Anda di halaman 1dari 17

AREA PROMOSI

KESEHATAN
By Fitarina
Green (1984), …
•Promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik dan
organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif
bagi kesehatan
Tujuan Promkes Menurut Green (1991) dalam
Maulana, 2009, ada 3 tujuan
1. Tujuan umum
• Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa
pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode
tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
• Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang,
contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja
menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima
tahun.
Lanj
2.Tujuan Pendidikan
•Pembelajaran yang akan dicapai adalah
tercapainya perilaku yang diinginkan.
•Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah,
contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik
perusahaan meningkat 75%, jumlah kunjungan
immunisasi setelah promosi kesehatan berjalan
tiga tahun.
Lanj
3.Tujuan Perilaku
• Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi
masalah kesehatan.
• Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan
pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan
ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan
meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6
bulan.
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Menurut Keleher,et.al, (2007) terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi
kesehatan, yaitu :
1. Membangun kebijakan kesehatan publik
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. Memberdayakan masyarakat
4. Mengembangkan kemampuan personal
5. Berorientasi pada layanan kesehatan
6. Promote social responbility of health
7. Meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social
8. Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan
9. Meningkatkan kemampuan masyarakat.
10. Infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatan.
Sasaran Promkes
• Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam 3 kelompok

1.Primer (primary target)


• Masyarakat pada umumnya menjadi sasarang langsung
promosi kesehatan,
• kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan ibu menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan anak
(KIA), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan lain-lain.
Upaya promosi ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
Lanj
2. Sasaran sekunder (secondary target)
• Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat disebut sasaran sekunder.
• Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi promosi kesehatan dukungan
social (social support).
3. Sasaran tersier (tertiary target)
• Sasaran tersier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik
ditingkat pusat maupun daerah.
• kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh sasaran tersier akan
mempunyai dampak terhadap perilaku masyarakat selaku sasaran primer promosi
kesehatan dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promosi kesehatan.
Upaya promosi kesehatan ini sejalan dengan strategi global promosi kesehatan
yaitu advokasi (advocacy).
Ilmu Prilaku
• Nesi Novita dan Yunetra Fransika (2011)
• Ilmu perilaku adalah ilmu yang mempelajari semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
• Peilaku manusia antara satu dengan yang lain tidak sama baik dalam hal kepandaian, bakat,
sikap, minat maupun kepribadian.
• Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia
• dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Perilaku
adalah respons individu terhadap stimulasi, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
dirinya.
• Perilaku adalah respons yang terdiri atas respons motorik: berbicara, berjalan, dan sebagainya;
respons fisiologik: reaksi hormonal, aktivitas system saraf otonomik, dan sebagainya; respons
kognitif: pernyataan yang muncul dipikiran, imajinasi, dan sebagainya; respons afektif: rasa
benci, kecewa, marah, dan sebagainya.
Aktivitas manusia dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu:

Aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain,
 
misalnya: berjalan, menulis, menyunyik, merawat
orang sakit, menolong persalinan dan sebagainya.
•Aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain (dari
luar) misalnya: berfikir, bersikap, berfantasi, dan
sebagainya.
Ahli psikologi social Sears, at.al, (1985), mengemukakan empat
pendekatan dalam memahami proses terbentuknya perilaku social,
yaitu:
• Pendekatan Biologis, yang melihat perilaku sebagai karakteristik
bawaan atau mekanisme fisiologis,
* Pendekatan Belajar, yang melihat perilaku sebagai refleksi dari apa
yang pernah dipelajari seseorang di masa lalu,
• Pendekatan Insentif, yang melihat perilaku sebagai upaya untuk
mendapatkan keuntungan dan memperkecil kerugian,
• Pendekatan Kognitif, yang melihat perilaku sebagai sesuatu yang
terutama ditentukan oleh persepsi seseorang terhadap situasi sosial
di sekitarnya.
Ahli antropologi Suparlan (1986), tiga komponen internal diri manusia yang secara
bersama-sama membentuk perilaku manusia, yaitu

• Adanya kebutuhan individu pada saat tertentu;


• Adanya upaya individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
•  Adanya pengetahauan kebudayaan yang dimiliki individu sebagai warga

negara/masyarakat, yang diperoleh melalui proses belajar dari


lingkungannya sejak ia dilahirkan, kemudian secara selektif
• dipergunakannya sebagai kerangka rujukan untuk menginterprestasikan

suatu objek, secara selektif pula dijadikannya acuan untuk bertindak


sesuatu terhadap objek tersebut.
Tujuan Ilmu Perilaku
• Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang ilmu kesehatan masyarakat
khususnya di kawasan Kepulauan Tropis Semi Ringkai sehingga mampu menemukan, memahami,
menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah kesehatan yang ada.
• Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu pendidikan
kesehatan dan perilaku.
• Mampu menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
• Mampu mengantisipasi dan tanggap terhadap berbagai perubahan pembangunan dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang bersifat positif dan negatif.
• Menyelenggarakan penelitian dan inovasi teknologi guna memanfaatkan sumberdaya lokal secara
optimal dan berkelanjutan sehingga dapat mempercepat proses pembaharuan, pengembangan dan
penerapan IPTEKS.
• Menyelenggarakan, mengembangkan dan membina kehidupan masyarakat akademik melalui sistem
manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.
• Mengembangkan dan membina kerjasama kemitraan pada tingkat regional, nasional dan internasional
Ruang Lingkup Ilmu Perilaku
• Benjamin Bloom (1977), seorang psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga bidang
perilaku, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam perkembangannya, domain
perilaku yang diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga tingkat:
a.    Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek
melalui indera yang dimilikinya.
b.   Sikap (attitude)
Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
c.    Tindakan atau praktik (practice)
Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang
merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki.
Peran Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku di Keseharian
• Perubahan pemahaman konsep sehat dan sakit serta makin majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi telah menggugurkan paradigma kesehatan lama yang mengutamakan pelayanan
kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif digantikan paradigma pembangunan kesehatan
baru, yaitu Paradigma Sehat yang bersifat proaktif.
• Dalam pembangunan kesehatan, tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dari sumber
daya manusia yang sangat penting perannya guna meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi
pada pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Untuk itu perlu dipersiapkan
tenaga terlatih di bidang promosi kesehatan termasuk pakar yang memahami sosiologi,
antropologi, perilaku, ilmu penyuluhan dan lain-lain. Di samping itu, tenaga kesehatan
masyarakat juga dapat berperan dibidang kuratif dan rehabilitatif. Tenaga kesehatan
masyarakat mempunyai peran strategis dalam mengubah perilaku masyarakat menjadi kondusif
terhadap Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) melalui promosi kesehatan.
Promosi yang dilakukan perlu mengikuti 4 tahapan yaitu:
1)    Memperkenalkan gagasan dan teknik perilaku sehat,
2)   Melakukan identifikasi dan mengembangkan strategi
perubahan perilaku sehat,
3)  Memotivasi masyarakat sehingga terjadi perubahan
perilaku sehat
4)  Memahami cara berkomunikasi serta merancang
program komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai