BATANG
BATANG
SIMPODIUM
Cabang plagiotrop sejak dini
Distik, berbunga setelah dewasa
Pembentukan batang yang tegak setelah gugur
Sirsak (annona muricata), kupu-kupu (Bauhenia
purpurea)
SIRSAK (ANNONA MURICATA),
BAUHENIA PURPUREA
PERUBAHAN AKIBAT USIA LANJUT
REITERASI
Pemotongan cabang mengakibatkan kuncup aksilar
istirahat berkembang
Pada saat pohon terganggu, kuncup dorman
mengulangi perkembangan, sama spt yang
diperlihatkan ketika mulai berkecambah.
Reiterasi traumatik disebabkan oleh luka disebut:
reiterasi traumatik
Reiterasi adaptif :terjadi karena keadaan lingkungan
menguntungkan
METAMORFOSIS
PENGULANGAN MODEL (REITERASI) DAN BERUBAHNYA
POTENSIAL CABANG DARI ASALNYA YANG
PLAGIOTROP MENJADI AUTOTROP ATAU SEBALIKNYA
Perubahan bisa terjadi tiba-tiba atau secara bertahap
Bila terjadi secara bertahap ditemukan daerah
peralihan (transisi)
Cantoh pada model roux, terjadi metamorfosis
sehingga cabang yang dibentuk dari arah ortotrop dan
bukan plagiotrop sejati.
INTERKALASI
Pohon tumbuh normal, yang kena cahaya matahari
menjauhi sumbuh batang, akibat memanjangnya
batang.
Zona1: batang pendukung
Zona 2 : daerah pertengahan
Zona 3 adalah tepi
ARSITEKTUR TUMBUHAN TERNA
Arsitektur pohon dapat diterapkan pada tumbuhan
basah.
Tanaman basah banyak yang mengikuti model
leeuwenberg
Tumbuhan geragih, menyusuri tanah,batang plagiotrop
dan monopodial, menghasilkan cabang ortotrop
Model tomlinson pada zingiberaceae
zingiberaceae
HUBUNGAN ARSITEKTUR TUMBUHAN DENGAN
TAKSONOMI DAN BIOGEOGRAFI
Taraf jenis =consta
taraf marga = konstan, tetapi marga yang
polimorfi juga banyak.Marga sapium, S.
discolor dari asia model kwan koriba.
Saucoparium dari Amerika model masart dan
S.cornutum dari Afrika model troll
Suku Myristicaceae = model massar
Suku Leguminoceae = model troll
Suku Euphorbiaceae terdapat 13 model
Tropik yang paling kaya model,hutan tropis di
Asia, Afrika dan Amerika
Iklim sangat mempengaruhi polimorfi,
Di Eropa ada dua model yaitu: Rauh dan Troll,
ke dua model akibat kelenturan sehingga
dapat bertahan.
BENTUK DAN SIFAT BATANG
Tidak berbatang (planta acualis),tumbuhan yang
mempunyai internodus pendek, daun-daunnya merapat
sehingga disebut daun akar (folia radicula) dan
membentuk rozet akar (rosula). Tumbuhan bienial
Tumbuhan berbatang jelas, batang bisa berada diatas
tanah dan dibawah tanah
ROSET AKAR DAN ROSET BATANG
SIFAT BATANG
Batang basah (herba), berair, tidak berkayu, hijau.
Batang berkayu kadar air kurang, berkayu dan padat
(lignosus, truncus)
BATANG BASAH
BATANG BERKAYU
BENTUK UMUM BATANG
Simetri radial, umumnya terdapat pada semua batang
Dorsiventral.batang plagiotrop, ruas kurang tebal di
kaki dan ujungnya dibanding di bagian tengah, kurang
kuat,
Bentuk bundar (globosus) pada mamilaria (cactaceae)
Bentuk kerucut terbalik (truncus
obconicus),monokotil,palmae
Cactaceae
PENAMPANG MELINTANG BATANG
Bulat (teres,Cylindris)
Bersegi (Angularis), segi tiga = teki (kyllinga
monocephala), segi empat =labiate
Tertekan (compressus), dua sisi yang tajam
Setengah bundar (semiteres), sisi datar dan sisis
setengah bundar
kyllinga monocephala
PERMUKAAN BATANG
Licin (laevis) seperti jagung (zea mays)
Berusuk (costatus), dengan pelebaran
disamping,mis:Cereus sp.
Beralur (sulcatus), Bingkai samping berjumlah banyak
Bersayap (alatus), struktur seperti pita yang tipis serupa
daun
CEREUS (BERSAYAP)
PASTINACA (BERALUR)
BENTUK KESELURUHAN BATANG
Membelit (volubilis)
Membelit kekiri (sinistrorsum volubillis),
berlawanan jarum jam, kembang telang (Clitoria
ternatea L)
- Membelit kekanan (dextrosum volubillis), searah
dengan jarum jam, gadung (Dioscorea hispida)
DAUN PEMBELIT
TANGKAI PEMBELIT
MEMBELIT KEKIRI
MEMBELIT KEKANAN
Filokladium
BENTUK KHUSUS DARI BATANG