Anda di halaman 1dari 12

NPV

PENDEKATAN SATORIS - HILL


Kriteria
• Jika NPV0 > NPV1 adalah tidak layak untuk dikerjakan
atau infeasible.
• Jika NPV0 < NPV1 adalah layak untuk dilaksanakan
atau feasible, dan diperkirakan mampu memberi
keuntungan diakhir proyek.
• Jika NPV0 = NPV1 adalah perlu dikaji ulang atau itdak
layak utk sementara.
konsep mutually exclusive (memilih salah satu dan
meniadakan yang lain).
NPVPENDEKATAN SATORIS - HILL

Model ini dikemukakan oleh William


Sartoris dan Ned C. Hill. Konsep model ini
ingin melihat bagaimana kondisi saat ini dan
yang akan datang dengan menerapkan
perbandingan sehingga diambil keputusan
yang terbaik.
NPVPENDEKATAN SATORIS - HILL
Pada prinsipnya rumus yang dikemukakan oleh
Sartoris ini dapat dijadikan sebagai salah
satu pendukung dalam
pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer.
NPVPENDEKATAN SATORIS - HILL
menerapkan perhitungan dari data
keuangan perusahaan, dimana data
tersebut berdasarkan pada kejadian
masa lalu.
Sumber data, yaitu:
1. Penjualan produk perusahaan
2. Transaksi pembelian perusahaan.
3. Data pada cash flow perusahaan
NPV Model Sartoris-Hill

• P = Harga per unit


• Q = Jumlah unit
• C = Harga pokok per unit
• d = Diskon pembayaran yang lebih cepat
• D = Persentase yang mengambil diskon
• td = Periode penagihan atas pembayaran diskon atau Periode penagihan
• dengan diskon
• t = Periode penagihan tanpa diskon
• k = Tingkat bunga (ROR)
• b = bad debt (piutang tak tertagih) dari penjualan ditaksir
Soal
Manajer keuangan PT Barikat Persada sedang melakukan analisis yang mendalam pada
keputusan kebijaksanaan kredit, yaitu mengubah atau tidak. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang bisnis furniture. Diketahui bahwa penjualan furniture perusahaan adalah
550 unit per minggunya, dan harga perunit Rp 700.000,- dengan posisi harga pokok
adalah Rp 610.000,- perunitnya. Untuk mempercepat penjualan perusahaan
menerapkan kebijaksanaan dengan menawarkan diskon sebesar 2,5%, dengan target
yang akan dicapai sekitar 40% konsumen akan mengambil diskon tersebut dan
kemungkinan mereka akan membayar paling telat pada hari ke 15. Dengan begitu
periode piutang diperkirakan 35 hari, serta angka bad debt (piutang tak tertagih) dari
penjualan ditaksir 2,7%. Kondisi pasar mengalami perubahan karena berbagai sebab
diantaranya peraturan penebangan hutan menjadi jauh lebih ketat sehingga ini
berkibat pada naiknya harga bahan kayu dipasaran, sehingga perusahaan memutuskan
menaikkan harga jual perunit menjadi Rp 735.000,- dengan alasan harga bahan telah
mengalami kenaikan menjadi Rp 645.000,- perunitnya. Namun optimisme perusahaan
tetap tinggi yaitu penjualan diperkirakan akan meningkat menjadi 610 perunit
perminggunya. Serta pembayaran akan menjadi 47% dalam waktu 15 hari. Serta
periode penagihan kredit akan diperlonggar menjadi rata-ratanya adalah 40 hari serta
bad debt juga akan meningkat menjadi 3,2%. Akhirnya manajer keuangan
memperkirakan rate of return perusahaan yang akan diperoleh adalah 11%.
Berdasarkan kondisi ini maka kita dapat menghitung dengan model Sartoris-Hill.
Penjabaran Net Present Value (N

Diketahui :

Po = Rp ………………….,- P1 = Rp …………………….,-

Qo = ………….. unit Q1 = ……………….. unit

Co = Rp ……………………,- C1 = Rp ……………………..,-

do = …………% d1 = ………..%

Do = ……….% D1 = …………%

tdo = …………. hari td1 = ………. hari

bo = ……….. % b1 = ………..%

to = ………. hari t1 = ……….. hari

ko = 11% = 0,11 : 360 = 0,00030 k1 = 11% = 0,11 : 360 = 0,0030


Mekanisme menjawab untuk NPV0 dan NPV1
Rekomendasi:
Dari hasil hitungan diperoleh NPV0 adalah Rp
…………………………….,- dan NPV1 adalah Rp
…………………………….. Dengan begitu kita dapat
menyimpulkan jika NPV1 adalah …………………..
dari pada NPV0, sehingga kebijaksanaan kredit
dianggap sebagai keputusan yang ………………
atau …………………………………………….. oleh
manajer keuangan PT Barikat Persada.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai