Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI

Penerapan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dan


Reorder Point (ROP) Dalam Meningkatkan Efisiensi Persedian
Bahan Baku Kopi (Studi Kasus Pada Toko Herbal Salam)

PENELITI

Susi Susilowati, M.Kom (04100775)


Ririn Restu Aria, S.Kom, MMSI (0313078101)

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
AGUSTUS 2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Penerapan Metode Economic Order Quantity


(EOQ) dan Reorder Point (ROP) Dalam
Meningkatkan Efisiensi Persedian Bahan Baku
Kopi (Studi Kasus Pada Toko Herbal Salam)

2. Peneliti
a. Nama Lengkap : Susi Susilowati, M.Kom
b. NIDN : 0410077503
c. Jabatan Fungsional : Lektor 300
d. Program Studi : Sistem Informasi (D3) Kampus Kota Bogor
e. Alamat Institusi : Jl. Merdeka No.168, Kota Bogor
f. Telepon/Fax/Email : 021-54376398/ susi.sss@bsi.ac.id
3. Jumlah Anggota : -
4. Biaya Penelitian : 4.500.000
5. Sumber Dana Penelitian : Mandiri

Bogor, 28 agustus 2022


Mengetahui,
Rektor Peneliti,

(Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd) (Susi Susilowati, M.Kom)


NIP. 199810339 NIP. 200109680

Menyetujui,
Ketua LPPM

(Taufiq Baidawi, M.Kom )


NIP. 200304891

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Penelitian ..................................................................................


Lembar Pengesahan .........................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Ringkasan ......................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................


1.1. Latar Belakang .......................................................................
1.2. Rumusan Masalah .................................................................
1.3. Ruang Lingkup ......................................................................
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................


2.1. Pengendalian Persediaan ........................................................
2.2. Economic Order Quantity (EOQ) ..........................................
2.3. Persediaan Pengamanan (Safety Stock) .................................
2.4. Titik Pemesanan Kembali .......................................................

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.................................


3.1. Tujuan Penelitian ……………………………………………
3.2. Manfaat Penelitian ..................................................................

BAB IV METODE PENELITIAN.............................................................


4.1. Lokasi Penelitian.....................................................................
4.2. Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data.......................

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 1


5.1. Hasil Penelitian........................................................................ 1
5.2. Pembahasan.............................................................................. 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 2


6.1. Kesimpulan.............................................................................. 2
6.2. Saran........................................................................................ 2

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 25
Lampiran 1. Realisasi Biaya Penelitian .......................................................... 2
Lampiran 2. Biodata Peneliti........................................................................... 2

iii
RINGKASAN

Sektor industri makanan saat ini semakin ketat persaingannya, terutama dalam
bentuk makanan berupa minuman herbal berbentuk bubuk maupun cairan.
Dengan begitu diperlukan kontrol pasokan bahan baku yang tepat untuk
kelancaran proses produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisis pengendalian persediaan bahan baku kopi yang diterapkan PT.
Herbal Salam. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi persedian bahan baku serta
dapat memperbaiki kinerja pengelolaan bahan baku di PT. Herbal Salam.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode EOQ dan ROP. Hasil Penelitian
menunjukkan persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan belum optimal
dan belum menunjukkan biaya persediaan yang minimum. Berdasarkan analisis
dan perhitungan kebijakan perusahaan menghasilkan total persediaan 72.000 per
Kg dalam setahun dengan rata-rata pembelian 30 kali dalam setahun, sedangkan
metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan total persediaan dimana
yang dihasilkan 5.280 per kg dalam setahun dengan rata-rata pembelian minimal
14 kali setahun. Hal ini menunjukkan metode EOQ lebih kecil atau terjadi
penghematan sebesar lebih dari 50% dibandingkan dengan kebijakan perusahaan.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengendalian persediaan merupakan salah satu yang sangat penting bagi

sebuah perusahaan, karena tanpa pengendalian persediaan yang tepat perusahaan

akan mengalami masalah didalam memenuhi kebutuhan konsumen baik dalam

bentuk barang maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sebuah

perusahaan harus bijak di dalam menentukan jumlah persediaan barang yang akan

di pakai dalam proses produksi, karena tanpa adanya manajemen yang tepat

perusahaan akan mengalami kerugian akibat biaya-biaya yang semestinya tidak

dikeluarkan oleh perusahaan seperti biaya operasional pabrik, biaya gedung, biaya

kehilangan serta biaya kerusakan barang akibat terlalu lama disimpan.

Pada dasarnya sebuah perusahaan mengadakan perencanaan dan

pengendalian bahan baku yang bertujuan untuk meminimumkan biaya serta

memaksimalkan laba perusahaan tersebut. Untuk meminimumkan biaya

persediaan tersebut maka dapat digunakan analisis Economic Order Quantity

(EOQ). Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja

merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus

mengalami perubahan [1][2].

Penelitian menggunakan P0M-OM V5.2 For Windows untuk penyelesaian

permasalahan manajemen produksi dan operasi, yang menggabungkan dan

mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam subsistem

v
produksi,operasi organisasi menjadi produk atau layanan bernilai tambah secara

terkendali sesuai dengan kebijakan organisasi. output dari penelitian yaitu

klasifikasi bahan baku sesuai dengan tingkat penyerahan modal mulai dari

persentase penyerahan modal tertinggi ke paling rendah, persedian lebih optimum,

diketahui Economic Order Ouantity, dan menghasilkan titik pemesanan kembali

dengan demikian biaya yang dikeluarkan perusahaan efisien [1].

PT. Herbal Salam merupakan perusahaan yang memproduksi produk

herbal dengan beragam jenis kapsul, minuman serbuk seperti kopi herbal dan

minuman cairan seperti madu. Pengendalian persediaan bahan baku pada PT.

Herbal Salam masih dilakukan dengan cara yang sederhana, maka seiring dengan

semakin tinggi permintaan produk menyebabkan terjadinya kekurangan bahkan

kehabisan stok bahan baku yang tentunya dapat menghambat proses produksi.

Metode EOQ (Economic Order Quantity) adalah salah satu teknik

manajemen persediaan dengan mempertimbangkan biaya penyimpanan dan biaya

pemesanan. Apabila total biaya tersebut diturunkan, maka akan diperoleh

kuantitas pemesanan yang optimal [3][4]. Dengan berdasarkan latar belakang ini,

peneliti ingin membantu perusahaan dalam penanganan masalah pengendalian

persediaan bahan bakunya dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order

Quantity).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian persediaan bahan baku pada

PT. Herbal Salam sudah optimal?

vi
1.3. Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan yaitu

pengendalian persediaan dan reorder point menggunakan metode EOQ.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Jumlah pembelian bahan baku kopi optimal PT. Herbal Salam.

2. Jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) bahan baku kopi yang

dibutuhkan PT. Herbal Salam.

3. Titik pemesanan kembali (Reorder Poin) bahan baku kopi dengan

menggunakan metode EOQ.

4. Jumlah total biaya persediaan (Total Inventory Cost) PT. Herbal Salam jika

menggunakan metode EOQ.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat digunakan

sebagai rekomendasi bagi PT. Herbal Salam dalam melakukan pengendalian

persedian bahan bakunya.

vii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengendalian Persediaan

Pengendaliaan persediaan adalah serangkaian kebijakan pengendalian

untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk

menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan,

jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan berbeda-beda untuk setiap

perusahaan pabrik, tergantung volume produksinya, jenis perusahaan dan

prosesnya [5].

Pengendaliaan persediaan (inventory control) adalah suatu kegiatan yang

ditujukan agar persediaan atau stock yang ada tidak akan mengalami kekurangan

dan dapat dijaga tingkat yang optimal sehingga biaya persediaan dapat optimal

[6].

Tujuan pengendalian persediaan dapat diartikan sebagai usaha untuk:

1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan yang mengakibatkan

terhentinya kegiatan produksi.

2. Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau

berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu

besar.

viii
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan

berakibat biaya pesanan menjadi besar.

2.2. Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity (EOQ) berarti jumlah unit barang/bahan yang

harus dipesan setiap kali mengadakan pemesanan agar biaya-biaya yang berkaitan

dengan pengadaan persediaan minimal, atau jumlah unit pembelian yang paling

optimal [7].

Kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) adalah salah satu

teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan

penyimpanan [8].

Perhitungan EOQ dapat dihitung dengan rumus :

EOQ=
√ 2. D. S
H

Keterangan :

S = Biaya setiap kali pesan

D = Jumlah kebutuhan bahan baku dalam satu periode

H = Biaya penyimpanan dari persediaan rata-rata

Rumus untuk menghitung total biaya persediaan (TIC):

TIC= ( DQ x S)+( Q2 x H )
Keterangan:

Q* = jumlah barang setiap pemesanan

D = permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit

ix
S = biaya pemesanan untuk setiap pemesanan

H = biaya penyimpanan per-unit per-tahun.

2.3. Persediaan Pengaman (Safety Stock)

Untuk memesan suatu barang sampai barang itu datang diperlukan jangka

waktu yang bisa bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa bulan. Perbedaan

waktu antara saat memesan sampai saat barang datang dikenal dengan istilah

waktu tenggang (lead time). Waktu tenggang sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan dari barang itu sendiri dan jarak lokasi antara pembelian dan

pemasok berada. Karena adanya waktu tenggang, perlu adanya persediaan yang

dicadangkan untuk kebutuhan selama menunggu barang datang, yang disebut

sebagai persediaan pengamanan (safety stock).

Persediaan pengaman merupakan unit persediaan yang harus selalu ada

dalam perusahaan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan dan menghindari

terjadinya kehabisan stock [9].

Persediaan pengaman (safety stock) adalah persediaan tambahan yang

dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan atau

keterlambatan produksi atau pengiriman [10].

Perhitungan safety stock (SS) dapat dihitung dengan rumus:

SS=SD x Z

Keterangan:

SD = Standar Deviasi

Z = Faktor pengaman yang digunakan perusahaan

x
Rumus perhitungan standar deviasi (SD):

SD=
√ ∑ ( x−x )2
n

Keterangan:

x = Jumlah permintaan

x= Jumlah rata-rata permintaan

n = Jumlah data

2.4. Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

Re Order Point adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi

sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu

adalah tepat pada waktu dimana persediaan di atas safety stock sama dengan nol

[1].

Reorder Point adalah saat/titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi

untuk mengisi persediaan [7]. Re Order Point adalah titik dimana suatu

perusahaan atau intuisi bisnis harus memesan barang atau bahan guna

menciptakan kondisi persediaan yang terus terkendali [11].

Perhitungan reorder point (ROP) dapat dihitung dengan rumus:

ROP=( DxL ) + SS

Keterangan:

D = Jumlah kebutuhan per satuan waktu

L = Lama waktu tunggu (Lead time)

SS = Safety Stock

xi
BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Jumlah pembelian bahan baku kopi optimal PT. Herbal Salam.

2. Jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) bahan baku kopi yang

dibutuhkan PT. Herbal Salam.

3. Titik pemesanan kembali (Reorder Poin) bahan baku kopi dengan

menggunakan metode EOQ.

4. Jumlah total biaya persediaan (Total Inventory Cost) PT. Herbal Salam jika

menggunakan metode EOQ.

3.2. Manfaat Penelitian

xii
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai

rekomendasi bagi PT. Herbal Salam dalam melakukan pengendalian persedian

bahan bakunya.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Herbal Salam yang terletak di jalan Mawar

VII No. 141, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

4.2. Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

1. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar [12].

Data kualitatif pada penelitian ini berupa data karyawan, struktur organisasi

dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian pada PT. Herbal Salam

Kota Bekasi.

2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angk [12].

xiii
Data kuantitatif pada penelitian ini berupa data persediaan serta biaya-biaya

persediaan pada PT. Herbal Salam Kota Bekasi.

Sumber data pada penelitian ini yaitu:

1. Data Primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data [12].

Didapatkan dengan melakukan observasi dan bertanya langsung dengan

sumber yang diamati yaitu pihak PT. Herbal Salam Kota Bekasi.

2. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat dokumen [12].

Dalam hal ini peneliti meminta data yang berhubungan dengan objek yang

diteliti yaitu berupa data laporan persediaan bahan baku serta data biaya-biaya

persediaan PT. Herbal Salam Kota Bekasi.

Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah :

1. Menentukan biaya penyimpanan bahan baku per unit dan biaya penyimpanan

bahan baku per unit

2. Data persediaan bahan baku kopi pada tahun 2020, kemudian dilakukan

analisis satu persatu dengan urutan sebagai berikut:

a. Total Inventory Cost kondisi aktual perusahaan

b. Metode economic order quantity (EOQ), frekuensi pemesanan bahan

baku, total inventory cost

c. berdasarkan metode EOQ.

d. Safety Stock (Persediaan Pengaman)

xiv
e. Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)

3. Hasil perhitungan disajikan dalam tabel.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Sistem persediaan bahan baku pada PT. Herbal Salam belum optimal dan

belum menunjukkan biaya persediaan yang minimum.Total kebutuhan persediaan

bahan baku pada PT Herbal Salam sebesar 72.000 kg dengan frekuensi

pemesanan sebanyak 30 kali dalam setahun. Sedangkan dengan menggunakan

metode EOQ didapat total kebutuhan bahan baku yang harus disediakan oleh

perusahaan adalah sebesar 5280 kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 14 kali

dalam setahun dengan total biaya persediaan sebesar RP20.437.800. Dari hal ini

dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode EOQ terjadi penghematan

sebesar lebih dari 50%..

xv
5.2. Pembahasan

Kebutuhan Bahan Baku

PT. Herbal Salam dalam melakukan pengadaan persediaan bahan baku

masih dilakukan dengan metode yang cukup sederhana yaitu berdasarkan pada

jumlah permintaan produk yang dihasilkan dan pemesanan dilakukan pada saat

bahan baku akan mendekati habis. Sehingga bahan baku kopi akan mengakibatkan

kekurangan atau bahkan kehabisan stok persediaan bahan baku ketika produk

yang diminta oleh perusahaan distributor mengalami peningkatan. Berikut ini

merupakan tabel jumlah kebutuhan bahan baku kopi pada tahun 2020 :

Tabel 1. Kebutuhan Bahan Baku Kopi Tahun 2020

Pemakaian Bahan
Bulan
Baku Kopi
Januari 5.760 Kg
Februari 5.856 Kg
Maret 5.952 Kg
April 5.952 Kg
Mei 6.144 Kg
Juni 6.240 Kg
Juli 6.240 Kg
Agustus 6.144 Kg
September 5.856 Kg
Oktober 5.856 Kg
November 5.952 Kg
Desember 6.048 Kg
Total 72.000 Kg

Sumber : PT.Herbal Salam

Berdasarkan tabel diatas, kebutuhan bahan baku kopi pada tahun 2020

dalam periode satu tahun, sejumlah 72.000 Kg.

xvi
Pembelian Bahan Baku

Mengacu pada data purchase order bahan baku kopi pada tahun 2020, PT.

Herbal Salam melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku kopi sebanyak

30 kali dalam setahun.

a. Pembelian rata-rata

Pembelian rata-rata setiap kali pemesanan bahan baku kopi pada PT. Herbal

Salam adalah sebesar 2.400 Kg. Angka tersebut didapat dari total kebutuhan

bahan baku kopi selama periode satu tahun dibagi dengan frekuensi

pembelian sebanyak 30 kali.

b. Biaya Pemesanan

1) Biaya Bongkar Muatan, meliputi biaya yang digunakan untuk proses

bongkar muatan. Hal itu juga memerlukan biaya guna membayar tenaga

pengemudi forklift dan biaya solar serta tenaga tambahan bongkar

muatan bahan baku. Biaya untuk sekali bongkar yaitu Rp10.000 dikali

jumlah pembelian kopi dalam periode satu tahun, sehingga

perhitungannya adalah Rp10.000 x 30 kali = Rp300.000,-. Sedangkan

biaya solar yaitu Rp475.000,- per bulan, sehingga perhitungannya adalah

Rp475.000 x 12 bulan = Rp5.700.000,-. Dan jika diakumulasikan adalah

Rp300.000,- + Rp5.700.000,- = Rp6.000.000,-. Jadi, biaya bongkar

muatan yang dikeluarkan PT. Herbal Salam pada periode tahun 2020

sebesar Rp6.000.000,-.

xvii
2) Biaya Telepon, meliputi biaya yang timbul karena adanya komunikasi

dengan pihak supplier atau vendor melalui telepon. Berikut ini

merupakan tabel biaya telepon selama satu tahun periode 2020.

Tabel 2. Biaya Telepon Periode Tahun 2020

Bulan Biaya

Januari Rp 883.000,-
Februari Rp 720.800,-
Maret Rp 914.200,-
April Rp 825.100,-
Mei Rp 562.500,-
Juni Rp 765.700,-
Juli Rp 899.100,-
Agustus Rp 540.500,-
September Rp 633.700,-
Oktober Rp 569.800,-
November Rp 586.200,-
Desember Rp 938.000,-
Total Rp 8.838.600,-

Sumber : PT. Herbal Salam

3) Biaya Administrasi, meliputi biaya alat tulis kantor yang terdiri dari

pulpen, tipex, staples dan isinya, kertas hvs dan fotokopi dokumen serta

alat tulis kantor yang lainnya. Biaya administrasi yang dikeluarkan PT.

Herbal Salam pada periode tahun 2020 sebesar Rp.7.345.400,-.

Tabel 3. Biaya Pemesanan Bahan Baku Kopi Tahun 2020

Jenis Biaya Biaya

Biaya Administrasi Rp 7.345.400,-


Biaya Bongkar Rp
6.000.000,-
Muatan
Biaya Telepon Rp 8.838.600,-
Total Rp 22.184.000,-

xviii
Sumber: Data Primer yang Diproses

Biaya pemesanan adalah total dari seluruh komponen biaya pemesanan

meliputi biaya administrasi, biaya bongkar muatan dan biaya telepon dibagi

dengan total frekuensi pemesanan dalam periode satu tahun. Sehingga

menghasilkan biaya dalam satu kali pemesanan sebesar Rp739.500,-.

c. Biaya Penyimpanan Bahan Baku

1) Biaya Listrik, meliputi biaya yang timbul karena penggunaan listrik baik

lampu maupun AC (Air Conditioner) selama bahan baku tersebut

disimpan di dalam gudang guna menunggu proses produksi. Berikut ini

merupakan rincian biaya listrik selama satu tahun periode 2020.

Tabel 4. Biaya Listrik Tahun 2020

Bulan Biaya

Januari Rp 2.675.575,-
Februari Rp 3.747.475,-
Maret Rp 8.142.185,-
April Rp 4.361.620,-
Mei Rp 5.378.497,-
Juni Rp 19.934.942,-
Juli Rp 11.369.988,-
Agustus Rp 8.690.060,-
September Rp 8.521.359,-
Oktober Rp 6.594.960,-
November Rp 7.820.769,-
Desember Rp 7.815.907,-

xix
Total Rp 95.053.337,-

Sumber: Data Primer yang Diproses

2) Biaya Tenaga Kerja, meliputi gaji karyawan untuk bagian gudang yang

terdiri atas 5 orang dengan gaji masing-masing sebesar Rp2.000.000,-.

Sehingga biaya gaji yang dikeluarkan PT. Herbal Salam pada periode

satu tahun sebesar Rp2.000.000 x 5 orang x 12 bulan = Rp120.000.000,-

3) Biaya Pemeliharaan Gudang, meliputi biaya perawatan gudang secara

berkala dalam periode tahunan. Adapun perawatan maupun perbaikan

gudang pada tahun 2020 ditetapkan sebesar Rp60.000.000,-

Tabel 5. Biaya Pemeliharaan Gudang Tahun 2020

Bulan Biaya

Biaya Listrik Rp 95.053.337


Biaya Tenaga Kerja Rp 120.000.000
Biaya Pemeliharaan Rp
60.000.000
Gudang
Total Rp 275.053.337

Sumber: Data Primer yang Diproses

Biaya penyimpanan bahan baku kopi dibagi dengan total seluruh kebutuhan

bahan baku selama periode satu tahun. Maka perhitungan untuk menghasilkan

biaya penyimpanan bahan baku sebesar Rp3.820,18 dibulatkan menjadi Rp3.820

per Kg.

Perhitungan dengan Metode EOQ

Pengendalian persediaan dengan metode EOQ dapat dilakukan dengan

mengetahui terlebih dahulu jumlah kebutuhan persedian perminggu, biaya

xx
pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan metode EOQ pada PT.Herbal

salam pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

a) Biaya pemesanan selama setahun (S) Rp739.500

b) kebutuhan bahan baku selama setahun (D) 72.000 kg

c) Biaya penyimpanan bahan baku (H) Rp3.820 per kg

d) Pembelian rata-rata bahan baku 2.400 per kg

EOQ=
√ 2xDxS
H

¿
√ 2 x 72.000 x 739.500
3.820

= √ 27.876.440

= 5.280 kg unit/pesanan

Berdasarkan perhitungan didapat bahwa dengan metode EOQ, perusahaan

dapat melakukan pembelian bahan baku yang optimal untuk setiap kali

pemesanan adalah sebesar 5.280 kg unit/pesanan.

Frekuensi Pembelian Bahan Baku

Frekuensi pembelian bahan baku oleh perusahaan dapat diketahui dengan:

F = frekuensi pesanan (kali/tahun)

Q = hasil jumlah pemesanan EOQ (unit/pesanan)

D
F=
Q

72,000
=
5,280

xxi
= 14 kali/tahun

Berdasarkan perhitungan didapat bahwa frekuensi pemesanan bahan baku

dapat dilakukan oleh perusahaan minimal 14 kali dalam setahun.

Jangka waktu pemesanan dapat dihitung sebagai berikut:

T = jarak waktu antar pesanan (hari)

jumlah hari kerja pertahun


T =
F

360
=
14

= 25,71

Jadi jangka antar waktu pesanan adalah 25,71 atau dibulatkan menjadi 26 hari.

Total biaya persediaan

Untuk menghitung total biaya persediaan dengan komponen sebagai

berikut:

a) Total kebutuhan bahan baku (D) 72.000 kg

b) Biaya pemesanan sekali pesan (S) 739.500

c) Biaya penyimpanan per kg (H) 3.820

d) Pembelian bahan baku yang ekonomis (Q) 5.280 kg

TIC= ( DQ x S)+( Q2 x H )
¿ ( 72.000
5280
x 739.500)+ (
5280
2
x 3820 )

xxii
= 10.353.000 + 10.084.800

= 20.437.800

Berdasarkan perhitungan di atas, total biaya persediaan bahan baku

perusahaan adalah Sebesar Rp20.437.800,-

Safety Stcok

Persediaan pengamanan merupakan persediaan tambahan yang diadakan

untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock

out). Untuk menentukan biaya persediaan pengaman digunakan Analisa statistic

yaitu dengan mempertimbangkan penyimpangan-penyimpangan yang telah

terjadi.

Tabel 6. Perhitungan Standar Deviasi Bahan Baku

Pemakaian
Bulan Bahan Baku X (X-X) (X-X)2
Kopi
January 5.760 6.000 240 480
February 5.856 6.000 144 288
March 5.952 6.000 48 96
April 5.952 6.000 48 96
May 6.144 6.000 144 288
June 6.240 6.000 240 480
July 6.240 6.000 240 480
August 6.144 6.000 144 288
September 5.856 6.000 144 288

xxiii
October 5.856 6.000 144 288
November 5.952 6.000 48 96
December 6.048 6.000 48 96
Total 72.000 3.264

Sumber : Olah Data Tahun 2020

D
X = √
12

72.000
= √
12

= 6.000 kg

Standar Deviasi = √
∑ ( x−x)
2

12

3.264
= √
12

= √ 272

= 16,49

Untuk menentukan jumlah persediaan keselamatan diperlukan nilai deviasi

standar dan juga faktor keamanan yang digunakan oleh perusahaan. Perusahaan

mengharapkan saham hanya 1% dan jika dilihat dari tabel distribusi normal maka

nilai Z adalah 2,33. Kemudian, dapat dihitung sebagai berikut:

SS = Z × SD

= 2,33 x 16,49

= 38,42

xxiv
Berdasarkan perhitungan di atas, safety stock yang harus disediakan oleh

perusahaan adalah 38 unit.

Titik Pemesanan Kembali (Re Order Point)

PT Herbal Salam memiliki waktu tunggu dalam menunggu pemesanan

bahan baku kopi adalah selama 2-3 hari, atau bisa dikatakan lead time (L) 3 hari.

Dan dengan rata-rata jumlah hari kerja (t) 300 hari dalam setahun. Sebelum

menghitung besarnya ROP maka terlebih dahulu dicari tingkat penggunaan bahan

baku/hari dengan cara sebagai berikut :

total bahanbaku
d=
jumlah hari kerja

72.000
¿
300

¿ 240

Maka titik pemesanan kembali (ROP) adalah sebagai berikut :

ROP = d x L

= 240 x 3

= 720 kg

Jadi, perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali pada

saat bahan baku berada pada jumlah 720 kg.

xxv
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka didapat

kesimpulan sebagai berikut:

xxvi
1. Sistem persediaan bahan baku pada PT. Herbal Salam belum optimal dan

belum menunjukkan biaya persediaan yang minimum.

2. Total kebutuhan persediaan bahan baku pada PT Herbal Salam sebesar

72.000 kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 30 kali dalam setahun.

Sedangkan dengan menggunakan metode EOQ didapat total kebutuhan

bahan baku yang harus disediakan oleh perusahaan adalah sebesar 5280 kg

dengan frekuensi pemesanan sebanyak 14 kali dalam setahun dengan total

biaya persediaan sebesar RP20.437.800. Dari hal ini dapat dilihat bahwa

dengan menggunakan metode EOQ terjadi penghematan sebesar lebih dari

50%.

3. PT. Herbal Salam tidak melakukan persediaan pengamanan dalam

mengendalikan persediaan. Sedangkan pada metode EOQ, perusahaan harus

melakukan persediaan pengamanan untuk menghindari terjadinya kekurangan

stock (stock out). Persediaan pengamanan yang harus disediakan oleh

perusahaan adalah sebesar 16,49 kg.

4. PT. Herbal Salam tidak melakukan titik pemesanan Kembali (reorder point).

Sedangkan pada metode EOQ, perusahaan harus menetapkan titik pemesanan

Kembali untuk menghindari terjadinya keterlambatan pengiriman bahan

baku. Reorder point yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah ketika

bahan baku berada dalam jumlah 720 kg.

1.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan:

xxvii
1. PT. Herbal Saam sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan metode

EOQ yang dapat menentukan kuantitas pemesanan yang ekonomis terhadap

pembelian bahan baku yang dapat mengoptimalkan biaya persediaan yang

dikeluarkan perusahaan.

2. PT Herbal Salam sebaiknya juga menentukan besarnya persediaan pengaman

dan titik pemesanan kembali untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku

dan atau kelebihan bahan baku yang nanti dapat menganggu proses produksi

dan mengakibatkan pembengkakkan biaya persediaan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE, 2010.


[2] A. , O. O. , & W. G. P. Rofiq, “Analisis Pengendalian Persediaan Obat Dengan
Metode ABC, VEN dan EOQ di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri,” JPSCR:
Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, vol. 5, no. 2, pp. 97–
109, 2020.

xxviii
[3] H. Mardiyanto, Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo, 2008.
[4] E. P. , dan S. J. S. B. Lahu, “Analisi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna
Meminimalkan  Biaya Persediaan Pada Dunkin Donuts Manado,” JURNAL
EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI,
vol. 5, no. 3, pp. 4175–4184, 2017.
[5] E. Herjanto, Manajemen Operasi (Edisi Revisi). Jakarta: gramedia, 2015.
[6] S. Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, 2008.
[7] F. Margaretha, Manajemen Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan. Jakarta:
Erlangga, 2011.
[8] J. dan B. R. Heizer, Manajemen Operasi-Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. Jakarta: Salemba Empat, 2015.
[9] M. dan M. N. Haming, Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan
Jasa. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.
[10] D. Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: CAPS,
2013.
[11] I. Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: Alfabeta, 2014.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2012.
 

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Realisasi Biaya Penelitian

NO KEBUTUHAN JUMLAH BIAYA SUB TOTAL


1   Peralatan Penunjang    
  a.Buku Rp. 500.000

xxix
  b.Modem Rp. 500.000
c.Harddisk eksternal Rp. 750.000
   Sub Total Rp. 1.750.000
2  Bahan Habis Pakai    
  a.Pulsa telepon Rp. 200.000
  b. Voucher internet Rp. 200.000
c. Alat tulis Rp. 100.000
d. Kertas A4 Rp. 150.000
e.Tinta Printer Rp. 450.000
f.Biaya Fotocopy Rp. 50.000
   Sub Total Rp.1.150.000
 3  Perjalanan    
  a. Transportasi perjalanan Rp.1.100.000
Sub Total Rp.1.100.000
4 Biaya Lain-lain
 a. Souvenir untuk
Rp. 500.000
Responden
    Sub Total Rp. 500.000
Biaya Diterima Rp 4.500.000
Total Pengeluaran Rp 4.500.000
Saldo Rp. 0

Lampiran 2
Biodata Ketua Peneliti
1. Identitas Diri
a. Nama Lengkap dan Gelar : Susi Susilowati, M.Kom
b. NIP : 200109680
c. Jabatan Fungsional/Struktural : Lektor 300
d. Program Studi : Sistem Informasi (D3)

xxx
e. Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana informatika
PSKDU Bogor
f. Bidang Ilmu : Sistem Informasi
g. Jangka Waktu Penelitian : 8 Bulan

2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Gunadarma STMIK Nusa Mandiri

Tahun Lulus 1998 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Bogor, 28 Agustus
2022
Peneliti,

(Susi Susilowati, M.Kom)


NIP. 200109680

Biodata Anggota Peneliti 1

1. Identitas Diri

a. Nama Lengkap : Ririn Restu Aria,S.Kom,MMSI


b. NIDN : 0313078101

xxxi
c. Jabatan Fungsional : Lektor 200
d. Program Studi : Sistem Informasi (D3)
e. Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
f. Bidang Ilmu : Sistem Informasi
g. Jangka Penelitian : 8 Bulan

2. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Gunadarma Universitas Gunadarma

Tahun Lulus 2003 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Jakarta, 28 Agustus 2022


Peneliti,

.
(Ririn Restu Aria,S.Kom,MMSI)
NIP. 200809867

xxxii

Anda mungkin juga menyukai