CONTOH KASUS : 3

Ps 13 (1) c yo Ps 13 (3) c.

PT Sakti, PKP eksportir produsen, alamat Jln Kebon

Jeruk, Jakarta, telah menyampaikan SPT Masa PPN
bulan Januari 2008, dengan rincian sbb :
a. DPP : 1) Ekspor = 3.800.000.000
2) DN = 1.800.000.000 = 5.600.000.000
b. PK : 1) Ekspor = Nihil
2) DN = 180.000.000 = 180.000.000
c. Kredit Pajak : Pajak Masukan = 250.000.000 –
d. PPN Lebih Bayar = 70.000.000
Dikompensasikan ke bulan berikutnya.
KPP memperoleh data yg cukup signifikan me-
ngenai ekspor BKP di atas, oleh karena itu oleh
KPP terkait dilakukan PSL. Hasilnya diketahui
bahwa dr jmlh laporan ekspor sebesar Rp 3.800
juta di atas, ternyata realisasi ekspor sebenar-
nya adalah Rp 3.200 juta, sisanya di jual di DN.

DIMINTA : Hitunglah berapa PPN ymh dibayar

apabila diterbitkan SKPKB tgl 16 Mei 2008.
 JAWABAN : CONTOH KASUS : 3
Ps 13 (1) c yo Ps 13 (3) c.

SKPKB PPN : Januari 2008, per 16 Mei 2008

a. DPP : 1) Ekspor = 3.200.000.000
2) DN = 2.400.000.000 = 5.600.000.000
b. PK : 1) Ekspor = Nihil
2) DN = 240.000.000 = 240.000.000
c. Kredit Pajak :
1) PM = 250.000.000
2) Kompensasi = (70.000.000) = 180.000.000 +
d. PPN Kurang Bayar = 60.000.000
e. Sanksi Ps 13 (3) c : Kenaikan 100% = 60.000.000 +
f. PPN ymh Dibayar = 120.000.000
 CONTOH KASUS : 4
Ps 13 (1) a yo Ps 13 (2)
SPT PPh Tahun 2006 an PT Abadi menunjukkan angka2 :
a. PKP = 100.000.000
b. PPh terutang = 12.500.000
c. Kredit pajak = 10.000.000 -
d. PPh kurang bayar (PPh Ps 29) = 2.500.000.
Telah dilunasi dg SSP tgl 25 Maret 2007.
SPT Tahunan 2006 tsb oleh WP telah disampaikan pd waktu- nya,
yaitu tgl 31 Maret 2007.

DIMINTA :
Hitung berapa PPh ymh dibayar, apabila berda-
sarkan hasil pemeriksaan, diterbitkan SKPKB
tanggal 25 April 2009, dengan besarnya PKP =
Rp 120.000.000.
 JAWABAN KASUS : 4
Ps 13 (1) a yo Ps 13 (2)

SKPKB PPh Tahun 2006, per 25 April 2009

a. PKP = 120.000.000
b. PPh terutang = 18.500.000
c. Kredit pajak : - PPh Ps 25 = 10.000.000
- PPh Ps 29 = 2.500.000 = 12.500.000-
d. PPh kurang bayar = 6.000.000
e. Sanksi : Ps 13 (2)m bunga maks 24 bln
= 24 x 2 % x 6.000.000 = 2.880.000+
f. PPh ymh dibayar = 8.880.000
 CONTOH KASUS : 5
Ps 13 (1) e yo Ps 13 (2)
SPT PPh Th 2006 tsb oleh WP tlh disampaikan pd
waktunya, yaitu tgl 31 Maret 07.
Dr hasil PSL, ternyata PT Abadi tlh menambah aktivitas
jual-beli BKP. Berdas Faktur Pajak yg ditemukan, selama
bln Nov-Des 08, ternyata WP tlh membeli BKP masing2
seharga Rp 200 jt, dan penjualannya masing2 seharga
Rp 250 jt, namun sampai riksa selesai WP tidak
mengajukan permohonan SP PKP, oleh karena itu oleh
KPP diberi SP PKP jabatan, yg berlaku mulai 1 Nov 08.
DIMINTA :
Hitung berapa PPN ymh dibayar, apabila berdas hasil PSL
tsb, diterbitkan SKPKB PPN bln Nov-Des 08, bertgl 25 Feb
09, dg H.Jual masing2 a’ Rp 250 jt, dan Pajak Masukan
masing2 a’ Rp 20 jt.
 JAWABAN KASUS : 5
Ps 13 (1) e yo Ps 13 (2)

SKPKB PPN : Novemb-Desemb 2008, per 25 Feb 2009

a. Harga Jual = Rp 500.000.000

b. Pajak Keluaran = 10% x a = Rp 50.000.000
c. Pajak Masukan = 40.000.000 –
d. PPN Kurang Bayar = 10.000.000
e. Sanksi : Ps 13 (2) : Bunga = 500.000*) +
f. PPN ymh dibayar = 10.500.000
*) Penghitungan Bunga :
a. Novem 2008 :
(1) JWB : 30/11 ’08 – 25/2’08 = 3 bln
(2) Tarif Bunga = 2%
(3) DPB = 5.000.000
(4) Bunga = (1) x (2) x (3) = 300.000
b. Desem 2008 :
(1) JWB : 31/12’08 – 25/2’08 = 2 bln
(2) Tarif Bunga = 2%
(3) DPB = 5.000.000
(4) Bunga = (1) x (2) x (3) = 200.000
c. Jumlah : a (4) + b (4) = 500.000