4
3
5 Wisata Teluk Lombok
( 0 23' 03.45” U – 117 33'
45.01”T )
1 Gunung Kombeng
Desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen, sampai Desa Muara Wahau yang mempunyai luas wilayah 147.123 m2
saat ini masih mengandalkan angkutan sungai merupakan ibukota kecamatan Muara Wahau yang berlokasi
sebagai sarana transportasinya. Keterkaitan sekitar 180 km dari Sangatta. Desa ini berpenduduk sekitar 3.785
desa/kota disepanjang sungai dengan transportasi jiwa dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai peladang.
sungai Mahakam masih lebih kuat, dibandingkan Desa-desa di sepanjang sungai di daerah ini penduduknya rata-
keterhubungannya malalui darat. rata memiliki rumah berbentuk panggung. Tidak dijumpai rumah
lamin/panjang. Desa-desa ini berkembang dengan adanya
Desa-desa ini antara lain adalah : Desa Jukayak, Desa
daerah permukiman transmigrasi dan perusahaan kayu.
Long Segar, Desa Long Noran dan Desa Batu Ampar.
Sungai masih menjadi sumber keperluan air sehari-hari seperti
untuk mandi, cuci bahkan memasak. Penduduk menggunakan
drum-drum besar untuk menampung air sungai kemudian
mengolahnya secara sederhana dengan memberinya kaporit dan
tawas. Tingginya tingkat ketergantungan penduduk terhadap
sungai menyebabkan mereka cukup menjaga kebersihan sungai
antara lain dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Zona Sangkulirang
Objek dan daya tarik wisata di zona ini umumnya ditandai dengan ciri
alam, yaitu hutan, gua, air panas, sungai, pantai dan pulau-pulau kecil
yang tersebar di Kecamatan Sangkulirang. Garis pantai yang panjang
dan potensi perairan (laut maupun sungai) yang besar menambah
daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya tarik yang unik
yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau, pantai, laut
dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai Timur,
aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama untuk
wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air/sungai dengan
perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.
Zona Sangkulirang
3
4
Wisata Gua
Desa Pengadan Wisata Pulau
Wisata Desa Birah-birahan
Benua Baru
Wisata Pantai Jepu-jepu,
Bual-bual dan Selangkau
Zona Sangkulirang
1. Wisata Gua Desa Pengadan 2. Wisata Desa Benua Baru
Desa Pengadan yang mempunyai luas sekitar 33.536 Desa Benua Baru, di Kecamatan Sengkulirang dapat
m2 merupakan desa kecil di pinggir Sungai Pengadan dicapai melalui jalur darat dan laut. Jalur darat dari
yang berpenghuni sekitar 1.179 jiwa dimana kota Sangatta menuju Benua Baru memakan waktu
sebagian besar penduduknya adalah petani sarang 5-6 jam melalui Bengalon, kemudian dilanjutkan
burung walet. Tidak semua petani burung walet ini dengan menyeberang dengan perahu ketek dari
mengerjakannya sendiri. Beberapa hanya dermaga kolek, atau Ronggang, atau Maloy (sekitar
menyewakan goa tempat walet bersarang kepada 45 menit-1 jam). Benua Baru dapat pula dicapai dari
pengusaha dari luar daerah Pengadan. Sangatta melalui dermaga Aquatic di Tanjung Bara
Penduduk di Desa Pengadan sudah terbiasa dengan menempuh waktu ± 3-4 jam dengan
menerima tamu dari luar daerahnya, khususnya para menggunkan speed boat.
peneliti gua dan wisatawan mancanegara yang ingin
melihat dan meneliti gua-gua yang terdapat di sekitar
desa ini. Mata pencaharian sebagai porter /
pengangkut barang dan penunjuk jalan pun sudah
sering dilakukan.
Zona Sangkulirang
3. Wisata Pantai Jepu-jepu, 4. Wisata Pulau Birah-birahan
Bual-bual dan Selangkau
Pulau kecil tak berpenghuni ini memiliki keliling ± 1km dan diameter
±250 m. Hampir seluruh keliling pulau ditumbuhi pohon bakau,
Pantai Jepu-jepu terletak ±1jam perjalanan dengan
sedangkan bagian tengah didominasi oleh pohon kelapa dan semak.
speedboat ke arah Barat P. Birah-birahan. Pantai ini
Tebal lapisan yang ditumbuhi tersebut beragam antara 5 hingga 10
berada dikaki gunung dengan pasir berwarna kuning
meter. Pantai pasirnya memiliki lebar berkisar antara 15-25m, dengan
kecoklatan. Pantai selebar 15-20 m memanjang hampir 5
tekstur lembut berwarna putih agak kekuningan. Keberadaan lapisan
km sampai ke Desa Selangkau. Pantai Jepu-jepu
pohon bakau di sekeliling P. Birah-birahan merupakan hal yang
berbentuk agak landai sehingga pada saat air surut perahu
memegang peranan penting untuk keberlangsungan ekosistem pulau
tidak bisa menepi dan penumpang dapat turun dan
tersebut. Secara tidak langsung keberadaan lapisan pohon bakau dan
berjalan kearah darat. Deretan pohon kelapa yang
juga pohon kelapa di sekeliling pulau menciptakan ruang pantai yang
berbaris di sepanjang pantai menambah keindahan
ekslusif dan kuat.
panorama pantai ini. Ombak relatif kecil sehingga aman
P. Birahan-birahan merupakan tempat bertelur penyu dan tempat
untuk menjadi tempat bermain tapi tidak potensial untuk
bertelur dan migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin
olahraga pantai yang memerlukan ombak besar seperti
laut selatan (yaitu bulan agustus, september dan oktober).
selancar. Kawasan pantai ini potensial untuk kegiatan
Karang-karang yang ada di sekitar pulau serta ikan berbagai corak dan
rekreasi pantai karena memiliki garis pantai yang panjang
warna dapat dilihat dengan mata telanjang dari atas kapal, disalah
dengan pasir berwana kuning kecoklatan, ombak yang
satu titik dimana terdapat palung laut. Kedalaman pantai turun secara
tenang dan keserasian alami pantai
drastis menyebabkan ombak laut pecah 50-100m ke arah lepas
pantai.