Anda di halaman 1dari 14

Opini Publik (Public

Opinion)
Fuat Albayumi
Referensi
 Soelistyati Ismail Gani. 1987. Pengantar Ilmu
Politik. Jakarta : Ghalia Indonesia
 J.Jacobson. 1998. An Introduction to Political

Science. California : Wadsworth Publishing


Co.
 Bernard Hennessy. 1990. Public Opinion,

Fourth Edition (Terjemahan Cetakan


Kedua).Jakarta : Penerbit Erlangga.
 Nurudin. 2001. Komunikasi Propaganda.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya


What is Public?
 A collectivity of people with a common interest
(Jacobson, 1998:147)
 Kesatuan banyak yang bukan berdasarkan interaksi

perorangan, tetapi berdasar reaksi atas stimuli yang


sama tanpa harus berdekatan secara fisik antara satu
dengan yang lain (Mannheim dalam
Nuruddin,2001:53)
 Sekelompok individu tidak terorganisasi, yang tidak

mengumpul di suatu tempat,mempunyai interest yang


sama terhadap suatu persoalan,ada stimuli yang
menyatukan mereka, dan melakukan kontak satusama
lain walaupun tidak saling kenal (Nuruddin,2001:53)
What is Opinion?
 A verbally expressed attitudes, formed from
what people know, not understand
(J.Jacobson. 1998:142)
 Kecenderungan untuk memberikan respons

terhadap suatu masalah atau situasi tertentu


(Cutlip & Center dalam Nuruddin, 2001:52)
 Pendapat dalam bahasa Indonesia
So Public Opinion is…
 The verbally expressed attitude of a collectivity of
people with a common interest (J.Jacobson.
1998:148)
 Ekspresi pendapat sejumlah orang yang
berkepentingan tentang suatu isu tertentu
(Hennessy,1990:4-7)
 Pendapat kelompok yang tidak terorganisasi serta
menyebar di berbagai tempat yang disatukan oleh
satu isu tertentu dan saling mengadakan kontak
satu dengan yang lain, dan biasanya melalui
media massa (Nuruddin,2001:55)
Bagaimana Opini Publik terbentuk?
(Ferdinand Tonnies dalam Nuruddin, 2001 : 56-57)
1. Die Luftartigen Position : Opini yang masih
semrawut seperti angin ribut, semua pihak
mengemukakan pendapat berdasar
pengetahuan, pengalaman,dan faktor lain
yang melekat pada dirinya.
2. Die Flessigen Position : Opini sudah
mengerucut pada arah tertentu yang jelas.
3. Die Festigen Position : Opini sudah mantap
menuju suatu pendapat yang siap
dinyatakan dan diyakini kebenarannya.
Kekuatan Opini Publik
a. Media Hukuman Sosial
b. Melanggengkan atau Menghapuskan Nilai
dan Norma Kemasyarakatan
c. Mengancam/Meningkatkan Karir Politik
Seseorang
d. Mempertahankan atau menghancurkan
sebuah organisasi/institusi
Mengukur Opini Publik
 Opini publik diukur dengan cara
Polling/survey opini terhadap isu yang
hendak diketahui.
 Polling tidak bisa mengukur derajat

kedalaman (intensitas) opini publik.


 Ketepatan (akurasi) polling sangat ditentukan

oleh metode dan margin of error (derajat


kesalahan yang ditoleransi).
Mengontrol Opini Publik
Harold Lasswell (Nuruddin,2001:10)
menyatakan bahwa : Propaganda refers solely
to the control of public opinion by significant
symbols, or to speak more concretely and
less accurately by the stories, rumours,
report, pictures and other form of social
communication.
Teknik-teknik Propaganda
(Nuruddin,2001:29-34)
1. Name Calling : memberikan nama/label yang buruk untuk
menjatuhkan citra seseorang/suatu institusi.Misal : sebutan
PKI, provokator, ekstrim kanan/kiri pada era Orde Baru,
radikal.
2. Glittering Generalities : Mengasosiasikan sesuatu dengan
suatu kata bijak sehingga membuat publik menerima dan
menyetujui hal itu tanpa pikir panjang. Misal : Pernyataan
Demi keadilan dan kebenaran, demokrasi harus ditegakkan
dalam segala bentuknya.
3. Transfer : melibatkan kekuasaan, sanksi, dan pengaruh
sesuatu yang lebih dihormati dan dipuja untuk membuat
sesuatu lebih bisa diterima. Misal : PKB sebagai penerus
perjuangan Gus Dur, PDI-P sebagai penyambung lidah Bung
Karno.
Teknik-teknik Propaganda
4. Testimonials : Perkataan orang yang dihormati atau
dibenci bahwa suatu program/ide adalah baik atau
buruk. Misal : “Piye, penak jamanku tho?”
5. Plain Folk : Memberi identifikasi spesifik terhadap
suatu ide. Misal : PDI-P yang mengidentifikasikan
diri sebagai partainya wong cilik.
6. Card Stacking : penggunaan fakta atau
kepalsuan,ilustrasi atau kebingungan yang masuk
akal atau absurdnya suatu pernyataan agar
memberikan kemungkinan terbaik/terburuk untuk
suatu gagasan, program,manusia atau barang.
Misal : Pak Harto sebagai Bapak Pembangunan.
Teknik-teknik Propaganda
7. Bandwagon Technique : Menggembar-gemborkan
sukses yang dicapai oleh seseorang, suatu lembaga
atau suatu organisasi.Misal : Golkar sebagai
penjamin kelangsungan pembangunan pada masa
Orba.
8. Reputable Mouthpiece : Melebih-lebihkan sesuatu
dengan menggunakan lembaga yang ada. Misal :
julukan Panglima Besar Revolusi bagi Bung Karno,
Panglima Santri.
9. Using All Forms of Persuations: Membujuk orang
dengan rayuan,himbauan, dan iming-iming. Misal :
Janji pendidikan gratis jika parpol tertentu berkuasa.
Media Propaganda
(Nuruddin, 2001:35-37)
1. Media Massa ; baik cetak maupun elektronik
2. Buku
3. Film
4. Selebaran
Media Propaganda
(Soelistyati I.Gani,1987:126-127)
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Lapangan Pekerjaan/Jabatan
4. Tempat-tempat Ibadah
5. Pers
6. Buku-buku
7. Film, Radio, dan Televisi

Anda mungkin juga menyukai