Anda di halaman 1dari 2

GUA PANCUR

Gua Pancur adalah sebuah gua  besar dan panjang yang di dalamnya diairi air
setinggi orang dewasa di lereng Pegunungan Kendheng, Desa Jimbaran, Kecamatan
Kayen, Kabupaten Pati, Jawa tengah.

Kedalaman gua mencapai 827 meter dari mulut gua dengan arah timur tenggara.
Gua ini pernah menjadi tempat digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-
Jawa Tengah pada tahun 1996.

Gua ini pertama kali ditemukan pada tahun 1824 oleh penduduk sekitar yang
bernama Mbah Sarto Samito. Awal mulanya, Mbah Sarto Samito mendengar
percikan air dengan suara yang dalam. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata percikan
air tersebut berasal dari bukit pegunungan.

Setelah ditemukan, gua pancur pertama kali dikelola dan dibuka lahan oleh PEMDA
sekitar tahun 1994 dan pada tahun 1998 rusak terbengkalai sampai tahun 2014
dikelola lagi oleh pemuda desa Jimbaran.

Gua pancur tidak memiliki peninggalan berupa artefak atau benda-benda bersejarah
yang lainnya. Akan tetapi, Menurut nenek moyang yang sudah berdomisili di Desa
Jimbaran, gua ini dahulunya merupakan tempat pertapaan mbah Saridin dan tempat
bersembunyi para pejuang-pejuang di era penjajahan.

Gua ini menjadi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan, karena memiliki
daya tarik utamanya yaitu air dan bebatuan di lorong gua pancur. Seiring berjalannya
waktu, Objek wisata Gua Pancur sekarang dilengkapi dengan berbagai wahana yang
menarik.

Salah satunya adalah danau buatan atau embung yang terdapat becak air yang
digunakan untuk berkeliling di danau tersebut.

Ada juga yang menarik dari gua tersebut adalah batuan stalagtit dan stalagmit yang
terkesan sangat alami. Selain itu, jika masuk ke dalam gua sepanjang 127 meter nanti
akan ada air mengalir yang sangat indah.

Terdapat juga taman di depan gua pancur, yang bisa digunakan untuk bersantai-
santai sambil menikmati pemandangan embung gua pancur.

Muncul pertanyaan dari wisatawan, apakah ada mahluk mistis yang dipercaya tinggal
di dalam gua pancur? Warga sekitar menegaskan bahwa tidak ada mahluk mistis
yang tinggal di dalam gua pancur tersebut.
Objek wisata gua pancur memiliki peraturan yang sederhana. Hanya diharapkan
pengunjung melakukan hal yang sewajarnya. Contoh, membuang sampah pada
tempatnya dan tidak merusak fasilitas.

Kesimpulan :

Objek wisata gua pancur sangat menarik dari keadaan alamnya dan sejarahnya yang
dapat mengedukasi anak-anak. Ditambah lagi, dengan wahana-wahana yang dapat
menyenangkan anak-anak setelah lelah belajar. Dan juga dengan adanya objek
wisata gua pancur ini, perekonomian warga di sekitar gua pancur dapat meningkat
dengan cara berdagang di sekitar objek wisata.

Anda mungkin juga menyukai