Anda di halaman 1dari 26

OVERVIEW

BANK SYARI’AH
Pentingnya Sistem Perbankan Syariah

 Kepatuhan terhadap syariah Islam


 Memenuhi kepentingan pendanaan dan
investasi bagi umat Islam
 Memenuhi permintaan individu dan
kebutuhan komersial
 Menyemangati inovasi keuangan yang sesuai
dengan syariah
 Tidak mengalami negative spread
BANK
• Banco artinya bangku atau meja, merujuk
pada meja, counter penukaran uang
(money Changer). Berdasarkan hal
tersebut fungsi dasar bank adalah
menyediakan tempat untuk menitipkan
uang dengan aman dan menyediakan alat
pembayaran untuk membeli barang dan
jasa.
• Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Lanjutan
• Bank konvesional mulai berdiri pada tahun
1587 di Venezia dengan nama Banco della
Pizza di Rialto
• Bank Syariah yg pertama kali didirikan adalah
di Pakistan & Malaysia sekitar th 1940an,
kemudian Mesir th 1963 berdiri Islamic Rural
Bank di desa It Ghamr, Uni Emirate Arab th
1975 berdiri Dubai Islamic Bank, Kuwait th
1977 berdiri Kuwait Finance house,
selanjutnya di Mesir berdiri lagi Faisal Islamic
Bank. Di Siprus th 1983 berdiri Faisal Islamic
Bank of Kibris, kemudian di Malysia th 1983
berdiri lagi Bank Islam Malaysia Berhad, di
Turki berdiri th 1984 Daar al-Maal al-islami
serta Faisal Finance Institution th 1985.
Bank Syariah di Indonesia

 Salah satu pelopor utama dlm perbankan syariah


secara nasional adalah Pakistan dimana
pemerintah mengkonversi seluruh sistem
perbankan di negaranya menjadi sistem
perbankan syariah pd th 1985.
 Kehadiran bank syariah di Indonesia baru pada
awal th 1990an, yaitu berdirinya PT Bank
Muamalat Indonesia (BMI) pd tgl 1 Nov 1991.
 Saat ini telah hadir BSM, disamping BRI, BNI,
Danamon, Niaga, Bukopin, BPD, Bank IFI & Bank
asing spt Citibank, HSBC yang membuka unit
usaha syariah. Akan hadir BSMI, Permata Syariah
di Indonesia.
Bank Syari’ah
• Bank syari’ah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah.
• Bank Umum Syari’ah adalah bank syari’ah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
• Unit Usaha Syari’ah adalah unit kerja dari
kantor pusat bank umum konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syari’ah.
• Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah adalah
bank syari’ah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Karakteristik Bank Syari’ah

• Non Ribawi
• Bersifat universal
• Bagi hasil
• Instrumen pasar uang antar
bank syari’ah
• Bank sentral berbasis syari’ah
• Realisasi sasaran sosio-
ekonomi Islam
Fungsi Bank Syari’ah

• Bank syariah mempunyai dua peran utama, yaitu sebagai badan usaha
(tamwil) dan badan sosial (maal). Sebagai badan usaha, bank syariah
mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai manajer investasi, investor, dan
jasa pelayanan. Sebagai manajer investasi, bank syariah melakukan
penghimpunan dana dari para investor/nasabahnya dengan prinsip wadi'ah
yad dhamanah (titipan), mudharabah (bagi hasil) atau ijarah (sewa). Sebagai
investor, bank syariah melakukan penyaluran dana melalui kegiatan
investasi dengan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. Sebagai penyedia
jasa perbankan, bank syariah menyediakan jasa keuangan, jasa
nonkeuangan, dan jasa keagenan. Pelayanan jasa keuangan antara lain
dilakukan dengan prinsip wakalah (pemberian mandat), kafalah (bank
garansi), hiwalah (pengalihan utang), rahn (jaminan utang atau gadai),
qardh (pinjaman kebajikan untuk dana talangan), sharf (jual beli valuta
asing), dan lain-lain. Pelayanan jasa nonkeuangan dalam bentuk wadi'ah yad
amanah (safe deposit box) dan pelayanan jasa keagenan dengan prinsip
mudharabah muqayyadah. Sementara itu, sebagai badan sosial, bank
syariah mempunyai fungsi sebagai pengelola dana sosia luntuk
penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sadaqah (ZIS), serta
penyaluran qardhul hasan (pinjaman kebajikan)
Kegiatan Usaha Bank Syari’ah

• Penghimpunan Dana
• Penyaluran Dana
• Pelayanan Jasa Keuangan
Penghimpunan Dana

• Modal inti merupakan dana modal sendiri yang berasal dari para
pemegang saham bank syari’ah sebagai pemilik bank.
• Simpanan dan investasi, merupakan dana yang percayakan oleh
nasabah kepada bank syari’ah dan/atau unit usaha syariah
berdasarkan akad wadi’ah atau akad lainnya yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah dalam bentuk tabungan,
giro, dan bentuk lainnya yang disamakan dengan itu. Sementara
investasi adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada
bank syari’ah dan/atau UUS berdasarkan akad mudharabah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dalam
bentuk deposito, tabungan, dan bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Modal inti

• Modal yang disetor oleh pemegang saham


• Cadangan, sebagian laba yang tidak dibagikan,
disisihkan untuk mengcover timbulnya risiko.
• Laba ditahan merupakan sebagian laba yang
seharusnya dibagikan kepada para pemegang
saham namun oleh para pemegang saham melalui
RUPS diputuskan untuk ditanamkan kembali sebagai
cara untuk menambah modal.
Simpanan dan Investasi

• Giro adalah simpanan berdasar akad wadi’ah atau akad lain


yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dalam perintah pemindahbukuan.
• Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau
investasi berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang
bertentangan dengan prinsip syari’ah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.
LANJUTAN

• Deposito adalah investasi dana berdasarkan akad


mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara
nasabah penyimpan dan bank syari’ah dan/atau UUS.
• Investasi Umum (Mudharabah Mutlaqah)
• Investasi Khusus ( Mudharabah Muqayyadah on Balance
sheet)
• Investasi khusus (Mudharabah Muqayyadah Off Balance
sheet)
Penyaluran Dana
• Pembiayaan prinsip jual beli
• Pembiayaan prinsip bagi hasil
• Pembiayaan Qardh
• Pembiayaan sewa menyewa
• Pengambilalihan hutang
• Pembiayaan Multijasa
Prinsip Jual Beli
• Akad Murabahah adalah akad pembiayaan
suatu barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang lebih
sebagai keuntungan yang sepakati.
• Akad Salam adalah akad pembiayaan suatu
barang dengan cara pemesanan dan
pembayaran harga yang dialkukan terlebih
dahulu dengan syarat tertentu yang
disepakati.
• Akad Istishna yaitu pembiayaan pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan atau pembeli(musthasni’)
dengan penjual atau pembuat (shani’).
Prinsip Bagi Hasil
• Akad mudharabah yaitu akad kerjasama suatu
usaha antara pihak pertama sebagai shahibul
maal atau bank syariah yang menyediakan
seluruh modal dan pihak kedua sebagai
mudharib yang bertindak sebagai pengelola
dengan membagi keuntungan usaha sesuai
dengan kesepakatan yang dituangkan dalam
akad.
• Akad Musyarakah yaitu akad kerjasama
diantara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana dengan ketentuan
bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung
sesuai porsi dana masing-masing.
Qardh

• Akad Qardh adalah akad pembiayaan pada


nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah
wajib mengembalikan pokok pembiayaan yang
diterima pada waktu yang telah disepakati,
baik secara sekaligus aaupun angsuran.
Pembiayaan Sewa Menyewa/Ijarah

• Akad Ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka


memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang
atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.
• Ijarah Muntahiya bittamlik adalah akad penyedian dana
dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaan dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa
dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.
Pembiayaan Berdasarkan Akad Hawalah

• Akad Hawalah adalah akad pengalihan utang


dari pihak yang berutang kepada pihak lain
yang wajib menanggung atau membayar.
• Pada praktiknya bank memberikan
pembiayaan hawalah pada para supplier
berupa modal tunai untuk melanjutkan
produksinya.
Pembiayaan Multijasa
• Pembiayaan multijasa adalah pembiayaan
yang diberikan bank dengan bentuk sewa
menyewa jasa berdasarkan ijarah dan
kafalah.
• Akad kafalah yaitu akad jaminan, beban, atau
tanggungan yang diberikan oleh penanggung
(kaafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung
(makful). Kafalah dapat juga berarti
mengalihkan tanggung jawab seseorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung
jawab orang lain sebagai penjamin. Atas
jasanya penjamin dapat meminta imbalan
tertentu dari orang yang dijamin.
Jasa Keuangan

• Letter of Credit (L/C)


• Bank Garansi Syari’ah
• Penukaran Valuta Asing (Sharf)
Letter of Credit (L/C)

• Letter of Credit (L/C) impor syari’ah adalah surat


pernyataan akan membayar kepada eksportir yang
diterbitkan oleh bank atas permintaan importir
dengan pemenuhan persyaratan tertentu.
• Akad yang digunakan adalah akad wakalah bil
ujrah dan Kafalah.
Bank Garansi Syari’ah
• Bank garansi syari’ah adalah jaminan yang
diberikan oleh bank kepada pihak ketiga
penerima jaminan atas pemenuhan
kewajiban tertentu nasabah bank selaku
pihak yang dijamin kepada pihak yag
dijamin kepada pihak ketiga yang
dimaksud.
• Akad yang digunakan yakni akad kafalah
yaitu akad jaminan, beban, atau
tanggungan yang diberikan oleh
penanggung (kaafil) kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua
atau yang ditanggung (makful)
Pertukaran Valuta Asing(Sharf)

• Penukaran valuta asing (Sharf) yaitu jsa yang


diberikan bank syari’ah untuk membeli atau
menjual valuta asing yang sama (single currency)
maupun berbeda (multy currency), yang hendak
ditukarkan atau dikehendaki oleh nasabah.
• Akad yang digunakan adalah sharf yaitu
transaksi tukar menukar antara mata uang yang
berlainan jenis.
Hal berkaitan dengan perkembangan Bank
Syari’ah
• Kerangka dan perangkat aturan perbankan
yang masih terus diselaraskan dan dilengkapi
• Cakupan pasar masih terbatas
• Kurangnya pemahaman tentang jasa atau
produk perbankan syariah
• Efisiensi yang belum optimal
• Skim pembiayaan bagi hasil dalam transaksi
bank syari’ah perlu ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai