PUSKESMAS DLANGGU
KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
SEPTEMBER 2017
Disusun oleh:
Afita Wihda Infaati
NPM: 15710233
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Dlanggu Pembimbing Puskesmas Dlanggu
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami bisa menyelesaikan penyusunan “LAPORAN HOME VISIT
PUSKESMAS DLANGGU DEMAM BERDARAH DENGUE”. Tugas praktek
kerja lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas
dalam kepaniteraan klinik di dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dengan menyusun laporan ini, kami berharap dapat menambah
pengetahuan dan memperluas wawasan kami, serta berpikir maju dan kritis
dalam menghadapi segala permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya
dalam bidang kesehatan.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang membantu terwujudnya laporan ini di antaranya :
1. Prof. Dr. Sri Harmadji, dr., Sp.THT - KL (K), selaku rektor
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. Soedarto, dr., DTM&H, Ph.D, Sp.Par (K), Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati Triyoga, dr., SKM, selaku Kepala Bagian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Sukma Sahadewa , dr M.Kes Selaku koordinator kepaniteraan klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya.
5. Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc Selaku dosen pembimbing kepaniteraan
klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
6. Bimayanti Pratiwi, drg. selaku Kepala Puskesmas Dlanggu
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
7. Titin Sukmawati, dr. selaku dokter pembimbing di Puskesmas Dlanggu
Kabupaten Mojokerto.
iii
8. Seluruh paramedis dan Non Medis yang telah banyak membantu kami
selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas Dlanggu
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
9. Para bidan desa, kader puskesmas serta perawat desa yang telah
banyak membantu kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di
Puskesmas Dlanggu Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan laporan penelitian ini.
Penyusun
iv
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA
Berkas Pembinaan Keluarga
Puskesmas Dlanggu Kabupaten Mojokerto
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D. Manfaat
1. Manfaat bagi Pasien dan Keluarganya
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien
b. Meningkatkan pemberdayaan pasien dan keluarganya
c. Meminimalisir angka kekambuhan penyakit dengan pemahaman
7
pengobatan yang baik
2. Manfaat bagi Pelayanan Kesehatan
a. Membantu mencapai tingkat kesehatan yang optimal
b. Memudahkan pelayanan kesehatan dalam mewujudkan program
layanan dokter keluarga dalam fokus layanan primer
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan
pendekatan secara komunitas
3. Manfaat bagi Puskesmas
a. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas khususnya dalam fokus
terpadu pada pasien
b. Membantu Kinerja puskesmas dalam capaian program
8
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
A. Identifikasi Pasien
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. SA
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Jangkang Ds. Pohkecik RT.04 RW.04
Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto
Suku : Jawa
Tanggal Home Visite : 15 September 2017
2. Anamnesis
a. Keluhan utama : Demam
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas pada bulan juni 2017 dengan keluhan
demam. Pasien mengatakan merasa demam sejak 3 hari yang lalu
dan semakin panas pada malam hari, pasien demam hingga
menggigil. Pasien sempat mengeluh sakit kepala disertai mual dan
muntah. Ayah pasien mengatakan pasien mengalami penurunan
nafsu makan dan lemah. BAB tidak lancar, terakhir kalinya bab 3
hari yang lalu konsistensi keras. Pasien lalu di bawa ke puskesmas
Dlanggu oleh keluarga pasien.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat Darah Tinggi : Disangkal
- Riwayat Diabetes : Disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
9
- Riwayat Asma : Disangkal
- Riwayat Alergi : Disangkal
- Pasien tidak pernah MRS sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat Darah Tinggi : Ibu
- Riwayat Kencing Manis : Disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
- Riwayat Asma : Disangkal
- Riwayat Alergi : Disangkal
e. Riwayat Kebiasaan :
- Riwayat merokok : Disangkal
- Riwayat Olah Raga : Jarang
- Riwayat Kebersihan badan : Mandi sehari 2x
f. Riwayat Sosial Ekonomi :
Penderita adalah seorang anak pertama dari pasangan
suami istri, Tn. S dan Ny. M. Ayah dan ibu penderita tinggal di
sebuah rumah yang berpenghuni 5 orang (anak- anaknya).
Penderita masih berusia 21 tahun. Ayah bekerja sebagai kuli
bangunan dan ibu penderita bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Selain itu saudara kandung penderita masih seokalah. Sumber
pendapatan keluarga didapatkan dari Ayah, yang bisa dibilang
cukup untuk menghidupi seluruh anggota keluarga tiap bulannya
g. Riwayat Gizi
Penderita makan sehari-harinya biasanya antara 2-3 kali
sehari dengan nasi 1 piring, sedikit sayur, lauk pauk seperti ikan
dan tempe, disertai kerupuk. Kesan status gizi cukup.
3. Anamnesis Sistem
1. Kulit : Warna kulit sawo matang, kulit gatal (-).
2. Kepala : Sakit kepala (+), rambut kepala rontok (-),
luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala
(-).
10
3. Mata: : Pandangan mata berkunang-kunang (-),
penglihatan kabur(-).
4. Hidung : Tersumbat (-), mimisan (-), rasa membau (-).
5. Telinga : Pendengaran berkurang (-), berdengung (-),
keluar cairan (-)
6. Mulut : Sariawan (-), mulut kering (-)
7. Tenggorokan : Sakit menelan (-), serak (-).
8. Pernafasan : Sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-),
batuk darah (-)
9. Kadiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
10. Gastrointestinal : Mual (+), muntah (+), diare (-),
nafsu makan menurun (-) , nyeri perut (-),
sudah 3 hari tidak BAB
11. Genitourinaria : BAK lancar, 1-2 kali/hari warna dan jumlah
biasa
12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)
Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)
13. Muskuloskeletal : Kaku sendi (-), nyeri sendi (-), kesemutan
pada kaki (-)
14. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)
Bawah : bengkak (-), sakit (-)
4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tampak sakit , kesadaran compos mentis (GCS E 4V5M6), status gizi
kesan cukup.
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Tensi : 120/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, isi cukup, simetris
RR : 18 x/menit
Suhu : 38,5oC
11
Status Gizi
BB : 50 kg
TB : 165 cm
IMT : BB = 50 = 18,36
(TB)2 (1,65)2
BMI < 18,5 = Kurang
BMI 18,5 - 25 = Normal
BMI 25,1 – 26,9 = Gemuk (gizi lebih)
BMI ≥27 = Obesitas
Status gizi Normal
3. Kulit
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
Kepala :Bentuk simetris, tidak ada luka, rambut tidak
mudah dicabut, atrofi m. Temporalis(-), makula (-),
papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells
palsy (-)
4. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm),
reflek kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),
radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
6. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (+), papil lidah atrofi (-),
tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)
7. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
8. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
9. Leher
12
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
10. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
Cor : I : Ictus cordis tak tampak
P : Ictus cordis tak kuat angkat
P : SIC II cm lateral LPSS (batas kiri atas)
SIC II LPSD (batas kanan atas)
SIC V 1cm lateral LMCS (batas kiri bawah)
SIC IV LPSD (batas kanan bawah)
Batas jantung kesan tidak melebar
A :BJ I–II intensitas normal, regular,
Bising (-)
Pulmo : I : Pengembangan dada kanan & kiri simetris
P : Fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : Sonor/sonor
A : Suara dasar vesikuler (+/+), whezing (-/-)
11. Abdomen :
I : Dinding perut sejajar dengan dinding dada
P : Supel, nyeri tekan (+), hepar dan lien tak
teraba
P : Timpani seluruh lapang perut
A : Peristaltik (+) normal
12. Sistem Collumna Vertebralis
I : Deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-),
lordosis (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : NKCV (-)
13
14. Sistem genitalia : Dalam batas normal
15. Pemeriksaan Neurologik :
Fungsi Luhur : Dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : Dalam batas normal
Fungsi Sensorik : Dalam batas normal
Fungsi Motorik :
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Darah Lengkap
Pemeriksaan rontgen thoraks : Tidak dilakukan
6. Resume
Seorang pasien laki-laki 21 tahun dengan keluhan utama demam.
