PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 oleh
01 Dr. HC. Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady.
Perusahaan ini bergerak di bidang barang kosmetik, obat tradisional (jamu) dan
03 pemasaran serta perdagangan kosmetik, perawatan kecantikan dan barang-barang obat
tradisional.
04 Jumlah tenaga kerja PT. Martina Berto Tbk kurang lebih 800 orang.
Saran:
Pekerja diberikan penyuluhan rutin mengenai posisi
ergonomi saat bekerja dan melakukan edukasi
secara berkala mengenai perawatan lift barang.
Hasil Pengamatan
Saran:
Pemberian kursi yang sesuai dengan posisi ergotomis.
Disediakan tempat duduk dengan sandaran kursi dan
meja yang lebih tinggi sesuai dengan postur tubuh
pekerja, sehingga pekerja tidak membungkuk
sehingga tidak cepat lelah dan lebih optimal dalam
melaksanakan tugas.
.
Hasil Pengamatan
Saran:
Disediakan tempat duduk dengan sandaran kursi
dan meja yang lebih tinggi sesuai dengan postur
tubuh pekerja, sehingga pekerja tidak
membungkuk sehingga tidak cepat lelah dan
lebih optimal dalam melaksanakan tugas.
Hasil Pengamatan
Saran:
Dapat dilakukan promosi kesehatan dengan cara
melakukan penyuluhan secara berkala mengenai
penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
Kesehatan Kerja
Kesehatan
Kerja
Upaya penyerasian antara kapasitas
kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja
agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat di
sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (UU
Kesehatan 1992 Pasal 23).
.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
A
Senin - Jumat
B
Siang : 09.00 – 12.00 WIB
C
Sore : 14.00 – 16.00 WIB
D
Mobil pengantar
pasien yang
akan dirujuk
4. REHABILITATIF
Apabila terjadi kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja maka karyawan tersebut akan
R 3. KURATIF
Menyediakan poliklinik bagi karyawan yang ingin
memeriksakan kesehatan.
diberikan kompensasi oleh perusahaan sesuai Selain itu untuk karyawan kontrak
dengan peraturan yang berlaku. digunakan jaminan kesehatan berupa
asuransi swasta.
Pencegahan HIV/AIDS
• Dari hasil kunjungan virtual perusahaan PT. Martina Berto Tbk tidak didapatkan upaya terkait pencegahan
HIV/AIDS dan narkoba. Tidak ada ODHA yang bekerja pada perusahaan tersebut.
• Selain itu PT. Martina Berto Tbk tidak memasukkan pemeriksaan HIV/AIDS dan narkoba pada pemeriksaan
fisik awal.
3
Pemeriksaan Kesehatan Kerja
Awal
(Pre-Employment) Berkala Khusus
• Pemeriksaan kesehatan awal pada • Medical check-up dilakukan minimal • Pemeriksaan kesehatan khusus terhadap
setiap calon tenaga kerja yang 1x/tahun. tenaga kerja tertentu jika diperlukan dan dinilai
melamar pekerjaan ke PT. Martina • Pemeriksaan tambahan (Cth Spirometri, membawa pengaruh dari pekerjaan tertentu.
Berto Tbk. Audiometri etc.) dilakukan sesuai bidang
kerja lapangan pekerja. • Pada situasi tertentu, seperti era pandemic
• Pemeriksaan kesehatan dilakukan pula Covid-19 ini, pekerja yang memiliki gejala akan
pada pekerja yang hendak dipindahkan • Jika ditemukan gangguan atau kelainan di test PCR dan disolasi mandiri serta
ke lokasi kerja lain dengan risiko kesehatan, para pekerja tersebut diwajibkan lingkungan yang sekiranya melakukan kontak
pajanan lingkungan yang berbeda. untuk berobat ke RS rujukan menggunakan juga akan diisolasi.
PROGRAM
KESEHATAN 01 Kebijakan wajib menggunakan
masker
KHUSUS Pengecekan suhu setiap
02 karyawan/tamu
04 Kebijakan WFH/WFO
Faktor ergonomis dan usia alat menadi pertimbangan juga untuk menjamin
keamaan dan keselamatan kerja
Program Pemenuhan Gizi
• Perusahaan menyediakan makanan catering yang di berikan
untuk masing-masing pegawai, serta menu berbeda tiap harinya
agar karyawan tidak bosan.
• Saat ini PT. Martina Berto bekerja sama dengan pihak luar yang
memiliki ahli gizi dalam penyediaan catering yang mana dan telah
dilakukan kujungan langsung dan dipastikan kehalalan dan
kekebersihan makanannya.
• Untuk pekerja lembur diberikan menu tambahan berupa ekstra
buah dan ekstra susu.
3
Program Pemenuhan Gizi
“Kantin di Era New Normal”
4
10 Besar Penyakit Terbanyak pada Tenaga
7
Kerja
Peradangan
Sakit Kepala Faringitis Kolesterol Dyspepsia
pada kulit
Penyakit Akibat Kerja
• Posisi kerja secara umum karyawan lebih banyak duduk di kursi, jarang
yang berdiri sekalipun di tempat produksi.
• Untuk pendekatan secara ergonomi kami akan melakukan pengadaan
kursi kepada pihak HSE dengan memberikan rekomendasi mengenai
kursi yanh sesuai dengan nilai ergonomis
Tenaga kerja yg bertugas mengangkut barang berapa orang?
04 Apakah ada pergantian tenaga kerja ? Apakah ada berat
maksimum dalam pengangkatan beban?
•Untuk mengangkut barang disesuaikan dengan area kerja dan berat barang
• Untuk standar pengangkatan barang beban maksimum 50 kg
• Menggunakan hand clip untuk mengangkat yg ringan yang ada di setiap area
barang gudang bahan baku dan sebagainya.
• Forklift untuk hal-hal mengangkut yang lebih berat.
Bagaimana cara perusahaan mengantisipasi bagi karyawan yang
05 mengalami kecacatan akibat kecelakaan kerja ? Apakah karyawan
perusahaan sudah memiliki asuransi kesehatan
• Untuk saat ini masih belum pernah ada karyawan yang mengalami
kecacatan akibat kecelakaan kerja, jika ada pihak perusahaan akian
mendampingi karyawan tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan
pengobatan lebih lanjut.