Anda di halaman 1dari 17

Kunci Determinasi

Tujuan
1. Mengidentifikasi dasar – dasar yang dapat digunakan dalam
pengklasifikasian
2. Melakukan klasifikasi secara dikotomi
3. Mengidentifikasi pola persamaan dan perbedaan dalam suatu
kelompok hasil klasifikasi berdasarkan takson
4. Membuat kunci determinasi berdasarkan hasil klasifikasi dikotomi
Klasifikasi digunakan untuk membantu mengorganisasi
keanekaragaman spesies menjadi kelompok – kelompok. Klasifikasi
makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri
yangdimiliki. Cara mengklasifikasikan makhluk hidup yakni dengan
menggunakan kunci determinasi/
Langkah Kerja
Menentukan sepuluh tumbuhan untuk dijadikan bahan observasi
Mengelompokkan berdasarkan kesamaan ciri tertentu
Melakukan pemisahan langkah demi langkah terus menerus hingga
tidak mampu lagi membuat kelompok yang lebih kecil lagi
Memcatat hasil pemisahan atau pengelompokkan dalam bentuk skema
Kunci dikotomi 6a
4a H
J,H
A.Daun Mangga J,E,H 6b J
B.Daun Glodokan 2a E
4b
C.Daun Beringin A,B,C,E,H,I,J 8a
4c I
A
Putih A,B,C,I 7a
2b C,I
B,C,I C
D.Daun Beringin 1a 4d 8b
7b B
Putih

E.Daun Melati
Jepang

F.Daun eceng
gondok

G.Daun 1b F
rhoediscolor 3a G
5a
H.Daun selasih D,F,G
D,G D
I.Daun puring 3b 5b
Data hasil pengamatan
Kunci determinasi
1.a.tulang daun menyirip............................................................................................2
b.tulang daun tidak menyirip....................................................................................3
2.a.tepi daun rata ........................................................................................................4a,4b
b.tepi daun tidak rata................................................................................................4c,4d
3.a.bentuk daun bulat ..................................................................................................eceng gondok ( f )
b.tepi daun tidak bulat................................................................................................5
4.a.ujung daun runcing...................................................................................................6
b.ujung daun tidak runcing............................................................................................melati jepang ( e )
c.ujung daun runcing.......................................................................................................daun mangga ( a )
d.ujung daun tidak runcing.............................................................................................7
5.a.permukaan daun berselaput lilin.................................................................................Rhoe discolor ( g )
b.permukaan daun tidak berselaput lilin........................................................................Lily paris ( d )
6.a.warna daun hijau..........................................................................................................selasih ( h )
b.warna daun tidak hijau...................................................................................................wungu ( j )
7.a.pangkal daun tumpul......................................................................................................8
b.pangkal daun tidak tumpul..............................................................................................Glodokan ( b )
8.a.daun bergetah.................................................................................................................Puring ( i )
b.daun tidak bergetah.........................................................................................................Beringin putih ( c )
Pembahasan

Daun yang diamati pada percobaan iniadalah daun mangga,daun


glodokan,daun beringin putih,daun lily paris,daun melati jepang,daun
eceng gondok,daun rhoe discolor,daun selasih,daun puring,daun wungu.

Parameter yang digunakan untuk melakukan klasifikasi adalah bentuk


morfologi daun,parameternya adalah tulang daun,tepi daun,bentuk
daun,ujung daun,permukaan daun,warna daun,pangkal daun,daun
bergetah.
Parameter yang pertama
parameter yang digunakan adalah bentuk tulang daun menyirip dan tidak
menyirip.
Daun yang di golongkan menyirip adalah daun mangga,daun glodokan,daun
beringin putih,daun melati jepang,daun selasih,daun puring dan daun wungu.
menurut gembong (2016:34) daun-daun yang bertulang menyirip mempunyai
satu ibu tulangyang berjalan dari pangkal ke ujung ,dan merupakanterusan tangkai
daun.dari ibu tulang ke samping ke luar tulang-tulang cabang,sehingga susunannya
mirip sirip
2.Daun yang digolongkan tidak menyirip adalah daun lily paris,daun eceng gondok,daun rhoe discolor
Daun lily paris dan daun rhoe discolor digolongkan dalam daun yang memiliki tulang daun tidak menyirip karena memiliki tulangdaun dengan bentuk sejajar
menurut gembong (2016:38) daun-daun yang bertulang sejajar mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun,sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil
dannampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulang
Daun eceng gondok digolongkan sebagai daun yang tidak menyirip karena susunan tulang dauunya dengan bentuk melengkung.
Daun yang mempunyai daun tulang daun melengkung mempunyai beberapa tulang yang besar,satu di tengah,sedangkan lainnya
mengikuti jalannya tepi daun,yang semula memencar kemudian kembali ke satu arah yaitu ujung daun,hingga selain tulang yang di
tengah semua terlihat melengkung(Gembong,2016:38)
Daun dengan tulang daun menyirip di bagi
menjadi 2 yaitu
1.Daun yang memiliki tepi daun rata yaitu daun wungu,melati jepang,dan daun
selasih
Bentuk daun dikatakan rata karena pada tepi daunnya tidak terdapat
torehan atau lekukan (gembong,2016:41)
2.Daun dengan tepi daun tidak rata yaitu daun daun mangga,daun
glodokan,daun beringin putih,daun beringin putih,daun puring
daun mangga,daun glodokan,daun beringin,daun puring digolongkan dalam
daun dengan tepi daun tidak rata karena memiliki tepi daun yang berombak
Daun dikatakan memiliki tepi daun berombak apabila sinus dan angulusna
sama-sama tumpul.sinus adalah toreh dari daun,sedangkan angulus adalah
bagian tepi daun(gembong,2016:42)
Tulang daun tidak menyirip dibagi lagi menjadi
1.Bentuk daun bulat yaitu eceng gondok
Daun berbentuk bulat atau bundar terjadi apabila panjang dan lebar berbanding 1:1 (Gembong,2016:

2.Bentuk daun tidak bulat yaitu daun lily paris dan daun Rhoe discolor
Daun lily paris dan daun Rhoe discolor memiliki daun dengan bentuk lanset.Daun bentuk lanset adalah daun yang memiliki panjang 3-5 kali lebarnya.bagian terlebar dari daun berbentuk lanset di tengah(Gembong,2016:43)
Daun dengan tepi daun rata dibagi lagi menjadi

1.Daun dengan ujung daun runcing yaitu daun wungu dan daun selasih
Menurut Gembong (2016:32) apabila kedua tepi ujung daun
dikanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menujuke atas dan
pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip.
2.Daun dengan ujung daun tidak runcing yaitu daun melati jepang
Daun melati jepang tidak digolongkan dalam ujung daun runcing
karena ujung daunnya meruncing.Ujung daun meruncing ditandai
dengan titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari
dugaan ,hingga ujung daun nampak sempit panjang dan
runcing(Gembong,2016:29-30)
Daun dengan bentuk tidak bulat dengan dua anggota,yaitu
1.Permukaan daun berselaput lilin adalah daun Rhoe discolor
Pada daun Rhoe discolor permukaan daunnya dilapisi kutikula atau pelindung lilin pada sisi atas
daun,lapisan ini membantu tanamanuntuk menahan air (Gembong,2016:48)
2.Permukaan daun tidak berselaput lilin adalah daun lily paris
Pada daun lily paris permukaan daunnya lebih kasap,yaitu permukaan yang terasa kasar jika
diraba (Gembong,2016: 48)
Pada klasifikasi ujung daun runcing dibagi
menjadi 2 yaitu
1.Warna daun hijau adalah daun selasih
Warna daun hijau dari daun selasih disebabkan oleh pigmenhijau
daun,sebagian besar kloroplas pada daun selasih berwarna hijau
karena banyaknya klorofil pada daun maka menyebabkan daun
berwarna hijau (anakbertanya.com/mengapa-daun-berwarna-hijau)
2.Warna daun tidak hijau yaitu daun Rhoe discolor
Rhoe discolor memiliki warna daun ungu karena disebaban adanya
pigmen antosianin pada epidermis di bawahny
(anakbertanya.com/mengapa-daun-berwarna-hijau)
Pada pengklasifikasian ujung daun tidak
runcing di bagi menjadi
1.Pangkal daun tumpul adalah daun beringin putih dan daun puring
daun dikatakan memiliki pangkal ujung daun tumpul karena bagian
ujungnya tidak runcing atau pap,pangkal daun memiliki daun tumpul
adalah daun dengan bangun bulat telur dan jorong.
(Gembong,2016:33-34)
2.Pangkal daun tidak tumpul adalah daun glodokan
Pangkal daun glodokan meruncing karena bentuk pangkalnya yang
runcing tetapi pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi,pangkal daun
meruncing dimiliki oleh oleh daun dengan bangun bulat telur sungsang
atau bangun sudip(Gembong,2016:33-34)
Pangkal daun tumpul di bagi menjadi 2
1.Daun bergetah
pada parameter ini anggotanya adalah daun puring,pada saat daun puring dilepas
dari batang tanamannya,maka di pangkal daun akan keluar getah sebagai respon dari
tumbuhan yang terluka,getah pada pohon puring digunakan sebagi alat pertahanan
diri (bibitbunga.com)
2.Daun tidak bergetah
Pada parameter daun tidak bergetah anggotanya yaitu beringin putih, juga
memiliki akar napas atau akar gantung yang keluar dari cabangnya dan menjulur
kebawah. Dimana ketika mencapai tanah akar tersebut akan tumbuh membesar
menjadi batang yang menopang cabang di atasnya. Pohon ini berkembang biak
secara generatif melalui biji yang ada pada buahnya, serta merupakan tanaman yang
menggugurkan daunnya selama musim kering (Swestiani D. dan A. Sudomo, 2009)

Anda mungkin juga menyukai