Anda di halaman 1dari 33

Akuntansi Perbankan Syariah: Teori

dan Praktik Kontemporer


Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan
Abdurahim, A. (2014), Salemba Empat,
Jakarta.
Tujuan Instruksional
Pembelajaran
 Memahami berbagai alternatif skema
operasional bank syariah yang dapat
digunakan dalam hal penghimpunan,
penyaluran dan penyediaan jasa layanan
keuangan lain kepada nasabah.

 Dapat mengembangkan penalarannya


dengan memilih skema yang ada secara
tepat untuk berbagai jenis transaksi
yang dibutuhkan oleh nasabah
Definisi

Bank adalah badan usaha yang


menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. (UU no 21 th 2008)
PERBANKAN SYARIAH
(pasal 1 UU no 21 th 2008)
BANK UMUM SYARIAH

Bank Umum Syariah (BUS)


adalah bank syariah yang
kegiatannya memberikan jasa
dalam lau lintas pembayaran.
BANK PEMBIAYAN
RAKYAT SYARIAH

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah


(BPRS) adalah bank syariah yang
dalam yang melaksanakan kegiatan
usahanya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran
UNIT USAHA SYARIAH

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja


dari kantor pusat Bank Umum Konvensional
yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja
di kantor cabang dari suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu dan atau unit syariah (UU no
21 th 2008)
Prinsip Syariah
(UU NO 21/2008)

Prinsip syariah adalah prinsip


hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan
dalam penetapan fatwa di bidang
syariah.
Asas Operasional Bank
Syariah
Perbankan syariah dalam
melakukan kegiatan usahanya
berasaskan prinsip syariah,
demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehati-hatian (pasal 2 UU no 21
th 2008)
Tujuan Operasional Bank
Syariah
Perbankan syariah bertujuan
menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat (pasal 3 UU
no 21 th 2008)
4. Menyalurkan Pendapatan 3. Menerima Pendapatan
Bagi hasil / bonus Bagi hasil, margin, fee

BANK SYARIAH
SEBAGAI  Nasabah mitra,
NASABAH PENGOLAH pengelola
Pemilik dan investasi,
DANA/
Penitip Dana
PENITIPAN pembeli,
DANA TITIPAN penyewa
 Instrumen
1. Penghimpun SEBAGAI penyaluran
Dana PEMILIK dana lain yang
DANA/PENJUAL 2. Penyalur dibolehkan
/ PEMBERI Dana
SEWA
Jasa adminstrasi
SEBAGAI tabungan, ATM,
PENYEDIA transfer, kliring,
JASA Letter of Credit, Bank
KEUANGAN Garansi, transaksi
SISTEM OPERASIONAL valuta asing dsb.
BANK SYARIAH 5. Penyediaan Jasa
FUNGSI BANK SYARIAH
Fungsi Aplikasi produk

MANAGER Penghimpunan dana :


Prinsip wadiah
INVESTASI Prinsip mudharabah
TAMWIL

Penyaluran dana
Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna
INVESTOR dsb)
Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)
Prinsip sewa (ijarah)

JASA Produk jasa


Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh
LAYANAN Hawalah, Rahn dsb

Dana kebajikan
MAAL

SOSIAL
Penghimpunan dan penyaluran
Qardhul Hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Penghimpunan Dana

Prinsip • Wadiah yad amanah


wadiah • Wadiah yad dhamanah

Prinsip • Mudharabah mutlaqah


Mudharabah (Investasi Tidak Terikat /
Unrectricted Investment)
• Mudharabah Muqayyadah
(Investasi Terikat / Restricted
Investment)
Prinsip Wadiah
Akad titipan pihak yang mempunyai barang
dengan pihak yang diberi kepercayaan
untuk menjaga keselamatan, keamanan
serta keutuhan barang
Berdasarkan jenisnya :
 Wadiah yad amanah (tangan amanah)
 Wadiah yad dhamanah (tangan
penanggung= menggunakan harta dan
menjamin kembali secara utuh)
 Aplikasi dalam perbankan => giro dan
tabungan
Prinsip Mudharabah
Akad antara pemilik dana dan pengelola dana
untuk memperoleh keuntungan => dibagi
sesuai nisbah yang disepakati pada awal
akad
Berdasarkan kewenangan yang diberikan
kepada mudharib
 Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak
Terikat / Unrestricted Invesment)
• Aplikasi dalam perbankan => deposito,
tabungan
 Mudharabah Muqayyadah ( Investasi
Terikat / Restricted Invesment
• Pembiayaan
Prinsip bagi Mudharabah
hasil • Pembiayaan
Musyarakah
• Murabahah
Prinsip jual • Istishna, Istishna
beli Paralel
• Salam, Salam Paralel

• Ijarah, Ijarah
Ujroh
Muntahiya Bitamlik
Skema Mudharabah

70% 30%
Laba

BANK 100% Skill


modal mengelola
Shahibul usaha Mudharib
maal Kemitraan
usaha
Rugi
100% 0%
Pengambalian modal oleh mudharib
Prinsip Bagi Hasil - Musyarakah

Musyarakah
- Akad untuk usaha patungan
untuk membiayai usaha yang
halal dan produktif
- Diaplikasikan => pembiayaan
proyek
Skema Musyarakah
40%
60% Laba

70 % 30 % Mitra
syirkah
Kemitraan usaha

Rugi
70% 30%
Menerima Mengembalikan
pengembalian modal modal bank
dari mitra
Prinsip Jual Beli - Murabahah
Murabahah
- Akad jual beli antara bank dengan nasabah.
- Bank membeli barang (yang diperlukan
nasabah) dan menjual kepada nasabah
sebesar harga pokok ditambah dengan
keuntungan yang disepakti.
- Aplikasi => dapat diterapkan untuk barang
konsumsi maupun produksi
Prinsip Jual Beli – Salam
Salam
- Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara
pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih)
- Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu)
dan harga barang disepakati diawal akad dan
pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
- Apabila bank bertindak sebagai pembeli,
kemudian memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang => salam Paralel
- Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri
sejenis lainnya
Prinsip Jual Beli – Istishna’
Istishna
- Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’)
dengan penerima pesanan (shani)
- Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah)
dan harga barang pesanan disepakati diawal akad
dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan
(dimuka, cicilan dan dibelakang)
- Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian
menunjuk pihak lain untuk membuat barang => Istishna
Paralel
- Diaplikasikan => manufaktur, industri kecil – menengah
dan konstruksi
Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT
Ijarah
Akad sewa menyewa barang antara bank
(muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah
masa sewa berakhir barang sewaan
dikembalikan kepada muaajir
Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
Akad sewa menyewa barang antara bank
(muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang
diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan
kepemilikan barang sewaan akan berpindah
kepada mustajir
Jasa Perbankan
Rahn
- Akad penyerahan barang / harta (marhun)
dari nasabah (rahin) kepada bank
(murtahin) sebagai jaminan sebagian atau
seluruh hutang
- Rahnu bisa sebagai pelengkap (akad atas
collateral) dan bisa sebagai produk sendiri
(jasa gadai syari’ah)

Wakalah
- Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa
(muwakil) kepada penerima kuasa (wakil)
untuk melaksanakan suatu tugas (taukil)
atas nama pemberi kuasa
Jasa Perbankan
Kafalah
- Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang
diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana
pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas
pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi
hak penerima jaminan (makful)
- Sering digunakan untuk transaksi sejenis Bank
Garansi
Sharf
- Akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya
Jasa Perbankan
Hawalah (anjak piutang)
 Akad perpindahan piutang nasabah (muhil)
kepada bank (muhal ‘alaih) dari nasabah lain
(muhal)
 Muhil minta muhal ‘alaih untuk membayar
terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli
 Pada saat piutang jatuh tempo => muhal akan
membayar ke muhal ‘alaih
 Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasa
pemindahan
Produk Penyaluran Dana
No Produk Prinsip syariah
1 Pembiayaan modal kerja Mudharabah, Musyarakah
2 Pembiayaan proyek Mudharabah, musyarakah
3 Pengadaan barang investasi Murabahah
(jual beli barang)
4 Produksi agribisnis / sejenis Salam, salam paralel
5 Manufaktur, kontruksi Istishna, Istishna Paralel
6 Penyertaan Musyarakah
7 Leter of Credit - Ekspor Mudharabah, musyarakah, murabahah
(pembiayaan ekspor) (Al-Ba’I)
8 LC - Impor Murabahah, Salam / Istishna dan
Murabahah, Mudharabah
9 Surat berharga (Obligasi) Mudharabah, Ijarah
Produk Jasa Perbankan
No Produk Prinsip syariah
1 Dana Talangan dan Talangan Qardh
Haji
2 Anjak piutang Hiwalah

3 Transfer, inkaso, kliring Wakalah

4 Pinjaman sosial Qardhul Hasan

5 Safe deposit Wadi’ah Amanah, Ijarah (sewa)

6 Penukaran valas (bank notes) Sharf

7 Gadai (jaminan) Rahn

8 Pay roll Ujrah, wakalah

9 Bank garansi Kafalah


Fungsi Sosial

Penyaluran Dana Zakat


Penyaluran dana kebajikan
 Qardhul hasan
 Santunan kebajikan
 Pengeluaran sosial lainnya
Larangan Bagi Bank Syariah & UUS
(pasal 24 UU no 21 th 2008)
1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan
prinsip syariah;
2. Melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di
pasar modal;
3. Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana
dimaksud dalam pasal 20 tentang kegiatan BUS
(penyertaan modal pada BUS atau lembaga keuangan
yang berdasarkan syariah; dan penyertaan modal
sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
pembiayaan) dan UUS (penyertaan modal sementara
untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan)
4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali
sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah.
Larangan Bagi BPRS
1. Melakukan kegiatan usaha yang
bertentangan dengan prinsip syariah;
2. Menerima simpanan berupa giro dan ikut
serta dalam lalu lintas pembayaran;
3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta
asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin bank indonesia;
4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian,
kecuali sebagai agen pemasaran produk
asuransi syariah;
Larangan Bagi BPRS
5. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga
yang dibentuk untuk menanggulangi kesulitan
likuiditas bank pembiayaan rakyat syariah; dan
6. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 tentang
kegiatan BPRS.
7. melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga
yang dibentuk untuk menanggulangi kesulitan
likuiditas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah; dan
8. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 UU th 2008
tentang kegiatan BPRS.
Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai