Anda di halaman 1dari 29

WALK THROUGH SURVEY

DI PERUSAHAAN PT. AJINOMOTO


INDONESIA MOJOKERTO FACTORY

Kelompok
ERGONOMI
KESEHATAN KERJA & A

ERGONOMI
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
KEMENTERIAN TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA
PERIODE 22-26 OKTOBER 2018
SURABAYA
DAFTAR KELOMPOK ERGONOMI KELAS A

dr. Afita Wihda Infaati dr. Imam Hakim Suryono


dr. Anang Ova Pradipta dr. Kadek Bagus Ramanda Sandra
dr. Anggun Prima Saputra dr. Khiki Zhakaria
dr. Anugrah Akbar Pambudi dr. Monica Bethari Primanesa
dr. Arabella Vonia Sari dr. Niken Suci Ningrum
dr. Christopher Edwin Marijono dr. Rifka Nur Laili
dr. Desiana Putri Qomariya dr. Robitha Kartika Sari
dr. Elsya Natalia Pariury dr. Yenni Purnamasari Setiawan
dr. Fandy Limawan
KESEHATAN KERJA

Kesehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara


kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja
agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di
sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang
optimal (UU Kesehatan 1992 Pasal 23).
ERGONOMI

Ergonomi adalah penerapan


ilmu yang mengupayakan Mesin
Perusahaan
kenyamanan kerja optimal
melalui penyerasian antara
Meningkatkan
manusia dengan pekerjaan,
Manusia Kesejahteraan,
peralatan kerja dan produksi dan
Efisiensi
lingkungan kerja shg tercapai
kesejahteraan, tingkat
produktivitas dan efisiensi
kerja yang maksimal Lingkungan
kerja
RUANG LINGKUP ERGONOMI
Teknik

Desain Fisik

Ruang
Sosiologi Lingkup Psikologi
Ergonomi

Fisiologi Anatomi

Anthropo
metri
APLIKASI ERGONOMI PADA TENAGA KERJA
• Posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja; posisi berdiri dimana
Posisi posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
Kerja

• Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran
Proses anthropometrinya.
Kerja

• Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara
Tata Letak internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
Tempat
Kerja

• Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang
terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
Mengang berlebihan.
kat
Beban
APLIKASI ERGONOMI
PELAKSANAAN

Lokasi Pengamatan
• PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory berlokasi di Jl.
Raya Mlirip, Mlirip, Jetis, Mojokerto, Jawa Timur 61352

Waktu Pengamatan
• Rabu, 25 Oktober 2018 pukul 08.00-12.30 WIB
PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan
• PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory

Sektor Usaha
• Produksi Penyedap Rasa dan Bumbu Masak

Alamat
• Jl. Raya Mlirip, Mlirip, Jetis, Mojokerto, Jawa Timur 61352
Berdiri tahun 1969 di Jakarta
Jumlah Pekerja Pada tahun 1970, berdiri
• Sekitar 3.000 orang, 2 dokter perusahaan, 2 paramedis, dan 2 staf non medis yang bertugas pabrik pertama di Mojokerto-
pada bagian administratif non diagnostik Jawa Timur dengan produk
Waktu Kerja utama penyedap rasa dengan
• Staff : Pukul 07.00 –15.00 merek AJI-NO-MOTO®
• Operator
• Shift 1 : pukul 07.00 – 15.00WIB
• Shift 2 : pukul 15.00 – 23.00WIB
• Shift 3 : pukul 23.00 – 07.00 WIB
• “Produksi produk hanya dilakukan pada shift 1”
PROFIL PERUSAHAAN

Asuransi
• BPJS Ketenagakerjaan
• BPJS kesehatan
• Asuransi diluar hubungan kerja (AKDHK)
• Medical Reimburse
Sertifikasi Perusahaan
• Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Majelis Ulama Indonesia Filosofi Perusahaan
(MUI) Memberikan konstribusi yang
• Sertifikasi Jaminan Mutu ISO 9001 berarti dalam bidang
makanan dan kesehatan
• Sertifikasi Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 secara global guna
• Sertifikasi Keamanan Pangan ISO 22000:2005 mewujudkan kehidupan yang
• Sertifikasi manajemen K3 dari badan sertifikasi SGS dengan lebih baik bagi kita semua.
akreditasi UKAS (United Kingdom Accreditation Service) OHSAS
18001:2007
ALUR PROSES PRODUKSI MSG PT AJINOMOTO
INDONESIA MOJOKERTO FACTORY
ALUR PRODUKSI PERUSAHAAN
HASIL
PENGAMATA
N
TAMBAH FOTO
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN  PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PKK)
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Terdapat unit pelayanan Menyediakan 2 dokter  UU No.23 pasal 23 ayat 3, PKK di PT. Ajinomoto
kesehatan berupa pelayanan perusahaan , 2 paramedis  Kepmenkes No.920 tahun Indonesia sudah memiliki
kesehatan kerja di lingkungan dan 2 petugas administratif 1986, dokter perusahaan dan
perusahaan yang dikepalai non diagnostik  PermenakertransRI paramedis serta manager
- No.03/MEN/1982,
oleh dokter perusahaan yang bertanggung jawab di
 Keputusan direktur jenderal
bidangnya
pembinaan pengawasan
ketenagakerjaan nomor
kep. 22/DJPPK/V/2008
Unit pelayanan kesehatan Apabila terjadi kondisi Menyediakanpetugas Tetap diberikan pelayanan
kerja tersedia hanya pada darurat atau ada pekerja ambulan 24 jam yang kesehatan kerja untuk shift
shift pagi baik dokter maupun yang memerlukan sudah dilatih PPGD untuk sore dan malam, minimal ada
paramedis pengobatan, harus penanganan awal apabila - paramedis yang stand by
tertunda pengobatannya ada kondisi darurat untuk shift malam dan dokter
dan harus dirujuk ke bisa untuk on call bila ada
fasilitas kesehatan lain kondisi darurat
Tenaga kerja terdaftar dalam Diadakannya sistem  UU No.24 tahun 2011 Langkah yang diambil
BPJS kesehatan dan BPJS reimburse bagi pelayanan tentang BPJS perusahaan sudah tepat
ketenagakerjaan kesehatan kerja yang tidak  UU No.40 tahun 2004
-
tertanggung oleh asuransi tentang sistem jaminan
yang disediakan oleh sosial nasional
perusahaan
PROGRAM KESEHATAN
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Program promotif K3 Pekerja menjadi lebih Kampanye K3 dan berbagai UU No. 1 Tahun 1970 Perusahaan sudah
memahami tentang lomba pada hari ulang tahun tentang keselamatan mengambil langkah yang
bahaya yang ada di K3 kerja benar hanya saja tidak
tempat kerjanya (lomba poster K3, lomba dilakukan penyuluhan lebih
pemadam kebakaran, lomba dalah tentangkesehatan
presentasi K3, lomba PPGD, dll) dan keselamatan kerja.
Sosiallisasi HIV/AIDS dan
narkoba
Program preventif Pekerja dapat MCU harian 15 menit sebelum Langkah yang diambil
dicegahkan dari PAK jam masuk shift Penempelan perusahaan sudah tepat
dan K3 sticker safety riding & inspeksi
motor 4x/th
Latihan tanggap darurat
Training BLS 1 th/x
Pengiriman pegawai utk studi
hiperkes 1th/x
Program kuratif Pekerja jadi bisa 2 dokter bersertifikat hiperkes PP No.50 tahun 2012 Perusahaan sudah
bekerja dengan 2 paramedik bersertifikat tentang penerapan melakukan langkah yang
nyaman sesuai dengan hiperkes sistem manajemen benar.
kondisi pekerja 5 petugas P3K bersertifikat keselamatan dan
Kementerian kesehatan kerja (SMK3)
80 petugas P3K bersertifikat
PMI

Program rehabilitatif Pekerja dapat bekerja Perusahaan akan memberikan Perusahaan sudah
dengan nyaman dan kompensasi sesuai dengan melakukan langkah yang
tidak khawatir apabila peraturan yang berlaku benar namun tidak
terjadi hal-hal yg tidak spesifik. Seharusnya dari
diharapkan awal sudah dijelaskan
kepada pekerja
PENCEGAHAN HIV AIDS DAN NARKOBA
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Perusahaan sudah Tingkat pengetahuan Perusahaan mengadakan  PER11/VI/2005  Meniadakan adanya
mengadakan program dan kesadaran tenaga penyuluhan,konseling hiv tentang pencegahan diskriminatif bagi
pencegahan hiv.aids dan kerja menjadi lebih aids secara berkala
dan penanggulangan pekerja/buruh yang terkena
narkoba baik
penyalahgunan dan HIV
peredaran gelap  Pelayanan kesehatan kerja
narkotika,psikotropika bagi pekerja dengan HIV AIDS
dan zat adiktif lainnya dan Narkoba
ditempat kerja  Melakukan prosedur K3 untuk
 Kep 68/MEN/2004 pencegahan dan
tentang pencegahan penanggulangan HIV/AIDS
dan penanggulangan
HIV/AIDS ditempat
kerja
PROGRAM KESEHATAN KHUSUS
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Medical Check Up  Peraturan Menteri Tenaga Sudah sesuai dengan
dilakukan pada awal Kerja dan Transmigrasi No. prosedur
rekruitmen karyawan
Per 02/MEN/1980 pasal 1
serta dilakukan
berkala setiap dan 2
- -
1 tahun dan datanya  Peraturan Menteri Tenaga
akan disimpan oleh tim
Kerja dan Transmigrasi No.
dokter perusahaan.
Per 02/MEN/1980 Pasal 3
dan 4
Terdapat program Sudah disediakan program
pemeriksaan pemeriksaan khusus bagi
kesehatan khusus bagi karyawan yang berisiko
- -  -
karyawan, seperti: dengan penyakit terkait
audiometri, spirometri,
pemeriksaan mata
KESESUAIAN PEKERJA DENGAN ALAT
Dampak yang
Hasil Pengamatan Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Terjadi
-tidak sesuainya tinggi meja dan Musculoskelet Pihak perusahaan UU no.1 th 1970 Pengadaan alat kerja yang
kursi dengan tubuh pekerja sehingga al Disorder mengatakan tim K3 telah tentang keselamatan kerja sesuai dengan prinsip-
bagi pekerja yang tubuhnya tinggi mengamati hal tersebut UU RI no. 13 th 2003 prinsip ergonomis.
posisi duduk agak membungkuk dan dan menganggap posisi tentang ketenagakerjaan Diadakan penyuluhan atau
kepala terlalu menunduk. Tidak telah ergonomis Permenakertrans pelatihan mengenai
disediakan kursi yang adjustable No.PER.03/MEN/1 ergonomic serta posisi dan
tinggi dan pendeknya yang bisa 982 tentang pelayanan postur kerja yang ergonomis
disesuaikan dengan tinggi badan kesehatan kerja dan mamfaat ergonomic
pekerja pada tenagakerja.
-Kursi tidak dapat diatur naik turun
- Sulit menilai pengetahuan pekerja
mengenai postur kerja yang
ergonomis

Beban Kerja Tidak terlalu Pihak perusahaan UU no.1 th 1970 Pengadaan alat kerja yang
Hasil pengamatan didapatkan, berpengaruh mengatakan tim K3 telah tentang keselamatan kerja sesuai dengan prinsip-
karyawan pabrik bekerja dari hari karena jam mengamati hal tersebut UU RI no. 13 th 2003 prinsip ergonomis.
Senin sampai Jumat dengan jam kerja sudah dan menganggap posisi tentang ketenagakerjaan Diadakan penyuluhan atau
kerja: sesuai telah ergonomis Permenakertrans pelatihan mengenai
Shift I 07.00 – 15.00 WIB  No.PER.03/MEN/1 ergonomic serta posisi dan
Shift II 15.00 – 23.00 WIB 982 tentang pelayanan postur kerja yang ergonomis
Shift III 23.00 - 07.00 WIB kesehatan kerja dan mamfaat ergonomic ke
Kantor bidang terkait
Jam Kerja: 07.00  - 15.00 WIB
PROGRAM PEMENUHAN GIZI PEKERJA, KANTIN, ATAU RUANG MAKAN
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Perusahaan Surat Edaran Menteri Sudah dilakukan sesuai aturan
memenuhi gizi untuk Tenaga Kerja dan yang ada
karyawan dengan Transmigrasi No. SE.
sudah memiliki kantin 01/ Men/1979
yang berjumlah tentang pengadaan
dua,dimana kantin kantin dan ruang
-Gizi pekerja
tersebut melayani makan.
makanan untuk terpenuhi sesuai
-
karyawan di shift 1, 2 dengan beban kerja
dan 3. Perusahaan dan jam kerja
juga sudah membuat
menu makan sehat
yang sesuai dengan
kebutuhan karyawan
 
10 PENYAKIT PADA PELAYANAN KESEHATAN
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Belum didapatkan data Proses produksi Dokter perusahan UU No.1 tahun 1970 Program pelayanan kesehatan
yang akurat untuk Produktivitas pekerja melakukan pelaporan tentang keselamatan promotif dan preventif harus
10 penyakit tersering dapat menurun bila dan pengecekan secara kerja lebih diupayakan
pada perusahaan. pekerja sering sakit. berkala terhadap Perlu dilakukan rincian data
Hanya sesuai pegawainya distribusi penyakit terutama
pengamatan saja pada pekerja di bagian tertentu
penyakit tersering agar dapat dilakukan evaluasi
adalah
-Rhinitis alergi
-Tinnitus
-Gangguan refraksi
-ODS
-ISPA
-Miliaria rubra
-LBP
-CTS
-Torticolis
-Varises
-Dermatitis statis
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN SARANA P3K
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
ISPA, HNP lumbalis, Permenakertrans no: Semua tenaga kerja wajib
obesitas Per.01/Men/1981 menjalani MCU berkala
tentang kewajiban lapor untuk mendeteksi adanya
penyakit akibat kerja PAK dan non PAK
Perunankan
- keputusan mentri tenaga Penyuluhan posisi tubuh saat
produktivitas pekerja
kerja no.333 th 1989 bekerja
tentang diagnosis dan
laporan penyakit akibat
kerja
Kotak P3K tesedia di Peraturan menteri Bila terjadi KK ringan tenaga
setiap sektor dan tenaga kerja dan kerja bisa menggunakan
terdapat petugas p3k
transmigrasi Republik P3K namun jika ada KK yang
Indonesia No. : membutuhkan penanganan
- PER.15/MEN/VIII/2008 segera bisa langsung ke PKK
tentang pertolongan atau RS terdekat
pertama pada
kecelakaan di tempat
kerja
PERSONIL KESEHATAN
Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Upaya Pemecahan Masalah
Terdapat Jika terjadi Undang undang Nomer 1 Perusahaan menambah
-2 dokter bersertifikat kecelakaan kerja di tahun 1970 tentang tenaga dokter dan perawat
hiperkes
shift 2 dan 3, tidak kesehatan kerja atau mengatur jadwal ulang
-2 paramedik
bersertifikat hiperkes bisa tertangani yang sesuai dengan
-5 petugas P3K dengan cepat oleh karyawan
bersertifikat tenaga dokter dan -
Kementerian paramedis
-80 petugas P3K
bersertifikat PMI

Terdapat dokter jaga on


call pada shift 2 dan 3
TAMBAH FOTO
PENUTUP - KESIMPULAN

Dari hasil walkthough survey yang kami lakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
 Dari aspek ergonomi masih belum sesuai dengan tenaga kerja, namun Pihak perusahaan
mengatakan tim K3 telah mengamati hal tersebut dan menganggap posisi telah ergonomis.
 Dari aspek pemenuhan gizi pekerja, pekerja diberikan makan dengan gizi seimbang yang diatur
oleh tim menu dari kantin yang disediakan oleh perusahaan.
 Dari aspek pemeriksaan kesehatan sudah sesuai dengan aturan, perusahaan melakukan medical
check up pada pemeriksaan kesehatan awal sebelum menerima pekerja dan setiap setahun
sekali pada pekerja. Selain itu terdapat program pemeriksaan kesehatan khusus bagi karyawan,
seperti: audiometri, spirometri, pemeriksaan mata.
 Dari aspek pencegahan HIV, AIDS, dan narkoba, perusahaan sudah mengadakan program
pencegahan HIV, AIDS dan Narkoba
 bersertifikat hiperkes, 5 petugas P3K bersertifikat Kementerian, 80 petugas P3K bersertifikat
PMI
PENUTUP - KESIMPULAN

 Ditinjau dari segi sarana P3K sudah tersedia disetiap sektor dan terdapat petugas khusus P3K.
 Ditinjau dari segi personil kesehatan sudah terdapat 2 dokter yang stand by selama jam kerja
dan on call diluar jam kerja,
2 paramedis dan 2 petugas administratif non diagnostik.
 Ditinjau dari segi 10 besar penyakit akibat kerja yang dialami, angka kejadian ISPA, HNP, dan
obesitas.
 Ditinjau dari segi penyakit akibat kerja yang dialami, belum ada kecelakaan yang jelas
diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keluhan
yang terkait dengan kecelakaan kerja.
 Ditinjau dari segi fasilitas kesehatan, perusahaan memiliki 2 dokter bersertifikat hiperkes, 2
paramedik bersertifikat hiperkes, 5 petugas P3K bersertifikat Kementerian, 80 petugas P3K
bersertifikat PMI
PENUTUP - SARAN

Dari hasil walkthrough survey yang kami lakukan, maka kami ajukan beberapa
saran yaitu :

Adanya dokter perusahaan yang stand by di setiap shift sehingga dianjurkan untuk menambah jumlah
dokter perusahaan.

Pemberian kursi yang bisa diatur tingginya sesuai tinggi badan pekerja dan memiliki sandaran yang
nyaman agar lebih ergonomis, serta dilakukan penyuluhan sikap tubuh yang benar bagi para pekerja.

Perusahaan menyediakan petugas khusus P3K minimal 1 petugas disetiap sektor.

Perusahaan diharapkan untuk meningkatkan program pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai