Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

NSTEMI

Wilatri Marda
Syofia Noradawati
DEFENISI
NSTEMI

NSTEMI didefinisikan sebagai gambaran EKG depresi segmen ST atau


inversi gelombang T prominen dengan nekrosis yang positif (misalnya
troponin) dengan tidak dijumpainya elevasi segmen ST pada gambaran
EKG dan sesuai dengan gambaran klinis yaitu rasa tidak nyaman pada
dada atau sesuai dengan angina (Anderson et al, 2012).

.
Etiologi NStemi

Rilantono (1996) dalam Aspiani 2014, mengatakan sumber masalah


sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung
(vasokonstriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal, meliputi :
1. Adanya timbunan – lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah
akibat konsumsi kolesterol tinggi
2. Sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus)
3. Vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang
terus menerus.
4. Infeksi pada pembuluh darah.
Anatomi Fisiologi
Anatomi Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang (atrium), dan 2 bilik atau (ventrikel) :
a. Atrium
Atrium merupakan bagian dari ruang atas jantung, yang berfungsi sebagai
penampungan darah yang selanjutnya akan mengalir menuju ventrikel.
• Atrium kanan
Dinding atrium kanan memiliki struktur yang tipis, dan memiliki tekanan yang
rendah Sebelum memasuki atrium kanan, darah melewati dua vena yang bermuara
ke atrium kanan yaitu vena kava superior serta vena kava inferior.
• Atrium kiri
Dinding atrium kiri sedikit lebih tebal dibanding atrium kanan. Darah yang telah
teroksigenisasi memasuki atrium kiri. Selanjutnya darah akan memasuki ventrikel
kiri melewati katup mitral pada saat vase relaksasi otot jantung ( diastole).
Anatomi Fisiologi
b. Ventrikel
Fungsi ventrikel secara umum adalah memompakan darah ke sistem sirkulasi sistemik dansirkulasi
pulmonal.
• Ventrikel kanan
Tebal dinding luarnya 4-5 mm dengan bertekanan rendah. Fungsi dari ventrikel kanan adalah
memompa darah menuju paru-paru. Darah mengalir menuju arteri pulmonal melewati katup
pulmonal, pada saat fase kontraksi/ sistolik.
• Ventrikel kiri
Ventrikel kiri memiliki otot yang besar. Tekanan pada ventrikel kiri sangat tinggi, darah yang
masuk berasal dari atrium kiri melalui katub mitral dan keluar dari ventrikel melalui katub aorta.
Fungsi dari ventrikel kiri adalah mengalirkan darah menuju seluruh bagian tubuh yang selanjutnya
kembali ke atrium kanan.
Anatomi Fisiologi
• Katub Jantung
Katub jantung yang berjumlah 4 buah berfungsi mengalirkan darah dan mencegah
aliran balik darah. Katup ini membuka dan menutup secara pasif yang merupakan
respon dari perubahan tekanan dan perubahan isi dari ruang- ruang jantung.
Secara umum katub jantung di bagi menjadi 2 jenis katub yaitu:
- katub atrioventrikular : Terdiri dari katub tricuspid dan katup mitral.

- Katub semilunar : Terdiri dari katub polmonal dan katub aorta


Anatomi Fisiologi
• Fisiologi jantung
Cardiac output
Cardiac output atau curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh
jantung selama satu menit (± 4 – 8 L/menit) ketika istirahat. Merupakan hasil dari
stroke volume (Jumlah darah yang dipompakan oleh jantung setiap satu kali
kontraksi)
Sistem koroner
Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup
pada otot jantung oleh sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh
permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-
cabang intramiokardial yang kecil-kecil dan heart rate.
Anatomi Fisiologi
Komplikasi
• Nyeri didada, berlangsung selama 30 menit sedangkan pada angin kurang. Selain
itu pada angina, nyeri akan hilang saat dibawa beristirahat namun Lain halnya
dengan NSTEMI.
• Sesak Nafas, disebabkan oleh adanya peningkatan mendadakan tekanan diastolic
ventrikel kiri,disaat itu perasaan cemas juga menimbulkan hipervenntilasi. Pada
infark tanpa gejala nyeri ini, sesak nafas merupakan tanda adanya disfungsi
ventrikel kiri yang bermakna.
• Gejala gastrointestinal, meningkatkan aktivitas vagal disebabkan muntah dan mual,
namun biasanya sering terjadi pada infark inferior,dan stimulasi diafragma pada
infak inferior bias menyebabkan cegukan.
• Gejala lain termasuk palpitasi, gelisah, rasa pusing, atau sinkop dan
aritmiaventrikel.
Pemeriksaan Penunjang
• EKG
• Pada Pemeriksaan EKG dijumpai adanya gambaran T Inverted dan ST
depresi yang menunjukkan adanya iskemia pada arteri koroner,jika terjadi
iskemia,Gelombang T menjadi terbalik(Inversi),simetris dan biasannya
bersifat sementara(saat pasien simptomatik)Bila pada kasus ini tidak
didapatkan kerusakan miokardium,sesuai dengan pemeriksaan Ck-mb
Maupun troponin yang tetap normal ,diagnosisnya adalah angina tidak
stabil namun,jika inversi gelombang T Menetap biasanya didapatkan
kenaikan kadar troponin,dan diagnosisnya menjadi NSTEMI
Penatalaksanaan
• Penataklaksanaan Medis
1. Oksigenasi
2. Nitrogliserin
3. Morfin
4. Aspirin

• Penataklaksaan Keperawatan
1. Menghilangkan nyeri
2. Istirahat fisik, bedrest dengan posisi semi fowler atau menggunakan cardiac
chair dapat mengurangi nyeri dada dan dispnea
3. Memperbaiki fungsi respirasi, pengkajian fungsi pernafasan yang teratur dan
teliti dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal komplikasi yang
berhubungan dengan paru.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
NSTEMI
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
STEMI 

1. Pengkajian Primer
 
a. Airway
biasanya klien ada sumbatan atau penumpukan secret, whezing
b. Breathing
biasanya klien sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat, RR lebih dari 24
kali/menit, irama ireguler, dangkal, ronchi, krekles, eksponsi dada tidak penuh.
Penggunaan otot bantu nafas.
c. Circulation
biasanya klien nadi lemah tidak teratur, takikardi,TD meningkat/menurun,
edema, gelisah, akral dingin, kulit pucat, sianosis, output urine menurun.
d. Disability
biasanya klien merasakan nyeri pada dadanya.
e. Eksposure/EKG
biasanya klien ada peningkatan segmen ST, adanya gelombang Q patologi dan
adanya sumbatan penuh pada arteri koroner.
2. Data Demografi
Biasanya meliputi nama lengkap pasien, tempat atau tanggal
lahir , agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit,
status perkawinan, alamat, sumber informasi, keluarga terdekat
yang bisa dihubungi, nama yang bertanggung jawab, pendidikan
yang bertanggung jawab, alamat dan pekerjaan yang
bertanggung jawab.
 
3. Status Kesehatan Saat Ini :
Biasanya datang ke RS dengan keluhan nyeri dada juga dirasakan
sangat nyeri seperti rasa terbakar dan ditindih benda berat. Keluhan
dirasakan menjalar ke lengan kiri tetapi keluhan agak berkurang
ketika pasien istirahat.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :

Biasanya pasien pernah menderita nyeri dada, hipertensi, DM dan


hiperlipidemia sebelumnya.
Alergi : biasanya pasien tidak ada alergi
Kebiasaan : biasanya merokok/kopi/alcohol/lain-lain
Pola nutrisi : biasanya pasien makan 3 kali sehari dengan makan di
RS.
Jenis makanan : biasanya pasien makan bubur, sayuran, lauk dan
minum 1 gelas.
Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : biasanya nafsu makan menurun
Perubahan berat badan dalam 6 bulan terakhir : biasanya pasien
mengalami penurunan berat badan .
Pola eliminasi
Buang air besar :
sehat : biasanya bab normal
sakit : biasanya bab normal
Buang air kecil :
Sehat : biasanya bak normal
Sakit : biasanya pasien kesulitan dalam
bak
Frekuensi : biasanya pasien bak
500cc warna : kuning
Kesulitan : biasanya pasien akan
kesulitan untuk BAK Pola tidur dan istirahat :
Lama tidur : biasanya tidur
selama 3-4 jam
Kesulitan dalam tidur : biasanya
pasien mengalami kesakitan
Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : biasanya pasien
beraktifitas ringan
Olahraga rutin (jenis dan frekuensi) : biasanya
pasien tidak bisa berolah raga karena sering
kelelahan.
Keluhan dalam beraktifitas : biasanya pasien
mudah lelah

5. Riwayat keluarga

Biasanya berisikan genegram keluarga dan penyakit


keturunan yang pernah dialami dalam keluarga
6. Pengkajian Head to toe

Kepala :
Inspeksi / palpasi : biasanya kepala terlihat simetris, tidak ada
pembengkakan pada kepala
 
Mata :
Fungsi penglihatan : biasanya normal simetris kiri dan kanan
Ukuran pupil : biasanya pupil isokor
Konjungtiva :biasanya tidak anemis
Sklera : biasanya tidak ikterik, penglihatan baik
 
Telinga :
Fungsi pendengaran :biasanya pendengaran baik
Keluhan : tidak ada keluhan
 
Mulut dan tenggorokan :
Inspeksi :biasanyamulutterlihatbersih, gigilengkap,
mukosalembab/ kering, tidakada stomatitis,
dantidakterjadikesulitanmenelan

Thoraks :
Inspeksi : biasanya dada tampak simetris antara kiri kanan ,tidak
ada lesi
Palpasi : biasanyatidakterababenjolanpada dada, suhu pada thorak
teraba sama kiri kanan
Perkusi :biasanya sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : biasanya vesikuler atau terdapat suara tambahan pada
thorak sepert ironkhi
Perkusi paru : biasanya sonor
Perkusi jantung :biasanyak pekak
Auskultasi paru :biasanya persikuler
Pola ventilator : biasanya terpasang ventilator
Gambaran EKG : biasanya st-elevasi
 
 
Sirkulasi
Frekuensi nadi :biasanya nadi meningkat
Tekanan darah :bisanya meningkat
Suhu tubuh : biasanya normal
Sianosis :biasanya ada sianosis
Turgor : biasanya pucat
Abdomen :

Inspeksi :biasanya abdomen tampak datar, tidak ada lesi pada abdomen
Auskultrasi :biasanya bising usung 12 kali permenit
Palpasi :biasanya tidak ada massa/pembengkakan
Perkusi :biasanya terdengar bunyi tympani
Frekuensi BAB : biasanya konsistensi dalam batas normal tidak ada keluhan
Keluhan : biasanya tidak ada keluhan
Frekuensi BAK : biasanya menggunakan dower kateter Volume urin :biasanya 1000cc/24jam
Pengeluaran kateter : ……… Hematuri :…..
Keluhan BAK : biasanya tidak ada
Riwayat kehamilan : biasanya tidak ada
Perdarahan per vaginam : biasanya tidak ada
Keluhan sistem reproduksi : biasanya tidak ada
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungandengan agens cederabiologis (mis:
iskemia)
2. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan
Sindrom koroner akut
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kurang
pengetahuantentang faktorpemberat(mis,merokok,gaya
hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam,
imobilitas
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIANOSA SLKI SIKI
Nyeri akut berhubungan Tingkat nyeri Manajemen nyeri
Tindakan keperawatan :
dengan agen cedera biologis Kriteria hasil : Observasi
- menurun keluhan nyeri - identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- menurun meringis - identifikasi skala nyeri
- - identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor memperberat dan
- membaik frekuensi nadi memperingan nyeri
- membaik frekuensi nadi - monitor terapi komplementer yang sudah
diberikan
- membaik pola napas - monitor efek samping penggunaan
- membaik tekanan darah analgetik
Teraupetik
- Berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
- fasilitasi istirahat tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- - jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi
- kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
 
DIAGNOSA SLKI SIKI
Pola nafas tidak efektif b/d 1. Pola nafas 1.Pemantauan respirasi
hambatan upaya nafas -Meningkat ventilasi semenit -Monitor frekuensi,irama,
-Meningkat kapasitas vital kedalaman dan upaya nafas
-Membaik frekuensi nafas -Monitor pola nafas
-Membaik kedalaman nafas -Monitor adanya produksi
-Membaik ekskrusi dada sputum
-Monitor adanya sumbatan
2.Keseimbangan asam basa jalan nafas
-Meningkat tingkat kesadaran -Atur interval pemantauan
-Meningkat istirahat respirasi sesuai kondisi
-Menurun mual pasien
-Menurun kram otot 2.Manajemen jalan nafas
-Menurun kelemahan otot buatan
-Monitor posisi selang
endotrakeal (ETT), terutama
setelah mengubah posisi
-Monitor tekanan balon ETT
setiap 4-8 jam
-Kurangi tekanan balon
secara periodik tiap shift
-Cegah ETT terlipat
-Ganti ETT setiap 24 jam
DIAGNOSA SLKI SIKI
Penurunancurahjantung b/d 1.Curah jantung : Perawatan Jantung
sindrom coroner akut Kriteria hasil: Observasi :
·Sedangkekuatannadiperifer -Identifikasi gejala primer
·Diseniamenurun penurunan curah jantung
·Membaiktekanandarah -Identifikasi gejala sekunder
·Membaikpengisikapiler penurunan curah jantung
  monitor tekanandarah
2.Perfusi miokard -monitorintakedan output
Kriteria hasil: cairan
·Menurunnyeri dada Terapeutik :
·Membaikkekuatannadi Posisikan pasien semi fowler
·Membaiktekanandarah atau fowler ,berikan diet
Membaiktekananarteri rata jantung yang sesuai, berikan
rata terapi relaksasi

Edukasi :
anjurkan aktifitas fisik sesuai
toleransi

Kolaborasi :
kolaborasi pemberian anti
aritmia

Anda mungkin juga menyukai