Gua Jatijajar merupakan sebuah situs geologi yang terbentuk dari proses
alamiah, terletak di desa Jatijajar, kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah. Gua yang keseluruhannya terbentuk dari kapur, dengan panjang 250 meter,
lebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter. Lokasi gua ini berada 50 meter
di atas permukaan laut.
Pada tahun 2018 tepatnya ketika kelas 2 SMA saya pernah mengunjungi gua
jatijajar bersama dengan teman-teman satu kelas saya. Tujuan utama kami pergi ke
gua jatijajar saat itu adalah untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata pelajaran
sejarah peminatan yaitu untuk membuat video dokumentasi tempat wisata bersejarah.
Kelompok kami memilih gua jatijajar karena Gua jatijajar merupakan tempat wisata
alam yang sangat bersejarah. Jatijajar merupakan salah satu gua yang sangat indah
dengan pemandangan yang asri, dikelilingi dengan aneka tanaman cagar budaya
seperti mahoni akasia, jati dan masih banyak aneka tumbuhan disekitar gua.
Waktu itu, Anggota kelompok yang turut serta ada 12 orang yaitu saya
sendiri, Anggi, Afi, Riyan, Devi, Iif, Salsa, Sena, Nining, Imam, Niel, dan Nur Bekti.
Sebelum keberangkatan kami berkumpul di rumah salah satu anggota kelompok kami
yaitu Nisa untuk menunggu kendaraan yang akan kami tumpangi. Kami pergi
menggunakan 2 mobil, saya berada satu mobil bersama dengan Anggi, Afi, Salsa,
Sena, dan Nining sedangkan sisanya berada di mobil yang satunya. Setelah semua
anggota kelompok berkumpul barulah kami memulai perjalanan ke gua jatijajar yang
berada di kabupaten kebumen pada pukul 09.00. Kami menempuh perjalan selama
kurang lebih 2 jam untuk sampai di lokasi gua jatijajar tersebut.
Kami ditemani oleh pemandu wisata selama mengelilingi Gua, Di dalam Gua
Jatijajar kami dapat melihat berbagai patung patung bersejarah, ada Prabu Pule Baas
yang di damping oleh para prajurit, Putri cantik Bungsu Ciptoroso, Prabu Kamandoko
dan ada Lutung kesarung jelmaan raden Kamandoko. Selain itu kami juga melihat
banyak stalagtif dan stalagmit namun bukan hanya itu kami juga melihat panorama
alam meliputi sendang yang dialairi air dingin jernih. Menurut pemandu kami saat itu
Gua Jatijajar memiliki total 7 sungai atau lebih dikenal dengan julukan sendang.
Namun dari keseluruhan sungai yang ada yang bisa diakses oleh pengunjung hanya
empat sungai. Di antaranya sendang mawar, sendang kantil, sendang puser bumi dan
sendang jombor. Dari keempat sungai tersebut yang bisa diakses oleh pengunjung gua
dengan mudah adalah sendang mawar dan Sendang Kanthil, itulah sebabnya kami
hanya mengunjungi dua sendang tersebut agar dapat mencuci muka di sana.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk melihat seisi Gua Jatijajar
akhirnya kami keluar gua kurang lebih pada pukul 12.00. Kami menuju tempat parkir
mobil untuk mengambil bekal makanan yang kami bawa untuk dimakan. Kami makan
bersama di bawah salah satu pohon yang ada di tempat parkir dengan duduk di atas
karpet yang kami bawa. Selesai makan siang, kami melaksanakan solat dzuhur di
mushola yang ada di sana.