0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan49 halaman
1. Angin adalah gerakan udara yang mempunyai arah dan kecepatan tertentu.
2. Arah dan kecepatan angin diukur menggunakan alat windvane dan anemometer.
3. Gaya Coriolis mempengaruhi arah aliran angin akibat putaran bumi.
1. Angin adalah gerakan udara yang mempunyai arah dan kecepatan tertentu.
2. Arah dan kecepatan angin diukur menggunakan alat windvane dan anemometer.
3. Gaya Coriolis mempengaruhi arah aliran angin akibat putaran bumi.
1. Angin adalah gerakan udara yang mempunyai arah dan kecepatan tertentu.
2. Arah dan kecepatan angin diukur menggunakan alat windvane dan anemometer.
3. Gaya Coriolis mempengaruhi arah aliran angin akibat putaran bumi.
Angin adalah gerakan udara secara horizontal;angin
mempunyal ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dan man a angin dating,misalnya: Angin baratangin yang dating dan jurusan barat dan angin tenggara angin yang dating dan jurusan tenggara dan sebagainya,kecepatan angin Iazimnya dinyatakan dalam satuan KNOT ( =mil taut per jam ) atau dinyatakan dengan satuan METER PER DETIK. Arah angin diukur dengan atat yang disebut WIND VANLE,dan KECEPATAN ANGIN diukur dengan alat yanngdisebut ANEMOMETER(Iihat lukisanlukisan dibawah’ Windvane terlukis disebetab dapat berputar atas poros vertical a.Ekor ndvane c mempunyai daya tangkap angin yang lebih besar dan ujung windvane b.Dengan demikian maka dan manapun angin dating bertiup kepala,Windvane b senantiasa mengambil kedudukan menuju kearah dan mana angin dating. ANEMOMETER Terdiri dan beberapa mangkuk-mangkuk yang tersusun sedemikian rupa, sehingga mangkukmangkuk tersebut dapat berputar hanya dalam satu arah apabila tertiup oleh angin .Makin besar kecepatan angin,maka makin besarlah pula kecepatan berputarnya susunan manngkuk-mangkuk tersebut diatas. Misalnya jan-jan Iingkaran bidang mangkuk-mangkuk yang bersangkutan adalah sebesar % meter,maka kelilling Iingkaran perputaran mangkuk- mangkuk tersebut adalah sepanjang 211 x % meter = Lk .3meter,kalau misalnya susunan mangkuk-mangkuk tersebut berputar 20 kali dalam waktu 10 detik,maka hat itu bererti bahwa anemometer yang bersangkutan dalam waktu 10 detik itu telah dilewati lajur udara sepanjang 20 x 3 m = 60 meter. Dengan demikian,maka kecepatan angin adalah 60 meter perdetik atau sama dengan 6 meter per detik Angin bertiup dan tern pat yang bertekanan udara tinggi menuju ketempat yang bertekanan udar rendah.Denngan demikian maka dapat diambil kesimpulan.bahwa GRADIEN TEKANAN UDARA merupakan gaya pendoronng angin. Oleh sebab arah gradien tekanan udara berkedudukan tegak lurus pada garis-garis isobar ( menuju kearah tekanan rendah ) maka seharusnya arah angin juga berkedudukan tegak lurus terhadap garis-garis isobar dan hal mi akan terjadi apabila burni tidak berputar atas surnbunya. Akan tetapi oleh karena bumi berputar atas surnbunya dan barat ketimur,maka arah angin rnenyamping terhadap arah gradien tekanan udaranya sebagai berikut : Dibelahan bumi utara arah angmn menyimpang kekanan dan belahan bumi selatan arah angin rnenyimpang kekanan terhadap arah gradien tekanan udaranya ( lihat lukisan dibawah). Dengan berputarnya bumi kearah timur dengan kecepatan 360° per 24 jam itu,thik permukaan bumi diequator mempunyai kecepatan gerak ketimur sebesar 40000 km = 1667 km per jam .sedangkan titik permukaan bumi 24 jam pada lintang lintang yang lebih tinggi misalnya pada lintang 60°mempunyai gerak ketimur sebesar 20000 km =833 km per jam 24 jam Dengan demikian maka butir-butir udara yang bergerak dilintang-lintang tinggi menuju keequator “ketinggalan” terhadapa titik-titik permukaan bumi di Equator sehinngga tidak dapat tiba pada tempat tejuananya.melainkan tiba ditempat sebelah baratnya hal mi berarti bahwa dibelah bumi utara akan angin menyimpang kekanan dan dibelah bumi selatan ,arah angin menyimpang kekiri terhadap arah gradien tekanan udara. GAYA CORIOLIS Gaya penmbeiokan arah