DEFINISI Keperawatan Merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bdg kesejahteraan manusia yaitu dgn memberikan bantuan kepada individu yg sehat maupun sakit untuk dpt menjalankan fungsi hidup sehari-hari Etika Adalah peraturan atau norma yg dpt digunakan sebagai acuan bagi perlakuan seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab • Etika Keperawatan Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional. • Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan. Kode Etik Keperawatan : Suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain. Menurut PPNI (2003), Kode Etik Perawat adalah : Suatu pernyataan atau keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan.
Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan standar
profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. FUNGSI ETIKA KEPERAWATAN Kode Etik Perawat menunjukan kepada masy, bahwa perawat di hrs kan memahami dan menerima keper- cayaan dan tanggung jawab yang di berikan kepada perawat oleh masyarakat. Kode Etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sbg. landasan dalam penerapan praktik etika. Kode etik perawat menetapkan hub. professional yang hrs di patuhi, yaitu hub. perawat dgn pasien, perawat dgn tenaga profesi lain sbg teman sejawat dan denagn masy. sbg perwakilan dari Asakep. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Tujuan Kode Etik : Kode etik bertujuan untuk memberikan alasan/dasar terhadap keputusan yang menyangkut masalah etika dgn menggunakan model2 moralitas yg konsekuen dan absolut. Tujuan Kode Etik Keperawatan tersebut adalah sbb : a. Merupakan dasar dlm mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman sebaya, masy, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi keperawatan. b. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi kep, yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya. c. Untuk mendukung profesi perawat yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat. ETIKA MENGATUR HUBUNGAN ANTARA PERAWAT DAN PASIEN
PROFESIKEPERAWATAN MEMILIKI KONTRAK SOSIAL DENGAN MASYARAKAT KEPERAWATAN Fungsi Kode Etik Keperawatan
– Memberikan dasar dalam mengatur hubungan
antara perawat, pasien, tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan
– Memberikan dasar dalam menilai tindakan
keperawatan – Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan. – Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan ( Kozier & Erb, 1989 ) DILEMETIK ETKIK (Thompson : 1985 ) Merupakan suatu masalah yang sulit dimana tdk ada alternatif yg memuaskan atau situasi dimana alternatif yg memuas-kan atau tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau yang salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Kerangka pemecahan Dilema Etik (kozier & erb, 1989 ) a. Mengembangkan data dasar. Untuk melakukan ini perawat memerlukan pengumpulan informasi sebanyak mungkin meliputi : • Siapa yg terlibat dlm situasi tsb dan bagaimana keterlibatannya • Apa tindakan yang diusulkan • Apa maksud dari tindakan yang diusulkan • Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan. b. Mengidentifikasi konflik yg terjadi berdasarkan situasi tersebut c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut. d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang tepat e. Mengidentifikasi kewajiban perawat f. Membuat keputusan PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA KEPERAWATAN • AUTONOMI Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri, berarti menghar-gai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya. • BENEFISIENCE Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien • JUSTICE Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang • VERACITY Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya • FIDELITY (Menepati janji) Prinsip Fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. • Confidentiality (Karahasiaan) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. • Nonmaleficience (Tidak merugikan) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien INFORMED CONSENT Pernyataan persetujuan terhadap rencana tindakan medis yang akan dilakukan HAK PASIEN 1. Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis yang akan dialaminya. Informasinya meliputi: – Bentuk tindakan medis – Prosedur pelaksanaannya – Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya – Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya – Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis itu tidak dilakukan – Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan medis itu, termasuk keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut 2. Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk membandingkan informasi 3. Pasien berhak menolak 4. Pasien diberi waktu untuk berfikir dan memperimbangkan keputusannya Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak memihak, dan tanpa tekanan KRITERIA PASIEN YANG BERHAK 1. Pasien sudah dewasa Mulai usia 21 tahun. Pasien yang masih dibawah batas umur ini tapi sudah menikah termasuk kriteria pasien sudah dewasa 2. Pasien dalam keadaan sadar Hal ini mengandung pengertian bahwa pasien tidak sedang pingsan, koma, atau terganggu kesadarannya karena pengaruh obat, tekanan kejiwaan, atau hal lain, pasien harus bisa diajak berkomunikasi secara wajar dan lancar. 3. Pasien dalam keadaan sehat akal KEADAAN GAWAT DARURAT 1. Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan rencana tindakan medis ini bisa saja tidak dilaksanakan 2. Prosedur penyelamatan pasien tetap harus dilakukan sesuai dengan standar pelayanan / prosedur medis yang berlaku disertai profesionalisme yang dijunjung tinggi. 3. Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi, maka pasien berhak untuk mendapat informasi lengkap tentang tindakan medis yang sudah dialaminya tersebut KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA A. Perawat dan Klien 1) Perawat dlm memberikan pelayanan kep. menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial. 2) Perawat dlm memberikan pelayanan kep. senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai- nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien. 3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan. 4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg dikehen- daki sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. B. Perawat dan praktek 1) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus 2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. 3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain 4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional C. Perawat dan masyarakat Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat. D. Perawat dan teman sejawat 1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. 2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kes. secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal. E. Perawat dan Profesi 1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan 2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan