0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang opini publik, yaitu pendapat kelompok masyarakat yang tidak terorganisasi mengenai suatu isu tertentu. Opini publik terbentuk melalui proses dari semrawut hingga mantap. Opini publik dapat mempengaruhi kekuatan sosial dan politik. Teknik propaganda dapat digunakan untuk mengontrol opini publik melalui berbagai media.
Dokumen tersebut membahas tentang opini publik, yaitu pendapat kelompok masyarakat yang tidak terorganisasi mengenai suatu isu tertentu. Opini publik terbentuk melalui proses dari semrawut hingga mantap. Opini publik dapat mempengaruhi kekuatan sosial dan politik. Teknik propaganda dapat digunakan untuk mengontrol opini publik melalui berbagai media.
Dokumen tersebut membahas tentang opini publik, yaitu pendapat kelompok masyarakat yang tidak terorganisasi mengenai suatu isu tertentu. Opini publik terbentuk melalui proses dari semrawut hingga mantap. Opini publik dapat mempengaruhi kekuatan sosial dan politik. Teknik propaganda dapat digunakan untuk mengontrol opini publik melalui berbagai media.
Opinion) Fuat Albayumi Referensi Soelistyati Ismail Gani. 1987. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta : Ghalia Indonesia J.Jacobson. 1998. An Introduction to Political
Science. California : Wadsworth Publishing
Co. Bernard Hennessy. 1990. Public Opinion,
Fourth Edition (Terjemahan Cetakan
Kedua).Jakarta : Penerbit Erlangga. Nurudin. 2001. Komunikasi Propaganda.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
What is Public? A collectivity of people with a common interest (Jacobson, 1998:147) Kesatuan banyak yang bukan berdasarkan interaksi
perorangan, tetapi berdasar reaksi atas stimuli yang
sama tanpa harus berdekatan secara fisik antara satu dengan yang lain (Mannheim dalam Nuruddin,2001:53) Sekelompok individu tidak terorganisasi, yang tidak
mengumpul di suatu tempat,mempunyai interest yang
sama terhadap suatu persoalan,ada stimuli yang menyatukan mereka, dan melakukan kontak satusama lain walaupun tidak saling kenal (Nuruddin,2001:53) What is Opinion? A verbally expressed attitudes, formed from what people know, not understand (J.Jacobson. 1998:142) Kecenderungan untuk memberikan respons
terhadap suatu masalah atau situasi tertentu
(Cutlip & Center dalam Nuruddin, 2001:52) Pendapat dalam bahasa Indonesia So Public Opinion is… The verbally expressed attitude of a collectivity of people with a common interest (J.Jacobson. 1998:148) Ekspresi pendapat sejumlah orang yang berkepentingan tentang suatu isu tertentu (Hennessy,1990:4-7) Pendapat kelompok yang tidak terorganisasi serta menyebar di berbagai tempat yang disatukan oleh satu isu tertentu dan saling mengadakan kontak satu dengan yang lain, dan biasanya melalui media massa (Nuruddin,2001:55) Bagaimana Opini Publik terbentuk? (Ferdinand Tonnies dalam Nuruddin, 2001 : 56-57) 1. Die Luftartigen Position : Opini yang masih semrawut seperti angin ribut, semua pihak mengemukakan pendapat berdasar pengetahuan, pengalaman,dan faktor lain yang melekat pada dirinya. 2. Die Flessigen Position : Opini sudah mengerucut pada arah tertentu yang jelas. 3. Die Festigen Position : Opini sudah mantap menuju suatu pendapat yang siap dinyatakan dan diyakini kebenarannya. Kekuatan Opini Publik a. Media Hukuman Sosial b. Melanggengkan atau Menghapuskan Nilai dan Norma Kemasyarakatan c. Mengancam/Meningkatkan Karir Politik Seseorang d. Mempertahankan atau menghancurkan sebuah organisasi/institusi Mengukur Opini Publik Opini publik diukur dengan cara Polling/survey opini terhadap isu yang hendak diketahui. Polling tidak bisa mengukur derajat
kedalaman (intensitas) opini publik.
Ketepatan (akurasi) polling sangat ditentukan
oleh metode dan margin of error (derajat
kesalahan yang ditoleransi). Mengontrol Opini Publik Harold Lasswell (Nuruddin,2001:10) menyatakan bahwa : Propaganda refers solely to the control of public opinion by significant symbols, or to speak more concretely and less accurately by the stories, rumours, report, pictures and other form of social communication. Teknik-teknik Propaganda (Nuruddin,2001:29-34) 1. Name Calling : memberikan nama/label yang buruk untuk menjatuhkan citra seseorang/suatu institusi.Misal : sebutan PKI, provokator, ekstrim kanan/kiri pada era Orde Baru, radikal. 2. Glittering Generalities : Mengasosiasikan sesuatu dengan suatu kata bijak sehingga membuat publik menerima dan menyetujui hal itu tanpa pikir panjang. Misal : Pernyataan Demi keadilan dan kebenaran, demokrasi harus ditegakkan dalam segala bentuknya. 3. Transfer : melibatkan kekuasaan, sanksi, dan pengaruh sesuatu yang lebih dihormati dan dipuja untuk membuat sesuatu lebih bisa diterima. Misal : PKB sebagai penerus perjuangan Gus Dur, PDI-P sebagai penyambung lidah Bung Karno. Teknik-teknik Propaganda 4. Testimonials : Perkataan orang yang dihormati atau dibenci bahwa suatu program/ide adalah baik atau buruk. Misal : “Piye, penak jamanku tho?” 5. Plain Folk : Memberi identifikasi spesifik terhadap suatu ide. Misal : PDI-P yang mengidentifikasikan diri sebagai partainya wong cilik. 6. Card Stacking : penggunaan fakta atau kepalsuan,ilustrasi atau kebingungan yang masuk akal atau absurdnya suatu pernyataan agar memberikan kemungkinan terbaik/terburuk untuk suatu gagasan, program,manusia atau barang. Misal : Pak Harto sebagai Bapak Pembangunan. Teknik-teknik Propaganda 7. Bandwagon Technique : Menggembar-gemborkan sukses yang dicapai oleh seseorang, suatu lembaga atau suatu organisasi.Misal : Golkar sebagai penjamin kelangsungan pembangunan pada masa Orba. 8. Reputable Mouthpiece : Melebih-lebihkan sesuatu dengan menggunakan lembaga yang ada. Misal : julukan Panglima Besar Revolusi bagi Bung Karno, Panglima Santri. 9. Using All Forms of Persuations: Membujuk orang dengan rayuan,himbauan, dan iming-iming. Misal : Janji pendidikan gratis jika parpol tertentu berkuasa. Media Propaganda (Nuruddin, 2001:35-37) 1. Media Massa ; baik cetak maupun elektronik 2. Buku 3. Film 4. Selebaran Media Propaganda (Soelistyati I.Gani,1987:126-127) 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Lapangan Pekerjaan/Jabatan 4. Tempat-tempat Ibadah 5. Pers 6. Buku-buku 7. Film, Radio, dan Televisi
TEKNIK TEKNIK PROPAGANDA POLITIK JALALUDIN RAKHMAT Studi Kasus Pada Kampanye Pemilu 2014 Di Kabupaten Bandung Dan Kabupaten Bandung Barat Ahmad Zakiyuddin
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik