Anda di halaman 1dari 38

TUGAS AKHIR

ANALISA SISTEM PERSEDIAAN


BAHAN BAKU DI PT. TRUTUNGGAL
MULTICHEMICAL

Dinni Kushartini
(416-1111-0084)

TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. XYZ, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan resin yang digunakan
dalam dunia paper dan coating.
Untuk kelancaran dalam proses persediaan bahan baku ini, maka perlu adanya suatu “prosedur atau persediaan di
PT.Tritunggal Multi Chemicals (TMC)” . Prosedur persediaan ini dimaksudkan untuk menentukan aliran informasi yang tepat
dalam menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi agar proses produksi dapat berjalan lancar dan tidak
terjadi out of stock dengan biaya minimal. Proses persediaan merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah
direncanakan terlebih dahulu baik waktu,jumlah,kualitas maupun biayanya. Oleh karena itu untuk menjamin kelancaran
kegiatan operasi suatu perusahaan pabrik, maka kita perlu mengetahui arti dan tujuan serta kegiatan-kegiatan dan proses
persediaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka rumusan maslah dalam penelitian ini adalah bagaimana
merencanakan kebutuhan bahan baku dispersant X yang dapat mengurangi biaya persediaan dengan menggunakan metode
Econimic Order Quantity dan Lot For Lot ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui Safety Stock dan total biaya pemesanan bahan baku
2. Untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang dipesan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menentukan saat
atau waktu perusahaan harus mengadakan pemesanan kembali bahan baku (reorder point).
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Batasan Permasalahan
Bagaimana pelaksanaan proses Persediaan Bahan Baku untuk Produk Dispersant X di PT. Tritunggal
Multi Chemicals?
Apakah sistem persediaan pada PT.TMC sudah berjalan efektif dan ekonomis sehingga tidak menggangu
kelancaran proses produksi.
Proses persediaan dalam pembahasan ini dibatasi pada usaha-usaha prosedur persediaan yang sedang
dilakukan atas produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan sepanjang tahunselama perusahaan ini
berproduksi. Pembahasan ini menekankan pada bagian proses persediaan, aliran informasi dan material pada
proses produksi Produk Dispesant X walaupun tidak menutup kemungkinan sama sekali pengungkapan dan
pembahasan bagian-bagian yang lain serta bagian selain porses persediaan yang ada pada perusahaan tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai

Identifikasi Masalah

Penentuan Kebutuhan
Data

Pengumpulan Data (Demand dan Tidak


Biaya Persediaan)

Data Cukup

Ya

Melakukan Peramalan

Perhitungan Safety Stock

Menentukan Ukuran Lot Menggunakan Teknik


Lot Sizing EOQ dan LFL

Menentukan Reorder Point

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Pengumpulan Data
Dalam penelitian data ini, penulis melakukan penelitian dengan mengelompokan menjadi dua data yaitu:
a. Data primer, merupakan data yang langsung diperoleh di lapangan saat melakukan penelitian yang data tersebut boleh
diakses dan diketahui secara umum (setiap karyawan) didalam perusahaan.
b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh diperusahaan dengan melalui sumber data dari departemen-departemen
seperti data permintaan aktual dari departemen pemasaran, data kapasitas mesin produksi dan lain-lainya guna mendukung
perencanaan kebutuhan material atau bahan baku pada perusahaan tersebut.
Data yang dikumpulkan untuk pengolahan data tersebut adalah dengan mengambil data-data yang berhubungan dengan
produk Dispersing X, dimana dibutuhkan sistem perencanaan yang dapat menunjang proses produksi

4.1.1 Data Permintaan Konsumen/ Data Aktual


Peramalan yang akan dilakukan adlah peramlan dengan metode kuantitatif sehingga untuk melakukan
perhitungannya diperlukam data penjualan actual periode sebelumnya. Kurun waktu perhitungan setahun di
PT. TMC adalah dari bulan September 2013 – Agustus 2014. Data permintaan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual (Tahun 2013-2014) Tabel 4.2 Peramalan Regresi Linier
Permintaan
Periode Bulan Tahun BULAN t d dt t2 d2
Aktual (Ton)
September 1 73 73 1 5329
1 September 2013 73
Oktober 2 108 216 4 11664
2 Oktober 2013 108
November 3 232 696 9 53824
3 November 2013 232
Desember 4 179 716 16 32041
4 Desember 2013 179
Januari 5 68 340 25 4624
5 Januari 2014 68
Februari 6 57 342 36 3249
6 Februari 2014 57
Maret 7 98 686 49 9604
7 Maret 2014 98
April 8 138 1104 64 19044
8 April 2014 138

9 Mei 2014 104 Mei 9 104 936 81 10816

10 Juni 2014 135 Juni 10 135 1350 100 18225

11 Juli 2014 176 Juli 11 176 1936 121 30976

12 Agustus 2014 136 Agustus 12 136 1632 144 18496

∑ 78 1504 10027 650 217892


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Tabel 4.3 Perhitungan Analisa Kesalahan Tabel 4.4 Analisa Kesalahan
Regresi Linier
Permintaand
TAHUN BULAN T Peramalan ( d' ) SEE 538,053
(Ton) MAD (Mean Absolute
38,027
Deviation)
2013 September 1 73 115,65 MSE (Mean Squared
2,412,508
Error)
Oktober 2 108 117,41
MADE 3628,20
November 3 232 119,17
MFE 0.003
Desember 4 179 120,93

2014 Januari 5 68 122,69

Februari 6 57 124,45

Maret 7 98 126,21

April 8 138 127,97

Mei 9 104 129,73

Juni 10 135 131,49

Juli 11 176 133,25

Agustus 12 136 135,01

S 78 1504 1503,96
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1.3 Metode Exponential Smoothing
Peramalan permintaan ini menggunakan α = 0.1 ; 0.3 ; 0.5 :
Tabel 4.6 Analisis kesalahan
Tabel 4.5 Peramalan Dengan Exponential
dengan Eksponensial
SmoothingPeramalan α=
Permintaan d
Peramalan
Peramalan α
Smoothing
 
0,1
α = 0,3 α = 0,5
TAHUN BULAN T α = 0.1 α = 0.5 7,177,3
(Ton) = 0.3 SEE 75,06 72,27
24
MAD (Mean
49,17 1,702,1
Absolute 46,996
2013 September 1 73 2 73
Deviation)
  Oktober 2 108 73,00 73,00 73,00 MSE (Mean
36,10 39,925 43,19
Squared Error)
  November 3 232 76,50 83,50 90,50 4097, 3746,4 3,798,
MADE
45 7 701
  Desember 4 179 92,05 128,05 161,25 35,86
MFE 18,83 12,65
0
2014 Januari 5 68 100,75 143,34 170,13

  Februari 6 57 97,47 120,73 119,06

  Maret 7 98 93,42 101,61 88,03

  April 8 138 93,88 100,53 93,02

  Mei 9 104 98,29 111,77 115,51

  Juni 10 135 98,86 109,44 109,75

  Juli 11 176 102,48 117,11 122,38


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1.4 Metode Moving Average
Tabel 4.8 Analisis
Peramalan ini menggunakan n = 2 ; 3 ; 4 :
Kesalahan SEE, MAD,
Tabel 4.7 Peramalan dengan MA MADE, MFE dan MSE
Permintaan d Peramalan Peramalan Peramalan
dengan MA N = 2 N = 3 N=4
 
TAHUN BULAN t bulan bulan bulan
(Ton) n=2 n=3 n=4 933,78 779,5 74,00
SEE
0 75 5
2013 September 1 73      
MAD (Mean
44,07 44,03
  Oktober 2 108       Absolute 55,45
4 1
Deviation)
  November 3 232 90,5     MSE (Mean
53,52 51,07 51,61
  Desember 4 179 170 137,67   Squared Error)
5,231,6 3376, 2738,
MADE
2014 Januari 5 68 205,5 173,00 148 75 32 38
MFE 7,95 3,33 7,968
  Februari 6 57 123,5 159,67 146,75

