Anda di halaman 1dari 9

BPS Kab.

Sumedang

Tata Kelola Pembinaan Statistik Sektoral Desa


I. PENDAHULUAN
A. Sasaran pembinaan sektoral di desa:
- Kepala Desa/Kepala Kelurahan
- Sekretaris Desa/Sekretaris Kelurahan
- Perangkat Desa
- Admin Desa
- Kader Desa
B. Fungsi dan uraian tugas:
1. Kepala Desa/Kepala Kelurahan
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan statistik sektoral desa pada semua perangkat desa terkait kebijakan anggaran dan pelaksanaan pendataan serta
pengolahan data.
b. Mengomunikasikan kegiatan pembinaan statistik sektoral desa dengan Badan Permusyawaratan Desa untuk mendapat persetujuan dan menampung
aspirasi penduduk mengenai data apa saja yang dibutuhkan.
c. Menyosialisasikan mengenai pentingnya kesadaran cinta data pada seluruh penduduk Desa/Kelurahan, dan agar penduduk menyambut dan menjawab
dengan sejujurnya pada petugas pendataan.

2. Sekretaris Desa/Sekretaris Kelurahan


a. Menyusun dan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan statistik sektoral desa.
b. Mengidentifikasi data data apa saja yang dibutuhkan desa baik untuk keperluan penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa maupun untuk pemenuhan
kebutuhan data baik dari kementrian, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten.
c. Menyiapkan sarana dan pra sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pembinaan statistik sektoral desa seperti sarana komputer/laptop, koneksi
internet, monografi desa dll
d. Sebagai koordinator tingkat desa baik pada pelaksanaan pendataan maupun secara administratif.
3. Perangkat Desa/Kelurahan
a. Sebagai petugas pengumpulan data terutama data kewilayahan sesuai dengan alokasi tugas.
b. Koordinator pelaksanaan pendataan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya di desa (Dusun, RW, RT).
c. Merekrut penduduk yang biasa aktif di desa sebagai kader kader desa untuk menjadi petugas pendataan atau ditugaskan
sebagai agen untuk ikut menyosialisasikan pembinaan statistik sektoral desa.
d. Sebagai koordinator / petugas update data pada periode yang ditentukan dengan melibatkan kader kader desa, Ketua RT,
Ketua RW dan tokoh masyarakat.

4. Admin Desa
a. Sebagai tenaga pengolahan data baik saat input data maupun update data secara online.
b. Melakukan entri hasil pendataan yang sudah diolah, ke server sistem informasi pembangunan desa yang sudah disediakan
baik pada level kementrian maupun pemerintah daerah.

5. Kader Desa
a. Sebagai petugas pendataan pada pelaksanaan pembinaan statistik sektoral desa.
b. Sebagai agen utama sosialisasi mengenai penduduk sadar data dan cinta statistik.
c. Sebagai petugas update pendataan pada periode yang sudah ditentukan
C. Keterlibatan Unsur BPS

1. Kepala BPS Kabupaten


a. Berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah kabupaten terkait kerjasama dengan BPS dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pembinaan statistik sektoral desa.
b. Mengalokasikan tugas pada organik BPS Kabupaten terkait pelaksanaan pembinaan statistik sektoral desa

2. Statistisi
a. Menjadi instruktur dalam pembinaan statistik sektoral desa saat menyampaikan pentingnya tata kelola data dan
identifikasi kebutuhan data desa.
b. Membuat rancangan kegiatan pendataan membuat kuesioner sesuai kebutuhan data desa dan membuat buku
pedoman berdasarkan konsep definisi dari BPS
c. Menjadi instruktur pada pelatihan petugas pendataan yang dilakukan desa.
d. Melakukan pendampingan dan evaluasi kegiatan pendataan.
e. Sebagai instruktur untuk pengolahan data, pembuatan analisis dan pembuatan publikasi dari kegiatan pendataan.
D. Materi pembinaan statistik sektoral desa

1. Pentingnya tata kelola data dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

2. Konsep definisi dan metadata dalam pengumpulan data dengan standar BPS agar bisa digunakan sebagai
data resmi dan dapat dibandingkan antar wilayah.

3. Proses bisnis pendataan sampai tahapan pengolahan, analisis dan pembuatan publikasi.

4. Pemanfaatan data desa hasil pendataan untuk perencanaan pembangunan desa saat menyusun RPJM
desa dan RKP desa.

5. Tata kelola pendataan DTKS untuk pengentasan kemiskinan di level desa


II. Penerapan Generic Statistical Bussiness Process Model (GSBPM) pada program Desa Cinta
Statistik dengan keterlibatan antara BPS dan pihak Pemda dan Desa

1. Identifikasi kebutuhan
a. Kepala BPS Kabupaten pada level kabupaten koordinasi dengan Sekretaris Daerah untuk mengidentifikasi data data yang
dibutuhkan oleh Satker Badan/Dinas/Kantor di Pemda dan mengupayakan ada payung hukum terkait kebijakan anggaran
dan kesinambungan kegiatan pembinaan statistik sektoral desa serta proses pendataan dan update datanya
b. Statistisi melakukan identifikasi kebutuhan data desa dengan melakukan diskusi dengan kepala desa/kelurahan bersama
sekretaris desa dan seluruh perangkat desa

2. Rancangan
a. Statistisi bersama kepala desa, sekretaris desa dan perangkat desa menentukan output yang akan dihasilkan dari
pembinaan statistik sektoral desa dan pendataannya.
b. Statistisi membuat rancangan konsep dan definisi dari output data yang diinginkan dengan mengacu pada konsep dan
definisi BPS
c. Statistisi merancang metode pengumpulan data apakah dengan sensus atau survei dan merancang instrumen apa yang
akan digunakan.
3. Implementasi Rancangan
a. Statistisi membuat kuesioner pendataan yang menghasilkan output yang diinginkan oleh desa
b. Statistisi membuat buku pedoman mengenai Standar Operational Procedure dan konsep definisi
pelaksanaan pendataan

4. Pengumpulan
a. Perekrutan petugas pendataan oleh Sekretaris Desa dengan dibantu informasi dari perangkat desa dengan
memaksimalkan peran kader kader desa dan mitra BPS yang berada di desa tersebut
b. Melakukan pelatihan petugas pendataan pencacahan lapangan.
c. Perekrutan petugas pengolahan oleh Sekretaris Desa dengan dibantu informasi dari perangkat desa dengan
memaksimalkan peran admin desa.
d. Sekretaris Desa melakukan alokasi tugas pada petugas pendataan dari desa.
e. Statistisi membuat aplikasi program pengolahan data (entri data) hasil dari pendataan pencacahan
lapangan.
f. Statistisi melakukan pelatihan petugas pengolahan data kepada admin desa dan petugas pengolahan data
dari desa.
5. Pengolahan
Evaluasi hasil pengumpulan data dengan melakukan editing, coding dan validasi data dari pendataan
antara statistisi dan perangkat desa.

6. Analisis
Statistisi bersama Kepala Desa dan Sekretaris Desa melakukan identifikasi indikator yang dibutuhkan untuk
kebijakan pembangunan desa, pemenuhan kebutuhan data untuk tingkat kecamatan dan kabupaten.

7. Diseminasi
Statistisi menjadi instruktur cara pembuatan publikasi hasil pendataan.

8. Evaluasi
Statistisi bersama Kepala Desa dan Sekretaris Desa menentukan apakah data yang tersedia sudah bagus
dijadikan indikator untuk di evaluasi pada tahap lanjutan kemungkinan perluasan dari instrumen
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai