Anda di halaman 1dari 7

FATHUROHMAN

190641115 SD19 - B2
KONSEP REZEKI
A. Makna Rezeki Menurut Al-Qur'an dan Cara Memperolehnya

Secara umum, rezeki adalah segala sesuatu dari Allah Swt


yang bermanfaat dan yang dihalalkan, bisa berupa uang,
makanan, pakaian, hingga pasangan yang saling
menentramkan. Rezeki juga bisa berupa keturunan yang saleh
dan salehah serta nikmat sehat, pendengaran, penglihatan dan
lain sebagainya.
Dalam surah Ar-Rum ayat 40,

Allah Swt berfirman,


Artinya: "Allah lah yang menciptakan kamu, kemudian
memberikanmu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian
menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu
sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari
yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa
yang mereka persekutukan."
.

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda, "Manusia


yang paling dicintai Allah adalah mereka yang paling
memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Adapun
amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat
kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya
atau menghilangkan rasa laparnya.” (HR. Thabrani)

B. 8 Jenis Rezeki yang Tercantum dalam Al-Quran
Allah SWT memberikan setiap rezeki ke umatnya melalui berbagai cara.
Ini pun telah disampaikan dalam Al-Quran. Dilansir dari berbagai
sumber, rezeki itu beragam. Berikut ragam rezeki tersebut.

1. Rezeki yang telah dijamin Allah SWT.


2. Rezeki karena bersyukur
3. Rezeki karena berusaha
4. Rezeki karena anak, cucu, dan keluarga
5. Rezeki dari sedekah
6. Rezeki karena menikah
7. Rezeki berkat banyak istighfar
8. Rezeki yang tidak terduga
C. Rahasia Keberkahan Rezeki Menurut
Rasulullah SAW

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS
Huud: 6).
Sebaik-baik rezeki adalah yang mengandung nilai keberkahan. Maka, jangan hanya mengejar
banyaknya rezeki, tetapi kejar berkahnya rezeki.
Bukan banyaknya rezeki yang membuat cukup. Kecukupan berkait soal keberkahan. Ketika rezeki
berkah, banyak atau sedikit menjadi lapang. Tetapi, ketika berkah hilang, banyak atau sedikit bisa
berujung pada kesempitan hidup. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku merasa cukup dengan apa yang Engkau rezekikan, berikanlah
berkah di dalamnya." (HR Al-Hakim).

Ada dua tipe manusia yang memiliki sudut pandang berbeda tentang rezeki.
Pertama, ada manusia yang berpandangan bahwa rezeki mereka murni
sebagai hasil kerja keras dan usaha mereka sendiri. Penghasilan yang
mereka terima adalah buah dari kompetensi mereka. Semakin kompeten,
semakin besar penghasilannya.
Kedua, ada manusia yang berpandangan bahwa rezeki itu adalah titipan Allah
SWT. Niat bekerja karena Allah SWT. Mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
D. CIRI-CIRI REZEKI Mudah Menguap.
Setiap hari bekerja siang dan malam dengan berharap imbalan berupa rezeki
01 yang dipergunakan untuk menafkahi diri dan keluarga. Tapi kadang-kadang
YANG TIDAK BERKAH banyak yang selalu tekor belum habis bulan uang yang diperoleh sudah habis
dan harus mengutang kiri kanan. Berapapun jumlah uang yang diterima selalu
habis tak bersisa bahkan masih kekurangan. Jika kondisi keuangan kita
Apakah rezeki yang berkah itu? seperti ini bisa jadi rezeki kita tidak berkah.

Rezeki yang berkah adalah Membawa penyakit.


rezeki yang bertambah dan Jika terlalu sering kena penyakit, kemungkinan rezeki kita tidak berkah. Rezeki yang diperoleh
mengandung manfaat dan 02 dari hasil bekerja dipergunakan untuk memberi makan tubuh yang memang kita perlukan untuk
hidup. Makanan yang kita makan setiap hari akan menumbuhkan dan mengganti sel-sel tubuh
kebaikan di dalamnya. yang rusak. Sari-sari makanan akan menjadi darah, otak, tulang belulang dan organ tubuh
lainnya. Jika makanan yang dimakan sumbernya dari harta yang diperoleh secara haram akan
Sementara rezeki yang tidak mempengaruhi kondisi tubuh dan melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Allah
berkah adalah sebaliknya, menyebut harta haram pada surah Al Maidah ayat 100 di atas sebagai Khabits, menunjukkan
sesuatu yang menjijikkan seperti kotoran dan bangkai busuk serta tidak pantas untuk
bertambah tapi tidak memiliki dikonsumsi karena akan merusak tubuh.
manfaat atau kebaikan di
dalamnya berikut ciri-ciri rezeki Tidak membawa ketenangan.
Secara mentalitas dan psikologis harta mampu mempengaruhi hati manusia. Seseorang
yang tidak berkah : yang selalu merasa gelisah, was-was tanpa sebab kemungkinan rizki yang diperolehnya
03 tidak berkah. Terkait dengan cara memperolehnya yang tidak memikirkan halal atau haram.
Jika perolehan harta berasal dari hasil kerja yang tidak baik – syubhat, makruh, haram
akan menuntun pemiliknya jadi rakus dan kejam, mengalami kebutaan hati nurani karena
tidak mampu membedakan yang halal dan haram. Gelisah dan was-was jika perbuatannya
di ketahui orang banyak tapi tidak takut padahal Allah melihat.
Sulit dipakai taat pada Allah. .
Seperti dikemukakan di atas bahwa rezeki haram tidak bisa dipakai untuk taat kepada
04 Allah. Harta yang diperoleh dari hasil korupsi, menipu orang dipakai untuk membangun
mesjid atau sedekah anak yatim tidak akan diterima Allah karena Allah hanya
menerima yang baik. Apa jadinya harta yang banyak jika hanya mendorong kita ke
neraka dan menjauhkan rahmat Allah? Mungkinkah tubuh yang memakan makanan
haram, ditutupi pakaian haram mampu mempersembahkan nilai yang baik di sisi Allah
SWT? Tentu tidak!
THANK YOU


Anda mungkin juga menyukai