Anda di halaman 1dari 28

Obyek Wisata Alam

• Taman Nasional Kutai, • Goa Pindi,


• Hutan Wahea, • Goa Fosil,
• Research Area Orang Utan Mentoko, • Goa Ilan Kecil,
• Goa Karts Kombeng,
• • Goa Tengkorak,
Goa Karts Pengadan,
• Jembatan Sangkimah. • Goa Ham. Goa Berak,
• Pantai Aquatik, • Goa Jufri,
• Pantai Kenyamukan, • Goa Sakaket,
• Pantai Sekerat, • Goa Tembus,
• Pantai Manumbar
• Pantai Tanjung Bara, • Goa Leo,
• Pantai Teluk Lombok, • Goa Kecabe,
• Pantai Teluk Perancis, • Goa Harto,
• Pantai Teluk Kaba, • Goa Tewet,
• Pulau Birah-birahan,
• Goa Payau II,
• Pulau Miang.
• Goa Sapung, • Goa Mengkuris,
• Goa Mentis, • Goa Merdua,
• Goa Karang Tahau, • Goa Payau,
• Goa Angin. • Goa Berhadapan,
• Goa Kambing,
• Goa Marak,
• Goa Thamrin,
Obyek Wisata Alam
• Air Terjun Camp 3,
• Air Terjun Mandu Dalam,
• Air Terjun Mangkaliat,
• Air Terjun Kilometer 54,
• Air Terjun Kilometer 56,
• Air Terjun SP 8,
• Kawasan Mangrove,
• Mata Air Ampenas,
• Pemandian Air Panas
• Danau Api-api.
Obyek Wisata Buatan
• Monument Kudungga,
• Taman Kota Bundaran Pesawat,
• Gedung EXPO Bukit Pelangi,
• Taman Kota Alun-alun STQ,
• Water Boom Nayla Jaya,
• Kolam Renang Townhall, • Taman Bukit Pndang Indah,
• Rumah adat Dayak, • Taman Hutan Botani,
• Rumah adat Kutai, • Taman Mars Bukit Pelangi,
• Rumah adat Banjar • Taman Bintang Bukit Pelangi,
• Rumah adat Bugis,
• Taman Venus Bukit Pelangi,
• Rumah adat Toraja,
• Rumah adat Tongkonan Ranu, • Taman Bulan Bukit Pelangi,
• Rumah Lamin Adat Rindang Benua, • Taman Saturnus Bukit Pelangi,
• Rumah Lamin Adat Basap, • Taman Uranus Bukit Pelangi,
• Rumah Lamin Adat Dayak Kenyah, • Taman Angkasa,
• Lumbung adat Nehes Liang Bing, • Taman Burung,
• Lumbung adat Dayak Kenyah,
• • Taman Kreasi Ulin Sangkimah,
Lungum adat Dayak Kenyah,
• Rumah Lamin Adat Dayak Kenyah • Bumi Perkemahan Sangkimah,
Lepo Tau, dan • Area Outbond BPUTK,
• Rumah Lamin Adat Dayak Kayan. • Bukit Menara Pandang SP5,
• Pemancingan Grecek,
• Pemancingan Paino,
• Pemancingan Rudnia,
• Penangkaran Rusa, dan
• Penangkaran Buaya
Obyek Wisata Budaya
• Desa Adat Wisata Miau Baru, • Kerajinan, Kesenian, Budaya Daerah
• Desa Adat Muara Wahau, Kabo Jaya
• Desa sepanjang sungai • Kesenian, Kerajinan, Kebudayaan
Wahau/Telen Etnis/Suku:
• Desa Adat Jukayah, Desa Adat – Etnis Dayak Kenyah
Long Segar, Desa Adat Long Noran, – Etnis Dayak Kayan
Desa Adat Batu Ampar
– Etnis Dayak Moding
• Desa Wisata Benua Baru
• Arsitektur Trdisional Rumah Adat – Etnis Kutai
• Desa Adat Mekar Baru – Etnis Bugis
• Desa Adat Gemar Baru – Etnis Banjar
• Desa Adat Long Bentuk – Etnis Pendatang
• Desa Adat Nehes Liah Bing
• Desa Budaya Kraitan
Pembagian Zona Wisata

Didasarkan pada kedekatan lokasi,


bukan wilayah administrasi
Zona Sangata

Wilayah ini seolah menjadi gerbang bagi pengunjung


yang akan masuk ke Sangatta, Kutai Timur melalui jalur
darat. Dicirikan oleh dominasi objek wisata alam,dengan
Taman Nasional Kutai-nya yang sudah terkenal, wilayah
ini juga “diuntungkan” dengan keberadaan kota
Sangatta sebagai ibukota kabupaten yang memiliki
fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan
wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.
Zona Sangata
Wisata Penelitian Orang Utan
Mentoko
( 0 31' 48.30” U – 117 29' 3.70”T )

Wisata Pantai Tanjung Bara


( 0 33' 22.43” U – 117 38'
49.21”T )

Wisata Jembatan Sangkimah


1 2 ( 0 22' 35.36” U – 117 28'
19.42”T )

4
3
5 Wisata Teluk Lombok
( 0 23' 03.45” U – 117 33'
45.01”T )

Wisata Teluk Kaba


( 0 18' 33.01” U – 117 31'
41.69”T )
Zona Sangata
TAMAN NASIONAL KUTAI 1. Wisata Penelitian Orang Utan Mentoko

Taman Nasional Kutai (TNK) merupakan salah satu


objek andalan Kabupaten Kutai Timur. Taman
nasional ini memiliki luas 198.629.
Berdasarkan Keppres nomor 32 Tahun 1990 tentang
pengelolaan kawasan lindung,kawasan Taman
Nasional Kutai merupakan kawasan lindung dan Dikawasan ini terdapat sebuah pondok penelitian,disebut
termasuk ke dalam kawasan suaka dan cagar alam Pondok Penelitian Mentoko, yang didirikan oleh Akira
yang mempunyai fungsi sebagai kawasan pelestarian Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari
alam yang dikelola dengan sistem zonasi yang kehidupan orang utan di daerah ini.S ekarang Pondok ini
dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan ilmu sering dijadikan tempat untuk istirihat jika ada wisatawan
Pengetahuan, pendidikan, pariwisata dan rekreasi yang datang untuk mengunjungi TNK.
serta peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya dan
perlindungan pencemaran.
Zona Sangata
2. Wisata Pantai Tanjung Bara 3. Wisata Jembatan Sangkimah

Pantai Tanjung Bara (PTB) adalah salah satu objek


wisata pantai lainnya yang ada di Kabupaten Kutai
Timur. PTB masih termasuk dalam wilayah
Kecamatan Sangatta, sekitar 1/2-1 jam perjalan dari
Kota Sangatta ke arah utara. Pantai ini berada di
dalam wilayah PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang Daya tarik utama di Sangkimah ini adalah adanya
merupakan salah satu perusahaan penambangan pohon ulin besar yang diperkirakan berusia ribuan
terbesar yang berada diwilayah Kalimantan Timur. tahun. Selain itu terdapat pula jembatan (disebut
Kondisi jalannya sudah beraspal mulus, namun untuk Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang 1 Km
mencapainya perlu memintakan ijin untuk memasuki menjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan
kawasan tersebut. bermuara pada suatu fosil hidup, yaitu pohon ulin
besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000
Tahun. Dulu diwilayah ini masih sering terlihat orang
utan, owa-owa dan beruk.
Zona Muara Wahau
Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh alam pedalaman
hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup kental.
Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik lain
yang unik di wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen.
Zona Muara Wahau

1 Gunung Kombeng

2 Desa wisata Miau Baru

3 Desa-desa sepanjang Sungai Wahau


4
Desa wisata Muara Wahau
Zona Muara Wahau
1. Wisata Gunung Kombeng 2. Wisata Desa Miau Baru

Desa Miau Baru berpenduduk sekitar 3.213 jiwa dan


mempunyai luas wilayah sekitar 51.700 m2 . Desa yang terletak
di Kecamatan Muara Wahau ini adalah salah satu dari sedikit
Gunung Kombeng adalah salah satu potensi wisata yang desa di Kutai Timur yang masih tetap mempertahankan tradisi
ada didesa pantun , Kecamatan Muara wahau. Goa ini budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti
terdapat di Gunung Kombeng yang didalamnya tersimpan berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup.
patung peninggalan Raja Mulawarman yang dahulunya Dibandingakan dengan desa-desa yang lain di kecamatan Muara
digunakan sebagai tempat pemujaan Raja Mulawarman. wahau, lingkungan desa Miau Baru “Atmosfir Tradisionalnya”
Juga terdapat stalagmtit dan stalagmit didalamnya. lebih terasa. Di desa in masih banyak ditemui wanita-wanita
Sebenarnya tempat ini potensial untuk dikembangkan berkuping panjang karena menggunakan anting besi yang
manjadi salah satu tujuan objek wisata. Wisatawan dapat merupakan simbol kecantikan mereka. Rumah-rumah mereka
melihat patung-patung batu yang berada didalam gua walaupun sudah tidak berupa lamin lagi tetapi masih memiliki
dengan menggunakan obor untuk penerangan. Selain oranamen-ornamen yang mengambil simbol atau bentuk-
daya tarik gua, upacara-upacara adat yang dahulu sering bentukan dari adat dayak Penataan letak antara rumah dan
dilakukan ditempat tersebut juga harus diaktifkan lagi kebersihan lingkungan juga sudah lebih baik
agar daya tarik tempat tersebut dapat menjadi lebih
bervariasi.
Zona Muara Wahau
3. Wisata Desa sepanjang sungai Wahau / Telen 4. Wisata Desa Muara Wahau

Desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen, sampai Desa Muara Wahau yang mempunyai luas wilayah 147.123 m2
saat ini masih mengandalkan angkutan sungai merupakan ibukota kecamatan Muara Wahau yang berlokasi
sebagai sarana transportasinya. Keterkaitan sekitar 180 km dari Sangatta. Desa ini berpenduduk sekitar 3.785
desa/kota disepanjang sungai dengan transportasi jiwa dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai peladang.
sungai Mahakam masih lebih kuat, dibandingkan Desa-desa di sepanjang sungai di daerah ini penduduknya rata-
keterhubungannya malalui darat. rata memiliki rumah berbentuk panggung. Tidak dijumpai rumah
lamin/panjang. Desa-desa ini berkembang dengan adanya
Desa-desa ini antara lain adalah : Desa Jukayak, Desa
daerah permukiman transmigrasi dan perusahaan kayu.
Long Segar, Desa Long Noran dan Desa Batu Ampar.
Sungai masih menjadi sumber keperluan air sehari-hari seperti
untuk mandi, cuci bahkan memasak. Penduduk menggunakan
drum-drum besar untuk menampung air sungai kemudian
mengolahnya secara sederhana dengan memberinya kaporit dan
tawas. Tingginya tingkat ketergantungan penduduk terhadap
sungai menyebabkan mereka cukup menjaga kebersihan sungai
antara lain dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Zona Sangkulirang

Objek dan daya tarik wisata di zona ini umumnya ditandai dengan ciri
alam, yaitu hutan, gua, air panas, sungai, pantai dan pulau-pulau kecil
yang tersebar di Kecamatan Sangkulirang. Garis pantai yang panjang
dan potensi perairan (laut maupun sungai) yang besar menambah
daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya tarik yang unik
yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau, pantai, laut
dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai Timur,
aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama untuk
wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air/sungai dengan
perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.
Zona Sangkulirang

3
4

Wisata Gua
Desa Pengadan Wisata Pulau
Wisata Desa Birah-birahan
Benua Baru
Wisata Pantai Jepu-jepu,
Bual-bual dan Selangkau
Zona Sangkulirang
1. Wisata Gua Desa Pengadan 2. Wisata Desa Benua Baru

Desa Pengadan yang mempunyai luas sekitar 33.536 Desa Benua Baru, di Kecamatan Sengkulirang dapat
m2 merupakan desa kecil di pinggir Sungai Pengadan dicapai melalui jalur darat dan laut. Jalur darat dari
yang berpenghuni sekitar 1.179 jiwa dimana kota Sangatta menuju Benua Baru memakan waktu
sebagian besar penduduknya adalah petani sarang 5-6 jam melalui Bengalon, kemudian dilanjutkan
burung walet. Tidak semua petani burung walet ini dengan menyeberang dengan perahu ketek dari
mengerjakannya sendiri. Beberapa hanya dermaga kolek, atau Ronggang, atau Maloy (sekitar
menyewakan goa tempat walet bersarang kepada 45 menit-1 jam). Benua Baru dapat pula dicapai dari
pengusaha dari luar daerah Pengadan. Sangatta melalui dermaga Aquatic di Tanjung Bara
Penduduk di Desa Pengadan sudah terbiasa dengan menempuh waktu ± 3-4 jam dengan
menerima tamu dari luar daerahnya, khususnya para menggunkan speed boat.
peneliti gua dan wisatawan mancanegara yang ingin
melihat dan meneliti gua-gua yang terdapat di sekitar
desa ini. Mata pencaharian sebagai porter /
pengangkut barang dan penunjuk jalan pun sudah
sering dilakukan.
Zona Sangkulirang
3. Wisata Pantai Jepu-jepu, 4. Wisata Pulau Birah-birahan
Bual-bual dan Selangkau

Pulau kecil tak berpenghuni ini memiliki keliling ± 1km dan diameter
±250 m. Hampir seluruh keliling pulau ditumbuhi pohon bakau,
Pantai Jepu-jepu terletak ±1jam perjalanan dengan
sedangkan bagian tengah didominasi oleh pohon kelapa dan semak.
speedboat ke arah Barat P. Birah-birahan. Pantai ini
Tebal lapisan yang ditumbuhi tersebut beragam antara 5 hingga 10
berada dikaki gunung dengan pasir berwarna kuning
meter. Pantai pasirnya memiliki lebar berkisar antara 15-25m, dengan
kecoklatan. Pantai selebar 15-20 m memanjang hampir 5
tekstur lembut berwarna putih agak kekuningan. Keberadaan lapisan
km sampai ke Desa Selangkau. Pantai Jepu-jepu
pohon bakau di sekeliling P. Birah-birahan merupakan hal yang
berbentuk agak landai sehingga pada saat air surut perahu
memegang peranan penting untuk keberlangsungan ekosistem pulau
tidak bisa menepi dan penumpang dapat turun dan
tersebut. Secara tidak langsung keberadaan lapisan pohon bakau dan
berjalan kearah darat. Deretan pohon kelapa yang
juga pohon kelapa di sekeliling pulau menciptakan ruang pantai yang
berbaris di sepanjang pantai menambah keindahan
ekslusif dan kuat.
panorama pantai ini. Ombak relatif kecil sehingga aman
P. Birahan-birahan merupakan tempat bertelur penyu dan tempat
untuk menjadi tempat bermain tapi tidak potensial untuk
bertelur dan migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin
olahraga pantai yang memerlukan ombak besar seperti
laut selatan (yaitu bulan agustus, september dan oktober).
selancar. Kawasan pantai ini potensial untuk kegiatan
Karang-karang yang ada di sekitar pulau serta ikan berbagai corak dan
rekreasi pantai karena memiliki garis pantai yang panjang
warna dapat dilihat dengan mata telanjang dari atas kapal, disalah
dengan pasir berwana kuning kecoklatan, ombak yang
satu titik dimana terdapat palung laut. Kedalaman pantai turun secara
tenang dan keserasian alami pantai
drastis menyebabkan ombak laut pecah 50-100m ke arah lepas
pantai.

Anda mungkin juga menyukai