  Maret 7 98 62,5 101,33 134

  April 8 138 77,5 74,33 100,5

  Mei 9 104 118 97,67 90,25

  Juni 10 135 121 113,33 99,25

  Juli 11 176 119,5 125,67 118,75

  Agustus 12 136 155,5 138,33 138,25

  ∑ 78 1504 1243,5 1121 975,75


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Peta moving Range

BULAN T Peramalan d' Permintaan d d' - d Moving Range

Januari 1 73 116 -43 -

Februari 2 108 117 -9 33,24

Maret 3 232 119 113 122,24

April ³ 179 121 58 54,76

Mei 5 68 123 -55 112,76

Juni 6 57 124 -67 12,76

Juli 7 98 126 -28 39,24

Agustus 8 138 128 10 38,24

September 9 104 130 -26 35,76

Oktober 10 135 131 4 29,24

November 11 176 133 43 39,24

Desember 12 136 135 1 41,76


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

MR = ∑MR/ n-1 = 559,24/11 = 50,48

UCL = +2,66MR = 2,66 x 50,48 = 135,24

LCL = -2,66MR = -2,66 x 50,48 = -135,24

Gambar 4.2 Peta Moving Range untuk Peramalan R.Linier


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Peramalan
Dispersant X dengan Metode R.Linier

Periode Permintaan 2013/2014 Peramalan 2014/2015

September 73 116

Oktober 108 117

November 232 119

Desember 179 121

Januari 68 123

Februari 57 124

Maret 98 126

April 138 128

Mei 104 130

Juni 135 131

Juli 176 133

Agustus 136 135


BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL
PENELITIAN

Gambar 4.3 Grafik Peramalan Dispersant X dengan Metode


R.Linier
4.2 Jadwal Induk
  Produksi
Tabel 4.11 Jadwal Induk Produksi Dispersant X 1 lot

Deskripsi : Dispersant X 1 lot (6,6 ton)


Uraian
OH : 0

Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(Bulan)

Kebutuha
116 117 119 121 123 124 126 128 130 131 133 135
n Bruto
Tabel 4.12 Data Struktur Produk 1 lot
No Material Level Qty Satuan

1 Zat A 1 1890 Kg

2 Zat B 1 2150 Kg

3 Zat C 1 108 Kg

4 Zat D 1 18 Kg

Tabel 4.13 Kebutuhan Total Bahan Baku


BULAN Zat A (Kg)
1 lot
Zat B (Kg) Zat C (Kg) Zat D (Kg)

September 33218 37788 1898 316

Oktober 33505 38114 1915 319

November 34077 38765 1947 325

Desember 34650 39417 1980 330

Januari 35223 40068 2013 335

Februari 35509 40394 2029 338

Maret 36082 41045 2062 344

April 36655 41697 2095 349

Mei 37227 42348 2127 355

Juni 37514 42674 2144 357

Juli 38086 43326 2176 363

Agustus 38659 43977 2209 368


Tabel 4.14 Data Pengendalian Material

Biaya
Biaya
Biaya Pesan Pengiriman+
Nama Item Satuan Pembelian
(Rp) Administrasi
(Rp/Kg)
(Rp)

Zat A Kg 155.000,00 150 385.000,00

Zat B Kg 13.000,00 300 175.000,00

Zat C Kg 28.500,00 250 57.500,00

Zat D Kg 6.000,00 200 35.000,00

4.3 Perhitungan Safety Stock


Perusahaan juga menetapkan risiko kehabisan persediaan untuk seluruh jenis
bahan baku tidak lebih dari 2%.

Lead Time (LT) = 2 minggu = 14 hari (1/2 bulan) = 0,50


Service Level (z) = 100% - risiko = 98%

z untuk 98% = 2.05% (lihat label z terlampir)


Tabel 4.16 Hasil perhitungan Safety Stock periode 2014-2015
No Jenis Material Safety Stock (Kg)
1 Zat A 2588,58

2 Zat B 2944,55

3 Zat C 147,88

4 Zat D 24,73
4.4 Perhitungan Menggunakan metode EOQ
Teknik EOQ ini, interval pemesanan ditentukan dengan suatu perhitungan yang
didasarkan pada perhitungan EOQ klasik.
EOQ = √2CR/H
1. Zat A

Biaya Simpan Kg/bulan = Rp 100,61

Biaya Total pemesanan = Rp.155.000,00+Rp.385.000,00

= Rp. 540.000,00

EOQ = √2CR/H

= √(2x540000x430405)/100,61 = 67972 Kg
Tabel 4.17 EOQ Material Zat A

Sumber : Hasil pengolahan data penulis


Perhitungan proyeksi biaya zat A:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 430405 x Rp 150 = Rp. 64.560.750,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 6 x Rp 540.000 = Rp.3.240.000,00

Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (413076 + (12x 2588,58)) x 100,61) = Rp. 44.684.820,80

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp.64.560.750 + Rp.3.240.000 + Rp.44.684.820,80

= Rp.112.485.570,80
2. Zat B

Biaya Simpan kg/bulan =Rp. 80kg/bulan

Biaya Total pemesanan = Rp.13.000,00+Rp.175.000,00 = Rp.188.000,00

EOQ = √2CR/H

=√(2x1880000x489614)/80 = 47971 kg

Tabel 4.18 EOQ material Zat B

Sumber : Hasil pengolahan data penulis


Perhitungan proyeksi biaya zat B:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 489614 x Rp 300 = Rp. 146.884.200,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 11 x Rp 188.000 = Rp. 2.068.000,00

Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (314630 + (12x 2944,55)) x Rp 80) = Rp.27.997.168,00

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp.146884200 + Rp.2.068.000 + Rp.27.997.168,00

= Rp.176.949.368,00
3. Zat C

Biaya Simpan kg/bulan = Rp. 94,08

Biaya Total pemesanan = Rp.28.500,00+Rp.57.500,00 = Rp.86.000,00

EOQ = √2CR/H

= √(2x86000x24595)/94,08 = 6706 Kg

Tabel 4.19 EOQ material Zat C

Sumber: Hasil pengolahan data penulis


Perhitungan proyeksi biaya zat C:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 24595 x Rp 250 = Rp. 6.148.750,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 5 x Rp 86.000 = Rp. 430.000,00

Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (37660 + (12x 147,88)) x Rp 94,08) = Rp.3.710.003,40

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.148.750 + Rp.430.000 + Rp.3.710.003,40

= Rp.10.288.753,00
4. Zat D

Biaya Simpan kg/bulan = Rp. 72,96

Biaya Total pemesanan = Rp.6.000,00+Rp.35.000,00 = Rp.41.000,00

EOQ = √2CR/H

= √(2x41000x4099)/72,96 = 2146 Kg

Tabel 4.20 EOQ material Zat D

Sumber : Hasil pengolahan data penulis


Perhitungan proyeksi biaya zat D:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 4099 x Rp 200 = Rp.819.800,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 2 x Rp 41.000 = Rp. 82.000,00

Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode

perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (12667 + (12x24,73 )) x Rp 72,96) = Rp.945.835,93

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya

penyimpanan

= Rp.819.800 + Rp.82.000 + Rp.945.835,93


4.4.1 Perhitungan dengan Menggunakan Metode Lot For Lot

Tabel di bawah ini menunjukan perhitungan dengan metode Lot For Lot:

Tabel 4.21 Perhitungan Material Zat A

Sumber : Hasil pengolahan data penulis

Perhitungan proyeksi biaya zat B:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 489614 x Rp 300 = Rp. 146.884.200,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 12 x Rp 188.000 = Rp. 2.256.000,00


Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (0 + (12x 2944,55)) x Rp 80) = Rp.2.826.768,00

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp.146884200 + Rp.2.256.000 + Rp.2.826.768,00

= Rp.151.966.968,00

Tabel 4.23 Perhitungan Material Zat C

Sumber: Hasil pengolahan data penulis


Perhitungan proyeksi biaya zat C:

Biaya pembelian = Total permintaan x biaya beli per kg

= 24595 x Rp 250 = Rp. 6.148.750,00

Biaya pemesanan = frekuuensi pemesanan x biaya pesan

= 12 x Rp 86.000 = Rp. 1.032.000,00

Biaya penyimpanan = (jml produk disimpan + (periode

perencanaanxsafetystock))

x biaya simpan

= (0 + (12x 147,88)) x Rp 94,08) = Rp.166.950,61

Total Biaya = Biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan

= Rp. 6.148.750 + Rp.1.032.000 + Rp. 166.950,61

= Rp.7.347.700,61
4.4.2 Perhitungan Waktu Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Dalam penelitian ini digunakan model Reorder Point dimana tingkat permintaan

bersifat variabel dan Lead Time bersifat konstan. Lead Time untuk semua jenis bahan

baku/material adalah 2 minggu (14 hari = 0,5 bulan)

Tabel 4.25 Hasil perhitungan Reorder Point periode

No Jenis Material
2014-2015 Reorder Point (Kg)

1 Zat A 20522,12

2 Zat B 23345,135

3 Zat C 1172,67

4 Zat D 195,52
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. TMC, maka dapat dilihat komponen data bersifat acak (random) atau tidak

stabil.

Sumber Data : PT. TMC

Gambar 5.1 Data Permintaan Produk Dispersant X


BAB V
PEMBAHASAN
Setelah diketahui pola dari data hasil penelitian kemudian dilakukan peramalan

permintaan. Peramalan yang digunakan adalah peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu

metode Regresi Linier, Exponential Smoothing, Moving Average karena pola dat yang bersifat

stasioner. Suatu data deret waktu yang bersifat stasioner, merupakan suatu serial data yang

nilai rata-ratanya tidak banyak berubah sepanjang waktu. Berdasarkan hasil wawan cara

diketahui bahwa pola permintaan di masa lalunya cukup konsisten dalam periode waktu yang

lama, sehimgga diharapkan pola tersebut masih akan tetap berlanjut.

Dari hasil perhitungan peramlan permintaan menggunakan kriteria pemilihan metode

berdasarkan nilai MAD dan MFE, maka peramalan terbaik untuk keempat jenis bahan baku

ini adalah dengan metode Regresi Linier karena memiliki nilai MFE yang paling mendekati

nol.
BAB V
PEMBAHASAN
Tabel 5.1 Analisa Kesalahan Regresi Linier
N=4
  N = 2 bulan N = 3 bulan
bulan
SEE 933,780 779,575 74,005
MAD (Mean Absolute
55,45 44,074 44,031
Deviation)
MSE (Mean Squared Error) 53,52 51,07 51,61
MADE 5,231,675 3376,32 2738,38
MFE 7,95 3,33 7,968

Tabel 5.2 Analisis kesalahan dengan Eksponensial Smoothing


SEE 538,053
MAD (Mean Absolute Deviation) 38,027
MSE (Mean Squared Error) 2,412,508
MADE 3628,20
MFE 0.003

Tabel 5.3 Analisis Kesalahan SEE, MAD, MADE, MFE dan MSE dengan MA
  α = 0,1 α = 0,3 α = 0,5
SEE 75,06 7,177,324 72,27
MAD (Mean Absolute Deviation) 49,172 1,702,173 46,996
MSE (Mean Squared Error) 36,10 39,925 43,19
MADE 4097,45 3746,47 3,798,701
MFE 35,860 18,83 12,65
BAB V
PEMBAHASAN
5.2 Persediaan Pengamanan (Safety Stock) Bahan Baku
Fungsi dari safety stock yait untuk mengurangi resiko kehabisan persediaan. Semakin besar tingkat safety stock-nya

maka kemungkinan kehabisan persediaan semakin kecil.

Berdasarkan hasil perhitungan, untuk keempat jenis bahan baku didapatkan safety stock-nya yaitu :

Tabel 5.4 Hasil perhitungan Safety Stock periode 2014-2015


No Jenis Material Safety Stock (Kg)
1 Zat A 2588,58
2 Zat B 2944,55
3 Zat C 147,88
4 Zat D 24,73

5.3 Perhitungan Biaya Bahan Baku

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Bahan Baku


Total Biaya EOQ LFL
Zat A Rp.112.485.570,80 Rp. 74.165.994,40
Zat B Rp.176.949.368,00 Rp. 151.966.968,00
Zat C Rp.10.288.753,00 Rp. 7.347.700,00
Zat D Rp.1.847.635,93 Rp. 1.333.451,61
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Lot For Lot maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode yang

cocok untuk melakukan perhitungan biaya pemesanan bahan baku adalah metode Lot For Lot, karena metode ini memberikan solusi

optimum dan menghasilkan biaya persediaan yang rendah.

5.4 Waktu Pemesanana Kembali (Reorder Point) Bahan Baku

Fungsi menentukan reorder point (ROP) yaitu untuk mengetahui berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang

harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa

tenggang. Dalam penelitian ini, ROP ditambahkan dengan safety stock yang mengacu kepada probabilitas atau kemungkinan

terjadinya kekurangan stock selama masa tenggang.

Berdasarkan keadaan yang dialami perusahaan maka diketahui bahwa waktu tenggang pemesanan bahan baku

untuk setiap jenis bahan baku yaitu 14 hari. Sedangkan rata-rata permintaan untuk jenis bahan baku Zat A 2588.58 Kg, jenis

Zat B 2944.55 Kg, jenis Zat C 147.88 Kg, jenis Zat D 247.73 Kg. Dengan demikian dengan diketahuinya lead time dan

permintaan rata-rata maka digunakan model pencarian reorder point untuk jumlah lead time konstan dan permintaan bersifat

variable. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa perusahaan menetapkan resiko kehabisan persediaan untuk seluruh

jenis bahan baku tidak lebih dari 2%.


BAB V
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan perhitungan hasil reorder point untuk jenis Zat A sebanyak 20522.12 Kg, Zat B

23345.135 Kg, Zat C 1172.67 Kg, Zat D 195.52 Kg. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mengadakan

pemesanan kembali bahan baku apabila minimal stok Zat A sebanyak 20522.12 Kg, Zat B23345.135 Kg,

Zat C 1172.67 Kg, Zat D 195.52 Kg.


BAB VI
6. Kesimpulan KESIMPULAN
Berdasarkan pengolahan data terkait dengan pengendalian bahan baku dispersant X melalui lot size tipe Lot For Lot

(LFL), Economic Order Quantity (EOQ) yang dilakukan pada bab IV di PT. Tritunggal Multichemical, selanjutnya dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

7. Peramalan dilakukan dengan menggunakan metode Regresi Linier. Hasil peramalan yang digunakan mengacu pada nilai

Mean Forecast Error (MFE), Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE) terkecil.

8. Dari ketiga metode peramalan yang telah dilakukan (Moving Averages, Exponential Smoothing dan Linear Regression),

peramalan dengan metode Linear Regression memberikan hasil terbaik. Hal ini dilihat dari nilai MFE, MAD, MSE (rata-

rata persentase kesalahan absolute) yang terkecil 

9. Safety Stock jenis bahan baku yaitu Zat A sebanyak 2588.58 Kg, kelompok Zat B sebanyak 2944.55 Kg, kelompok Zat C

sebanyak 147.88 Kg, dan kelompok Zat D sebanyak 247.73 Kg.

10. Metode Lot For Lot cocok untuk melakukan perhitungan biaya pemesanan bahan baku, karena metode ini memberikan

solusi optimum dan menghasilkan biaya persediaan yang rendah. Dengan menggunakan metode Lot For Lot dihitung total

keseluruhan biaya untuk bahan baku untuk Zat A Rp. 74.165.994,40 sedangkan untuk Zat B Rp. 151.966.968,00 adapun

untuk Zat C Rp. 7.347.700,00 dan untuk Zat D Rp. 1.333.451,61.


5. Setelah dilakukan perhitungan hasil reorder point untuk jenis Zat A sebanyak 20522.12 Kg, Zat

B 23345.135 Kg, Zat C 1172.67 Kg, Zat D 195.52 Kg. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus

mengadakan pemesanan kembali bahan baku apabila minimal stok Zat A sebanyak 20522.12 Kg,

Zat B 23345.135 Kg, Zat C 1172.67 Kg, Zat D 195.52 Kg.


TERIMA KASIH
Dinni Kushartini
(416-1111-0084)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai