Perumusan masalah
• Mayoritas PSK di kawasan prostitusi Gang Dolly adalah anak-anak
SMP dan SMA yang seharusnya masih mendapatkan pendidikan dan
kehidupan yang layak.
• Kawasan prostitusi Gang Dolly berada wilayah perkampungan
masyarakat dimana terdapat banyak anak-anak di usia pertumbuhan
yang tentunya membawa dampak negatif bagi mereka.
• Implikasi dari penutupan Gang Dolly.
Formulasi Kebijakan
Agenda kebijakan
• Bahwa di kawasan prostitusi Gang Dolly dengan aktivitas prostitusi di tengah
lingkungan masyarakat berdampak negatif bagi pelaku prostitusi dan warga sekitar,
terutama anak-anak di usia pertumbuhan. Pemerintah Kota Surabaya menghendaki
mengambil kebijakan terkait kondisi tersebut. Namun dari kebijakan yang akan
diambil Pemerintah Kota Surabaya akan timbul pro dan kontra dari masyarakat.
Namun kehidupan dan pendidikan yang layak adalah urgensi utama yang digaris
bawahi oleh Walikota Surabaya.
• Sehingga pada akhirnya, Pemerintah Kota Surabaya berdasar Peraturan Daerah yang
melarang orang menggunakan bangunan atau tempat untuk berbuat asusila atau
memikat berbuat asusila untuk menutup kawasan prostitusi Gang Dolly.
Formulasi Kebijakan
Alternatif kebijakan sebagai solusi
pemecahan masalah
• Menyiapkan langkah persuasif dan preventif
dengan berkoordinasi dengan Aparat
Penegak Hukum untuk membantu eksekutif
melalui Satpol PP guna menjaga
kondusifitas lingkungan dan masyarakat.
• Pemerintah kota Surabaya akan memberikan
bantuan modal usaha bagi PSK.
• Pemerintah kota Surabaya akan merekrut
PSK menjadi Linmas atau Satpol PP.
Formulasi Kebijakan