Anda di halaman 1dari 9

Myra E.

Levine
Kelompok 5 (A2)
Myra E. Levine
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah
anak tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat
dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah
gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002).

1944 : Lulus dari Cook country school of nursing


1949 : Mendapat gelar BSN dari University of Chicago
1962 : Mendapat gelar MSN dari Wayne State University
1987 : Mengajar tentang keperawatan di beberapa lembaga
seperti university of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University

2
Teori Levine
“Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific
concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the individual
entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never before has there
been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use in the patient’s
behalf” Myra Levine (1973, p. 1)

Konsep Dasar Model Konservasi Levine


Dirumuskan tahun 1966 dan di publikasikan tahun 1973 berfokus
pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan.
Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
1. Konservasi Energi
2. Konservasi integritas struktur
3. Konservasi integritas personal
4. Konservasi integritas sosial
3
Konservasi Energi
Keseimbangan energi yang dibutuhkan Konservasi Integritas Struktur
individu untuk melakukan aktifitas
Perawat dapat membatasi jumlah
Tujuan : Menghindari penggunaan energi
jaringan dalam penyakit dengan
yang berlebiha n karena individu
deketeksi dini
memerlukan keseimbangan energi untuk
mempertahankan aktifitas hidup

Konservasi Integritas Personal


Konservasi Integritas Sosial
Perawat harus menyadari pentingnya harga
diri, identitas pasien dan penghormatan Makna hidup meningkat sepanjang
terhadap privasi. komunikasi sosial dan kesehatan
Tujuan : Mengenali individu sebagai dipertahankan.
manusia yang mendapat pengakuan dan rasa
hormat.
TIGA KONSEP
UTAMA DARI
KONSERVASI

5
Sales

Sales Sales

ADAPTASI
WHOLENESS Konservasi

“interaksi terus-menerus dari organisme 3 karakter adaptasi yakni: historis, Konservasi menjelaskan suatu
individu dengan lingkungannya spesificity, dan redundancy. system yang kompleks yang mampu
merupakan sistem yang ‘terbuka dan Setiap individu mempunyai pola respon melanjutkan fungsi ketika terjadi
cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, tertentu untuk menjamin tantangan yang buruk. Dalam
terwujud ketika interaksi atau adaptasi keberhasilan dalm aktivitas pengertian Konservasi juga, bahwa
konstan lingkungan, memungkinkan kehidupannya yang menunjukkan individu mampu untuk
kemudahan (jaminan integritas) di adaptasi historis dan spesificity. berkonfrontasi dan beradaptasi demi
semua dimensi kehidupan”. Redundancy menggambarkan pilihan mempertahankan keunikan mereka.
kegagalan yang terselamatkan (trauma,
penyakit) 6
Pengembangan Adaptasi
1. Lingkungan
Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal individu
dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan
konseptual.
2. Respon Organisme
Adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dibagi menjadi :
a. Fight-flight merupakan respon ancaman yang diterima
individu baik nyata maupun tidak. Contoh respon terhadap ketakutan melalui menyerang atau menghindar hal
ini bersifat reaksi yang tiba-tiba.
b. Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang
melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk
menyembuhkan diri
c. Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan
yang tidak spesifik pada manusia
d. Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi,
informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara
utuh oleh individu
3. Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan 7

rencana keperawatan.
Aplikasi Teori
Levine Dalam Ilmu
Keperawatan

8
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan. Dalam fase pengkajian, klien dikaji
melalui 2 metode yaitu interview dan observasi. Dalam pengkajian menyeluruh perawat
menggunakan 4 prinsip teori levine yang disebut pedoman pengkajian. Kemudian perawat
mengumpulkan sumber energi klien juga data tentang integritas struktur klien. Setelah semua data
terkumpul, perawat menganalisa data secara menyeluruh.

Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan:


1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2. Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk
mencapai suatu tujuan”.

Teori Levine menyatakan bahwa :


1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support. Bagaimana teori Levine berfokus pada orang perorang,
berorientasi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan 9
kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.

Anda mungkin juga menyukai