angin terhadap - arah gradien tekanan udaranya,yang ditimbulkan oleh perputaran bumi atas sumbunya itu disebut gaya coriolis.Besarnya nilai gaya coriolis tersebut tergantung pada: a). Kecepatan berputarnya bumi atas sumbunya ( = w) b). Lintang dimana angin yang bersangkutan tertiup (= 0) C). Kecepatan angin yang bersangkutan ( = v) Rumus gaya coriolis adalah sebagai berikut: C = 2 w v sin 0 Dan rumus gaya coriolis tersebut diatas nampak bahwa: 1. Makin tinggi hmntang dimana angin yang bersangkutan bertiup, maka makin besarlah nilai gaya Coriolis. Pada hintang 0° nilai gaya Coriolis adalah nol, sedangkan pada lintang 90° ( =diatas kutub — kutub) gaya Coriolis adalah maximal, ialah C = 2 w v. 2. Makin besar kecepatan angin ( = v ), maka makin besar pula nilai gaya Coriolls; kalau v 0 maka nilai C adalah not. ANGIN GEOSTROFIS Angin Geotrofis adaah angin yang mengalir disekitar isobar — isobar yang lurus, tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin tersebut dapat dijumpai pada ketinggian 500 meter ke atas, dimana gaya gesekan dengan permukaan bumi dianggap bernilai amat kecil. Sebagaimana telah dijeiaskan diatas, gaya Gradien tekanan udara merupakan gaya pendorong Angin : dan selain itu telah dijelaskan pula bahwa karena putaran bumi atas sumbunya, maka angin tidak dapat mengalir secara tegak lurus pada isobar -isobar ; angin tidak dapat mengikuti arah gradien tekanan udaranya, tetapi menyimpang terhadap arah gaya pendorongnya. Lukisan di bawah menggambarkan Angin Geostrofis di belah bumi utara. Pada lukisan tersebut nampak dua garis isobar yang lurus, masing — masing 1008.0 milibar dan 1006,0 milibar. Gaya gradien tekanan udara G menuju ke arah tekanan rendah secara tegak lurus pada isobar — isobar.
Segera setelah timbulnya gaya gradien tekanan udara G, angin ( v) mulal
bergerak, mula — mula dengan kecepatan yang kecil, dan bermaksud untuk mengalir mengkuti arah gaya gradien tekanan udaranya ( = G ). Akan tetapi, segera setelah timbulnya v, timbut pula gaya Conchs C yang mua — mutanya bernilal kecil. Gaya C mi menarik tegak lurus ke kanan udara yang sedang bergerak ( ke kanan, karena lukisan di bawah berlaku untuk belah bumi utara). Dengan demikian, v tidak dapat mengair menurut arab G, melankan membelok ke kanan dan berjalan menurut arah vi, kemudian angin v1 bermaksud bergerak terus menurut arah vi dengan kecepatan yang makin membesar. Akan tetapi dengan membesarnya kecepatan angin, anginn Conchs pun turut membesar dan tetap menarik pada arah gerakan udara secara tegak lurus ke kanan. Dengan demikian, selain kecepatan angin membesar secara berangsur — angsur, arab angin pun terus — menerus membelok ke kanan yatu dan arab v menjadi arah v2, lalu menjadi arab v3, dan seterusnya. Kapankah pembelokan arab angin dan pertumbuhan kecepatan angin itu akan berhenti ? Pembelokan arab angin dan pertumbuhan kecepatan angin tersebut akan terhenti pada saat gaya Conchs memperoleh arab yang nerlawanan dengan arab gaya Gradien tekanan udara, dan memperoleh nilai yang sama dengan nilai gaya Gradien tekanan udara.Mulai saat itulah, arab angin dan kecepatan angin menjadi konstan ( =v4 ). Pada lukisan di atas, arab dan kecepatan angin Geostrifis menjadi konstan mulai saat v4, dimana c4 = gaya G4, dan C4 memperoleh arab yang berlawanan dengan arah G4, sebingga v4 mengahir sejajar dengan garis — garis isobar.Dengan demikian, maka pada Angin Geostrofis gaya G = gaya C, sehingga rumus angin Geostrafis menjadi : G 2 w v sin 0 Pertayaan: Dimanakah nilai gaya gradien tekanan udara yang sama besarnya akan menimbulkan kecepatan angin yang lebih besar, di daerah lintang tinggi ataukah di daerah hintang rendah? Jawab: Dengan hal ini, yang dipersoalkan adalah kecepatan angin ( = v ), sehingga rumus angin geostrofis tersebut di atas harus ditulis sebagai berikut: G=2wvsinO menjadi v = G 2 wv sin 0 Dan bentuk rumus angin geostrofis terakhir mi dapat dihibat dengan jelas bahwa apabila lintangnya rendab (0 = kecil ), maka v menjadi besar dan sebaliknya apabila hintangnya tinggi (0 = besar), maka v menjadi kecil. Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan tersebut di atas menjadi sebagai berikut : Gaya Gradien tekanan udara yang sama besarnya akan menimbulkan kecepatan angin yang lebib besar di daerah hintang rendah dan pada di daerah lintang tinggi. ANGN GRADIEN Angin Gradien adlah angin yang mengalir di sekitar isobar — isobar yang ! engkung, tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin sedemikian dapat ijimpa pada ketinggian 500 meter ke atas, dimana gaya gesekan dan permukaan Duni dianggap tidak ada lagi. Karena adanya gaya Coriolis, maka angin gradien pun tidak dapat mengalir secara tegak lurus terhadap garis — garis isobar ( = mengikuti arah gaya gradien tekanan udaranya ), meainkan mengalir sejajar dengan garis — garis isobar,dengan penyimpangan ke arah ke kanan di belah bumi Utara, dan ke kin di belah bumi Seatan terhadap arag gaya gradien tekanan udaranya). Oleh sebab pada Angin Gradien garis — garis isobarnya berbentuk Iengkung, maka gerakan udara yang bersangkutan, juga melengkung. Pada tiap gerakan yang Iengkung akan imbui gays tank k&uar yang dikenal dengan sebutan GAYA SENTRIFUGAL. Besar nilal gaya sentnifugal tersebut tergantung pads dua buah faktor: 1. Kecepatan gerak ( v), dan 2. Jan — jan Iengkung gerakan yang bersangkutan (= R). Rumus gaya Sentnifugal ( S ) adalah sebagai berikut: S V2 R Pada ukisan — lukisan berikut, maka: G = gaya Gradien tekanan udara; C = gaya Coriois; S = gaya Sentrifugal = v2 R Anqin Gradien keliling sistem Tekanan Tinqqi Dalam ha angin Gradien kehling tekanan tinggi, maka gaya C harus mengimbangi gaya G + gaya S, sehingga C G ÷ S (lihat lukisan). Dengan demikian, maka rumus Angin Gradien Keliling sistem tekanan tinggi adalah sebagai berikut: G=C-S,atau G = 2 w v sin 0-v2 R Angin Gradien kelihng sstem Tekanan Rendah (Lihat lukisan b di sebelah). Pada Angin Gradien keliling sistem tekanan rendah, maka Gaya C + gaya S harus mengimbangi gaya G, Sehingga G = C + S. Dengan demikian, maka rumus Angin Gradien keliling sistem tekanan Rendah adalah sebagai berikut: G = C + 5, atau G = 2 w v sin 0 + v2 R Pertanyaan: Kaau nilai gaya Gradien tekanan (G) sama besarnya, dan intangnya (0) pun sama, dimanakah akan ditimbulkan kecepatan angin yang ebih besar, disekeliling sistem Tekanan Rendah ataukah disekeliling tekanan Tinggi? Jawaban: Dalam pertanyaan mi, maka yang dipersoalkan adalah kecepatan angin (= v) oleh sebab itu, maka rumus Angin Gradien sistem tekanan Tinggi harus ditulis sebagai berikut: Vh = G + V2 2 wsin.0 Dan rumus Angin Gradien sekeliling sistem Tekanan Rendah harus dituiis sebagai berikut: Vh = G - v2 R _____ 2 wsin.0 Dan kedua rumus tersebut di atas, maka jelaslah, bahwa Vh ada)ah lebih besar dan pada v1, dan hal mi berarti bahwa Gaya Gradien Tekanan yang sama besarnya pada lintang yang sama, akan menimbulkan kecepatan angin yang lebih besar keliling sistem Tekanan Tinggi dan pada keliling sistem Tekanan Rendah. ANGIN PADA PERMUKAAN BUMi Pada permukaan bumi, maka angin mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Makin kasar permukaan bumi yang bersangkutan, maka makin besarlah gaya gesekan yang dialami oleh angin yang bertiup di atasnya. Diatas daratan, maka gaya gesekan yang daIami oleh angin lebih besar dan pada di atas permukaan laut. Adanya yaga gesekan yang dialarni oleh angin dan permukaan bumi itu, menyebabkan angin tidak dapat mengahr sejajar dengan isobar — isobar, seperti halnya dengan angin GEOSTROFIS. an Angin GRADIEN, melainkan arahnya menyimpang ke jurusan dimana tekanan udaranya Iebih rendah. Makin besar gaya gesekan (K) yang diaami oleh angin, maka makin besar pula sudut penyimpangannya terhadap arah isobar. a) Bagan gaya-gaya angin pada permukaan Bumi di belahan bumi utara. Gaya gesekan (K) tersebut senantiasa berlawanan arah dengan arah gerakan udara yang bersangkutan. Dengan demikian, maka selain menyebabkan penyimpangan arah angin, maka gaya gesekan tersebut juga memperkecil kecepatan angin. Pada lukisan a) desebelah nampak, bahwa dengan timbulnya gaya gesekan (K), maka gaya Conchs C harus mengimbangi RESULTANTE gaya G + gaya K, yaltu gaya Coriolis C harus mengimbangi gaya GK, sehingga gaya Coniohis C berubah menjadi gaya CK. Dan oleh sebab arah gaya Corlolis senantiasa berkedudukan tegak lurus terhadap arah Bahagian gaya — gaya yang sebelumnya, dimana gaya gesekan berlawanan arah arah angin.penyimpangan dengan VK makin jika gesekannya besar.dengan Sudut arah besar makin b) Bagan gaya — gaya angin yang sebenamya Pada permukaan bumi untuk belah bumi Untuk belah bumi utara. Disini tampak gaya Gesekan K betul — betul berlawanan arah dengan arah udara. HUKUM — HUKUM BUYS BALLOT MENGENAI ANGLN 1. Hukum 1 Buys Baflot: di belah bumi utara arah angin menyimpang ke kanan dan di belah bumi selatan arah angin menyimpang ke kh terhadap arah gaya gradien. 2. Hukurn H Byus BaUot: Di belah Bumi Utra, disekeliling sistem tekanan udara Tinggi angin mengalir secara clockwise, dan di keliling sistem tekanan udara rendah. angin mengalir secara counter clockwise, Sedangkan di belah Bumi Selatan, di sekeliling sistem tekanan udara Tinggi angin mengalir secara clockwise. 3. Hukum III Byus Baloot: Di belah utara, kalau kita membelakangi angin, maka pusat tekanan rendah terletak dalam arah tangan kin agak kedepan, dan pusat tekanan tinggi terletak dalam arah tangan kanan agak kebelakang. Kalau di beiah bumi selatan kita membelakangi angin, maka pusat tekanan rendah terletak dalam arah tangan kanan agak ke depan, dan pusat tekanan tinggi terletak dalam arah tangan kin agak ke belakang. ANGIN BUMI Angin di bumi dibagi dalam beberapa golongan, sebagai berikut: 1. AnginTetap 2. Angin Periodik 3. Angin Lokal atau Angin setempat Angin Tetap adalah angin yang sepanjang tahun terus — menerus bertiup dalam dalam satu arah, tanpa berbalik atau berganti arah. Kita kenal 2 (dua) buah angin Tetap, ialah: 1) Angin Pasat, dan 2) Angin Barat Tetap Angin Pasat adalah angin tetap yang bersumber pada daerah tekanan Tinggi Subtropika dan menuju ke daerah Equatorial. Kita kenal dua buah angin Pasat, iaLah: 1. Angin Pasat Timur laut yang terdapat di belah bumi Utara, dan 2. Angin Pasat Tenggara yang terdapat di belah bumi Seatan Angin Pasat tersebut dapat dijumpai pada ilmu daerah dibumi, ialah: 1. Di Samudera Pasifik sebelah Utara Equator: Angin Pasat Timur Laut 2. Di Samudera Pasifik sebe!ah Selatan Equator: Angin Pasat Tenggara 3. Di Samudera Atlantic sebelah Utara Equator: Angin Pasat Timur laut 4. Di samudera Atlantic sebelah Selatan Equator: Angin Pasat Tenggara 5. Di Samudera Hindia sebelah Selatan Equator: Angin Pasat Tenggara. Di Samudera Hindia sebelah Utara Equator Angin pasat tidak mencapai daerah sub tropika; sedangkan sumber Angin Pasat ialah daerah tekanan Tinggi subtropika. Pertanyaan: Apakah sebabnya Angin Pasat hanya dijumpai di atas samudera, tidak di atas benua? Jawab: OIeh sebab sumber angin pasat adalah sistym Tekanan Tinggi Subtropika yang dapat bertahan sepanjang tahun terus — menerus hanya di atas samudera, sedangkan di atas benua sistem tekanan tinggi Subtropika itu di wktu musim Summer akan LENYAP dan berubah menjadi system tekanan Rendah, sehingga Subtropika di musim Winter menyebabkan angin mengalir KELUAR, sedangkan di waktu musim Summer MENYEDOT angin untuk mengalir masuk. Dengan demikian, maka angin berbalik arah tiap enam bulan sekali, dan angin yang berbaik arah tiap enam bulan itu disebut angin MUSON. ANGIN TETAP Angin barat Tetap hanya dijumpai di belah bumi Selatan, ialah daerah — daerah antara 400 dan 60° Selatan. Di belah bumi Utara tidak dijumpai angin Barat tetap, karena di beah bumi Utara pada lintang — lintang antara 400 dan 60° terdapat banyak benua yang merupakan rintangan bagi aliran barat tetap. ANGIN - ANGIN PERIODIK Kita kenal tiga (tiga) macam Angin Periodik, yaltu: - Angin MUSON dengan penode enam bulan; - Angin DARAT I LAUT dengan periode satu hail; - Angin LEMBAH I GUNUNG dengan periode satu han ANGIN MUSON
Adalah angin periodik yang di waktu musim
Summer mengahr masuk ke dalam benua, dan waktu musin Winter mengali ke luar dan benua. Di Indonesia sebalah Utara Equator mengalami angin Muson Timur Laut antara bulan Qktober sampal bulal Mel, dan angin Muson Barat Daya antara bulan Mel sampal bulan Oktober. Di Indonesia sebelah Selatan Equator mengalami ang;n Muson Barat Laut antara butan Oktoner sampal bulan Mei, dan angin Muson Tenggara antara bulan mel sampal bulan Oktober. ANGIN DARAT DAN ANGIN LAUT Angin Darat dan Angin Laut adalah angin Periodik yang terdapat di daerah pantai. Pada suatu han terdapat angin laut, yang bertiup dan taut masuk ke daratan ; dan pada malam han terdapat angin darat yang bertiup dan darat menuju ke laut. Dengan demikian, maka angin darat I Laut adalah angin peniodik yang berperiode satu han. Angin Darat I Laut Iebih nampak di daerah Equatorial dan pada daerah sedang, karena di daerah Equatorial amplitudo harlan temperatur lebih besar dan pada daerah sedang. Besarnya Amplitudo harlan temperatur udara itu mempengaruhi nhlai perbedaan tekanan udara antara daerah permukaan laut di sekitar garis pantai ; makin besar nilal amplitudo temperatur harlan maka makin besar pula nilal perbedaan tekanan udara antara permukaan daratan dan permukaan laut, dan dengan perbedaan tekanan udara yang besar berarti pula bahwa nilal Gradien dan udara adalah besar. Dengan demikian maka mudahlah dimengerti bahwa Angin darat dan Angin Laut nampak lebih jelas di daerah Equatorial dan pada di daerah sedang. Pada slang han permukaan darat menjadi lebih panas dan pada permukaan laut. Qleh sebab itu tekanan udara di atas darat pada slang han menjadi Iebih rendah dan pada di atas permukaan laut, sehingga udara mengalir dan taut masuk ke darat. Pada malam hail permukaan darat disebabkan PANAS lebih cepat dan pada permukaan laut; air laut dapat menyimpan PANAS lebih dahuli dan pada darat. Hal mi menyebabkan temperatur udara di atas daratan menjadi lebih rendah dan pada di atas permukaan taut, hal mana mengakibatkan tekanan udara pada malam han di atas permLKaan taut menjadi lebh rendah dan pads di atas darat, sehingga udara dan daratan mengalir turun ke laut. ANGIN GUNUNG DAN ANGIN LEMBAH ANGIN FOHN adalah angin yang terjun dan gunung — gunung menyebabkan kenaikan tenperatur udara di daratan rendah atau dilembah, dimana angin terjun itu tiba. ANGIN BORA adalah angin terjun dan gunung yang membawa penurunan temperatur udara di daratan rendah atau di Tembah dimana angin Bora itu tiba. Kata” Fohn” berasal dan Austria, dan kata” Bora” berasal dan Dalmatia ; akan tetapi angin terjun yang bersifat seperti Fohn dan seperti Bora itu juga dijumpai di lain Negara yang narnanya berbeda — beda sesuai dengan bahasa penduduk Negara yang bersangkutan. MISTRAL adalah angin yang kencang dan dingin yang bertiup di teluk Du Lion di laut tengah bagian barat dengan arah dan Barat Laut atau Utara. SCIROCCO adalah angin kening dan panas yang berasal dan Sahara, angin mi dapat di jumpai di Laut Tengah bahagian tengah. MARMATTAN adalah angmn Timur Laut yang bertiup di Afrika barat Laut di musim windung banyak pasir dan debu; hal mi disebut Kabut Merah”. Ringkasan: Angin mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin diyatakan dengan arah dan mana angin tersebut datang, sedangkan kecepatannya dinyatakan dalam satuan knot atau meter per detik. Arah angin di ukur dengan menggunakan wind vane dan kecepatannya dengan menggunakan Anemometer. Angin terjadi karena adanya gnadien tekanan udara tetapi arahnya dipengaruhi juga oleh gaya coriolis. Gaya coriolis tergantung pada kecepatan berputar bumi atas sumbunya, lintang dimana angin yang bersangkutan bertiup, dan kecepatan dan angin yang bersangkutan. Angin geostrafis adalah angin yang bertiup disekitar isobar — isobar