Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang
telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007).
Terpi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi
pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep,2008)
Manfaat TAK
Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik
dengan atau dari orang lain.
Membentuk sosialisasi
Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi
emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi
Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif
Dampak Terapeutik Dari Kelompok
Universalitas
Menanamkan harapan
Menanamkan harapan, dapat dialami karena anggota memberikan dukungan satu sama lain .
Mungkin terdapat rekapitulasi korektif dari keluarga primer yang untuk kebanyakan klien merupakan suatu
masalah atau persoalan.
Pengembangan keterampilan sosial lebih jauh dan kemampuan untuk menghubungkan dengan yang lainnya
merupakan kemungkinan.
Pemasukan informasi
Next
Identifikasi
Kekohesifan kelompok dan pemilikan dapat menjadi kekuatan dalam kehidupan seseorang.
Pengalaman antar pribadi mencakup pentingnya belajar berhubungan antar pribadi
Atarsis dan pembagian emosi yang kuat
Pembagian eksisitensial memberikan masukan untuk mengakui keterbatasan seseorang, keterbatasan
lainnya, tanggung jawab terhadap diri seseorang
Indikasi Dan Kontraindikasi TAK
Adapun indikasi dan kontra indikasi terapi aktivitas kelompok (Depkes RI (1997) adalah :
1. Semua klien terutama klien rehabilitasi perlu memperoleh terapi aktifitas kelompok kecuali mereka yang :
psikopat dan sosiopat, selalu diam dan autistic, delusi tak terkontrol, mudah bosan.
2. Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti terapi aktifitas kelompok antara lain : sudah ada
observasi dan diagnosis yang jelas, sudah tidak terlalu gelisah, agresif dan inkoheren dan wahamnya tidak
terlalu berat, sehingga bisa kooperatif dan tidak mengganggu terapi aktifitas kelompok.
3. Untuk pelaksanaan terapi aktifitas kelompok di rumah sakit jiwa di upayakan pertimbangan tertentu seperti :
tidak terlalu ketat dalam tehnik terapi, diagnosis klien dapat bersifat heterogen, tingkat kemampuan berpikir
dan pemahaman relatif setara, sebisa mungkin pengelompokan berdasarkan masalah yang sama.
Komponen Kelompok
1. Struktur kelompok : Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan
dan hubungan otoritas dalam kelompok
2. Besar kelompok : Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar
antara 5-12 orang.
3. Lamanya sesi : Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-
120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi
Proses Terapi Aktifitas Kelompok
1. Membantu klien dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menentang keakuratan kognisi negative klien.
2. Menjadikan atau melibatkan klien subjek terhadap uji realitas
3. Memodifikasi proses pemikiran yang salah dengan membantu klien mengubah cara berpikir atau
mengembangkan pola pikir yang rasional.
4. Membentuk kembali pikiran individu dengan menyangkal asumsi yang maladaptive, pikiran yang
mengannggu secara otomatis, serta proses pikir tidak logis yang dibesar-besarkan. Berfokus pada pikiran
individu yang menentukan sifat fungsionalnya.
5. Menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan.
6. Membantu menargetkan proses berpikir serta perilaku yang menyebabkan dan mempertahankan panik atau
kecemasan.
Next
7. Menempatkan individu pada situasi yang biasanya memicu perilaku gangguan obsesif kompulsif dan
selanjutnya mencegah responsnya.
8. Mengubah persepsi klien terhadap situasi yang ditakutinya.
9. Membantu individu memandang dirinya sebagai orang yang berhasil bertahan hidup dan bukan sebagai
korban
10. Membantu mengurangi gejala klien dengan restrukturisasi sistem keyakinan yang salah
11. Membantu mengubah pemikiran individu dan menggunakan latihan praktik untuk meningkatkan aktivitas
sosialnya.
12. Membentuk kembali perilaku dengan mengubah pesan-pesan internal.
Indikasi Terapi Kognitif
Menurut Yosep (2009) ada beberapa teknik kognitif terapi yang harus
diketahui oleh perawat jiwa.
1. Fase awal
2. Fase pertengahan
Membentuk hubungan terapeutik
Mengubah secara berangsur-angsur 3. Fase akhir
dengan klien
kepercayaan yang salah Menyiapkan klien untuk terminasi
Mengajarkan klien tentang bentuk
Membantu klien mengenal akar dan memprediksi situasi beresiko
kognitif yang salah serta
kepercayaan diri. Klien diminta tinggi yang relevan untuk terjadinya
pengaruhnyan terhadap emosi dan
mempraktikan keterampilann kekambuhan
fisik
berespons terhadap hal-hal yang Mengonsolidasikan pembelajaran
Menentukan tujuan terapi
menimbulkan depresi dan melalui tugas-tugas terapi sendiri
Mengajarkan klien untuk
memodifikasinya
mengevaluasi pikiran-pikiran yang
otomatis
Strategi Pendekatan