F4 - Gangguan Neurotik,
Gangguan Somatoform &
Gangguan Stress
F7 - Retardasi MentalOleh:
Pembimbing:
dr. Engelberta P., Sp.KJ Demos Shakarian (01073200098)
Fizal Gunawan (01073190166)
Julieta W Zebua (01073200095)
Luh Gede Girani Saputri (01073190071)
Putri Nabila (01073200097)
DAFTAR ISI Gangguan Mental & Perilaku
F1 Akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif
Gangguan Neurotik,
F4 Gangguan Somatoform &
Gangguan Stress
F7 Retardasi Mental
F1
Gangguan Mental &
Perilaku Akibat
Penggunaan Zat
Psikoaktif
Zat Psikoaktif
F.19
Zat Multipel dan Zat
Psikoaktif lainnya
F.10
ALKOHOL
Diagnosis Kriteria
Diagnosis kriteria pada “alcohol use disorder” menurut DSM-5
Jika dalam 12 bulan terdapat ≥ 2 gejala yaitu
1. Alkohol sering kali diminum dalam jumlah yang lebih banyak atau
dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang diinginkan
2. Ada keinginan yang terus-menerus atau upaya yang gagal untuk
mengurangi atau mengontrol penggunaan alkohol.
3. Banyak waktu dihabiskan dalam aktivitas yang diperlukan untuk
memperoleh alkohol, menggunakan alkohol, atau memulihkan
efeknya.
4. Nafsu keinginan , atau keinginan kuat atau dorongan untuk
menggunakan alkohol.
5. Penggunaan alkohol berulang yang mengakibatkan kegagalan untuk
memenuhi kewajiban peran utama di tempat kerja, sekolah, atau
rumah.
6. Penggunaan alkohol berkelanjutan meskipun memiliki masalah sosial
atau interpersonal yang terus-menerus atau berulang yang disebabkan
atau diperburuk oleh efek alkohol.
7. Kegiatan sosial, pekerjaan, atau rekreasi yang penting dihentikan
atau dikurangi karena penggunaan alkohol.
11. Penarikan , seperti yang ditunjukkan oleh salah satu dari berikut
ini: a) Karakteristik sindrom penarikan alkohol b) Alkohol (atau zat
yang terkait erat, seperti benzodiazepin) diambil untuk meredakan
atau menghindari gejala penarikan.
Tingkat Keparah Pada AUD
OPIOID
Diagnosis Kriteria
Cannabis
Diagnosis Kriteria
Masalah Psikiatri :
1. Toleransi dan ketergantungan
2. Putus zat / withdrawal fase
a. Agitasi, depresi, fatigue, cemas, marah meledak, gangguan tidur,
mimpi aneh, polifagi, mual, mudah tersinggung
b. Depresi berat dengan pemikiran bunuh diri, agitasi psikomotor
F.15
Gangguan Mental dan
Perilaku akibat Penggunaan
Stimulansia Lain Termasuk
Kafein
Bentuk : Kristal, tablet, bubuk,
Amfetamin : Stimulan kuat yang bekerja kapsul
mempengaruhi sistem saraf pusat dengan
cara meningkatkan kadar dopamin dan Metode : Ditelan, injeksi,
noradrenaline dalam otak, dan digunakan dihisap, dihirup
untuk menangani gangguan ADHD, dan
parkinson.
Psikiatrik :
Triase : - Delirium
- Neuromuscular excitability - Agitasi psikomotor
- Disfungsi autonomik - Cemas
- Altered mental status Neurologikal :
Secara umum : - Hipertonia (tungkai bawah)
- Diaforesis - Hiperreflex
- Hipertermia - Myoklonus
Kardiovaskular : - Tremor
- Hipertensi - Ataksia
- Takikardi - Midriasis
- Seizure, koma
Jangka Pendek :
1. Dosis rendah Jangka panjang :
- Numbness - Gangguan berbicara
- Disorientasi, hilangnya koordinasi - Hilang ingatan
- Halusinasi - Turunnya berat badan
- TD, suhu, nadi meningkat - Kecemasan
1. Dosis tinggi - Pikiran untuk bunuh diri
- Kehilangan memori - Depresi
- Panik dan cemas
- Kejang
- Gejala psikotik
- Amnesia
- Mood swings
F.17
Gangguan Mental dan Perilaku
akibat Penggunaan Tembakau
Zat psikoaktif → Nikotin
Metode : Rokok, cerutu, menguyah tembakau, inhalasi nasal
Efek fisik : Peningkatan denyut jantung, peningkatan
tekanan darah, penurunan berat badan
Efek psikologis : Kewaspadaan meningkat, irritabel, merasa
lebih baik saat mengonsumsi nikotin, depresi, gangguan
cemas
Inhalan lain yang mengandung gas nitrous oxide dan poppers → dapat membuat
penggunanya dimasukkan dalam diagnosis Inhalant Use Disorder.
Pedoman Diagnostik
Semua Kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti:
❏ Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan
manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala
lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif;
❏ Anxietasnya harus mendominasi atau terbatas pada situasi social tertentu
(outside the family circle); dan
❏ Menghindari situasi fobik harus atau merupakan gejala yang menonjol.
Diagnosis Banding:
❏ Bila terlalu sulit membedakan antara fobia social dengan agorafobia,
hendaknya diutamakan diagnosis agorafobia (F40.0)
F.40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)
Pedoman Diagnostik
Semua Kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti:
❏ Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan
manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala
lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif;
❏ Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu
(highly specific situation); dan
❏ Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.
Diagnosis Banding:
❏ Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti
agorafobia dan fobia sosial.
F.40.8 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK LAINNYA
F.40.9 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK YTT
F.41
GANGGUAN ANXIETAS
LAINNYA
★ Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak
terbatas (not restricted) pada situasi lingkungan tertentu saja.
★ Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan
beberapa unsur dari anxietas fobik, asal saja jelas bersifat
sekunder atau ringan.
F.41.0 GANGGUAN PANIK (ANXIETAS
PAROKSISMAL EPISODIK
Pedoman Diagnostik:
❏ Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik (F40.-)
❏ Untuk diagnostik pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat (severe
attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan:
A. pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya;
B. tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau dapat diduga sebelumnya
(unpredictable situation);
C. dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara
serangan-serangan panic (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi “anxietas
antisipatorik”, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan akan terjadi).
Diagnosis Banding:
❏ Serangan panik dapat menjadi hal sekunder dari gangguan depresif (jika kriteria gangguan
depresif dipenuhi maka gangguan panik bukan jadi diagnosa utama)
Serangan panik tak terduga yang berulang, dapat mencapai puncaknya dalam
beberapa menit disertai minimal 4 atau lebih dari gejala berikut :
➔ Palpitasi, HR meningkat
➔ Berkeringat
➔ Sensasi sesak atau tercekik Catatan : Lonjakan
➔ Perasaan tersedak mendadak bisa terjadi dari
➔ Gemetar tenang menjadi cemas
Pedoman Diagnostik
❏ Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
“free floating” atau “mengambang”)
❏ Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
A. kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
konsentrasi dsb.);
B. ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
C. overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
❏ Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan, untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan-keluhan somatic yang menonjol.
❏ Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnostik utama yakni gangguan anxietas menyeluruh,
selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-),
gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0) atau gangguan obsesif-
kompulsif (F42.-).
F.41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN
DEPRESI
Pedoman Diagnostik
❏ Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnostik
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun
tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
❏ Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik.
❏ Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan
diagnostik maka kedua diagnostik tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis
gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena suatu hal hanya dapat
dikemukakan datu diagnostik maka gangguan depresif harus diutamakan.
❏ Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka
harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.
F.41.3 GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN
LAINNYA
Pedoman Diagnostik
❏ Memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh dan juga menunjukkan (meskipun
hanya dalam jangka waktu pendek) ciri-ciri yang menonjol dari kategori gangguan
F40-F49, akan tetapi tidak memenuhi kriterianya secara lengkap.
❏ Bila gejala-gejala yang memenuhi kriteria dari kelompok gangguan ini terjadi dalam
kaitan dengan perubahan atau stress kehidupan yang bermakna, maka dimasukkan
dalam kategori F43.2, gangguan penyesuaian.
F.41.8 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA YDT
F.41.9 GANGGUAN ANXIETAS YTT
F.42
GANGGUAN OBSESIF-
KOMPULSIF
PEDOMAN DIAGNOSTIK
GEJALA
● Gejala obsesif atau tindakan
OBSESIF
kompulsif atau keduanya harus A. Harus disadari sebagai pikiran atau
ada hampir setiap hari selama impuls diri sendiri;
sedikitnya 2 minggu berturut- B. Sedikitnya ada satu pikiran atau
tindakan yang tidak berhasil dilawan,
turut.
meskipun ada lainnya yang tidak lagi
● Merupakan sumber penderitaan dilawan oleh penderita;
atau mengganggu aktivitas C. Pikiran untuk melakukan tindakan
penderita. diatas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau
● Diagnosis ditegakkan bila tidak
kesenangan;
ada gangguan depresif pada saat D. Gagasan, bayangan, pikiran, atau
gejala timbul. impuls harus merupakan
pengulangan yang tidak
menyenangkan.
F42.0 dan F42.1
F42.1 PREDOMINAN
F42.0 PREDOMINAN PIKIRAN
TINDAKAN KOMPULSIF
OBSESIF ATAU PENGULANGAN
[OBSESSIONAL RITUALS]
● Biasanya berupa: ● Umumnya berkaitan dengan:
○ Gagasan ○ Kebersihan
○ Bayangan pikiran ○ Pemeriksaan berulang (agar terhindar
○ Impuls (dorongan perbuatan) dari bahaya)
○ Sifatnya mengganggu (ego alien) ○ Kerapian dan keteraturan
● Biasanya berbeda, tetapi tetap ● Dilatarbelakangi oleh perasaan takut
menimbulkan penderitaan (distress) terhadap ancaman akan dirinya atau
bersumber dari dirinya.
● Dapat berlangsung selama beberapa jam
dalam sehari dan berkaitan dalam
ketidakmampuan mengambil keputusan
dan kelambanan.
F42.2, F42.8, dan F42.9
F42.2 CAMPURAN PIKIRAN
DAN TINDAKAN OBSESIF
● Diagnosis ini digunakan apabila penderita
menunjukkan gejala obsesif dan
kompulsif yang sama-sama menonjol.
F42.8 GANGGUAN OBSESIF
● Bila ada gejala yang lebih dominan, KOMPULSIF LAINNYA
sebaiknya dinyatakan dalam F42.0 atau
F42.1 sebab berkaitan dengan respon F42.9 GANGGUAN OBSESIF
terapi yang berbeda (tindakan kompulsif
lebih responsif terhadap terapi perilaku),
KOMPULSIF YTT
F.43
REAKSI TERHADAP
STRES BERAT DAN
GANGGUAN
PENYESUAIAN
KATEGORI DASAR PENCETUS
● Stres yang terjadi merupakan faktor penyebab
● Suatu stres kehidupan yang luar biasa yang utama, dan tanpa hal ini gangguan tidak akan
menyebabkan reaksi stres akut; atau terjadi
● Suatu perubahan penting dalam kehidupan ● Dianggap sebagai respons maladaptive
yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang ● Mekanisme penyesuaian (coping mechanism)
berkelanjutan, dengan akibat terjadi suatu tidak berhasil mengatasi
gangguan penyesuaian ● Menimbulkan masalah dalam fungsi sosial
F43.0 dan F43.1
F43.1 GANGGUAN STRES
F43.0 REAKSI STRES AKUT
PASCA TRAUMA
● Harus ada kaitan waktu kejadian yang
jelas antara terjadinya stressor luar biasa ● Timbul dalam kurun waktu 6 bulan
(fisik atau mental) dengan onset gejala. setelah kejadian traumatik berat (masa
(Biasanya beberapa menit atau segera) laten beberapa minggu sampai beberapa
● Ditemukan gejala: bulan)
○ Gambaran gejala campuran yang ● Harus didapatkan bayang-bayang atau
berubah-ubah (terpaku/daze dapat mimpi dari kejadian tersebut secara
disertai depresi, ansietas, berulang (flashback)
kemarahan, kecewa, overaktif dan ● Bisa disertai (tetapi tidak khas) gangguan
penarikan diri) otonomik, afek, dan kelainan tingkah
○ Dialihkan dari lingkungan laku (avoidance)
stressornya, gejala dapat
menghilang dengan cepat; jika
tidak dialihkan biasanya reda
setelah 1-2 hari
F43.2
F43.2 GANGGUAN
KARAKTER KELIMA
PENYESUAIAN
● Tergantung pada evaluasi terhadap ● F43.20 → Reaksi Depresi Singkat
hubungan antara: ● F43.21 → Reaksi Depresi Berkepanjangan
a. Bentuk isi dan beratnya gejala ● F43.22 → Reaksi Campuran Ansietas dan
b. Riwayat sebelumnya dan corak Depresi
kepribadian ● F43.23 → Dengan Predominan Gangguan
c. Kejadian, situasi yang “stressful” Emosi Lain
atau krisis kehidupan ● F43.24 → Dengan Gangguan Campuran
● Faktor (c) harus jelas dan bukti yang kuat Emosi dan Perilaku
bahwa gangguan tersebut tidak akan ● F43.28 → Dengan Gejala Predominan Lainnya
terjadi jika tidak mengalami hal tersebut YDT
● Onset dalam 1 bulan setelah terjadinya
kejadian yang stressful dan tidak Reaksi terhadap stres → beratnya
bertahan lebih dari 6 bulan stres dan kepribadian
F43.8 dan F43.9
Dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik
lainnya