yang lurus tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin mi mengalami pembelokan — pembelokan dan pertumbuhan kecepatan sampai saat gaya coriolis yang bekerja mempunyai arah yang berlawanan dan kekuatan yang sama dengan gaya gradien tekanan udananya. Angin Gradien adalah angin yang bentiup di sekitar isobar — isobar yang lengkung tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Oleh karena gerakkannya melengkung angmn gradien mempengaruhi juga gaya sentrifugal. Pada permukaan bumi angin mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi sehingga arah gaya tidak dapat sejajar dengan arah isobar — isobannya seperti halnya angin geostrafis dan angin Buys Ballot. Di bumi angin dibagi dalam beberapa golongan : Angin Tetap, Angin Peniodik dan Angin Lokal. Setiap golongan dibagi lagi dalam beberapa macam. BAB VII JENIS UDARA Kalau suatu massa udara berdiam beberapa han Iamanya di atas suatu daerah tertentu. Maka akhirnya udara yang bersangkutan akan memperoleh sifat — sifat yang khusus berlaku untuk daerah permukaan bumi tersebut. Kalau misalnya daerah yang bersangkutan panas dan lembab, maka massa udara tersebut akan menjadi panas dan lembab pula dan kalau daerah yang bersangkutan dingin dan kering, maka udara tersebut akan menjadi dingin dan kening pula. Suatu massa udara yang telah memperoeh sifat — sifat yang khusus berlaku untuk daerah permukaan bumi yang telah dialami sekian lama itu disebut JENIS UDARA. Untuk jelasnya, maka definisi JENIS UDARA, adalah sebagai berikut: JENIS UDARA ADALAH SUATU MASSA UDARA YANG LUASNYA BERJUTA - JUTA KM2, DAN TEBALNYA SEKURANG - KURANGNYA SATU KILOMETER, UDARA MANA TELAH MEMPUNYAI SIFAT - SIFAT FISIK YANG SAMA UNTUK TIAP — TIAP IRISAN HORIZONTAL. ( Dalam hal i, maka yang dimaksudkan dengan SIFAT — SIFAT FISIK adalah LEMBAB UDARA DAN TEMPERATUR UDARA). Daerah permukaan bumi di atas mana dapat berbentuk suatu jenis udara disebut : DAERAH SUMBER JENIS UDARA. Tidak setiap daerah permukaan bumi dapat berlungsi sebagai daerah Sumber Jenis Udara. Untuk dapat berfungsi sebagai Daerah Sumber jenis Udara, maka daerah permukaan bum yang bersangkutan harus memenuhi dua buah syarat yaltu: 1) Daerah yang bersangkutan harus luas sekali, sehingga massa udara yang berukuran luas berjuta — juta km2 itu dapat berada beberapa hail Iamanya di atas daerah tersebut. 2) Daerah yang bersangkutan harus mempunyai permukaan yang homogen ( sejenis ) seperti misalnya padang pasir yang amat luas, atau suatu padang saiju yang amat luas dan sebagainya. PEMBAGAN JENIS UDARA Secara geografis, maka jenis udara dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu: I Jens Udara Equatorial, ‘aitu jenis udara yang terbentuk di daerah sekitar Equator antara lintang 20 Selatan dan lintang 20 ° Utara. 2. Jenis Udara TROPIKA, yaitu jenis udara yang terbentuk di daerah Sub Tropika antara lintang 20° U/S dan 50° U/S. 3. Jenis Udara POLARIS adalahjenis udara yang terbentuk di daerah Sedang antara lintang 500 U/S dan 70° U/S. 4. Jenis Udara ARKTIS, yaitu jenis udara yang terbentuk di daerah Kutub antara lintang 7Q0 U/S dan lintang 90° U/S. MudaMah dimengerti, bahwa jenis udara equatorial adalah lebih panas dan pada jenis udara Polaris, dan bahwa jenis udara Arktis adalah lebih dingin dan pada jenis udara Polaris. Berdasarkan sifat daerah Sumber Udaranya, jenis udara dapat dibagi dalam dua golongan, ialah sebagai berikut: 1. Jenis udara MARITIM, yaitu jenis udara yang terbetuk di atas permukaan laut 2. Jenis udara KONTINENTAL, yaitu jenis udara yang terbentuk di atas benua (=darat). Berdasarkan uralan di atas maka yang dimaksud dengan jenis udara Tropika Maritim adalah jenis udara yang terbentuk di atas lautan di daerah Subtropika, dan yang dimaksudkan dengan jenis udara Kontinental adalah jenis udara yang terbentuk di atas daratan di daerah sedang, dan sebagainya. Setelah terbentuk, maka jenis udara tidak menetap untuk selama — lamanya di atas daerah sumber jenis udaranya, melainkan akhimya jenis udara itu akan meninggalkan daerah sumber jenis udaranya, dan bergeser — geser pindah ke daerah lain. Dan dalam perjalannya di luar daerah sumber jenis udaranya itu jenis udara yang bersangkutan akan melalui daerah — daerah yang sifat permukaannya berbeda dengan sifat permukaan daerah asalnya sehingga jenis udara tersebut mengalami suatu TRANSFORMASI (= perubahan sifat). Dan makin lama waktu yang berselang setelah jenis udara yang bersangkutan meninggalkan daerah sumbernya, maka makin besarlah perubahan sifat — sifat fisik yang dialami oleh jenis udara yang bersangkutan, sehingga makin sukarlah untuk mengenal kembali dan mana jenis udara tersebut berasal. UMUR sat en;s udara dihitung muai saat jenis udara yang bersangkutan mennggakan daerah sumber jenis udaranya. Maknlanjut umur suatu jenis udara, maka makin sukarlah untuk mengenal kembah daerah asal jenis udara yang bersangkutan. BIDANG FRONT can FRONT CUACA Kalau dua buah jenis udara saling bertemu, maka kedua jenis udara tersebut tidak akan dapat bercampur dengan segera, melainkan antara kedua jenis udara tersebut akan berbentuk suatu dinding pemisah. Dinding pemisah itu disebut BIDANG FRONT. Bidang Front itu tidak berkedudukan tegak luws terhadap permukaan bum. melainkan berkedudukan MiRING terhadap permukaan bumi, sedangkan. sedemkian rupa hingga udara yang Iebih panas ( = Iebih ringan ) terletak di atas bidang front, sedangkan jenis udara yang Iebih dingin ( = lebih berat) terletak di bawah biaang front. (lihat lukisan — lukisan dibawah mi). Lukisan a : A = bidang front B = Per mukaan burni Di sebelah kin A terdapat jenis udara panas dan di sebelah kanan bidang front A terdapat jenis udara dingin. Garis potong antara bidang A dan bidang B ia!ah garis C — D disebut garis FRONT CUACA. Aliran udara ( = angin), apabila bertemu dengan sebuah bidang front, tidak akan dapat menembus bidang front yang bersangkutan, melainkan terpaksa MELUNCUR ke atas bidang front tersebut. Dengan meluncurnya ke atas itu, maka udara yang bersangkutan menjadi dingin ( secara diabatis ), sehingga terbentuklah awan — awan pada bidang front, yang biasanya dapat menghasilkan hujan ( hhat lukisan — ukisan di bawah). Lukisan a) Menggambarkan jenis udara panas yang meluncur ke atas pada bidang front cuaca. Lukisan b) Menggambarkan pembentukan awan — awan pada bidang front yang disebabkan karena udara meluncur ke atas. Awan — awan tersebut menimbulkan hujan yang jatuh disekitar garis front cuaca. Hujan tersebut jatuh disekitar garis front cuaca (tihat lukisan b) di atas. Sehingga garis front cuaca yang terdapat pada peta cuaca merupakan tempat kedudukan ( = locus ) cuaca buruk. Front cuaca tersebut biasanya bergerak dalam arah tertentu dengan kecepatan tertentu. Dengan mengetahui arah dan kecepatan geser suatu front cuaca, maka dapatlah kita meramalkan keadaan cuaca untuk tempat — tempat yang akan dilalui oleh front cuaca yang bersangkutan. PENGGOLONGAN FRONT CUACA Berdasarkan arah geraknya, maka front cuaca dapat dibagi dalam golongan — golongan sebagai berikut: a. Front Stasioner = sebuah front cuaca yang tidak bergeser b. Front Panas = front cuaca yang bergeser, dimana panas menggeserkan jenis udara yang lebih dingin. jenis udara c. Front Dingin Sebuah front cuaca bergerak, dimana jenis udara dingin menggeserkan jenis udara yang lebih panas. ( lihat lukisan — lukisan berikut) Lukisan c ) Menggambarkan penampang vertical dan bentuk sebuah bidang front dingin. Bagian bawah bidang front dingin berbentuk tumpul, oleh sebab jenis udara pegas yang didesak oleh jenis udara dingin itu mengalami gaya gesekan permukaan bumi, sehingga jenis udara panas itu senderung untuk” melekat pada permukaan bumi” Secara geografis, front cuaca dibagi dalam empat golongan ialah: 1. Front Equatorial, ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Equatorial, dan terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara equatorial yang satu dengan jenis udara Equatorial yang lain akan tetapi belakangan mi istilah Front Equatorial sudab tidak dipakai lagi, dan telah diganti dengan istilah Intertropical Convergence Zone dengan singkatan CL 2. Front Pasat, ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Sub Tropikadan terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara Tropika yang satu dengan jenis udara Tropika yang lain. 3. Front Polair, ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Sedang dan terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara tropika dengan jenis udara Polair. Front Polair Secundair ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Sedang, dan terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara Polair yang satu dengan jenis udara Polair yang lain. 4. Front Arktis adalah front cuaca yang terbentuk di daerah Kutub dan terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara Polair dengan jenis udara Arktis. Berdasarkan gerakan — gerakan vertikal jenis udara panas dan jenis udara dingin di sekitar bidang front, maka front cuaca dibagi dalam golongan — golongan sebagai berikut: 1. Front ++. Ialah sebuah For.t cuaDa yang dimana jenis udara panas bergerak ke atas, dan jenis udara dinginnyapun bergerak ke atas. 2. Front + . ialah sebuah Front cuaca dimana jenis udara panas bergerak ke atas sedangkan jenis udara dinginnya bergerak ke bawah. 3. Front . + . ialah sebuah front cuaca dimana jenis udara panas bergerak ke bawah, sedangkan jenis udara dinginnya bergerak ke atas. 4. ialah sebuah front cuaca dimana jenis udara panasnya maupun jenis udara dinginnya bergerak ke bawa’ Dalam kenyataannya front . - + dan front - - jarang terjadi, dan kalau hal mi terjadi, hanya pada tingkat bahagian atas bidang front. Front panas biasanya bersifat front ++, dan front dingin biasanya bersifat front + - ( lihat lukisan — lukisan berikut). a) Lukisan a) = front ++ pada front ++ terbentuk awan — awan disebelah atas, maupun disebelah bawah bidang front. b) Lukisan b) front +- pada front ÷- terbentuk awan — awan disebelah atas bidang front, sedangkan disebelah bawahnya tidak terbentuk awan. c) Lukisan a) = front -+ pada front -+ terdapat pembentukan awan — awan seperti terlukis diata& d) Lukisan a) = front - - pada front - - terdapat pembentukan awan — awan seperti terlukis diatas. Pertanyaan — pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan jenis udara dan bagai manakah terbetuknya? 2. Jelaskan faktor — faktor yang mempengaruhi sifat — sifat fisik dan jenis udara? 3. Jeaskan penggolongan jenis udara secara geografis dan berdasarkan daerah sumber jenis udaranya. 4. Terangkan apa yang dimaksud dengan” umur” dan suatu jenis udara dan” transformasi 5. Apakah front cuaca dan bagaimanakah bentuknya? 6 Jeaskan apa yang dimaksud dengan” bidang front” dan “ garis bidang front ‘. i Bagamanakah penggclongan den sifat — sifatnya dan front cuaca menurut: - Arah geraknya - Letak geografis - Gerak vertical dan jenis — jenis udaranya - Perubahan sudut bidang frontnya 8. Faktor — faktor apakah yang mempengaruhi besar sudut bidang front? Tuiskan rumusnya. 9 Bacamanakah keadaan cuaca pada front cuaca? Pertanyaan — pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan jenis udara dan bagai manakah terbetuknya? 2. Jelaskan faktor — faktor yang mempengaruhi sifat — sifat fisik dan jenis udara? 3. Jeaskan penggolongan jenis udara secara geografis dan berdasarkan daerah sumber jenis udaranya. 4. Terangkan apa yang dimaksud dengan” umur” dan suatu jenis udara dan” transformasi 5. Apakah front cuaca dan bagaimanakah bentuknya? 6 Jeaskan apa yang dimaksud dengan” bidang front” dan “ garis bidang front ‘. i Bagamanakah penggclongan den sifat — sifatnya dan front cuaca menurut: - Arah geraknya - Letak geografis - Gerak vertical dan jenis — jenis udaranya - Perubahan sudut bidang frontnya 8. Faktor — faktor apakah yang mempengaruhi besar sudut bidang front? Tuiskan rumusnya. 9 Bacamanakah keadaan cuaca pada front cuaca?