Anda di halaman 1dari 45

BADAN LAYANAN UMUM RUMKIT Tk. II dr.

SOEPRAOEN
DEWAN PENGAWAS

BHIRAWA ANORAGA

LAPORAN DEWAN PENGAWAS


SEMESTER II TAHUN 2019

BADAN LAYANAN UMUM RUMKIT Tk. II dr. SOEPRAOEN


KESDAM V/BRAWIJAYA

LEMBAR PERSETUJUAN

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum


Rumkit Tk. II dr.
d Soepraoen Kesdam V/Brawijaya
LEMBAR PERSETUJUAN

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum


Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya

Sekretaris Anggota
Asisten Perenc aan Kodam V/Brawijaya, kt rat Kodam V/Brawijaya,

..
Bamban to , S.I.P., M.Sos. , S.Sos., M.M.
Kolonel Arh N P 11940030651172 19100232270569

Anggota
Kepala KeseF V/Brawijaya,

dr. Moh. Arif Hariyanto, Sp.B.


Kolonel Ckm NRP 32566

Anggota Anggota
Direktur Kepatuhan Internal, DJBC, Kepala KPPN Malang,

Teddy, S.T., M.Si.


DAFTAR ISI

I. Ringkasan Eksekutif ............................................................................................ 1


II. Uraian Pokok Laporan Hasil Pengawasan ........................................................... 4
1. Reviu Rencana Strategis Bisnis (RSB) & Rencana Bisnis Anggaran (RBA) .. 4
2. Reviu Kinerja Layanan & Keu Satker BLU Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Semester II Tahun 2019 ............................................................................... 8
3. Tata Kelola & Akuntabilitas .......................................................................... 16
4. Tindak Lanjut Atas Pengawasan Sebelumnya ............................................ 29
5. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................................... 34
III. Lampiran Foto-foto Kegiatan
I. RINGKASAN EKSEKUTIF

Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan
TNI AD tingkat 11/tipe B yang telah ditetapkan menjadi institusi PPK BLU berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 328/KMK.05/2018. Rumah Sakit
Tk. II dr. Soepraoen mempunyai Visi: "Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen merupakan rumah
sakit kebanggaan bagi prajurit, PNS Kemhan, keluarga dan masyarakat umum yang
berkualitas dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta mampu bersaing
di tingkat nasional" sedangkan Misinya adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berstandar nasional dengan
tata kelola yang baik, mengembangkan SOM, sarana prasarana sesuai tuntutan
lptek, peningkatan mutu dan daya saing yang berkelanjutan;
2. Mengembangkan ilmu kesehatan yang berguna bagi masyarakat melalui
kegiatan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian; dan
3. Mengembangkan kemitraan dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya guna menunjang dan meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan
penelitian.
Sasaran Rumkit Tk. II dr. Soepraoen tahun 2019 meliputi: Terlaksananya dukungan
terhadap tugas pokok TNI dibidang Kedokteran Kesehatan TNI AD di wilayah Kodam
V/Brawijaya, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SOM Rumkit Tk. II dr. Soepraoen,
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dan cakupan pelayanan terhadap anggota TNI
AD, PNS TNI AD, Keluarga dan masyarakat umum di wilayah Kodam V/Brawijaya dan
sekitarnya.
Dewan Pengawas merupakan struktur eksternal organisasi BLU yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam
menjalankan pengelolaan BLU. Dewan Pengawas yang selanjutnya disingkat Dewas BLU
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri
Pertahanan nomor Kep/1466/M/IX/2019 tanggal 30 September 2019 tentang Penetapan
Dewan Pengawas Sadan Layanan Umum 7 (tujuh) Rumah Sakit TNI. Adapun susunan
kenggotaan Dewas Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya sebagai berikut:

1. Mayjen TN I Wisnoe PB sebagai Ketua


2. Kolonel Inf Joni Pardede, S.Sos., M.M. sebagai Anggota
3. Kolonel Ckm dr. Moh. Arif Hariyanto Sp. B. sebagai Anggota
4. Ir. Agus Hermawan, M.A. sebagai Anggota
5. Teddy, S.T., M.Si. sebagai Anggota
6. Kolonel Arh Bambang Utomo, S.1.P., M.Sos. sebagai Sekretaris
2

Dewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya melaksanakan tugas
pengawasan dengan tujuan untuk melakukan reviu dan evaluasi mengenai pengelolaan
BLU, baik dari aspek layanan maupun aspek pengelolaan keuangan, agar pengelolaan BLU
berjalan dengan prinsip ekonomis, efisien, efektif dan produktif.
Pengawasan oleh Dewas terhadap pengelolaan BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya semester II TA 2019 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbedaharaan Nomor PER-35/PB/2018 tanggal 28 Desember 2018 tentang Penyusunan
Laporan Dewas, laporan tersebut disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
meliputi : reviu terhadap RSB dan RBA, reviu kinerja layanan dan keuangan, penilaian tata
kelola dan akuntabilitas, serta tindak lanjut atas hasil pengawasan.
Secara umum Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya telah disusun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan BLU dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007
tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satker
lnstansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam
V/Brawijaya TA 2019 telah diimplementasikan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing Sub bagian dan Seksi serta telah selaras dengan rencana strategi dalam bentuk
pelaksanaan program dan kegiatan jasa layanan yang mendukung tugas dan fungsi BLU
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kodam V/Brawijaya.
Sampai dengan 31 Desember 2019 realisasi pendapatan yang bersumber dari
Pendapatan BLU sebesar Rp. 112.081.322.863,- atau 93,40 % dari target
Rp. 120.000.000.000,-.
Realisasi penyerapan anggaran berdasarkan laporan monev sampai 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp. 106.652.062.496,- atau 88,88 % dari total Anggaran sebesar
Rp. 120.000.000.000,-.
Dalam pelaksanaan RSB, kendala yang dihadapi adalah dimana kegiatan yang
direncanakan pada tahun 2019 sampai dengan 2023 dapat berubah seiring dengan regulasi
dari pemerintah yang menerapkan aturan rujukan pasien secara secara berjenjang yang
mengakibatkan dan berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit.
Sedangkan kendala dalam pelaksanaan RBA adalah relatif sama dengan RSB
dimana komposisi pendapatan rumah sakit secara persentase, terbesar berasal dari BPJS
yang dibayarkan sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan program. Sehubungan
3

dengan hal tersebut diatas. Terkait denga hal ini, Dewas merekomendasikan manajemen
BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya agar melaksanakan:
1. Monitoring dan evaluasi secara berkala atas pelaksanaan kegiatan agar
masalah dalam pelaksanaan kegiatan dapat diprediksi lebih awal dan dapat segera
diambil tindak lanjuti guna perbaikan sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai
tujuan dan sasaran yang diharapkan;
2. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan promosi pelayanan masyarakat untuk
meningkatkan animo masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di BLU
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya;
3. Mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan;
4. Mempertimbangkan alternatif ekstensifikasi pendapatan (PNBP BLU) diluar
layanan utama dengan cara menginventarisir kembali sumber-sumber pendapatan
yang dimiliki (misal melakukan inventarisasi aset tetap yang dimiliki guna dilakukan
langkah-langkah optimalisasi pengelolaannya);
5. Meningkatkan fungsi SPI dalam rangka pengawasan, pembinaan dan
memberikan rekomendasi kepada Kepala BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam
V/Brawijaya guna mengambil keputusan strategis;
6. Akselerasi penyelesaian Peraturan Menteri Keuangan tentang tarif layanan
yang akan menjadi payung legal formal bagi Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam
V/Brawijaya dalam memperoleh PNBP BLU; dan
7. Mempercepat proses pengajuan remunerasi pegawai rumah sakit sesuai
ketentuan BLU yang berlaku.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada manajemen BLU beserta jajarannya
yang telah melaksanakan kegiatan sampai dengan semester II TA 2019, dimana
pendapatan yang bersumber dari pendapatan BLU mencapai Rp. 112.081.322.863,- Atau
93,40 % dari target Rp. 120.000.000.000,-.
4

II. URAIAN POKOK LAPORAN HASIL PENGAWASAN

1. Reviu Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
a. Reviu RSB

1) Penilaian RSB
Pada tahun 2018, Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kodam V/Brawijaya
telah menyusun RSB BLU untuk TA 2019 s.d. 2023. RSB BLU Rumkit Tk. 11
dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya telah disusun sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan BLU dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satker lnstansi
Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU. RSB BLU
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kodam V/Brawijaya tahun 2019 s.d. 2023 telah
menguraikan gambaran umum organisasi, kondisi kinerja tahun berjalan,
analisis lingkungan baik internal maupun eksternal serta penjelasan secara
rinci rencana strategis bisnis 5 tahun meliputi visi, misi, tujuan, sasaran,
kebijakan program dan kinerja kegiatan yang dapat dikuantifikasi.

2) lmplementasi RSB
lmplementasi strategis bisnis BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya telah dimulai sejak bulan Desember 2019 untuk jangka
waktu s.d. tahun 2023. Pada RSB, visi, misi Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya yang telah ditetapkan kemudian dituangkan dalam
perumusan tujuan, sasaran, indikator kinerja, kebijakan serta dilanjutkan
dengan penyusunan program kerjanya. lmplementasi RSB 5 tahunan
dilaksanakan pertahap tahunan dalam bentuk RBA. Khusus untuk
implementasi RSB TA 2019 adalah menjabarkan indikator kinerja dan
menuangkannya didalam program kegiatan RBA TA 2019.
Berkenaan dengan aspek peningkatan pendapatan, pada dokumen
RSB Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya tahun 2019 sampai
dengan dengan 2023 masih berfokus pada intensifikasi layanan utama dan
belum menyentuh sumber pendapatan BLU lain yang juga secara ketentuan
diperkenankan untuk dikelola yaitu sumber pendapatan yang berasal dari
kerjasama dan hibah.
5

3) Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan RSB


Secara umum dalam penyusunan RSB BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kesdam V/Brawijaya terdapat beberapa kendala, sebagai
berikut:
a) Adanya kebijakan sesuai skala prioritas terhadap hal-hal yang
penting untuk dijalankan dengan tetap mempertimbangkan RSB agar
tidakberdampak signifikan pada kegiatan yang sedang berjalan; dan
b) Ketersediaan dana, sumber anggaran BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kesdam V/Brawijaya 90% berasal dari penerimaan BPJS
dan 10% bersumber dari pelayanan umum. Seperti diketahui bahwa
pada saat ini kondisi keuangan BPJS dalam kondisi yang kurang
sehat sehingga berdampak terhadap pengajuan klaim. Hal ini
berdampak pula terlambatnya penyaluran dana kepada BLU Rumkit
Tk. II dr. Soepraoen Kodam V/Brawijaya.

4) Pendapat Dewas dan Tindak Lanjut Yang perlu Diambil oleh


Pejabat Pengelola BLU Rum kit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya
Dinamika perkembangan kegiatan BLU Rumkit Tk. II dr.
SoepraoenKesdam V/Brawijaya mengakibatkan perlunya revisi untuk
melaksanakan kegiatan, baik untuk operasional rumah sakit termasuk
fasilitasnya pendukungnya serta pihak manajemen, dalam hal ini Pemimpin
BLU, untuk mulai mempertimbangkan alternatif ekstensifikasi pendapatan
BLU. Namun dalam pelaksanaannya tetap berpedoman pada peraturan
terkait.

b. Reviu RBA

1) Penilaian RBA
a) RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya TA
2019 telah disusun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
PMK 92/PMK.5/2011 tentang RBA dan Pelaksanaan Anggaran BLU
dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2012
tentang Pedoman Teknis Penyusunan RBA Satker BLU serta
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-12/PB/2013 tentang
6

Petunjuk Teknis Revisi Anggaran yang menjadi bidang tugas Dirjen


Perbendaharaan; dan
b) RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya TA
2019 merupakan penjabaran dari RSB BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kodam V/Brawijaya tahun 2019 s.d. 2023. Dengan adanya
RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya ini
pelaksanaan tugas Rumkit menjadi lebih terarah, terukur dan
terencana sehingga seluruh program, kegiatan, target kinerja dan
anggaran dapat terealisasi sesuai dengan ketentuan.

2) lmplementasi RBA
a) RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya TA
2019 telah dimplementasikan oleh manajemen sejak ditetapkan dan
berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan. lmplementasi tersebut
telah sesuai Renstra Rumkit serta sesuai dengan fungsi masing-
masing sub bagian, seksi serta didukung unit penunjang yang ada di
BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya dalam bentuk
pelaksanaan Program kerja; dan
b) Pendapatan yang diperoleh BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya dari layanan kesehatan sampai dengan 31
Desember 2019 sebesar Rp. 112.081.322.863,- atau 93,40 % dari
target Rp. 120.000.000.000,-.

3) Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan RBA


Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan pada tahun 2019 sebagai berikut:
a) Pelaksanaan RBA tidak dapat sesuai dengan target karena
pendapatan tergantung dari naik turunnya jumlah kunjungan pasien
dan sebagian besar pendapatan BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
bersumber daari pelayanan kesehatan khususnya pasien BPJS.
Pencairan klaim BPJS waktunya tidak bisa diprediksikan sehingga
mempengaruhi cash flow keuangan rumah sakit, sehingga
mengakibatkan tidak tercapainya target dalam RBA;
b) Ketersediaan dana, sumber anggaran BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kesdam V/Brawijaya 90% dari penerimaan BPJS dan 10%
7

bersumber dari pelayanan umum. Seperti diketahui bahwa kondisi


keuangan BPJS dalam kondisi yang kurang sehat sehingga
berdampak terhadap pengajuan klaim. Hal ini berdampak
terlambatnya penyaluran dana dan bergesernya kegiatan pada BLU
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya; dan
c) RBA Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya dari sisi
pendapatan masih didominasi oleh layanan utama (BPJS dan layanan
masyarakat umum). Sementara sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP Nomor
23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Sadan Layanan
Umum bahwa sumber pendapatan BLU yang langsung dapat dikelola
melalui dokumen RBA tidak hanya yang berasal dari layanan utama
saja. Terdapat sumber pendapatan BLU yang lain yang juga dapat
dikelola langsung via mekanisme Dokumen RBA yaitu kerjasama
serta hibah.

4) Pendapat Dewas dan Tindak Lanjut Yang perlu Diambil oleh


Pejabat Pengelola BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
a) Penyusunan dokumen RBA yang menjadi kewenangan serta
tanggungjawab Pemimpin BLU (Kepala Rumah Sakit) agar
dikoordinasikan dengan pihak terkait, yaitu Srendam V/Brawijaya dan
Keuangan Kodam V/Brawijaya yang selanjutnya disampaikan kepada
pihak Dewas;
b) Penyusunan dan perubahan/revisi DIPA tahun berjalan harus
dikoordinasikan dengan baik terhadap instansi terkait, yaitu Srendam
V/Brawijaya, Keuangan Kodam V/Brawijaya, dan Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Jatim serta dilengkapi dengan daya dukung yang
tepat; dan
c) Dewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya
menilai bahwa kesesuaian antara RSB dan RBA menunjukkan bahwa
pada pelaksanaan program kerja Rumkit cukup baik sesuai Visi dan
Misi BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya yang telah
ditetapkan, yang dituangkan di perumusan tujuan, indikator kinerja,
8

kebijakan serta dilanjutkan dengan penyusunan program kerja pada


RBA.

2. Reviu Kinerja Layanan dan Keuangan

a. Reviu Kinerja Layanan


Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen merupakan salah satu pusat pelayanan
kesehatan TNI-AD tingkat 11/tipe B yang telah terakreditasi Nasional dan
dikembangkan untuk rujukan spesialis serta subspesialis di wilayah Jawa Timur
(Kodam V/Brawijaya).

1) Pelayanan Unggulan:
a) Hemodialisa
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen sudah diawali dengan
mempunyai pelayanan Hemodialisa dengan kapasitas 10 mesin,
melalui pelayanan 3 shift per hari. Oengan banyaknya kasus gagal
ginjal di Kata Malang dilaksanakan pengembangan pelayanan
Hemodialisa pada Tahun 2017 menjadi 26 mesin dengan pelaksanaan
3 shift per hari. Akan tetapi pengembangan selanjutnya sudah
dipersiapkan sampai dengan 40 mesin dengan pelayanan tetap 3 shift.
Proposal PNBP PK BLU TA. 2021 Rumkit Tk. II dr. Soepraoen. Adapun
kinerja pelayanan Hemodialisa tahun 2019 sebagai berikut:
REALISASI 2019
TARGET CAPAIAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AG UST SEPT OKT NOV DES JML
20.000 1 474 1.322 1.343 1 425 1.461 1 259 1 460 1 446 1.450 1.541 1.423 1.527 17.131 85,66%

b) Fisioterapi
Pelayanan Fisioterapi telah dilakukan pengembangan dengan
kolaborasi pelayanan rehabilitasi Neuromuskuler pada pasien yang
dirawat di Unit Stroke yang berguna untuk mempertahankan fungsi
dan mempercepat pertumbuhan serta meminimalkan biaya pasien
untuk rawat inap. Dan juga pelayanan kolaborasi antara Rehabilitasi
Medik dengan Rehabilitasi Pasien Luka Bakar yang tergabung dalam
tim medis. Adapun kinerja pelayanan Fisioterapi tahun 2019 sebagai
berikut:
9

REALISASI 2019
TARGET CAPAIAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AG UST SEPT OKT NOV DES JML
40.000 2.832 2.727 2.806 2.971 3.240 1.832 3.770 3.048 3.227 3.353 3.177 3.147 36.130 90,33%

c) Unit Stroke
Dengan banyaknya pasien stroke di Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen maka diperlukan penanganan khusus dalam bentuk ICU
Stroke dan perawatan Stroke dengan penanganan dari beberapa
spesialisasi yang terkait. Adapun kinerja pelayanan Unit Stroke tahun
2019 sebagai berikut:
REALISASI 2019
TARGET CAPAIAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AG UST SEPT OKT NOV DES JML

1.500 75 64 72 60 57 59 54 62 247 297 353 327 1.727 115,13%

2) Program Pengembangan Pelayanan lainnya meliputi:


a) Rekam Medis
Pengembangan Pelayanan Rekam Medis dilakukan dengan
sentralisasi ruangan rekam medis mengingat selama ini masih terpisah
satu sama lain, sehingga memerlukan penambahan ruangan yang
cukup luas untuk menampung bagian Tempat Pendaftaran Pasien,
Asembling, Filling dan Koding.
b) lnstalasi Rawat Jalan
1) Pengembangan Pelayanan Rawat Jalan dilakukan
dengan membuat pelayanan mandiri Poliklinik Jantung yang
mana hampir 50% pasien di poliklinik penyakit dalam juga
mengidap penyakit jantung;
2) Berdasarkan salah satu persyaratan Akreditasi yang
menyebutkan bahwa perlunya managemen nyeri di rumah sakit
maka instalasi rawat jalan melakukan pengembangan dengan
cara menambah Pelayanan Pain Clinic di Poliklinik Syaraf.
Proposal PNBP PK BLU TA. 2021 Rumkit Tk. II dr. Soepraoen;
dan
3) Pengembangan juga dilakukan dengan penambahan
sarana dan prasarana ruang tunggu Terpadu Poliklinik Bedah
dan Ruang OK mengingat semakin meningkatnya jumlah
10

pasien di poliklinik bedah yang juga akan dilakukan tindakan di


Kamar Operasi yang letaknya berdekatan.
c) lnstalasi Rawat lnap
1) Pengembangan Pelayanan Rawat I nap dilakukan
dengan penambahan kapasitas dan pengembangan ICU,
mengganti semua tempat tidur biasa dengan tempat tidur
multifungsi, penambahan alat kesehatan di ruang rawat inap
disesuaikan dengan standard di tiap ruang rawat inap,
penggabungan beberapa ruang perawatan dan penambahan
akses alur pasien, sentralisasi oksigen di 16 ruang rawat inap;
dan
2) lnstalasi Rawat lnap direncanakan adanya Ruang
Khusus Pasien Militer (kelas VIP, I dan II), serta ruang khusus
bagi Pasien Swasta (kelas VIP, I dan II).
d) lnstalasi Farmasi
1) Pengembangan Pelayanan Farmasi telah dilakukan
dengan membuka 7 Depo Farmasi (IGD, Rawat lnap, Rawat
Jalan, OK, ICU, HD dan Depo Spesialis), peningkatan layanan
gudang farmasi serta unit pencampuran obat kemoterapi dan
pencampuran aseptic. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan
pelayanan dengan pelanggan dan meningkatkan respontime
pelayanan; dan
2) Pengembangan terus dilakukan dengan merintis
terbentuknya unit PIO, unit produksi Handrub dan gudang
farmasi yang lebih memadai dari segi keamanan dan bahaya
kebakaran serta adanya sistem informasi manajemen farmasi
yang terintegrasi dengan semua unitnya. Proposal PNBP PK
BLU TA. 2021 Rumkit Tk. II dr. Soepraoen.
e) Pelayanan Rehabilitasi Medik.
Pengembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik dilakukan
dengan penambahan pelayanan Ocupational Therapy, pelayanan
Orthetic Prostetic, pelayanan Terapi Wicara dan pekerja sosial medis
serta pemenuhan alat medis dan non medis sebagai sarana
pendukungnya.
11

f) Pelayanan Radiologi.
Pengembangan Pelayanan Radiologi dilakukan dengan
peningkatan teknologi melalui pengadaan CT-Scan dan MRI serta
Gath Lab. Pemenuhan kebutuhan personel serta dukungan sarana
dan prasarana juga diperlukan guna mendukung pengembangan
tersebut.
g) Pelayanan Laboratorium.
1) Pengembangan Pelayanan Laboratorium dilakukan
dengan LIS (Laboratory Information System) dan Pneumatic
Tube. Hal ini bertujuan agar hasil pemeriksaan dapat diakses
dengan cepat;
2) Perlunya update ilmu dengan cara pelatihan SOM di
bidang phlebotomy guna meningkatkan pelayanan
laboratorium; dan
3) Pengembangan juga dilakukan dengan cara menerima
pemeriksaan laboratorium untuk pasien yang dirujuk dari rumah
sakit lain.
h) Pelayanan Unit Gizi.
Pengembangan Pelayanan Unit Gizi dilakukan dengan cara
merubah sistem kerja menjadi praktek bersama konsultasi gizi dengan
poliklinik-poliklinik spesialis dalam satu atap untuk memberi
kemudahan pelayanan pada pasien. Hal ini diperlukan mengingat unit
gizi tidak mempunyai ruang poliklinik konsultasi gizi sendiri yang
letaknya terpadu dengan poliklinik rawat jalan lain, sementara
sebagian besar pengunjung adalah lansia dan penderita disabilitas
maka dari itu letak kantor gizi yang jauh dari poliklinik rawat jalan dirasa
cukup menyulitkan dalam pelayanan.
i) Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Pengembangan yang dilaksanakan dalam bidang organisasi
dan sumber daya manusia adalah, sebagai berikut:
1) Pengembangan sistem rekruitmen pegawai non PNS;
12

2) Pengembangan kompetensi tenaga professional dokter


sub spesialis dan perawat spesialis dilakukan dengan
pengembangan rumah sakit;
3) Peningkatan Sistem Kontrol Ketenagaan dengan adanya
absensi Finger Print, walaupun untuk sanksinya masih belum
dilakukan;
4) Outsourching petugas kebersihan dalam rangka
meringankan beban rumah sakit dan peningkatan mutu;
5) Penggunaan Teknologi lnformasi untuk lnventaris sudah
berjalan dalam program SIMAK BMN; dan
6) Untuk menjaga mutu layanan Rumah Sakit telah
dilakukan standarisasi dengan akreditasi versi 2012 pada tahun
2016 dengan hasil lulus paripurna. Pengembangan selanjutnya
dilakukan dengan peningkatan standar kualitas sebagai rumah
sakit pendidikan maka telah dilakukan akreditasi Rumah Sakit
Pendidikan oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi
kualifikasi SOM dan juga fasilitas pendidikan yang mendukung
proses belajar mengajar.
j) Sistem lnformasi Rumah Sakit.
Pengembangan Sistem lnformasi Rumah Sakit dilakukan
dengan menggunakan teknologi informasi pada layanan administrasi
umum dan keuangan. Sangat bermanfaat karena selain dapat
meningkatkan ketepatan pencarian informasi juga dapat
meningkatkan kinerja keuangan. Untuk sistem lnformasi dan
Pelaporan Kegiatan dengan menggunakan teknologi informasi,
khususnya menjalankan Sistem Proposal PNBP PK BLU TA. 2021
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Casemix sudah berjalan dengan baik.
Sistem Keuangan dan Akuntansi berbasis komputerisasi telah
terintegrasi dengan KPPN.
Rencana pengembangan aplikasi Sistem lnformasi Rumah
Sakit adalah sebagai berikut:
1) Aplikasi pendaftaran Online sehingga memungkinkan
pasien tidak perlu antri untuk mendaftar dan berobat serta
mempercepat proses pelayanan yang diberikan kepada pasien;
13

2) Aplikasi Pendaftaran dengan fingerprint untuk membantu


percepatan di bagian pendaftaran;
3) Aplikasi untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan
dengan inventory barang/gudang;
4) Aplikasi pembagian jasa;
5) Bridging dengan BPJS (SEP, lnhealth, INACBG,
Aplicare);
6) Modul Medical Records;
7) Modul untuk memfasilitasi kegiatan pengaturan menu/
gizi;
8) Aplikasi Billing;
9) Aplikasi pada proses pembayaran dan penagihan; dan
10) Aplikasi absensi dengan pendeteksi wajah.

