Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH INDONESIA

KELOMPOK 5
NAMA: 1). AHMAD YANI
2). KHAIRIAH
3). SULAIMAN
4). NOR IZATIL HASANA
5). SITI MUTMAINNAH
KELAS : XII IIS 2
SMA NEGERI 1 DAHA UTARA
MENCARI SISTEM EKONOMI NASIONAL
1. PEMIKIRAN EKONOMI NASIONAL
Pemikiran ekonomi pada 1950 –an pada umumnya merupakan upaya
merubah struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.

Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan adalah sudah


berakarnya sistem perekonomian kolonial yang cukup lama. Kenapa
struktur perekonomian diubah menjadi pemikiran ekonomi nasional karena
banyak di dominasi oleh perusahaan asing dan kelompok etnis china
sebagai penggerak.

Kondisi inilah yang ingin di ubah oleh para pemikir ekonomi nasional
di setiap kabinet di era demokrasi parlementer. Upaya membangkitkan
perekonomian sudah dimulai sejak kabinet pertama di era demokrasi
parlementer yaitu kabinet natsir.
PERKEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Menurut soemetro djojohadikusumo
Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada
hakikatnya adalah pembangunan ekonomi baru.
Ia mencoba mempraktikan pemikirannya pada sektor perdagangan
dan berpendapat bahwa pembangunan ekonomi nasional membutuhkan
dukungan dari ekonomi menengah pribumi yang kuat.
Gagasan soemitro dituangkan dalam program kabinet natsir yaitu
Rencana Urgesi Perekonomian (RUP) yang disebut Plan Soemitro.
WUJUD DARI RUP ANTARA LAIN :
A. Gerakan Benteng
Program benteg merupakan usaha pemerintah republik Indonesia
untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi
nasional. Istilah Benteng dari ide sometro yaitu berusaha membangun
kewirausahawan pribumi agar membentengi perekonomian negara.
Tujuan program gerakan benteng yaitu:
1) Menumbuhkan dan membina wiraswasta
2) Mendorong importir-importir nasional
3) Membatasi impor barang-barang
4) Memberikan bantuan dalam bentuk kridet.
program benteng akhirnya dihentikan pada tahun 1957 oleh menteri
perekonomian , Ir. Rooseno Surjohadikusumo , disebabkan karena
mereka yang menerima lesensi serta penyelewengan .
B. Gerakan Ekonomi Ali Baba
Program ekonomi ali baba adalah bentuk kerja sama ekonomi
antara pengusaha pribumi yang diidentikan dengan ali dan pengusaha
Tiongoa yang diidentikan dengan baba.
Tujuan gerakan ekonomi ali baba
1) Untuk memajukan usaha pribumi
2) Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi
nasional
3) Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional
Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
• Pengusaha pribumi kurang berpengalaman
• Indonesia menerapkan sistem Liberal
• Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.
C. Gerakan Asaat
Program asaat merupakan suatu gerakan ekonomi yang diprakarsai
Mr. Asaat Mentri dalam Negeri.
Gerakan asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara
Indonesia asli dalam segala aktivitas usaha dalam perekonomian dari
persaingan dengan pengusaha asing pada umumnya dan warga
keturunan China pada khususnya.
Terlihat pada Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan
lesensi khusus pada pengusaha pribumi, kebijakan pemerintah ini
menimbulkan reaksi negatif yaitu munculnya pembencian kalangan
China .
D. Gerakan Gunting Syarifuddin
Program gunting syarifuddin adalah kebijakaan moneter yang
ditetapkan oleh Syarifuddin Prawiranegara. Menurut kebijakan
tersebut uang NICA dan uang De Javasche bank dari pecahan Rp 5 ke
atas digunting menjadi dua.
Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah
dengan nilai setengah dari nilai semula, bagian kiri itu harus
ditukarkan dengan uang kertas baru di bank dan tempat-tempat yang
telah di tunjuk.
Guntingan kanan dapat ditukar dengan obligasi pemerintah.
Pecahan RP 2,50 ke bawah tidak mengalami pengguntingan, demikian
pula uang ORI ( Oeang Republik Indonesia).
E.RENCANA PROGRAM LIMA TAHUN(RPLT)
pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II,pemerintahan membentuk
badan perencanaan pembangunan nasional yang disebut Biro
Perancang Negara (BPN).Tugas Biro ini merencanakan
pembangunan jangka panjang.
Tujuan rencana program lima tahun(rplt):
1) Mendorong munculnya industri besar
2) Munculnya perusahaan perusahaan yang melayani kepentingan
umum
3) Jasa pada satu publik
RPLT tidak dapat berjalan baik karena:
4) Adanya depresi ekonomi
5) Perjuangan pembebasan irian barat
6) Adanya ketegangan antara pusat dan daerah
F.NASIONALISASI PERUSAHAAN
Nasionalisasi adalah proses dimana negara mengambil alih
kepemilikan suatu perusahaan milik swasta atau asing.
Undang undang nasionalisasi disahkan pada tanggal 27
Desember 1958 dalam peraturan pemerintah (PP) No.23\1958
tersebut diterapkan bahwa perusahaan perusahaan milik belanda
yang beada diwilayah RI menjadi milik penuh dan bebas negara RI.
Sejak tahun 1957 nasionalisasi di lakukan pemerintah ada dua
tahap:
1) tahap pengambilalihan
2) tahap pemerintah mulai mengambil kebijakan yang pasti
pemerintah membentuk Badan Nasionalisasi Perusahaan
Belanda(BANAS) untuk menerbitkan proses Nasionalisasi.
Berapa Perusaan asing yang diNasinalisasi antara lain:
1. NV.KPM(Koninklijk paketvaart maatschappij) menjadi PT.PELNI
2. KNLMN yang kemudian menjadi GARUDA INDONESIA
AIRWAYS
3. Perusahaan minyak BORNEO PETROLEOM (maatschappii)
4. Perusahaan swasta peninggalan Belanda menjadi Perusahaan
listrik Negara
5. DE JAVASCHE BANK menjadi BANK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai