MODUL 3 – IOT
Pendahuluan
◦ Perangkat IoT umumnya adalah kombinasi hardware dengan software.
◦ Pada gambar 3.1 berikut kita akan melihat beberapa komponen hardware, seperti:
◦ Breadboard
◦ Mikrokontroller, inti dari system IoT, komponen yang mengeksekusi program yang menentukan fungsi dari system
IoT
◦ Light Emitting Diode (LED)
Integrated Circuits (IC)
◦ Datasheet merupakan sebuah petunjuk referensi mengenai apa yang membuat sebuah komponen
bekerja dan beroperasi dengan benar.
◦ Datasheet menginfokan bagaimana caranya untuk mengkoneksi komponen yang satu dengan yang
lainnya.
◦ Setiap pemanufaktur komponen memiliki datasheet yang lengkap mengenai komponen-komponen
mereka.
◦ IC adalah chips, terbuat dari silicon pada umumnya (walaupun bisa terbuat dari bahan lainnya).
◦ Chips-chips ini biasanya dibungkus yang memiliki fungsi untuk melindungi, mendinginkan dan
mengkoneksikan pin-pinnya.
Microcontroller Properties
◦ Datapath Bitwidth, merupakan jumlah bits dalam setiap register.
◦ Register merupakan sebuah elemen untuk menyimpan angka.
◦ Bitwidth menginfokan ukuran dari kebanyakan angka pada system kita.
◦ Contoh: mikrokontroller 8-bit, 16-bit dan lain-lain
◦ Input/output pins, pin-pin ini digunakan untuk menghubungkan komponen yang satu dengan yang lain
dalam sebuah perangkat IoT.
◦ Sebaiknya sebelum memulai merangkai komponen IoT, diawali dengan menggambar sketsa system yang akan dibuat. Untuk
memastikan bahwa jumlah pin yang tersedia cukup untuk menghubung-hubungkan komponen yang akan kita pakai.
◦ Performance (kinerja), menetukan seberapa cepat perangkat IoT menanggapi setiap perintah/input
yang diterima.
◦ Timer, penting untuk menentukan waktu.
◦ Low power modes, penting untuk menghemat energi.
◦ Mode: power on, power off atau ditengah-tengah (intermediate)
Compilation and Interpretation
◦ Arduino diprogram menggunakan Bahasa pemrograman C++, yangmana merupakan sebuah compiled
language.
◦ Compiled language membutuhkan sebuah compiler untuk menerjemahkan dari Bahasa pemrograman tingkat tinggi (yang dipahami
oleh manusia) menjadi kode mesin yang dipahami oleh mikrokontroller.
◦ Compiled language hanya perlu di-compile 1 kali setelah program selesai, dan kemudian dapat dieksekusi berkali-kali tanpa harus
di-compile Kembali oleh mikorkontroller.