Anda di halaman 1dari 22

UAS STRUKTUR DATA

Nama Anggota Kelompok :

Muhammad Nur (191011450315)


Rizky Zulanggara (191011450437)
Rosdiana Zalsabilah Malik (191011450329)
DIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DAN MULUT
DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENDAHULUAN
Mulut merupakan salah satu organ terpenting di dalam tubuh manusia. Mulut menjadi
tempat masuknya makanan dan minuman. Di dalam mulut terdapat gigi yang berfungsi
untuk menguyah makanan. Gigi dan mulut merupakan suatu kesatuan yang harus dijaga
kebersihan dan kesehatannya, karena kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang
penting yang harus dijaga kebersihannya agar tidak mengalami gangguan.

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, sebanyak 90,05%
penduduk Indonesia mempunyai masalah kesehatan pada gigi dan mulut. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada gigi dan mulut adalah kurangnya
kesadaran individu untuk menjaga kesehatan rongga mulut. Pola makan juga dapat
berpengaruh kepada kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, cara menggosok gigi yang salah
juga dapat menyebabkan sakit gigi, dan hal yang paling penting adalah jarangnya
pemeriksaan gigi dan konsultasi secara berkala.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan jarangnya seseorang melakukan pemeriksaan


dan konsultasi ke dokter gigi, diantaranya adalah kurangnya rasa perhatian atau kesadaran
akan kesehatan gigi dan mulut, mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk konsultasi,
panjangnya antrian yang menyebabkan pasien kurang betah dalam menunggu.
MASALAH YANG TERJADI

 Kurangnya kesadaran individu untuk menjaga kesehatan rongga mulut


 Pola makan yang tidak baik dan tidak teratur
 Cara menggosok gigi yang salah
 Jarangnya pemeriksaan gigi dan konsultasi secara berkala
MASALAH D AN PENANGANAN

Masalah yang terjadi pada gigi dan gusi sangat beragam, seperti kurangnya
kesadaran individu untuk menjaga kesehatan gigi yang dapat menyebabkan
beragaman penyakit gigi bisa diperbaiki dengan lebih sadar dan melek lagi
mengenai kesehatan gigi, sikat gigi yang teratur, menjaga pola makan, dan
konsultasi gigi secara teratur ke dokter.
PEMILIHAN METODE

Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah diagnosa penyakit gigi


dan gusi adalah Forward Chaining.
METODE FORDWARD CHAINING

Fordward Chaining adalah salah satu metode sistem pakar menggunakan


himpunan aturan kondisi – aksi, dalam metode ini data yang digunakan
untuk menentukan aturan mana yang dijalankan kemudian aturan tersebut
dijalankan dibentuk berdasarkan rule – rule yang disusun (Wilson, 1998).
KELEBIHAN METODE FORDWARD CHAINING

Kelebihan metode forward chaining ini adalah seorang yang awam di suatu
bidangpun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Metode forward
chaining ini sangat baik untuk digunakan jika bekerja dimulai dengan
rekaman informasi awal dan ingin mencapai penyelesaian atau tujuan di
akhir.
SISTEM PAKAR

Sistem Pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang


membuat ekstensi untuk spesialisasi pengetahuan guna memecahkan suatu
permasalahan pada Human Expert.
Human Expert merupakan seorang ahli dalam suatu bidang ilmu
pengetahuan tertentu, berarti expert memiliki suatu permasalahan yang
tidak dapat dipecahkan oleh orang lain secara efisien Sistem Pakar adalah
system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli.
SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)

Sistem Pakar atau dikenal dengan istilah (Expert system/ES) merupakan sistem
yang mengadopsi pengetahuan atau kecerdasan manusia ke komputer agar
komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasa dilakukan oleh manusia.
METODOLOGI DAN
PENERAPAN FORDWARD
CHAINING
Dalam membuat sistem forward chaining berbasis aturan memiliki langkah-
langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Pendefinisian Masalah
b. Pendefenisian Data Input
c. Pendefenisian Struktur Pengendalian Data
d. Penulisan Kode Awal
e. Pengujian Sistem
f. Perancangan Antar Muka
g. Pengembangan Sistem
Penerapan Fordward Chaining : Dilakukan dengan menyusun pohon
keputusan atau dengan istilah Decision Tree, Decision Tree atau pohon
keputusan ini digunakan untuk sistem pakar diagnosa sebagai referense
pengetahuan. Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang dapat
digunakan untuk membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan –
himpunan record yang lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan
keputusan
DECISION TREE DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN
DIAGRAM TREE DIAGNOSA PENYAKIT GIGI
MULUT
DAN MULUT
CONTOH STATE

STATE 1 Stars > GD01 > GD07 > GD08 > GD09 > GD10 > PD 02
STATE 2 Star > G01 > GD02 > GD05 > GD08 > G10 > PD08
DATA INDENTIFIKASI MASALAH 1

 GD01 = Apakah bau mulut?


 GD02 = Apakah gusi bengkak, merah dan berdarah?
 GD03 = Apakah gingival berkaratin, gaung luka diantara gigi dan gusi?
 GD04 = Apakah pembesaran limfoid dikepala,leher, atau rahang?
 GD05 = Apakah demam?
 GD06 = Apakah nyeri gusi?
 GD07 = Apakah sakit gigi?
 GD08 = Apakah nyeri ringan hingga tajam saat mengkonsumsi makanan manis?
 GD09 = Apakah noda berwarna cokelat, hitam atau putih pada permukaan gigi
 GD10 = Apakah nyeri saat menggigit makanan?
DATA INDENTIFIKASI MASALAH 2

 GD11 = Apakah gusi berdarah dan kemerahan?


 GD12 = Apakah gusi membengkak atau bernanah?
 GD13 = Apakah gusi melorot atau gigi tampak menjadi panjang?
 GD14 = Apakah gigi goyang atau sensitive?
 GD15 = Apakah gigi menjadi meregang?
 GD16 = Apakah gigi menjadi linu padahal tidak ada yang berlubang?
 GD17 = Apakah hilangnya nafsu makan?
 GD18 = Apakah terdapat luka yang cukup besar dimulut?
 GD19 = Apakah luka biasanya terjadi beberapa kali pada area yang
sama?
 GD20 = Apakah luka menyebar ke bagian luar bibir?
DATA INDENTIFIKASI MASALAH 3

 GD21 = Apakah tidak dapat makan dan minum?


 GD22 = Apakah rasa pahit dimulut?
 GD23 = Apakah gelisah?
 GD24 = Apakah kelelahan?
 GD25 = Apakah gusi mudah berdarah?
 GD26 = Apakah terdapat kantung nanah yang seperti benjolan dengan
warna kuning?
 GD27 = Apakah kelenjar getah bening dibawah rahang membengkak?
 GD28 = Apakah mengunyah danmenelan makanan menyebabkan rasa
nyeri?
 GD29 = Apakah pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut?
DATA INDENTIFIKASI MASALAH 4

 GD31 = Apakah sedikit pendarahan apabila lesi tergores?


 GD32 = Apakah lesi menyerupai keju?
 GD33 = Apakah di dalam mulut seperti kapas?
 GD34 = Apakah kehilangan selera makan?
 GD35 = Apakah mengunyah dan menelan makanan menyebabkan nyeri?
 GD36 = Apakah ujung” gusi yang terletak diantara dua gigi mengalami
pengikisan?
 GD37 = Apakah rasa sakit dan tidak nyaman pada mulut saat makan
makanan manis atau asam?
 GD38 = Apakah rasa tidak nyaman pada saat cuaca dingin?
 GD39 = Apakah sakit pada menyikat gigi?
 GD40 = Apakah gusi menurun
DATA DIAGNOSA MASALAH 1

 PD01 = Gingivitis (radang gusi)


 PD02 = Karies Gigi (gigi berlubang)
 PD03 = Karang gigi
 PD04 = Stomatitis
 PD05 = Abses Periodental
 PD06 = Candidas Oral
 PD07 = Trench Mouth
 PD08 = Gigi Sensitif
KNOWEDGEBASE/BASIS PENGETAHUAN 1

1. JIKA bau mulut


M A K A Tanya: Apakah sakit gigi ?
JIKA T ID AK M A K A Tanya: Apakah nyeri ringan hingga tajam saat mengkonsumsi
makanan manis ?

2. JIKA Sudah dilakukan diagnosis


M A K A Tanya: Apakah noda berwarna cokelat, hitam atau putih pada permukaan gigi?
JIKA T ID AK M A K A d i a g n o s a : Karies Gigi (gigi berlubang)
KNOWEDGEBASE/BASIS PENGETAHUAN 2

1. JIKA bau mulut

M A K A Tanya: Apakah gusi bengkak ?


JIKA T ID AK M A K A Tanya: Apakah demam?

2. JIKA Sudah dilakukan diagnosis


M A K A Tanya: apakah nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan manis?
JIKA T ID AK M A K A d i a g n o s a : Gigi sensitif
** Terima kasih **

**Stay safe and healthy**

Anda mungkin juga menyukai