Anda di halaman 1dari 6

KOMISARIS

JENDRAL

DIRECTED BY :
1. ALFITH JIAN FARINA (04)
2. FENSY RANIA PUTRI (13)
3. ISLAMI DYAH AYU INAYAH (18)
 Pemerintahan Komisaris Jenderal Belanda 1814-1904

Menurut Perjanjian London tahun 1814, status Indonesia


kembali pada masa sebelum perang, yakni di bawah kekuasaan Belanda.
Penyerahan kekuasaan atas Indonesia dari Inggris kepada Belanda
berlangsung pada tanggal 19 Agustus 1816.

Untuk mengatur keadaan di HINDIA BELANDA pemerintah kerajaan


belanda mengangkat KOMISARIS JENDRAL yaitu Elout, Van der
Capellen, dan Buyskes yang dibentuk oleh Pangeran Willem VI
 Jalan tengah bersama Komisaris Jenderal

Sebagai rambu-rambu pelaksanaan pemerintahan di negeri jajahan


Pangeran Willem VI mengeluarkan Undang - Undang Pemerintah untuk
negeri jajahan (Regerings Reglement) pada tahun 1815. Salah satu pasal
dari undang-undang tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan
pertanian dilakukan secara bebas. Hal ini menunjukkan bahwa ada
relevansi dengan keinginan kaum liberal sebagaimana diusulkan oleh
Dirk van Hogendorp.
 KEBIJAKAN KOMISARIS JENDRAL

Menghadapi perdebatan antara kaum liberal dan


konservatif, komisaris jenderal yang memegang pimpinan
pemerintah kolonial di Indonesia mengambil jalan tengah.
Disatu pihak pemerintah tetap berusaha menangani
penggalian kekayaan tanah jajahan bagi keuntungan negeri
induk, di lain pihak berusaha mencari jalan untuk
melaksanakan dasar-dasar kebebasan. Kebijakan politik itu
tetap berlaku setelah tugas komisaris jenderal berakhir
pada tahun 1819.
kebijakan liberal terus ditinggalkan. Hal tersebut dikarenakan
beberapa hal diantaranya adalah :

1. Kebijakan politik liberal banyak mengalami hambatan, karena tidak sesuai dengan sistem
feodal yang berlaku di Indonesia.
2. Pemerintah sulit berhubungan langsung dan bebas dengan rakyat, pemerintah harus
melalui perantara para anggota setempat.
3. Hasil perdagangan dari sektor ekspor belum memuaskan karena kalah bersaing dengan
Inggris.
4. Pemerintah mengalami defisit keuangan yang semakin besar akibat perang diponegoro.
5. Kesulitan ekonomi itu bertambah besar dengan terjadinya pemisahan Belgia dari Belanda
pada tahun 1830, yang berakibat Belanda kehilangan daerah industri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai