Anda di halaman 1dari 11

Faktor Bahaya Biologi dan Pra

ktik Individu pada perawat ag


ar terhindar dari faktor baha
ya biologi
KELOMPOK 2:
DEFINISI
1. Kesehatan kerja
Definisi kesehatan kerja mengacu pada Komisi Gabungan ILO/WHO
dalam kesehatan kerja pada tahun 1950 yang disempurnakan pada
tahun 1995 adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan der
ajat kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja
yang setinggi-tingginya.
2. Kecelakaan kerja
Kecelakaan menurut Fank E. Bird yaitu suatu kejadian yang tidak dii
nginkan yang menimbulkan kerugian pada manusia (menyebabkan
orang cedera), kerusakan properti, lingkungan ataupun kegiatan pr
oses kerja, sebagai akibat dari kontak dengan sumber energi seperti
mekanis, kimia, kinetik dan fisik yang melebihi batas kemampuan t
ubuh, alat atau struktur (Ramli, 2010).
Next
3. Bahaya
Bahaya atau hazard adalah keadaan atau situasi yang
potensial dapat menyebabkan kerugian seperti luka,
sakit, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan k
erja, atau kombinasi seluruhnya (Ramli, 2010).
Hazard Lingkungan Kerja
Hazard lingkungan kerja (environmental hazard) dapa
t berupa faktor fisik, kimia, dan biologik.Faktor fisik, k
imia dan biologik yang berada ditempat kerja berpot
ensi menimbulkan gangguan kesehatan bila kadarnya
atau intensitas pajanannya tinggi melampaui tolerans
i kemampuan tubuh pekerja.
Bahaya Biologi
Berpotensi menimbulkan penyakit infeksi akibat kerja
(PAK), dari penyakit flu biasa sampai SARS bahkan HI
V AIDS bagi pekerja kesehatan.Jenis mikroorganisme
yang termasuk dalam golongan faktor biologik serta
pekerja berisiko terpajan antara lain virus (Hepatitis B
/C, HIV AIDS), bakteri (tuberkulosis, leptospirosis), Ja
mur (coccidiomycosis, Aktinomikosis), serta parasit
(malaria).
Faktor-Faktor YangMempengaruhi
Terjadinya Kecelakaan Kerja
1. Tindakan tidak aman
Tindakan tidak aman adalah praktek kerja/tindakan yang tidak sesuai de
ngan standar yang telah di tentukan. Merunurut Bird, 1985 ada 85% - 95
% kasus kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan yang tidak aman dal
am bekerja atau karena kesalahan manusia. Ada banyak penyebab dari ti
ndakan kerja yang tidak aman, antara lain lemahnya pengawasan, tidak
adanya pemimpin, standar kerja yang kurang baik atau kelemahan dala
m fungsi manajemen.
2. Kondisi tidak aman
Kondisi tidak aman menurut Heinrich, 1930 biasanya berasal dari lingku
ngan kerja, baik yang berasal dari alat, material, atau lingkungan yang tid
ak aman dan membahayakan, contohnya lantai yang licin, tidak tersedia
alat pelindung diri, alat pelindung diri yang tidak berfungsi dengan baik a
tau pencahayaan yang kurang baik pada saat bekerja.
Next
3. Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan pekerja tentang keadaan temp
at kerja dapat berdampak yang kurang baik terhadap pe
kerja itu sendiri. Kurangnya pengetahuan menurut Bird
1985 disebabkan oleh kurang pengalaman, orientasi ya
ng tidak adekuat atau pelatihan yang kurang dipahami.
4. Ketrampilan
Keterampilan pekerja yang baik mencerminkan adanya
koordinasi yang efisien antara pikiran, fungsi alat indra
dan otot-otot tubuh(Suma’mur 2009).
Next
5. Pelatihan atau training
Pelatihan atau training bagi pekerja merupakan hal yang p
enting dalam program pengendalian bahaya sebagai bagia
n dari program keselamatan dan kesehatan kerja di tempa
t kerja.
6. Standar kerja
Standar kerja dalam setiap pekerjaan berbeda-beda, hal i
ni dapat dituliskandalam SOP (Standard Operating proced
ure) yang harus dilaksanakan pada setiap pekerjaan. SOP
harus berisi tentang proses kerja secara detail, dari awal p
ekerjaan sampai dengan tahap akhir pekerjaan.
BIOSAFETY LEVEL
Tingkat keselamatan Biologi (Biosafety Level) adalah
tingkatan keselamatan yang diperlukan untuk penang
anan agen biologi.
Tingkat keselamatan Biologi diklasifikasikan ke dalam
4 tingkatan yaitu tingkat keselamatan biologi 1, tingk
at keselamatan biologi 2, tingkat keselamatan biologi
3, dan tingkat keselamatan biologi 4.
1. Tingkat keselamatan biologi 1 diperuntukan bagi a
gen-agen yang diketahui tidak menyebabkan penyaki
t pada manusia dewasa yang sehat dan bahaya poten
sial yang minimal bagi pekerja laboratorium dan lingk
ungan. Contoh agen biologi kategori level keselamata
n biologi I antara lain: Bacillus subtilis, hepatitis, E.col
i, dan virus cacar air.
2. Tingkat keselamatan biologi 2 diperuntukan untuk
agen yang menyebabkan penyakit pada manusia, rut
e transmisi agen yaitu melalui pemaparan membran
atau tertelan (ingestion). Contoh agen biologi kategor
i level keselamatan biologi 2 yaitu Hepatitis A, Hepati
tis B, Hepatitis C, Influenza A, dan Salmonella.
3. Tingkat keselamatan biologi 3 ditujukan bagi fasilitas
klinis, diagnostik, riset, atau produksi yang berhubunga
n dengan agen-agen eksotis yang dapat mengakibatkan
potensi terkena penyakit berbahaya. Contoh agen biolo
gi kategori level keselamatan biologi 3 yaitu anthrax, HI
V, SARS, Tubercolosis, rabies, Thypus, virus West Nyle,
dan avian.
4. BSL-4 diperuntukkan pekerjaan yang berhubungan d
engan agen eksotik yang ekstrim berbahaya, ketika me
miliki risiko tinggi penyebaran melalui udara. Contoh ag
en biologi kategori level keselamatan biologi 4 yaitu Eb
ola, virus Hanta, virus Lassa, dan virus Smallpox.

Anda mungkin juga menyukai