NSTEMI
Wilatri Marda
Syofia Noradawati
DEFENISI
NSTEMI
.
Etiologi NStemi
• Penataklaksaan Keperawatan
1. Menghilangkan nyeri
2. Istirahat fisik, bedrest dengan posisi semi fowler atau menggunakan cardiac
chair dapat mengurangi nyeri dada dan dispnea
3. Memperbaiki fungsi respirasi, pengkajian fungsi pernafasan yang teratur dan
teliti dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal komplikasi yang
berhubungan dengan paru.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
NSTEMI
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
STEMI
1. Pengkajian Primer
a. Airway
biasanya klien ada sumbatan atau penumpukan secret, whezing
b. Breathing
biasanya klien sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat, RR lebih dari 24
kali/menit, irama ireguler, dangkal, ronchi, krekles, eksponsi dada tidak penuh.
Penggunaan otot bantu nafas.
c. Circulation
biasanya klien nadi lemah tidak teratur, takikardi,TD meningkat/menurun,
edema, gelisah, akral dingin, kulit pucat, sianosis, output urine menurun.
d. Disability
biasanya klien merasakan nyeri pada dadanya.
e. Eksposure/EKG
biasanya klien ada peningkatan segmen ST, adanya gelombang Q patologi dan
adanya sumbatan penuh pada arteri koroner.
2. Data Demografi
Biasanya meliputi nama lengkap pasien, tempat atau tanggal
lahir , agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit,
status perkawinan, alamat, sumber informasi, keluarga terdekat
yang bisa dihubungi, nama yang bertanggung jawab, pendidikan
yang bertanggung jawab, alamat dan pekerjaan yang
bertanggung jawab.
3. Status Kesehatan Saat Ini :
Biasanya datang ke RS dengan keluhan nyeri dada juga dirasakan
sangat nyeri seperti rasa terbakar dan ditindih benda berat. Keluhan
dirasakan menjalar ke lengan kiri tetapi keluhan agak berkurang
ketika pasien istirahat.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
5. Riwayat keluarga
Kepala :
Inspeksi / palpasi : biasanya kepala terlihat simetris, tidak ada
pembengkakan pada kepala
Mata :
Fungsi penglihatan : biasanya normal simetris kiri dan kanan
Ukuran pupil : biasanya pupil isokor
Konjungtiva :biasanya tidak anemis
Sklera : biasanya tidak ikterik, penglihatan baik
Telinga :
Fungsi pendengaran :biasanya pendengaran baik
Keluhan : tidak ada keluhan
Mulut dan tenggorokan :
Inspeksi :biasanyamulutterlihatbersih, gigilengkap,
mukosalembab/ kering, tidakada stomatitis,
dantidakterjadikesulitanmenelan
Thoraks :
Inspeksi : biasanya dada tampak simetris antara kiri kanan ,tidak
ada lesi
Palpasi : biasanyatidakterababenjolanpada dada, suhu pada thorak
teraba sama kiri kanan
Perkusi :biasanya sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : biasanya vesikuler atau terdapat suara tambahan pada
thorak sepert ironkhi
Perkusi paru : biasanya sonor
Perkusi jantung :biasanyak pekak
Auskultasi paru :biasanya persikuler
Pola ventilator : biasanya terpasang ventilator
Gambaran EKG : biasanya st-elevasi
Sirkulasi
Frekuensi nadi :biasanya nadi meningkat
Tekanan darah :bisanya meningkat
Suhu tubuh : biasanya normal
Sianosis :biasanya ada sianosis
Turgor : biasanya pucat
Abdomen :
Inspeksi :biasanya abdomen tampak datar, tidak ada lesi pada abdomen
Auskultrasi :biasanya bising usung 12 kali permenit
Palpasi :biasanya tidak ada massa/pembengkakan
Perkusi :biasanya terdengar bunyi tympani
Frekuensi BAB : biasanya konsistensi dalam batas normal tidak ada keluhan
Keluhan : biasanya tidak ada keluhan
Frekuensi BAK : biasanya menggunakan dower kateter Volume urin :biasanya 1000cc/24jam
Pengeluaran kateter : ……… Hematuri :…..
Keluhan BAK : biasanya tidak ada
Riwayat kehamilan : biasanya tidak ada
Perdarahan per vaginam : biasanya tidak ada
Keluhan sistem reproduksi : biasanya tidak ada
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungandengan agens cederabiologis (mis:
iskemia)
2. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan
Sindrom koroner akut
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kurang
pengetahuantentang faktorpemberat(mis,merokok,gaya
hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam,
imobilitas
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIANOSA SLKI SIKI
Nyeri akut berhubungan Tingkat nyeri Manajemen nyeri
Tindakan keperawatan :
dengan agen cedera biologis Kriteria hasil : Observasi
- menurun keluhan nyeri - identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- menurun meringis - identifikasi skala nyeri
- - identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor memperberat dan
- membaik frekuensi nadi memperingan nyeri
- membaik frekuensi nadi - monitor terapi komplementer yang sudah
diberikan
- membaik pola napas - monitor efek samping penggunaan
- membaik tekanan darah analgetik
Teraupetik
- Berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
- fasilitasi istirahat tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- - jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
- jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi
- kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
DIAGNOSA SLKI SIKI
Pola nafas tidak efektif b/d 1. Pola nafas 1.Pemantauan respirasi
hambatan upaya nafas -Meningkat ventilasi semenit -Monitor frekuensi,irama,
-Meningkat kapasitas vital kedalaman dan upaya nafas
-Membaik frekuensi nafas -Monitor pola nafas
-Membaik kedalaman nafas -Monitor adanya produksi
-Membaik ekskrusi dada sputum
-Monitor adanya sumbatan
2.Keseimbangan asam basa jalan nafas
-Meningkat tingkat kesadaran -Atur interval pemantauan
-Meningkat istirahat respirasi sesuai kondisi
-Menurun mual pasien
-Menurun kram otot 2.Manajemen jalan nafas
-Menurun kelemahan otot buatan
-Monitor posisi selang
endotrakeal (ETT), terutama
setelah mengubah posisi
-Monitor tekanan balon ETT
setiap 4-8 jam
-Kurangi tekanan balon
secara periodik tiap shift
-Cegah ETT terlipat
-Ganti ETT setiap 24 jam
DIAGNOSA SLKI SIKI
Penurunancurahjantung b/d 1.Curah jantung : Perawatan Jantung
sindrom coroner akut Kriteria hasil: Observasi :
·Sedangkekuatannadiperifer -Identifikasi gejala primer
·Diseniamenurun penurunan curah jantung
·Membaiktekanandarah -Identifikasi gejala sekunder
·Membaikpengisikapiler penurunan curah jantung
monitor tekanandarah
2.Perfusi miokard -monitorintakedan output
Kriteria hasil: cairan
·Menurunnyeri dada Terapeutik :
·Membaikkekuatannadi Posisikan pasien semi fowler
·Membaiktekanandarah atau fowler ,berikan diet
Membaiktekananarteri rata jantung yang sesuai, berikan
rata terapi relaksasi
Edukasi :
anjurkan aktifitas fisik sesuai
toleransi
Kolaborasi :
kolaborasi pemberian anti
aritmia