan MPHL BJS tanggal 12 Januari 2021

34
Ketentuan Lain - Lain

Sisa pekerjaan kegiatan penanganan COVID-19 dan/atau pemulihan ekonomi


01 nasional yang tidak dapat diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2020 dapat
01
dilanjutkan ke tahun 2021, yang dapat dibiayai dengan sisa dana penerbitan
SBN dengan tujuan tertentu termasuk penerbitan SBN yang dibeli oleh BI;

02 Untuk selain kegiatan penanganan COVID-19 dan/atau pemulihan


02 ekonomi nasional penyelesaian pembayaran dilakukan sesuai PMK tentang
Pelaksanaan Anggaran dalam rangka Penyelesaian Pekerjaan yang Tidak
Terselesaikan Sampai akhir Tahun Anggaran;

35
Tindak Lanjut Pelaksanaan Anggaran
1. Percepatan realisasi anggaran pasca penyesuaian pagu anggaran dan refocusing dengan
menggunakan fasilitas pembayaran kontraktual dengan mekanisme TUP, khususnya beberapa belanja
modal yang belum dikontrakkan.
2. Memastikan alokasi anggaran covid pasca terbitnya PMK 43/PMK.05/2020 telah dilakukan penyesuaian
Akun mengikuti petunjuk teknis sebagaimana S-369/PB/2020. termasuk melakukan Revisi DIPA/POK
dan/atau Ralat SPM/SP2D terhadap pengalokasian dan/atau realisasi belanja COVID-19 yang belum
menggunakan akun khusus COVID
3. Pencairan anggaran dalam rangka penanganan pandemic Covid-19 agar mengikuti ketentuan
pelaksanaan anggaran dalam masa pandemic Covid-19.
4. Mereviu RPD pada Halaman III DIPA dengan mengacu pada jadwal pencairan dana yang ditetapkan.
5. Pembukaan blokir atas anggaran belanja modal.
6. Memastikan pencapaian output strategis TA 2020.
7. Menyampaikan data capaian output ke KPPN pada saat rekonsiliasi (melalui aplikasi e-rekon).
8. Mempersiapkan kontrak alutsista yang akan diselesaikan dengan mekanisme escrow TA 2020.
9. Mempedomani langkah-langkah akhir tahun anggaran sebagaimana diatur pada Perdirjen
Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2020.
36
TERIMA KASIH

“Mengawal APBN, Indonesia Maju”


SITUS www.djpb.kemenkeu.go.id Instagram: ditpa_djpb

Anda mungkin juga menyukai