Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK USIA BALITA 1-5 TAHUN

MATA KULIAH : GIZI IBU DAN ANAK

Disusun Oleh :
 
1. Fazrah fatimah az-zahra
2. Zafitri nulandari
3. Agryaningsih oktaviana h
4. lisda
POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian kelompok rentan gizi
2. Kelompok rentan gizi
3. Karakteristik balita
4. Karakteristik anak pra sekolah
5. Peran makanan bagi balita
6. Kebutuhan gizi balita
7. Hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi
8. Akibat gizi yang tidak seimbang
9. Menu makan balita
Pengertian Kelompok Rentan Gizi

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok


di dalam masyarakat yang paling mudah
menderita gangguan kesehatannya atau rentan
karena kekurangan gizi.
Kelompok rentan gizi

• Anak balita (1-4 tahun 11 bulan)


• Anak prasekolah (4 tahun 11 bulan-5 tahun 11
bulan)
Karakteristik Balita

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif,


artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya, perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada
anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola
makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan
frekuensi sering.
 
Karakteristik Usia Prasekolah

Pada usia 4-5 tahun (prasekolah) anak menjadi


konsumen aktif, yaitu mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. Masa ini juga sering dikenal
sebagai “ masa keras kepala “. Perilaku makan sangat
dipengaruhi oleh kedaan psikologis, kesehatan, dan
sosial anak. Oleh karena itu, kedaan lingkungan dan
sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting
dalam pemberian makan pada anak agar anak tidak
cemas dan khawatir terhadap makanannya
Peran Makanan Bagi Balita

Makanan sebagai sumber zat gizi


Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi,
yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita
sebagai zat tenaga, zat pembangun, dan zat
pengatur.
1) Zat tenaga

Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi


adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Bagi
balita, tenaga diperlukan untuk melakukan
aktivitasnya serta pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan
zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar
daripada orang dewasa.
 
2) Zat Pembangun

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya


untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
organ-organ tubuh balita, tetapi juga
menggantikan jaringan yang rusak.
3) Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan
jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti
yang diharapkan.  Seperti:
a) Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan
vitamin C )maupun yang larut dalam lemak
( vitamin A, D, E, dan K ).
b) Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium,
dan flour.
c)  Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel
tubuh.
Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang
diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan
pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi
ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat
badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat
dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan
dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Beberapa Hal Yang Mendorong Terjadinya
Gangguan Gizi

a. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan


b. Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu
c. Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan
d. Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan
tertentu
e. Jarak kelahiran yang terlalu rapat
f. Sosial Ekonomi
g. Penyakit infeksi
Akibat Gizi yang Tidak Seimbang

a. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)


Berikut ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein.
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energy
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan.
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga
penyerapan sari makanan dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit
infeksi yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai.
b. Obesitas
Timbulnya Obesitas dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya faktor keturunan
dan lingkungan. Tentu saja, faktor utama adalah asupan energi yang tidak sesuai
dengan penggunaan. Obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai berikut: 
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol.
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat.
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi.
4)  Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia berbuat
sesuai keinginan orangtua.
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik.
 
Menu Makanan Balita

Makanan memegang peranan penting dalam


pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh
karenanya, pola makan yang baik dan teratur
perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain
dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi
makanan.
Untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan
BALITA,maka perlu asupan gizi yang cukup. Menurut anjuran
makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI untuk
anak usia 1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g) atau
padananya, 0,5 ikan (50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau
padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah pepaya (100 g) atau
padanannya, dan segelas susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun
membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg)
atau padananya 3 tempe (@25g) atau padanannya , 1,5 mangkok sayur
(100g) , 2 iris buah pepaya(@100g) atau padanannya, dan segelas susu
(200 ml). Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya
kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360 - 1830 kalori/anak /hari
dan kebutuhan protein untuk BALITA antara 16-20 g/anak /hari.
Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan
pemberian makanan sebagai berikut :
• Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi,
makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas
ketiga golongan bahan makanan tersebut.
• Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur,
sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang
diperlukannya secara utuh dalam satu hari.
Waktu-waktu yang disarankan adalah:
• Pagi hari waktu sarapan.
• Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
• Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
• Pukul 16.00 sebagai selingan
• Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
• Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
• Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau
gosok gigi.
• Makanan Selingan Balita
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu
makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini
perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada
usia dewasa sampai lanjut. Jenis makanan selingan yang
baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti
arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran,
roti isi ragout ayam sayuran, piza, dan lain-lain.
• Fungsi makanan selingan adalah :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan
yang terdapat dalam bahan makanan
selingan.
2.  Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang
dalam makanan utamanya (pagi, siang dan
malam).
3.  Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya
aktivitas anak pada usia balita. 

Anda mungkin juga menyukai