Penerapan Material Requitmen Planning
Penerapan Material Requitmen Planning
Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia
oleh Rahmad Fajar S dan Umar wiwi
Pendahuluan.
Pada dasarnya, persediaan merupakan hal penting bagi perusahaan yang melakukan proses
produksi, baik memproduksi barang maupun jasa untuk menunjang kelancaran proses produksinya.
Menurut Freddy Rangkuti (2007:7), persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam
operasi perusahaan yang secara kontinu diperoleh, diubah, kemudian dijual kembali. Persediaan
yang terlalu banyak mengakibatkan banyak modal atau dana yang tertanam dalam persediaan,
disamping resiko lainnya yang mungkin timbul akibat lamanya penyimpanan bahan baku.
Sedangkan apabila persediaan bahan baku mengalami kekurangan, hal yang akan terjadi adalah
terhentinya proses produksi, sehingga target penyelesaian pesanan menjadi tertunda. Untuk
menjamin proses dan hasil produksi agar sesuai dengan apa yang diharapkan
Menurut Arman Hakim Nasution (2008:125), secara kronologis metode pengendalian
persediaan yang ada dapat diidentifikasikan menjadi (1) Metode Pengendalian Persediaan
Tradisional, dan (2) Metode Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Namun, dalam penelitian ini
akan dibahas mengenai perencanaan persediaan bahan baku menggunakan metode MRP. Menurut
Teguh Baroto (2002:140), sistem MRP adalah suatu prosedur logis berupa aturan kepurusan dan
teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk menerjemahkan jadwal induk produksi
menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua item. Sistem MRP dikembangkan untuk membantu
perusahaan manufaktur mengatasi kebutuhan akan item-item dependent secara lebih baik dan
efisien. Disamping itu, sistem MRP dirancang untuk membuat pesanan-pesanan produksi dan
pembelian untuk mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses hingga sesuai dengan
jadwal produksi untuk produk akhir. Menurut Pontas M. Paredede (2005:476), beberapa manfaat
dan keuntungan penggunaan MRP adalah (1) untuk menurunkan jumlah sediaan yang dibutuhkan,
(2) pengurangan masa tunggu pembuatan dan pemesanan, (3) pemenuhan jadwal yang lebih tepat,
(4) peningkatan kehematan.
PT. Rexam Packaging Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang produksi kemasan plastik produk kosmetik. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan
bermacam-macam jenisnya sesuai dengan pesanan yang diinginkan oleh customer. Salah satu
produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah botol DK 8211 B. Dari pengamatan dan observasi
di PT. Rexam Packaging Indonesia, penentuan persediaan bahan baku di perusahaan yang selama
ini dilakukan oleh bagian PPIC tidak berdasarkan metode-metode yang sudah baku, melainkan
berdasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dengan penentuan persediaan bahan baku
yang dilakukan seperti diatas, terdapat beberapa kekurangan, antara lain jika terjadi kesalahan
dalam prediksi (yang tidak menggunakan metode ilmiah, tetapi hanya berdasarkan perkiraan), bisa
saja terjadi produksi berlebih (over production) ataupun produksi rendah (under production).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mendapatkan jadwal dan jumlah pemesanan bahan
baku produk botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia periode tahun 2014.
Jumlah Permintaan
(pcs)
Periode
2012 2013
Januari 281.340 244.100
Desember 70.200 0
Ukuran Lot
No. Nama Barang
(Kg)
1. HDPE Marlex 5502 BN 5000
2. MB White 102084 50
3. Tinopin 327 2
Tabel 6. Jadwal Induk Produksi (JIP) Botol DK 8211 B Periode Tahun 2014
Tahun 2014
Keterangan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Permintaan
183.167 162.553 219.880 189.273 175.767 128.520 172.173 234.447 349.833 302.087 254.067 105.200
(pcs)
PoH (pcs) 169.692 196.525 243.972 234.092 254.819 289.052 370.532 408.359 383.912 244.079 151.992 107.952
Volume
Produksi 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000 210.000
(pcs)
Persediaan
196.525 243.972 234.092 254.819 289.052 370.532 408.359 383.912 244.079 151.992 107.925 212.752
Akhir (pcs)
keterangan :
PoH : Projected on Hand atau Persedian di Tangan
SS : Safety Stock
Volume Produksi : Di dapat dari hasil wawancara dengan salah satu staf bagian produksi
Tabel 7. Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku Produk
Botol DK 8211 B Periode Tahun 2014
HDPE MB
Permintaan Marlex White Tinopin
Bulan
DK 8211 B 5502 BN 102084 327 (Kg)
(Kg) (Kg)
Januari 183.167 2.930,67 23,45 0,73
MB White 102084
Persediaan di tangan (PoH) MB White 102084 pada bulan Desember 2013 sebesar
70,3 Kg. Sedangkan kebutuhan kotor MB White 102084 pada bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2014 diperoleh dari perhitungan jumlah permintaan berdasarkan
struktur produk (tahap eksplosion). Perusahaan menetapkan untuk persediaan pada setiap
periode harus melebihi safety stock yang telah ditentukan. Ketentuan safety stock untuk
MB White 102084 adalah sebesar 1,28 Kg. Untuk rencana jumlah pemesanan atau ukuran
lot menggunakan metode Fixed Order Quantity (FOQ), sehingga ukuran lot pemesanan
ditetapkan sebesar 50 Kg. Rencana kebutuhan MB White 102084 dapat dilihat pada tabel
9.
Tinopin 327
Persediaan di tangan (PoH) Tinopin 327 pada Desember sebesar 3,5 Kg. Sedangkan
kebutuhan kotor Tinopin 327 pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2014
diperoleh dari perhitungan jumlah permintaan berdasarkan struktur produk (tahap
eksplosion). Perusahaan menetapkan untuk persediaan pada setiap periode harus melebihi
safety stock yang telah ditentukan.
Ketentuan safety stock untuk Tinopin 327 adalah sebesar 0,04 Kg. Untuk rencana
jumlah pemesanan atau ukuran lot menggunakan metode Fixed Order Quantity (FOQ),
sehingga ukuran lot pemesanan ditetapkan sebesar 2 Kg. Rencana kebutuhan Tinopin 327
dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 8. Perhitungan Kebutuhan Bijih Plastik HDPE Marlex 5502 BN Periode Tahun 2014
Tahun 2014
Keterangan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kebutuhan Kotor
2.931 2.601 3.518 3.028 2.812 2.056 2.755 3.751 5.597 4.833 4.065 1.683
(GR)
Jadwal Penerimaan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(SR)
Persediaan di
10.500 7.569 4.968 1.450 3.422 610 3.553 799 2.048 1.450 1.617 2.552
Tangan (PoH)
Kebutuhan Bersih
1.578 1.446 2.952 3.549 3.383 2.448
(NR)
Jumlah Pemesanan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
(PORec)
Rencana Pemesanan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
(PORel)
Penentuan Lot : FOQ Lead Time : 2 Minggu (0.5 Bulan) SS : 1,28 Kg PoH : 70,30 Kg
Tahun 2014
Keterangan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kebutuhan Kotor
23,45 20,81 28,14 24,23 22,50 16,45 22,04 30,01 44,78 38,67 32,52 13,57
(GR)
Jadwal Penerimaan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(SR)
Persediaan di
70,30 46,85 26,04 47,90 23,67 1,17 34,72 12,68 32,67 37,89 49,22 16,70
Tangan (PoH)
Kebutuhan Bersih
2,10 15,28 17,33 12,11 0,78
(NR)
Jumlah Pemesanan
50,00 50,00 50,00 50,00 50,00
(PORec)
Rencana Pemesanan
50,00 50,00 50,00 50,00 50,00
(PORel)
Penentuan Lot : FOQ Lead Time : 1 Minggu (0,25) Bulan SS : 0,04 Kg PoH : 3,50 Kg
Tahun 2014
Keterangan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kebutuhan Kotor
0,73 0,65 0,88 0,76 0,70 0,51 0,69 0,94 1,40 1,21 1,02 0,42
(GR)
Jadwal Penerimaan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(SR)
Persediaan di
3,50 2,77 2,12 1,24 0,48 1,78 1,27 0,58 1,64 0,24 1,03 0,01
Tangan (PoH)
Kebutuhan Bersih
0,28 0,11 1,16
(NR)
Jumlah Pemesanan
2,00 2,00 2,00
(PORec)
Rencana Pemesanan
2,00 2,00 2,00
(PORel)
Simpulan :
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat diambil beberapa
kesimpulan: waktu pemesanan material bijih plastik HDPE Marlex 5502 BN dilakukan pada
bulan Maret,Mei,Juli,Agustus,September,Oktober tahun 2014 dengan masing – masing pesanan
5.000 kg. Waktu pemesanan MB White 102084 dilakukan pada bulan
Februari,Mei,Juli,Agustus,September tahun 104 dengan jumlan pesan masing - masing 50 kg.
Waktu pemesanan Tinopin 327 dilakukan pada bulan April, Juli, September tahun 2014 dengan
jumlah pesan masing – masing 2 kg.
Penerapan Material Requitmen Planning (MRP) Persediaan Bahan Baku
dalam perencanaan Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT.
Rexam Packaging Indonesia
2019