3) Akreditasi Rumah Sakit


Rumah Sakit Tk. 11 dr. Soepraoen telah terakreditasi dengan lulus
Paripurna versi SNARS edisi pada tanggal 10 Februari 2019.
4) Penetapan BLU
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen telah ditetapkan menjadi institusi
PPK BLU. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 328/KMK.05/2018 tentang Penetapan Rumah Sakit Tk. II
dr. Soepraoen Pada Kementerian Pertahanan Sebagai lnstansi
Pemerintahan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Sadan
Layanan Umum, dimana salah satu persyaratan administratifnya adalah
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan di Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen.
b. Reviu Kinerja Keuangan
1) Sesuai Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kodam V/Brawijaya Nomor SP DIPA-012.22.2.418389/2019
tanggal 5 Desember 2018 pagu anggaran TA 2019 sebesar
Rp. 121.198.644.000,-, yang terdiri dari sumber dana rupiah murni sebesar
Rp. 48.589.806.000,- dan sumber dana Rp. 72.608.838.000,-. Sampai
dengan Semester II Tahun 2019 telah dilakukan revisi sebelas kali, sebagai
berikut:
...- - -

14

REVISI KETERANGAN
DIPA Awai Nomor: SP DIPA- Pagu total Rp. 290.213.635.000.-
012.22.2.418389/2019
Tanggal 5 Oesember 2018
DS : 9953-2165-2134-1403

Revisi I Nomor: SP OIPA- Revisi OJA Buka Blokir


012.22.2.418389/2019
Tanggal 15 Januari 2019
OS : 6255- 7145-8427 -0224

Revisi II Nomor: SP OIPA- Revisi OJA


012.22.2.418389/2019
Tanggal 19 Maret 2019
OS : 6255-7145-8427-0224

Revisi Ill Nomor: SP OIPA- Revisi OJA


012.22.2.418389/2019 Penambahan Pagu OIPA BLU Surat
Tanggal 9 April 2019 Karumkit Tk. II dr. Soepraoen Nomor
DS : 3133-9079-0007 -8602 B/636/IV/2019tanggal 1 April 2019 tentang
Usu Ian revisi administrasi dan
penambahan pagu BLU sebesar
Rp. 47.391.162.000,-

Revisi IV Nomor: SP OIPA- Revisi POK


012.22.2.418389/2019 Surat Karumkit Tk. II dr. Soepraoen nomor
Tanggal 30 April 2019 B/820N/2019 tanggal 8 Mei 2019 tentang
DS : 3133-9079-0007-8602 Usulan Revis Anggaran

Revisi V Nomor: SP OIPA- Revisi OJA


012.22.2.418389/2019
Tanggal 29 Mei 2019
DS: 7250-0657-4671-0677
15

Revisi VI Nomor: SP DIPA- Revisi OJA


012.22.2.418389/2019
Tanggal 16 Juli 2019
OS: 7075-0429-0458-0924

Revisi VII Nomor: SP DIPA- Revisi POK


012.22.2.418389/2019 Surat Karumkit Tk. II dr. Soepraoen nomor
Tanggal 19 Juli 2019 8/1106Nll/2019 tanggal 17 Juli 2019
OS: 3720-5125-5623-4786 tentang Usulan Revisi Anggaran

Revisi VIII Nomor: SP DIPA-


Revisi OJA
012.22.2.418389/2019
Tanggal 6 September 2019
OS : 3101-4942-8465-7028

Revisi IX Nomor: SP DIPA- Revisi POK


012.22.2.418389/2019 Surat Karumkit Tk. II dr. Soepraoen Nomor
Tanggal 30 September 2019 8/1453/IX/2019 tanggal 25 September
OS: 0189-0947-0780-8238 2019 tentang Usulan Revisi Anggaran

Revisi X Nomor: SP DIPA- Revisi OJA


012.22.2.418389/2019
Tanggal 1 Nopember 2019
OS: 3287-7201-9237-9992

Revisi XI Nomor: SP DIPA- Revisi POK


012.22.2.418389/2019 Surat Karumkit Tk. II dr. Soepraoen Nomor
Tanggal 10 Desember 2019 S/1912/Xll/2019 tanggal 6 Desember 2019
OS : 3287-7201-9237-9992 permintaan pemutakhiran data

2) Dari pelaksanaan revisi tersebut perlu dijelaskan bahwa terdapat


beberapa kebijakan yang bersumber dari Eselon I diluar kewenangan Satker
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya diantaranya perubahan
lndek Belanja Pegawai berupa Gaji dan tunjangan kinerja serta revisi
anggaran penambahan pagu untuk merivisi pagu minus.
16

3) Sampai dengan 31 Desember 2019 realisasi pendapatan yang


bersumber dari BLU sebesar Rp. 112.081.322.863,- atau 93,40 % dari target
RP. 120.000.000.000,-.
4) Realisasi penyerapan anggaran berdasarkan laporan monev sampai
dengan 31 Desember 2019 realisasi pendapatan yang bersumber dari BLU
sebesar Rp. 106.652.062.496,- atau 88,88 % dari target
RP. 120.000.000.000,-Kondisi realisasi belanja masing-masing sumber dana
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

NO SUMBER DANA PAGU REALI SAS I %


1 RM 53.185.264.000 48.011.987.366 89,51
2 PNBP,PHLN,HLN - - -
3 BLU 120.453.456.000 106.652.062.496 88,88
JUMLAH 173.638.720.000 154.664.049.862 89,07

5) Adapun rincian prosentase realisasi belanja perjenis belanja dapat


dilihat sebagai berikut :
JENIS PAGU REALISASI
NO % SISA
BELANJA (Rp) (Rp)
1 Belanja Pegawai 53.185.264.000,- 47.558.531.366,- 89,42 5.626.732.634,-
2 Belanja Barang 118.107.325.000,- 105.467.601.474,- 89,30 12.639.723.526,-
3 Belanja Modal 2.346.131.000,- 1.637.917.022,- 69,81 708.213.978,-
JUMLAH 173.638.720.000,- 154.664.049.862,- 89,07 18.974.670.138,-

3. Tata Kelola dan Akuntabilitas


a. Layanan
1) Susunan Organisasi
a) Eselon Pimpinan.
(1) Karumkit; dan
(2) Wakarumkit.
b) Eselon Pembantu Pimpinan.
(1) Komite Medik;
(2) Komite Keperawatan;
(3) Komite Teknis Medis;
17

(4) Komite PPI;


(5) Komite HTA;
(6) Komite Etik dan Hukum;
(7) Komite K3 dan Manajemen Resiko;
(8) Komite PMKP;
(9) Komite PPRA;
(10) Komite Etik Penelitian Kesehatan;
( 11) Koordinator Pendidikan;
(12) Komite SMF; dan
(13) Satuan Pemeriksaan Internal.
c) Eselon Pelaksana.
(1) Kepala Bidang Um urn dan Keuangan
(a) Kasi Tuud;
(b) Kasi Renproggar;
(c) Kasi Jangum;
(d) Kasi Jangmed;
(e) Kasi ULP;
(f) Kasi lnfokes;
(g) Ka Unit Simrs;
(h) Ka Tim Komplain;
(i) Paku;
U) Bendahara; dan
(k) Kasir.
(2) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
(a) Kadep Bedah dan Anastesi;
(b) Kadep Obsgyn;
(c) Kadep Mata, THT dan Kulke;
(d) Kadep OLM Jantung dan Paru;
(e) Kadep Gigi dan Mulut;
(f) Kadep Syaraf dan Jiwa;
(g) Kadep Yanmed;
(h) Ka Unit Rikkes;
(i) Ka Unit PKRS;
U) Ka Unit CSSD;
18

(k) Ka lnstal Watlan;


(I) Ka lnstal Watnap;
(m) Ka lnstal Kabed;
(n) Ka lnstal Farmasi;
(o) Ka lnstal Rehab Medik;
(p) Ka lnstal Jangdiak;
i. Ka Sub lnstal Lab; dan
ii. Ka Sub lnstal Radiologi.
(q) Ka lnstal Jangwat; dan
( r) Ka lnstal Gadar.
(3) Kabid Bidang Dik dan Litbangkes
(a) Kasi Diklat; dan
(b) Kasi Litbangkes.

2) Struktur Organisasi

K lt • llORCl!�TCO'
PE.'t'tltltAN 1-
ll,alOr:i��� •.nm I

VASI u·o4�c;, rs I
ft, iat� an ·�
e,-:. •

L ·.A� •
19

Tugas dan fungsi masing-masing Komite, Kepala SPI dan para Kabid
diuraikan secara rinci dalam Perkasad Nomor 256/Xll/2017 tanggal 31
Desember 2017 tentang Orgas Kesdam.

3) Sumber Daya Manusia


Merupakan hal yang pentingdan sangat menentukan dalam
melaksanakan layanan kesehatan. Kondisi personel Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kodam V/Brawijaya tertuang dalam:
a) DSPP sebagai berikut:
MENU RUT KENYATAAN
NO. KWALIFIKASI SELISIH KET
DAF/DSPP YANG ADA
I Militer
Medis Ahli 29 14 -15
Medis Umum 6 1 -5
Para Medis Perawatan 91 66 -25
Para Medis Penunjang 14 25 +11
Non Medis 49 35 -14
Jumlah 189 141 -48
II PNS DEPHAN
Medis Ahli 7 6 -1
Medis Umum 6 7 +1
Para Medis Perawatan 182 136 -46
Para Medis Penunjang 37 46 +9
Non Medis 74 93 +19
Jumlah 306 288 -18
Jumlah Besar I+ 11 495 429 -66
111 Sukwan ( HR l
Medis Ahli - 4
Medis Umum - 12
Para Medis Perawatan - 223
Para Medis Penunjang - 50
Non Medis - 160
JUMLAH 449
IV. Dokter Full Timer :
Medis Ahli -
Medis Umum -
v Ookter Part Timer:
Medis Ahli 8
Medis Umum 1
Jumlah Personel 887

b) Keadaan personel Militer secara kualifikasi I keahlian :


( 1) Dokter Ahli = 14 orang;
(2) Dokter Umum = 1 orang;
(3) Dokter Gigi = - orang;
(4) Apoteker = 2 orang;
(5) S - 1 Keperawatan = 9 orang;
(6) D - 3 Keperawatan = 34 orang;
20

(7) 0 - IV Kebidanan = - orang;


(8) 0 - 3 Kebidanan = - orang;
(9) Paramedis Perawat = 22 orang;
(10) Paramedis Penunjang = 5 orang;
(11) S2 MMKES = 4 orang;
(12) S2 MARS = - orang;
(13) SKM = 1 orang;
(14) 0- 3 Gizi = 1 orang;
(15) 0- 3 Kesling = - orang;
(16) 0- 3 Analis = 5 orang;
(17) 0 - 3 Anestesi = 1 orang;
(18) 0 - 3 Fisioterapi = 2 orang;
(19) 0 - 3 Radiologi = - orang;
(20) 0 - 3 Farmasi = - orang;
(21) 0- 3 Atem = - orang;
(22) 0 - 3 Akupunktur = 5 orang; dan
(23) Non Medis = 35 orang.
Jumlah = 141 orang
c) Keadaan personel PNS sesuai kualifikasi/keahlian:
( 1) Ookter Ahli = 6 orang;
(2) Ookter Umum = 7 orang;
(3) Ookter Gigi = - orang;
(4) Apoteker = 2 orang;
(5) S2 Keperawatan = 1 orang;
(6) S 1 Keperawatan = 46 orang;
(7) 0. IV Keperawatan = 1 orang;
(8) 0.111 Keperawatan = 49 orang;
(9) O.IV Kebidanan = 5 orang;
(10) 0.111 Kebidanan = 15 orang;
(11) 0.111 Gigi = 2 orang;
(12) Paramedis perawat = 15 orang;
(13) Paramedis penunjang = 16 orang;
(14) S2 MMKES = 5 orang;
(15) S1 Gizi = 1 orang;
21

(16) 0.111 Gizi = 4 orang;


(17) 0.111 Kesling = - orang;
(18) 0. Ill Analis = 6 orang;
(19) 0.111 Fisioterapi = 7 orang;
(20) O Ill Farmasi = 4 orang;
(21) O Ill Rekam Medik = 2 orang; dan
(22) Non Medis = 93 orang.
Jumlah = 288 orang

4) Sarana dan Prasarana


Secara umum telah tersedia Sarpras yang memadai bagi kegiatan
operasional BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya, antara
lain:
a) Jenis pelayanan spesialis yang ada sebagai berikut:
(1) Spesialis Klinik Anak;
(2) Spesialis Klinik Bedah Umum;
(3) Spesialis Klinik Bedah Syaraf;
(4) Spesialis Klinik Bedah Tulang ( Orthopedi );
(5) Spesilais Klinik Bedah Urologi;
(6) Spesialis Klinik Bedah Plastik;
(7) Spesialis Klinik Bedah Onkologi;
(8) Spesialis Klinik Kebidanan & Kandungan;
(9) Spesialis Klinik Penyakit Oalam;
(10) Spesialis Klinik Gigi & Mulut;
(11) Spesialis Klinik Prostodontia;
(12) Spesialis Klinik Syaraf;
(13) Spesialis Klinik THT;
(14) Spesialis Klinik Mata;
(15) Spesialis Klinik Paru;
(16) Spesialis Klinik Jiwa;
(17) Spesialis Klinik Kulit & kelamin;
(18) Spesialis Klinik Jantung;
(19) Spesialis Klinik Rehabilitasi Medik;
(20) Spesialis Klinik Rosela;
22

(21) Hemodialisa; dan


(22) Kemoterapi.

b) Perawatan Rawat lnap terdiri dari 283 TT:


( 1) Pav. Anggrek = 12 TT
(2) Pav. Mawar = 18 TT;
(3) Pav. Melati = 16 TT;
(4) ICU = 15 TT;
(5) Teratai = 15 TT;
(6) Flamboyan = 20 TT;
(7) Bougenville = 18 TT;
(8) Dahlia = 21 TT;
(9) Nusalndah = 18 TT;
(10) Kenanga = 21 TT;
( 11) Cempaka = 30 TT;
(12) Seruni = 22 TT;
(13) Tulip = 16 TT;
(14) Edelweis = 13 TT;
(15) NICU PICU = 10 TT; dan
(16) Unit Stroke = 18 TT.
c) Fasilitas Rawat lnap
( 1) Kelas VVIP
(a) Tempat tidur pasien multifungsi;
(b) Tempat tidur penunggu;
(c) Sofa penunggu pasien;
(d) Kulkas;
(e) AC;
(f) TV 21 inchi berwarna;
(g) Washtafel;
(h) Almari pakaian 2 pintu;
(i) Meja makan mobile;
U) Kamar mandi dalam;
(k) Shower dengan air panas;
(I) Lampu Emergency;
23

(m) Ruang tamu; dan


(n) Pantry.

(2) Kelas VIP


(a) Tempat tidur pasien multifungsi;
(b) Tempat tidur penunggu;
(c) Sofa penunggu pasien;
(d) Kulkas;
(e) AC;
(f) TV 21 Inch berwarna;
(g) Washtafel;
(h) Almari pakaian 2 pintu;
(i) Meja makan mobile5;
U) Kemar mandi dalam;
(k) Shower dengan air panas;
(I) Lampu emergency; dan
(m) Ruang tamu.
(3) Kelas I
(a) Tempat tidur pasien multifungsi;
(b) Kursi penunggu pasien;
(c) TV 21 Inch berwarna;
(d) AC;
(e) Almari pakaian;
(f) Kamar mandi dalam;
(g) Lampu emergency;
(h) Ruang tamu;
(i) Meja makan mobile;
U) Shower dengan air panas; dan
(k) Washtafel.
(4) Kelas II
(a) Tempat tidur pasien (1 kamar 2TT);
(b) Kursi penunggu pasien;
(c) TV 21 Inch berwarna;
(d) Kipas angin gantung;
24

(e) Almari pasien;


(f) Kamar mandi luar; dan
(g) Lampu emergency.
(5) Kelas Ill
(a) Tempat tidur pasien (Zaal);
(b) Kursi penunggu pasien;
(c) TV 21 inchi berwarna;
(d) Kipas angin gantung;
(e) Almari pasien;
(f) Kamar mandi luar; dan
(g) Lampu Emergency.
d) Fasilitas Alat Kesehatan Canggih
(1) USG 4 Demensi HD II XE Philips;
(2) USG Tranvaginal Lengkap, mindray;
(3) Tradmill;
(4) Ventilator Servo I Marquet;
(5) Ventilator Airoxx;
(6) Pesawat X-ray With Fluoroscopy;
(7) EEG Merk Nihon Kohden;
(8) Mesin HD Fresenius;
(9) X-Ray Film Procc Daesung6;
(10) Laparcopy Tehno Medika;
(11) Athroscopy Richard Wolf;
(12) Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS);
(13) Higt Spedd Driil Bone Skull Driil For Neurosurgery; dan
(14) Operating Microskop THT Opmi Pico I 8100.
e) Sarana Penunjang
(1) Penunjang Diagnostik
(a) Radiologi;
(b) Laboratorium Patologi Klinik; dan
(c) Laboratorium Patologi Anatomi.
(2) Penunjang Perawatan
(a) Kamar Jenazah;
(b) Laundry;
25

(c) Ambulance; dan


(d) Dapur.
(3) Apotik
(a) Apotik Depo 1. Melayani pasien umum rawat
inap, rawat jalan dan pasien IGD;
(b) Apotik Depo 2. Melayani pasien BPJS Rawat
I nap;
(c) Apotik Depo 3. Melayani pasien BPJS Rawat
Jalan;
(d) Apotik Depo 4. Melayani HD; dan
(e) Apotik Depo 5. Melayani OK Sentral.
f) Fasilitas lain - lain
(1) Tempat lbadah (Masjid Asy-syifa);
(2) Sarana olah raga;
(3) Parkir yang luas; dan
(4) Kantin.
5) Remunerasi
Remunerasi di lingkungan Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kodam
V/Brawijaya masih didukung menggunakan anggaran APBN (Rupiah Murni).

6) Tarif
Sebagai organisasi BLU, dapat memungut biaya kepada masyarakat
sebagai imbalan atas barang/jasa yang diberikan dalam bentuk tarif layanan.
Tarif yang dimaksud dihitung berdasarkan biaya per unit layanan atau hasil
investasi dana, dengan memperitungkanseluruh biaya yang dikeluarkan.
Pada saat ini taeif layanan yang diberlakukan Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
adalah tarif sebelum pengajuan BLU berdasarkan Keputusan Karumkit an
saat ini sedang melaksanakan proses pengajuan tarif ke Kementerian
Keuangan.

7) Tata Kelola Kas Keuangan


Pengelolaan keuangan sampai dengan 31 Desember 2019 dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a) Neraca
26

(1) Neraca BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen per 31


Desember 2019 terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas
sebesar Rp. 60.572.684.575,- dengan uraian :
(a) Aset lancar sebesar Rp. 34.111.754.721,-
(b) Aset tetap sebesar Rp. 26.460.929.855,-
(2) Jumlah kewajiban per 31 Desember 2019 adalah
Rp. 21.242.090.221,- yang terdiri:
(a) Utang kepada pihak ketiga sebesar
Rp. 21.193.985.653,-
(b) Pendapatan diterima di muka sebesar
Rp. 48.104.568,-
(c) Uang muka dari KPPN sebesar Rp. 0,-
(3) Jumlah ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar
Rp. 39.330.594.355,- yang terdiri:
(a) Ekuitas awal sebesar Rp. 36.333.525.702,-
(b) Suplus I Defisit LO sebesar
(Rp. 6.267.020.355,-)
b) Laporan Operasional
(1) Pendapatan operasional sampai dengan 31
Desember 2019 sebesar Rp. 157.184.530.714,-yang terdiri:
(a) Pendapatan alokasi APBN sebesar
Rp. 48.011.987.366,-
(b) Pendapatan jasa layanan dan masyarakat
sebesar Rp. 109.172.543.348,-
(c) Pendapatan Hibah sebesar Rp. 0,-
(d) Pendapatan PNBP umum sebesar Rp. 0,-
(2) Beban operasional sampai dengan 31 Desember 2019
sebesar Rp. 163.607.743.492,- yang terdiri:
(a) Beban pegawai sebesar Rp. 58.528.129.993,-
(b) Beban persediaan sebesar Rp. 39.187.023.000,-
(c) Beban barang dan jasa sebesar
Rp. 50.031.474.447,-
(d) Beban pemeliharaan sebesar
Rp. 5.873.948.408,-
27

(e) Beban perjalanan dinas sebesar Rp.


285.161.723,-
(f) Beban penyusutan dan amortisasi sebesar
Rp. 9.715.263.221,-
(g) Beban penyisihan piutang tak tertagih sebesar
(Rp. 13.257.300,-)
(3) Defisit dari kegiatan operasioanal pada 31 Desember
2019 sebesar (Rp. 6.423.212.778,-)
(4) Adapun surplus kegiatan non operasioanal tahun 2019
sebesar Rp. 156.192.423,- yang terdiri:
(a) Pendapatan kegiatan non operasional sebesar
Rp. 1.137.087.312,-.
(b) Beban dari kegiatan non operasional sebesar
Rp. 980.894.889,-.
c) Laporan Arus Kas
Saldo Kas per 31 Desernber 2019 sebesar
Rp. 12.278.586.553,- berasal dari Arus Kas aktifitas sebesar
Rp. 6.809.857.926,-. Arus Kas aktifitas investasi sebesar
(Rp. 1.637.917.022,-). Sedangkan saldo Kas Awai sebesar
Rp. 7.106.645.649,-.
d) Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas akhir per 31 Desember 2019 sebesar Rp.
39.330.594.355,- yang terdiri:
(1) Ekuitas awal sebesar Rp. 36.333.525.702,-
(2) Surplus/Defisit - LO sebesar (Rp. 6.267.020.355,-)
(3) Selisih Revaluasi aset tetap sebesar Rp. 0,-
(4) Koreksi atas reklasifikasi sebesar Rp. 0,-
b. Lain-lain
1) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Dewas tidak menemukan penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hasil pengawasan, pejabat
pengelola BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya, pengelola
keuangan dan jajarannya telah melaksanakan tugas sesuai
pedoman/ketentuan yang berlaku. Beberapa peraturan perundang-
28

undangan yang dijadikan tolak ukur Dewas dalam rangka menilai ketaatan,
antara lain:
a) Undang-undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
sebagai dasar dalam penetapan peraturan pemerintah tentang BLU;
b) Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c) Peraturan Menteri Keuangan No 23/PMK.05/2005 tentang
pengelolaan Keuangan BLU;
d) Peraturan Menteri Keuangan No 95/PMK.05/2016 tentang
Dewas BLU; dan
e) Perdirjen Perbendaharaan No Per 35/PB/2018 tentang
Pedoman penyusunan Laporan Dewas BLU dilingkungan Pemerintah
Pu sat.
2) Pengendalian Internal
Pengendalian internal di Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kodam
V/Brawijaya telah dilaksanakan sesuai ketentuan organisasi yaitu melekat
pada Satuan Pemeriksa Internal (SPI). SPI pada Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya dibentuk berdasarkan SK Karumkit yang dipimpin oleh
seorang Kepala SPI sebagai stat Rumkit dalam mengambil kebijakan
strategis. Evaluasi periodik terhadap keuangan dan kinerja serta audit
internal ke seluruh sub bagian, seksi dan unit penunjang dilingkungan Rumkit
telah dilakukan dalan rangka peningkatan dan optimalisasi kinerja Rumkit Tk.
II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya. Hal ini telah dituangkan dalam
program kerja Pengawasan Tahunan SPI. Pada tahun 2019 SPI telah
melakukan audit internal terhadap seluruh Sub bagian seksi dan unit
penunjang di lingkungan Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen dengan hasil
audit/temuan sebagai berikut:
a) SPI diharapkan memiliki sertifikasi kualifikasi auditor dengan
harapan lebih memahami tentang mekanisme Wasrik;
b) SPI hendaknya membuat reviu seluruh kegiatan unit kerja
Rumkit dan membuat rekomendasi terhadap seluruh kegiatan;
c) Guna mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap
pelayanan Rumkit, SPI diharapkan melakukan survei terhadap
seluruh pelayanan; dan
29

d) Hasil reviu kinerja dan pelayanan Rumah Sakit Tk. II dr.


Soepraoen sebagai berikut:
PENGAWASAN DAN
NO BIDANG REKOMENDASI
MONITORING
1 Bidang Sumber Personel tidak melaksanakan Menekankan kembali agar
Daya Manusia tanda tangan daftar gaji, tunkin administrasi dijalankan
dan uang makan. sesuai ketentuan.
2 Bidang Pelayanan Kurangnya keamanan di ruang Meningkatkan peran Piket
ICU dan Masjid. dan Pawas serta membuat
protap.
3 Bidang Aset - -
4 Bidang Teknologi - -
lnformasi
5 Bidang Penilaian - -
Resiko
6 Bidang Administrasi Sebanyak 147 Rekam Med is Melaksanakan rapat untuk
Rekam Medik belum lengkap, lebih dari 3x24 mengatasi keterlambatan
jam dikarenakan kelengkapan rekam medis.
pemeriksaan penunjang med is
yang ada terlambat.

4. Tindak Lanjut Atas Hasil Pengawasan Sebelumnya


Awai periode pada masa bakti Dewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen di mulai
dengan aktivitas yang berkaitan dengan edukasi terkait dengan konsekuensi status Satker
BLU kepada segenap jajaran internal BLU serta pihak eksternal yaitu jajaran struktural
Kodam V/Brawijaya yang di pimpin oleh Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI
Wisnoe Prasetyo Budi. Adapun rincian aktivitas Dewas dapat disampaikan sebagai berikut:

a. Tanggal 21 Oktober 2019, Bapak Teddy, S.T, M.Si (Kepala KPPN Malang)
dengan didampingi oleh Sdr. Heran Subagio, S.E, MM, CHRP (Kasi MSKI KPPN
Malang) melakukan silaturrahmi dengan Karumkit Tk. II dr. Soepraoen (Kolonel
Ckm Dr. Tio Tangkas) dan Kabid Keuangan Umum (Letko! Ckm l'tiqod). Adapun
tujuan dari aktivitas dimaksud adalah guna menjalin komunikasi awal serta
berkoordinasi terkait dengan penetapan Dewas BLU sebagaimana Keputusan
30