Demam sudah dialami sejak 3 hari, panas meninggi pada malam hari
hingga mengigil. Mual disertai muntah. BAB tidak lancer
14
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
ringan, compos mentis, status gizi kesan normal. Tanda vital
T:120/90, N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S:38,5°C, BB: 50 kg, TB:
165 cm, status gizi normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan lidah
kotor dan nyeri tekan pada epigast
7. Patient Centered Diagnosis
Diagnosis Biologis :
Demam Bedarah (DBD)
Diagnosis psikologis : -
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya :
1. Lingkungan rumah yang kurang bersih
2. Lingkungan keluarga dan teman-teman tidak mendukung
8. PENATALAKSANAAN
Non Medika Mentosa
1. Berikan banyak minuman larutan oralit atau jus buah, ,air tajin, air
2. Bedrest.
4. Pengaturan diet.
15
Banyak minum untuk mecegah dehidrasi karena pasien mengalami
demam bedarah dan demam lainnya.
Medikamentosa
a. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue tanpa syok (WHO,2009)
pendarahan.
tiap 6 jam.
16
1) Perlakukan sebagai keadaan gawat darurat dengan memeberikan
secepat- cepatnya
30ml/kgBB/24 jam.
Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila
17
O : Keadaan umum : baik, Compos Mentis
T : 110/70 mmHg, Nadi 88x/m, RR 20x/m, Tax : 360C
A : Demam Berdarah Dengue
P : Non Medikamentosa
Edukasi tentang kepatuhan minum obat, jaga pola makan, hyngie
dan kebersihan lingkungan
APGAR SCORE
1. ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah, pasien pertama kali
membicarakannya kepada orang tua dan mengungkapkan apa yang
diinginkannya dan menjadi keluhannya. Penyakit mengganggu
aktivitasnya sehingga harus tidak masuk sekolah dalam beberapa hari.
Dukungan keluarga, sangat memberinya motivasi untuk sembuh dan
teratur minum obat, serta mengatur pola hidup karena penderita dan
keluarga yakin penyakitnya bisa sembuh total bila ia mematuhi aturan
pengobatan sampai sakitnya benar-benar sembuh. Hal ini
menumbuhkan kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat .
2. PARTNERSHIP
Sdr. SA sangat mempunyai keinginan untuk sembuh karena mengerti
bahwa ia adalah bagian penting keluarga. Selain itu orang tua Sdr. SA
meyakinkannya bahwa ia bisa sembuh kembali, komunikasi antar
anggota keluarga berjalan dengan baik.
3. GROWTH
Sdr. SA sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi penyakitnya yang harus
teratur minum obat.
4. AFFECTION
Sdr. SA merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan
keluarga baik.
18
5. RESOLVE
Sdr. SA merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia
dapatkan dari keluarga walaupun waktu yang tersedia tidak banyak
karena sebagian sibuk bekerja dan bersekolah.
19
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Sdr. SA
adalah 10. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki
keluarga Sdr. SA dan keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar
individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.
B. SCREEM
SUMBER PATHOLOGY KET
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga dan +
Sosial
partisipasi di dalam masyarakat baik.
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal +
ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam
keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya
yang masih diikuti. Sering mengikuti acara- acara yang
bersifat hajatan, sunatan, dll. Menggunakan bahasa
jawa, tata krama dan kesopanan santun.
Religius Pasien menganut Agama Islam, pasien dan keluarganya +
mengaku taat dalam menjalankan Sholat.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong menengah kebawah, +
untuk kebutuhan primer bisa terpenuhi dan mampu
mencukupi kebutuhan sekunder tanpa mengabaikan
skala prioritas kebutuhan sehari-hari.
Edukasi Pendidikan anggota keluarga sudah cukup memadai. +
Medical Mampu menggunakan pelayanan kesehatan yang +
memadai. Dalam mencari pelayanan kesehatan
keluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas hal ini
mudah dijangkau karena letaknya dekat
Keterangan:
Keluarga Sdr. SA tidak mempunyai masalah dalam fungsi patologis. Hal
ini menunjukkan bahwa fungsi patologis yang dimiliki keluarga Sdr. SA
dan keluarganya dalam keadaan baik.
20
D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat lengkap : Dsn. Jangkang Ds. Pohkecik RT.04 RW.04
Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal dunia
21
Ibu penderita Ayah penderita
Adik penderita
22
BAB III
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
23
Rumah yang dihuni keluarga ini tidak memadai karena ada kekurangan
dalam pemenuhan standar kesehatan. ventilasinya masih kurang, lingkungan
belakang rumah untuk menyimpan barang yang tidak terpakai. Pembuangan
limbah keluarga memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga
dialirkan. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan sampah yang ada
di depan rumah. Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini
jika sakit adalah dokter keluarga dengan memakai astek dan BPJS di
Puskesmas Dlanggu.
Gambaran Lingkungan
24
Denah Rumah
Kamar 3
WC
Dapur
Kamar 1
Ruang Tamu
25
BAB IV
PEMBAHASAN
A. MASALAH AKTIF :
1. Demam Berdarah Dengue
B. FAKTOR RESIKO :
1. Lingkungan rumah yang kurang bersih
2. Ventilasi rumah yang kurang
3. Udara sekitar rumah yang kurang segar karena di
belakang rumah banyak barang yang tidak terpakai disimpan di tempat
tersebut.
Keturunan
Tidak terdapat faktor
keturunan pada pasien ini
26
PEMBAHASAN MASALAH SESUAI DENGAN H.L BLUM
1. Keturunan
27
BAB V
PATIENT MANAGEMENT
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati diperlukan untuk pasien dengan problem
psikologis antara lain yang disebabkan oleh persepsi yang salah tentang
penyakitnya, kecemasan, kekecewaan dan keterasingan yang dialami
akibat penyakitnya. Menentramkan hati penderita dengan memberikan
edukasi tentang penyakitnya bahwa penyakitnya tersebut bukan penyakit
turunan dan dapat disembuhkan. Faktor yang paling penting untuk
28
kesembuhannya adalah ketekunan dalam menjalani pengobatan sesuai
petunjuk dokter. Selain itu juga didukung dengan makan makanan yang
bergizi tinggi meskipun sederhana, istirahat yang cukup. Diharapkan
pasien bisa berpikir positif, tidak berprasangka buruk terhadap
penyakitnya, dan membangun semangat hidupnya sehingga bisa
mendukung penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
29
5. Pengobatan
Medikamentosa dan non medikamentosa seperti yang tertera dalam
penatalaksanaan.
1. Bagi keluarga biasakan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Biasakan
membersihkan rumah setidaknya 2 kali setiap hari dan lingkungan
belakang rumah yang dibuat untuk memelihara burung dara sebaiknya
diatur yang baik, serta mencuci perabotan rumah dan pakaian
menggunakan air bersih. Selalu mengkonsumsi air bersih yang sudah
dimasak serta menggunakan sumber air yang baik.
2. Istirahat yang cukup 6-8 sehari semalam.
4. Olah raga teratur dan makan-makanan yang bergizi.
Kesemuanya ini merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan daya
tahan tubuh bagi anggota keluarga dan tentunya untuk pasien sendiri. Kondisi
sosial ekonomi menengah kebawah pada pasien mengakibatkan keseriusan
pasien yang kurang untuk melakukan pengobatan.
30
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Prioritas Masalah
No Kegiatan M I V C M × I ×V
P=
C
1 Penatalaksanaan pasien DBD 4 3 3 3 12
2 Penyuluhan PSN 4 2 3 1 24
(Pemberantasan Sarang
Nyamuk)
3 Evaluasi hasil pemeriksaan 4 4 3 3 16
penunjang
Keterangan :
31
B. Rencana Program Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
1. Menentukan Staff Terbentukn 1 kali 1. Mengumpulka 1. Balai desa Tenaga Oktober 1.ruangan
kriteria tim medis dan ya kriteria dalam n aspirasi Pohkecik kesehatan minggu 2. Kursi dan meja
penyuluh tenaga tim bulan kriteria tim terkait pertama 3. Microphone
kesehatan penyuluh pertama penyuluh dan perlengkapan
lainnnya 2. Menyepakati teknik
kriteria tim 4. Papan tulis
penyuluh 5. Konsumsi
6. Buku laporan
32
2 Pembentuka Staff Terbentuk 2x 1. Memilih dan 1. Ruang Staff oktober 1. Konsumsi
n Tim medis dan tim seminggu menyeleksi pertemuan penyuluh 2. Ruangan
penyuluhan tenaga penyuluh kandidat tim puskesmas terpilih 3. LCD
kesehatan 2. Persetujuan Dlanggu 4. Laptop
puskesma 3. Pembentukan 5. Microphone
s Dlanggu struktural dan perlengkapan
teknik
6. Kursi
33
an bersih dan
sehat
3. Demo
peragaan
pengolahan
bahan
makanan yang
bersih dan
sehat
34
4. Pelatihan Seluruh 1. Anggot 1x per 1.Pembahasan Ruang Tim Novemb Lokasi, bahan
Tim tim yang a tim bulan materi penyuluhan pertemuan Survailans er materi dan
penyuluh terpilih penyul 2. pemantapan puskesmas peraga, konsumsi
uh materi penyuluhan Dlanggu
35
5 Penyuluhan Penjamah 1. 1x Dalam 1.Persiapan Materi Balai desa Tim Novemb Lokasi, Bahan
pemberantas makanan Tercakupny Sebulan 2. Pelaksanaan dan Pohkcik Survailans er serta alat untuk
an dan dan a Penjamah penyampaian melakukan
masyarakat
pencegahan makanan materi penyuluhan penyuluhan
sekitar
penularan dan konsumsi dan
lingkungan
Demam masyarakat doorprize yang
desa
Berdarah sekitar menarik.
pohkecik
lingkungan
desa
pohkecik
36
6. Evaluasi hasil Penjamah Peningkata 1x per 1. Inspeksi Di desa Tim Desemb 1. Transport
penyuluhan makanan n bulan mendadak pohkecik penyuluh er 2. Kuisioner
dan pemahama pada 3. Kamera
masyarakat
n tentang penjamah 4. pelaporan
sekitar
pemberant makanan
lingkungan
asan dan 2. Penyebaran
desa
pencegaha kuisioner
pohkecik
n penularan untuk menilai
penyakit tingkat
demam pengetahuan
berdarah penjamah
makanan
37
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Segi Biologis:
- Sdr. SA (21 tahun), menderita penyakit demam berdarah
- Status gizi Sdr. SA berdasarkan IMT termasuk dalam kategori Gizi
nomal.
- Rumah dan Lingkungan sekitar keluarga Sdr. SA tidak sehat.
2. Segi Psikologis:
- Hubungan antara anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
terjalin cukup akrab
- Pengetahuan akan demam berdarah kurang.
- Tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat yang baik, mendukung
untuk penyembuhan penyakit tersebut
3. Segi Sosial:
- Pasien tidak memiliki masalah dengan orang tua dan saudaranya.
4. Segi fisik:
- Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Sdr. SA kurang bersih.
B. SARAN
1. Untuk masalah medis dilakukan langkah-langkah:
- Preventif : Penderita diharapkan untuk menjaga kesehatan terutama
dengan menjaga pola hidup, mulai dari makanan dan olahraga. Karena
pasien termasuk orang dengan factor resiko terjadinya demam
berdarah jadi dianjurkan untuk lebih telaten dan teratur.
- Promotif : edukasi penderita dan keluarga mengenai demam berdarah
dan pengobatan-nya oleh petugas kesehatan atau dokter yang
menangani.
- Kuratif : saat ini penderita memasuki pengobatan dengan PSIDII dan
paracetamol
38
- Rehabilitatif : Memotivasi pasien agar tidak putus asa dalam
pengobatan karena pengobatan demam berdarah adalah pengobatan
yang tidak boleh terputus, bisa mengakibatkan relaps.
2. Untuk masalah problem ekonomi, dilakukan langkah-langkah :
- Rehabilitatif : Pemerintah hendaknya berupaya pemberian kesempatan
memperoleh pendapatan yang layak, dan membantu memperkuat
kemampuan orang yang kurang mampu untuk membina keluarganya,
sehingga diharapkan pada masa yang akan datang dapat terlepas dari
kemiskinan. Karena dengan peningkatan pendapatan memungkinkan
untuk dapat membeli makanan yang lebih baik, kondisi pemukiman
yang lebih sehat, dan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik.
39
DAFTAR PUSTAKA
40
LAMPIRAN
FOTO
41
Gambar 3. Ruang Tengah
42
Gambar 5. Kamar 3
Gambar 6. Dapur
43
Gambar 7. Kamar Mandi
44