Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Andini

Nim : 01020581822068
Kelas : 5 MK B
Mata Kuliah : Manajemen Perbankan Syariah
Dosen : Isni Andriana., S.E., M.Fin., Ph.D.
SOAL
Gambarkan Sistem Operasional Bank Syariah. Pilihlah Perbanbankan Syariah yang terdaftar di
OJK.
JAWAB :
Sistem Operasional Bank BNI Syariah
Sistem perbankan syariah adalah sistem perbankan yang menerapkan prinsip bagi hasil
yang saling menguntungkan bagi bank dan nasabah. Sistem perbankan syariah yang dalam
pelaksanaannya berlandaskan pada syariah (hukum) Islam, menonjolkan aspek keadilan dan
kejujuran dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan
dan persaudaraan dalam berproduksi dan menghindari kegiatan spekulatif dari berbagai transaksi
keuangan. Lebih jauh lagi, kemanaatannya akan dinikmati tidak hanya oleh umat islam saja,
tetapi dapat membawa kesejahteraan semua kalangan masyarakat (rahmatan lil alamin).
PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah adalah perusahaan yang bergerak dibidang
perbankan yang kegiatannya memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik jasa maupun
produk perbankan lainnya. BNI Syariah dibentuk secara mandiri melalui Tim Proyek Internal.
Pola yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. Syariah untuk masuk ke dalam
pasar perbankan syariah adalah dual system banking.

4. Menyalurkan pendapatan 3. Menerima pendapatan

Bagi hasil/bonus Bagi hasil, margin, fee

Bank Syariah

Sebagai pengelola
 Nasabah mitra,
1. Penghimpunan
Nasabah dana
dana/penerima dana pengelola
titipan investasi,pembeli,
Pemilik penyewa
Dan  Instrument
Sebagai pemilik penyaluran dana
Penitip dana/penjual/ 2. Penyalur dana lain yang
pemberi sewa
Dana dibolehkan

Sebagai penyedia
3. Penyedia jasa Jasa administrasi
jasa keuangan
tabungan, ATM,
transfer, kriling,
Letter of credit, bank
garansi, transaksi
valuta asing dsb
Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak
dengan motif mendapatkan bunga, tapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana
nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal
usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Sistem operasional
tersebut meliputi: 22

1. Sistem Penghimpunan Dana


Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang
diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga
kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk
penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan
deposito.

Berbeda halnya dengan hal tersebut, bank syariah tidak melakukan pendekatan tunggal
dalam menyediakan produk penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada dasarnya, dilihat dari
sumbernya, dana bank syariah terdiri atas:

a. Modal
Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik (owner). Dana modal dapat
digunakan untuk pembelian gedung, tanah, perlengkapan, dan sebagainya yang secara tidak
langsung menghasilkan (fixed asset/non earning asset). Selain itu, modal juga dapat digunakan
untuk hal-hal yang produktif, yaitu disalurkan menjadi pembiayaan. Pembiayaan yang berasal
dari modal, hasilnya tentu saja bagi pemilik modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana lainnya.
Mekanisme penyertaan modal pemegang saham dalam perbankan syariah, dapat
dilakukan melalui musyarakah fi sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham
perseroan bank. 23

b. Titipan (Wadi’ah)
Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam memobilisasi dana adalah dengan
menggunakan prinsip titipan. Akad yang sesuai dengan prinsip ini ialah al-wadi’ah. Dalam
prinsip ini, bank menerima titipan dari nasabah dan bertanggung jawab penuh atas titipan
tersebut. Nasabah sebagai penitip berhak untuk mengambil setiap saat, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Produk BNI Syariah : Tabungan SimPle iB Hasanah, BNI Dollar iB Hasanah dll
c. Investasi (Mudharabah)
Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabah yang mempunyai tujuan
kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib), dalam hal ini
adalah bank. Pemilik dana sebagai deposan di bank syariah berperan sebagai investor murni yang
menanggung aspek sharing risk dan return dari bank. Deposan, dengan demikian bukanlah lender
atau kreditor bagi bank seperti halnya pada bank konvensional.
Produk BNI Syariah : Wirausaha iB Hasanah, Usaha Kecil iB Hasanah, dan Kopeg iB Hasanah
dll

2. Sistem Penyaluran Dana (Financing)


Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu:
a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip
jual beli.
Prinsip jual beli ini dikembangkan menjadi bentuk pembiayaan pembiayaan murabahah,
salam dan istishna’. 24
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip
sewa (Ijarah).
Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan m8anfaat. Jadi pada dasarnya prinsip
ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek
transaksinya. Bila pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah
obyek transaksinya jasa.
c. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna
mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.
Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasionalkan dengan
pola-pola musyarakah dan mudharabah. Jasa Layanan Perbankan, yang dioperasionalkan
dengan pola hiwalah, rahn, al-qardh, wakalah, dan kafalah.
A. Skema Al – Mudharabah dari Bank Syariah

B. Skema Al – Musyarakah dari Bank Syariah \


C. Skema Murabahah dari Bank Syariah

 Saya Memilih Bank PT. Bank Negara Indonesia Syariah karena bank ini telah terdaftar di
OJK

PT. Bank BNI Syariah


Tanggal Pendirian : 25 Maret 2010
Mulai Beroperasi : 19 Juni 2010
Bidang Usaha : Perbankan Syariah
Alamat Perusahaan : Gedung Tempo Pavilion 1, Jl. HR. Rasuna Said, Kav. 10-11, Lt.3-8
Jakarta 12950
No Telephone : +62 21 2970-1946
Email : info@bnisyariah.co.id

Anda mungkin juga menyukai