Anda di halaman 1dari 7

Faktor Budaya yang

Mempengaruhi Masa
Nifas dan Menyusui

DISUSUN :
Anis watus sholikah 202005002
Fitha Fiovandita 202005004
Dwi nur afinda 202005033
Devi fatimatuz z 202005041

Tugas Mata Kuliah Fisiologi


Dosen Pengampu : Etik Khusniyati., SST., S.Psi., M.Keb.
PENGERTIAN BUDAYA:
Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang
mempengaruhi status kesehatan. Diantara kebudayaan maupun
adat istiadat dalam masyarakat ada yang menguntungkan, ada
pula yang merugikan. Banyak sekali pengaruh atau yang
menyebabkan berbagai aspek kesehatan di negara kita, bukan
hanya karena pekayanan medik yang tidak memadai atau
kurangnya perhatian dari instansi kesehatan, antara lain masih
adanya pengaruh budaya yang turun temurun masih di anut
sampai saat ini.
Pengaruh budaya terhadap masa nifas dan
laktasi :
• Budaya sedikit banyak mempengaruhi masa nifas dan laktasi
• Perbedaan tradisi, norma dan nilai yang berkembang
menyebabkan ibu nifas berbeda kebutuhannya. Contohnya
pada ibu nifas yang budaya setempat tidak memperbolehkan
makanan tinggi protein pada masa nifas. Edukasi yang
diberikan tidak cukup pada ibu tapi pada seluruh anggota
keluarga.
• Budaya ibu nifas yang melarang memberikan kolostrom pada
bayi perlu di berikan edukasi mengenai manfaat kolostrom
sejak kehamilan dan edukasi juga diberikan kepada seluruh
anggotaa keluarga.
Mitos dalam menyusui (tidak benar)
1. Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup.= TIDAK BENAR! Hampir
semua wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup, bahkan sering kali timbul
permasalahan seputar pasokan ASI yang terlalu berlebihan
2. Normal kok kalau payudara / putting kerasa sakit saat kita menyusui.= TIDAK
BENAR! Rasa sakit yang amat sangat pada putting ketika sedang menyusui
menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada
putting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh di abaikan, harus
dicari tahu penyebabnya
3. 3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar.= TIDAK BENAR!
Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena posisi pelekatan
bayi belum sempurna sehingga bayi tidak berhasil untuk minum ASI yang tersedia
dalam payudara ibunya
4. Bayi harus menyusu pada setiap payudara masing-masing selama 20 (10,15,7,6)
Menit.= TIDAK BENAR! Namun demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar
“ngempeng” pada payudara tapi benar – benar “minum “ dari payudara. Apabila
ternyata seorang bayi sudah berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu
payudara, kemungkinan besar dia tidak mau minum lagi dari payudara yang lainnya
1. Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih ketika TIDAK BENAR! ASI
mengandung seluruh cairan (air) yang dibutuhkan oleh bayi
2. Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D.= TIDAK BENAR! Semua orang butuh
vitamin D. produsen susu formula memang menambakannya pada produk mereka.
Namun, bayi lahir dengan lever yang penuh dengan vitamin D, serta kebiaaan
menjemur bayi setiap pagi juga membantu dia mendapatkan tambahan vitamin D
melalui sinar ultra violet. Vitamin D sifatnya larut dalam lemak dan disimpan oleh
tubuh
3. Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui.= TIDAK
BENAR! Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat
meperhatikan factor – factor kebersihan
4. Dengan memompa/memerah ASI, seorang ibu bias tahu seberapa banyak ASI yang
dihasilkan olehnya.= TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil
diperah/dipompa tergantung banyak sekali factor, termasuk tingkat stress seorang
ibu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai