Disusun oleh :
WILATRI MARDA
171211315
4A
S1 KEPERAWATAN
TA 2020/2021
Space Occupaying Lesion (SOL)
Pengertian
Tanda dan Gejala-gejala
Space Occupying Lesion (SOL) merupakan desakan
Gejala-gejala umum (Ejaz Butt,
ruang yang diakibatkan peningkatan volume di dalam
2005).
ruang intrakranial yang ditempati oleh jaringan otak,
a. Muntah
darah, dan cairan serebrospinal. Lesi desakan ruang b. Sakit kepala
(Space Occupying Lesion) bisa meningkatkan tekanan c. Gejala mata
d. Pembesaran kepala
intrakranial (Wilson, L.M., & Price, S.A, 2006). Space Space Occupying e. Gangguan kesadaran
Occupying Lesion bisa berupa neoplasma ataupun tumor, Lesion (SOL) f. Kejang
perdarahan ataupun granuloma. Jaringan otak akan
mengalami nekrosis sehingga menyebabkan gangguan
neorologik progresif. (Sisca & Zam,2017)
Patofisiologi
Ada tiga komponen di dalam kranium yaitu
sehingga menyebabkan gangguan neurologik progresif
(Sisca & Zam, 2017). otak, cairan serebrospinal (CSS) dan darah.
Penatalaksanaan Pemeriksaan
Diagnostik
Klasifikasi
Penatalaksnaan Medis
Pemeriksaan diagnostik pada
Tumor otak atau tumor intrakranial merupakan neoplasma menurut Brunner dan
SOL menurut Arif Muttaqin,
atau proses desak ruang (space occupying lesion) yang Suddarth, 2002:
2008 :
timbul di dalam rongga tengkorak baik di dalam Pembedahan
a. Elektroensefalogram
kompartemen supertentorial maupun infratentorial.
a. Craniotomy
(EEG)
Kategori-kategori tumor menurut Arthur (2012) :
b. Radiotherapi
b. Ekoensefalogram
1) Benigna (jinak) c. Kemoterapi
c. Foto rontgen polos
d. Magnetic Resonance
Morfologi tumor tersebut menunjukkan batas yang jelas,
Imaging (MRI)
hanya mendesak organ-organ disekitar dan tidak infiltratif.
e. Computerized
2) Maligna (ganas) Tomografi (CT Scan)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Ketidakefetifan
kebutuhan tubuh perfusi jaringan
serebral