1.Ektraksi
Ekstraksi merupakan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran
suatu komponen cairan/campuran dari campurannya. Biasanya
menggunakan pelarut yang sesuai dengan kompnen yang diinginkan.
2. kromatografi
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas
perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara
dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas).
3. Isolat Baru
4. Uji Identifikasi
5. Uji Efektifitas
ISOLASI
Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk isolasi
senyawa :
1. Sifat dari senyawa target :
a. kelarutan
b. sifat asam basa
c. stabilitas
d. ukuran molekul
2. Biaya
3. Jenis kromatografi yang cocok
ISOLASI
Teknik kromatografi yang digunakan dalam isolasi berbagai jenis produk alami
dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam dua kategori: klasik, dan modern.
KLASIK MODERN
• Kromatografi lapis tipis (TLC) • High performance kromatografi lapis tipis (HP
• Kromatografi lapis tipis preparatif (HPTLC) TLC)
• Kromatografi kolom terbuka (CC) • Kromatografi Multiflash (misalnya, Biotage)
• Flash kromatografi (FC). • Kromatografi cair vakum (VLC)
• Chromatotron
• Ekstraksi Solid-fase
• Droplet countercurrent chromatography (DCC
C)
• High-performance liquid chromatography (HP
LC)
• Hyphenated techniques (misalnya, HPLC-PDA,
LC-MS, LC-NMR, LC-MS-NMR).
Isolation of
Spirocardins A and
B From Nocardia sp
Sumber : http://www.idimages.org
Garis besar protokol umum yang diuraikan oleh Nakajima et al. Untuk isolasi an
tibiotik diterpene, spirocardins A dan B, dari fermentasi Nocardia sp berikut ini
adalah bagan alir proses isolasinya :
Isolasi Spirocardins A dan B Dari Nocardia sp
Senyawa hadir dalam filtrat kaldu, yang diekstraksi dua kali dengan EtOAc
(setengah volume supernatan). fraksi EtOAc (etil asetat) yang dikumpulkan
dipekatkan dengan penguapan dalam vakum, dicuci dengan volume air yang
sama jenuh dengan natrium klorida (NaCl), dan selanjutnya dikurangi untuk
memperoleh minyak. Minyak mentah ini dilarutkan kembali dalam volume minimal
EtOAc dan dikenakan CC (column chromatography) silika gel eluasi dengan n-
heksana mengandung peningkatan jumlah aseton. Baru membawa hasil dua
fraksi yang mengandung spirocardin A dan spirocardin B, masing-masing, sebagai
komponen utama. pemurnian lebih lanjut dicapai dengan CC silika gel dan RP-
HPLC (reversed-phase HPLC). Untuk silika gel CC pada tahap ini, eluen
campuran benzena-EtOAc digunakan. Saat ini, benzena tidak lagi digunakan
sebagai pelarut kromatografi karena karsinogenisitas nya.
Isolation of
Cispentacin From
Bacillus cereus
Isolasi saponin digunakan untuk obat antijamur dan moluskisida. Pada ekstr
ak dari Serjania salzmanniana menggunaan uji kromatografi lapis tipis dengan fase di
am silika gel CC. Uji KLT menggunaan air sebagai penampak '' Noda'' agar tak rusak.
pelat KLT berubah gelap saat disemprot dengan air (basah), kecuali daerah-daerah ya
ng terdapat sapogenins karena bersifat hidrofobik tetap berwarna putih (kering).
Isolasi saponin dari Sarjania salzmanniana
• Mengekstraksi serbuk batang serjania salzmanniana dengan metanol (uapkan samp
ai kering)
• Disuspensikan dengan Metanol, aquasest (1:2)
• Residu diekstraksi dengan CHCl3 sebanyak 3 kali (uapkan sampai kering)
• Residu ditotolkan pada plat silica CC
• Fase gerak menggunakan CHCl3, MeOH, H2O (7,3,1)
• Noda berwarna putih menunjukan adanya saponin.
(Natural Products Isolation Second Edition halaman 27)
(How to Approach the Isolation of a Natural Product halaman 45)
Penelitian tentang isolasi, identifikasi serta uji aktifitas senyawa
alkaoid daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis).
Serbuk daun binahong dimaserasi menggunakan pelarut n-
heksana, kemudian etanol, diperoleh ekstrak n-heksana dan
ekstraketanol. Dari ekstrak etanol dilakukan isolasi alkaloid total.
Pemisahan alkaloid dilakukan dengan KLT preparatif dan analisis
dengan spektrofotometer UV-Vis, FTIR dan LC-MS. Dari analisis
yang dilakukan diduga isolat alkaloid adalah senyawa betanidin
(C18H16N2O8) yang bersifat tidak sitotoksik dengan LC50
sebesar 85,583 ppm.