Menhan Nomor KEP-1466/M/IX/2019 tanggal 30 September 2019. Selain itu


melalui aktivitas ini dilakukan pula inisiasi pertemuan para anggota dewas yang
baru ditetapkan tersebut.
Pada kesempatan ini pula, Karumkit Tk. II dr. Soepraoen juga
menginformasikan bahwa hingga saat ini pihak Rumah Sakit masih belum
memperoleh penegasan/juknis lanjutan dari Kepala Stat TNI AD berkaitan dengan
status BLU yang di sandang. Sehingga pihak RumahSakit masih belum bisa
mengambil langkah lanjutan berkaitan dengan status baru serta penetapan Dewas
oleh Menhan.
b. Tanggal 15 November 2019, Kepala KPPN Malang juga melaksanakan
aktivitas silaturrahmi dengan pihak Kakesdam V/Brawijaya (Kolonel Ckm dr. Moch.
Arif) selaku salah satu anggota Dewas dari unsur tenaga ahli (profesional). Pada
kesempatan ini, Kakesdam V/Brawijaya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini,
pihaknya belum memperoleh penegasan/juknis lanjutan dari Kepala Stat TNI AD
berkaitan dengan penetapan sebagai dewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen.
Sehingga Beliau juga belum dapat mengambil langkah apapun terkait dengan
penetapan tersebut. Selanjutnya, sebagai salah satu anggota dewas, Kepala KPPN
Malang, memohon dukungan kepada pihak Kakesdam guna mendorong pertemuan
unsur pengelola keuangan Kodam V/Brawijaya beserta jajaran manajemen Rumkit
Tk. II dr. Soepraoen untuk melaksanakan edukasi awal terkait dengan konsekuensi
sebagai Satker BLU dengan tujuan memberikan pemahaman terkait pola
pengelolaan keuangan BLU. Mengingat pemahaman akan hal tersebut di rasa
masih sangat kurang bagi jajaran internal BLU.

c. Tanggal 16 Desember 2019, Kepala KPPN Malang melaksanakan aktivitas


silaturrahmi dengan lrdam V/Brawijaya (Kolonel Inf Joni Pardede) di Makodam
V/Brawijaya Surabaya terkait dengan penugasan sebagai Dewas pada Rumkit Tk.
II dr. Soepraoen. Pada kesempatan ini lnspektur Kodam V/Brawijaya juga
menyampaikan bahwa dalam minggu tersebut akan aktivitas di Jakarta dan Beliau
akan melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepala Staf TNI AD guna ada arahan
lebih lanjut. Selain itu pihak Kepala KPPN Malang juga mohon dukungan agar pihak
lrdam V/Brawijaya dapat memfasilitasi pertemuan dengan seluruh jajaran pengelola
keuangan Rumkit Tk. 11 dr. Soepraoen guna pelaksanaan edukasi awal terkait
dengan pola pengelolaan keuangan BLU.
31

d. Tanggal 30 Januari 2020 pada pukul 14.00 WIB telah dilaksanakan fasilitasi
pertemuan dengan seluruh jajaran manajemen Rumkit Tk. II dr. Soepraoen dalam
rangka Focused Group Discussion (FGD) serta edukasi tentang pola pengelolaan
keuangan BLU. Sebagai narasumber pada cara tersebut adalah Kepala KPPN
Malang dan Kasi MSKI KPPN Malang. Acara dimaksud dihadiri oleh Asrendam
V/Brawijaya, Kakesdam V/Brawijaya, Perwakilan lrdam V/Brawijaya, Karumkit Tk.
II dr. Soepraoen dan seluruh jajaran pejabat pengelola keuangan serta pejabat
teknis Rumah Sakit.
Pada kesempatan ini, narasumber menyampaikan materi terkait fleksibilitas
pengelolaan keuangan, khususnya pengelolaan PNBP baik dari sisi pendapatan
maupun belanja beserta konsekuensi terkait dengan hal tersebut, hal-hal terkait
dengan tusi, kewajiban serta hak Dewas, serta masukan terkait dengan dapatnya
BLU melakukan penetapan Sekretaris Dewas yang dapat berasal dari unsur internal
BLU maupun dari eksternal BLU (Kemenkeu).
Pada akhir sesi FGD, pihak Asrendam V/Brawijaya meminta Kepala KPPN
Malang untuk juga dapat menyampaikan info serupa di hadapan Panglima Kodam
V/Brawijaya beserta jajaran.
e. Tanggal 5 Pebruari 2020, pukul 09.00 sampai dengan 10.00 bertempat di
Makodam V/Brawijaya dilaksanakan aktivitas audiensi dan FGD tentang pola
pengelolaan keuangan BLU dengan jajaran Makodam V/Brawijaya yang dihadiri
langsung oleh Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Wisnoe Prasetyo Budi
yang didampingi oleh:
1) Kasdam V/Brawijaya;
2) lrdam V/Brawijaya;
3) Asrendam V/Brawijaya;
4) Aspersdam V/Brawijaya;
5) Aslogdam V/Brawijaya;
6) Kakesdam V/Brawijaya;
7) Kakudam V/Brawijaya;
8) Kazidam V/Brawijaya; dan
9) Karumkit Tk. II RS dr. Soepraoen Malang.
Adapun dari jajaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Jawa Timur yang
hadir adalah:
32

1) Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Jawa Timur (Bapak


Dedi Sopandi);
2) Kepala Bidang PPA I Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Jawa
Timur (Bapak Epi Sumanto);
3) Kepala KPPN Malang (Bapak Teddy);
4) Pit. Kepala KPPN Surabaya II (Bapak Royikan);
5) Kepala Seksi MSKI KPPN Malang (Sdr. Heran Subagio); dan
6) Kepala Seksi Bidang PPA I Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi
Jawa Timur (lbu Lilis Kustanti).
Pada kesempatan ini bertindak sebagai moderator diskusi adalah Bapak
Teddy dan narasumber Saudara Heran Subagio. Pada kesempatan ini pula,
narasumber menyampaikan materi terkait fleksibilitas pengelolaan keuangan,
khususnya pengelolaan PNBP baik dari sisi pendapatan maupun belanja beserta
konsekuensi terkait dengan hal tersebut, hal-hal terkait dengan tusi, kewajiban serta
hak Dewas, serta masukan terkait dengan dapatnya BLU melakukan penetapan
Sekretaris Dewas yang dapat berasal dari unsur internal BLU maupun dari eksternal
BLU (Kemenkeu).
Pada pelaksanaan audiensi ini, Panglima Kodam V/Brawijaya juga
memberikan dukungan terkait dengan pelaksanaan ketentuan pola pengelolaan
keuangan BLU pada Rumkit Tk. II dr. Soepraoen karena akan berimplikasi baik
pada pelaksanaan tusinya yaitu layanan kepada anggota TNI AD, para
purnawirawan, dan anggota keluarga pada khususnya, serta masyarakat luas pada
umumnya.
Sehingga pada periode ini Rumkit Tk. II dr. Soepraoen belum mendapat
rekomendasi dan pengawasan dari Dewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen.
Namun demikian pada Tanggal 7 Februari 2020, pihak RS Tk. II dr. Soepraoen
meminta bantuan Kepala KPPN Malang selaku anggota Dewas untuk memberikan
bahan masukan komparasi antara Satker pengguna PNBP dengan Satker BLU
yang akan disampaikan oleh Kakesdam V/Brawijaya kepada Panglima Kodam
V/Brawijaya pada tanggal 10 Februari 2020.
33

Satker PNBP Satker BLU


Status: Status:
Satker Pemerintah yang melaksanakan Satker pemerintah yang melaksanakan tugas
tugas dan fungsi sesuai tugas dan fungsi dan fungsi sesuai tugas dan fungsi yang
yang dimiliki oleh Kementerian/ Lembaga. dimiliki oleh Kementerian/ Lembaga.
Sumber pembiayaan: Sumber pembiayaan:
Rupiah Murni APBN (RM APBN) dan Rupiah Murni APBN (RM APBN) dan PNBP
PNBP yang teralokasi dalam DIPA. yang teralokasi dalam DIPA.
Tata Kelola: Tata Kelola:
a. Mengikuti pola pengelolaan keuangan a. Pola Pengelolaan Keuangan BLU sebagai
negara secara umum, baik untuk sumber Pengecualian dari Ketentuan Pengelolaan
pembiayaan yang berasal dari RM APBN keuangan negara pada umumnya, khususnya
maupun PNBP; untuk sumber pembiayaan yang berasal dari
PNBP;

b. Tidak diperkenankan mengelola/ b. Diperkenankan mengelola/menggunakan

menggunakan secara langsung secara langsung pendapatan (PNBP) yang

pendapatan (PNBP) yang diperoleh guna diperoleh guna membiayai belanja yang

membiayai belanja yang dilaksanakan, dilaksanakan, khususnya untuk klasifikasi

namun pendapatan PNBP) yang diperoleh belanja operasional/barang (52) dan

harus terlebih dahulu disetorkan ke Belanja Modal (53). Pendapatan (PNBP)

Rekening Kas Negara; yang diperoleh disetorkan ke Rekening Kas


BLU (Rekening Operasional, Rekening Dana
kelolaan);

c. Penggunaan pendapatan (PNBP) yang c. Ketentuan terkait Maksimal Pencairan


yang diperoleh tidak dapat sepenuhnya PNBP (MP PNBP) tidak berlaku bagi satker
digunakan, namun wajib mengikuti BLU, karena seluruh pendapatan (PNBP)
ketentuan Maksimum Pencairan PNBP dimasukkan ke Rekening Kas BLU;
(MP PNBP) sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Menkeu;
34

d. Sisa Pendapatan (PNBP) pada akhir d. Surplus/sisa pendapatan (PNBP) pada


tahun anggaran wajib disetorkan ke akhir tahun anggaran tidak disetorkan ke
Rekening Kas Negara; Rekening Kas Negara tetapi disetorkan ke
Rekening Kas BLU dan dapat dipergunakan
untuk membeiayai belanja pada tahun
anggaran berikutnya;

e. Tidak diperkenankan "berkreasi" guna e. Satker BLU diperkenankan untuk


menggali potensi pendapatan (PNBP) di "berkreasi" dalam rangka menggali potensi
luar pelaksanaan tusi yang dimiliki. pendapatan (PNBP) (mis. Pelaksanaan
Sehingga jika terdapat PNBP di luar deposito, optimalisasi aset, kerja sama
pelaksanaan tusi, maka pendapatan dengan pihak eksternal);
(PNBP) tersebut harus di setor ke
Rekening Kas Negara;

f. Tarif layanan yang digunakan untuk f. Tarif layanan ditetapkan oleh Menkeu dan
memperoleh pendapatan (PNBP) dalam dapat dimintakan pendelegasian penetapan
rangka pelaksanaan tusi wajib mengikuti tarif dari Menkeu kepada pemimpin BLU;
Peraturan Pemerintah (PP);

g. Penerimaan hibah wajib g. Hibah yang diperoleh secara langsung


melaksanakan prosedur register hibah; oleh BLU tidak diperlukan proses register
hibah, namun diakui sebagai pendapatan
(PNBP) dan dilaksanakan mekanisme
pengesahan untuk hibah dalam bentuk uang.
Sedangkan hibah dalam bentuk barang
dicatat dalam Laporan Operasional dan
dimasukkan dalam SIMAK BMN;

h. Status aset adalah Barang Milik h. Status aset adalah Barang Milik Negara
Negara (BMN); (BMN);
35

i. Tidak diperkenankan melaksanakan i. Dapat melaksanakan hutang jangka


hutang; pendek (untuk belanja operasional) dan dapat
memberikan piutang usaha;

j. Tidak terdapat mekanisme belanja J. Belanja fleksibel budget dengan ambang


fleksibel budget; dan batas; dan

k. Laporan Keuangan satker menjadi k. Laporan Keuangan satker


kontribusi bagi penyusunan LK dikonsolidasikan dengan LK Kementerian/
Kementerian/Lembaga. Lembaga.

5. Kesimpulan dan Rekomendasi


a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut di atas, Dewas BLU Rimkit Tk. II dr.
Soepraoen dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1) Secara umum Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kesdam V/Brawijaya telah disusun sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan BLU dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satker lnstansi
Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU.
2) Berkenaan dengan aspek peningkatan pendapatan, pada dokumen
RSB BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya tahun 2019
sampai dengan dengan 2023 masih berfokus pada intensifikasi layanan
utama dan belum menyentuh sumber pendapatan BLU lain yang juga secara
ketentuan diperkenankan untuk dikelola yaitu sumber pendapatan yang
berasal dari kerjasama dan hibah.
3) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan RSB sebagai berikut:
a) Adanya kebijakan sesuai skala prioritas terhadap hal-hal yang
penting untuk dijalankan dengan tetap mempertimbangkan RSB agar
tidak berdampak pada kegiatan yang sedang berjalan; dan
b) Ketersediaan dana, sumber anggaran BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kesdam V/Brawijaya 90% dari penerimaan BPJS dan 10%
bersumber dari pelayanan umum. Seperti diketahui bahwa kondisi
,,. I

36

keuangan BPJS dalam kondisi yang kurang sehat sehingga


berdampak terhadap pengajuan klaim. Hal ini berdampak
terlambatnya penyaluran dana kepada BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Kodam V/Brawijaya.
4) RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya tahun
2019 telah di susun sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
dimplementasikan oleh manajemen sejak ditetapkan dan berjalan sesuai
dengan waktu yang ditentukan. lmplementasi tersebut telah sesuai Renstra
Rumkit serta sesuai dengan fungsi masing-masing sub bagian, seksi serta
didukung unit penunjang yang ada di BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Kesdam V/Brawijaya dalam bentuk pelaksanaan Program kerja.
5) RBA BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya dari sisi
pendapatan masih didominasi oleh dari layanan utama (BPJS dan layanan
masyarakat umum). Sementara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP Nomor 23 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum bahwa sumber
pendapatan BLU yang langsung dapat dikelola melalui dokumen RBA tidak
hanya yang berasal dari layanan utama saja. Terdapat sumber pendapatan
BLU yang lain yang juga dapat dikelola langsung via mekanisme Dokumen
RBA yaitu kerjasama serta hibah.
6) Pendapatan yang diperoleh BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam
V/Brawijaya dari layanan kesehatan sampai dengan 31 Desember 2019
sebesar Rp. 112.081.322.863,- Atau 93,40 % dari target
Rp. 120.000.000.000,-.
7) Realisasi penyerapan anggaran berdasarkan laporan monev sampai
31 Desember 2019 adalah sebesar Rp. 106.652.062.496,- atau 88,88 % dari
total Anggaran sebesar Rp. 120.000.000.000,-.
b. Rekomendasi
Berkenaan dengan awal penugasan, maka Dewas BLU Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen merekomendasikan langkah strategis yang dapat dilaksanakan oleh
pihak manajemen sebagai berikut:
37

Pendukung Substansi *) Waktu Penuntasan

Edukasi terkait lnventarisasi sumber-sumber Juni sampai dengan Agustus


konsekuensi penetapan PNBP BLU (meliputi Analisis 2020
PPK BLU kepada peluang intensifikasi maupun
seluruh komponen unit ekestensifikasi sumber-
kerja oleh pihak sumber pendapatan BLU).
manajemen.
Efisiensi belanja-belanja Januari sampai dengan
terutama yang bersumber dari Desember 2020
PNBP BLU.

Penyusunan dokumen Mei sampai dengan Agustus


Rencana dan Bisnis Anggaran 2020
(RBA) tahun anggaran 2021
berdasarkan dokumen
Rencana dan Strategi Bisnis
(RSB) (termasuk di dalamnya
rencana penggunaan saldo
kas).

Penyusunan SOP Tahap I studi banding dengan


pengelolaan kas internal RS lingkup Polri dan
(PNBP BLU) dalam bentuk Kemenkes (Juli sampai
Keputusan Pemimpin BLU dengan September 2020);
(misalnya SOP Beauty contest
pemilihan bank mitra, Tahap II penyusunan draft
khususnya dalam rangka SOP Pengelolaan Keuangan
pengelolaan kas). Internal (Oktober sampai
dengan Nopember 2020).
38

Penambahan unsur Satuan Telah dilaksanakan


Pemeriksaan Intern (SPI) BLU
dan Oewas pada struktur
organisasi Satker BLU.
Penyusunan draft Tarif Akselerasi penuntasan PMK
Layanan BLU. Tarif Layanan BLU diharapkan
tuntas pada akhir Oesember
2020
Peningkatan kualitas Reviu SPI agar meliputi Penambahan materi diklat
SOM SPI melalui diklat bidang: SOM, Pelayanan, terkait Pengelolaan Keuangan
Wasrik Pengawasan lnstalasi Rehab BLU secara khusus bagi
Medik, Aset, Teknologi anggota Satuan Pengawasan
lnformasi, Penilaian Resiko Intern BLU (SPI BLU) sesuai
dan Administrasi Medik. dengan PMK
200/PMK.05/2017 tentang
Sistem Pengendalian Intern
BLU dengan narasumber dari
Dit. PPK BLU Kantor Pusat
Oitjen Perbendaharaan
(November 2020)

*) Berkenaan dengan kondisi darurat covid-19 yang saat ini telah ditetapkan oleh
pemerintah, maka waktu penuntasan rekomendasi agar disesuaikan dengan hal dimaksud
serta dikoordinasikan secara intens oleh Karumkit dengan para anggota Oewas.

6. Oemikian laporan Oewas BLU Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya
Semester II Tahun 2019.
Foto-Foto Kegiatan:
1. FGD Pola Pengelolaan Keuangan BLU dengan pihak RS Tk. II Dr. Soepra’oen
2. Silaturrahmi dengan Inspektur Kodam V/Brawijaya

3. FGD Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan Panglima Kodam
V/Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai