Anda di halaman 1dari 13

ALUMINUM CONDUCTOR DISUSUN

KIKI KUSWENDI
CARBON FIBER REINFORCED 18171025057
ACFR CONDUCTOR

ACFR CONDUCTOR (Aluminum Conductor Carbon Fiber Reinforced ) juga


termasuk type Bare Conductor (konduktor telanjang) yang digunakan untuk
Overhead Conductor dan masuk dalam kategori konduktor HTLS (High
Temperature Low Sag). Disebut HTLS karena kemampuannya untuk
beroperasi pada suhu tinggi (bisa mencapai 150˚ C) serta andongan/sag
yang lebih kecil dibandingkan dengan overhead conductor seperti ACSR
(Aluminum Conductor Steel Reinforced).
Cable Manufacturer di Indonesia yang memperkenalkan ACFR adalah PT. Voksel Electric Tbk. Salah

satu kelompok 5 besar (Top 5 cable manufacturer) sejak 1971. Tahun 1989 menjadi PMA (foerign

capital investment) joint venture dengan Showa Electric Wire & Cable. Ltd Japan (now SWCC Showa

Cable System Co.Ltd). PT Voksel tentunya tidak ingin dan tidak menduga hal tersebut akan terjadi,

mengingat project uprating/rekonduktoring ini sangat penting dan menjadi penentu awal kesuksesan

selanjutnya. Jika penyebab dan akar masalah tidak dapat diketahui dan tidak dapat diselesaikan

dengan baik, atau tidak ada Problem Solution Methode dalam teknik rekonduktoring type ACFR,

bukan tidak mungkin ini bisa jadi menjadi akhir dari perjalanan ACFR CONDUCTOR di Indonesia.
Diprediksi, sedikitnya sekitar 25000 meter konduktor yang sudah diproduksi
harus di suspend (ditunda) untuk dilakukan investigasi terlebih dahulu
sebelum dilanjutkan. PT.PLN (Indonesian Power Grid) tentunya tidak ingin
mengambil resiko yang lebih berat lagi. PT. Voksel harus bertindak cepat
dan tanggap mengatasi hal tersebut jika tidak ingin merugi dalam agenda
pemerintah 35000 MW. Project Time mungkin saja akan terganggu dengan
permasalahan ini.
ABOUT ACFR CONDUCTOR

ACFR Conductor sudah cukup lama dikembangkan, pada tahun 2002, dipublikasikan di Paris
oleh Cigre org dengan narasumber oleh F. SATO (Tohoku Electric Power Co., Inc. ) dan  H.
EBIKO (Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd.) Japan.

Brand CFCC berasal dari perusahaan besar TOKYO ROPE MFG.CO.LTD, JAPAN. Group Tokyo
Rope untuk penjualan CFCC telah dibuka di Michigan, USA – Tokyo Rope USA, Inc. dalam
rangka ekspansi di America. Pemasangan dibeberapa tempat dan negara dikabarkan sudah
berhasil dan penjualannya sudah menyebar ke Egypt, China serta beberapa di Europe.
Tokyo Rope sebenarnya terkenal di
Japan dan handal dalam pembuatan
berbagai type Wire Rope untuk
Jembatan, lifting etc. Teknologi dan
kualitas produksi sudah tidak
diragukan. Dalam perkembangannya
teknologi wire rope tersebut digunakan
juga untuk menggarap pasar HTLS
Conductor, mengingat potensi project
yang sangat besar. Berikut adalah
salah satu contoh Field Test ACFR :
ACFR CONDUCTOR (with CFCC) CONSTRUCTION OVERVIEW 

Aluminum Conductor Carbon Fiber Reinforced


(ACFR) terdiri dari wire Aluminum dan stranded
Carbon Fiber Composite Cable (CFCC) sebagai
penguat / Reinforced. CFCC mengganti peran
steel strand pada konduktor ACSR konvensional.

Carbon Fiber lebih ringan , nilai


elongation (pemuluran) lebih kecil pada suhu
tinggi serta nilai Tensile Strength (kekuatan tarik)
yang lebih tinggi dibandingkan steel.
ACFR/TW (with Trapezoidal or Trap Wire)

ACFR concentric strand (round wire)


bisa dimodifikasi dengan menggunakan
Trapezoidal Wire. Gunanya adalah
untuk meningkatkan Aluminum Area
(filling factor) karena celah antar wire
relatif sedikit dibandingkan dengan
round wire. Dengan peningkatan pada
luas penampang wire, maka Conductor
Resistance (Tahanan konduktor)
menjadi lebih kecil (lebih baik)
sehingga Kuat Hantar Arus dapat lebih
besar (Current Carrying Capacity).
IMPORTANT FACTORS

Penyebab patahnya konduktor masih diselidiki, hal ini perlu


dipelajari dan dinvestigasi dengan teliti untuk perbaikan lebih
lanjut. Beberapa faktor yang berpengaruh dan sangat perlu
diperhatikan antara lain :
1. Conductor Construction

Konduktor HTLS (High Temperature – Low Sag) dan HCLS (High Capacity – Low Sag) mempunyai
kemampuan yang sangat istimewa. Konstruksi konduktor dibuat dan dimodifikasi sedemikian
rupa baik wire maupun core untuk mendapatkan hasil paling optimal yang bisa didapatkan.
Setiap modifikasi yang dibentuk pasti mempunyai efek samping yang berlainan, dan perlu cara
masing – masing untuk menanganinya. Designer dan pengembang/developer perlu tahu bagian
“Critical” dari konstruksi konduktor yang perlu diwaspadai. Penelitian, pengetesan, uji joba,
Field Test, perbaikan dan evaluasi menyeluruh sangat perlu dilakukan untuk menjamin
performa, keamanan, life cycle dll. Ini bisa memakan waktu bertahun – tahun.
2. Installation Guideline and Procedure

Uprating atau Reconductoring memerlukan panduan selengkap – lengkapnya untuk diberikan


kepada Installation Crew, Contractor dan Cable Manufacturer agar dapat melakukan apa
yang memang harus dan tidak boleh dilakukan, mengingat HTLS Conductor bukanlah
konduktor biasa, tentunya cara dan teknik dalam rekonduktoring pun bukan hal biasa dan
sekedarnya. Perlu ekstra hati – hati dan butuh ketelitian serta teknik yang tepat.
Installation Crew perlu mendapat training khusus dan sertifikasi demi keberhasilan proses
rekonduktoring. Termasuk tentang alat dan accesories (Tensioner/Bullhead, Crimping Tools,
Sagging Tension, Roller, Stringing Methode etc.)
3.Core, Conductor Manufacturing Process &
Handling

Core atau inti penguat (reinforced) / penggantung, menjadi factor


vital. Core manufacturing dan testing haruslah sangat ketat dan
tidak boleh ada toleransi atas ketidaksesuaian atau failure
sedikitpun. Jika hal itu diabaikan, akan berakibat fatal. Supplier
bertanggung jawab untuk memastikan product sudah benar – benar
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai