Anda di halaman 1dari 17

ANAK

Menurut WHO definisi anak adalah dihitung sejak seseorang di


dalam kandungan sampai dengan usia 19 tahun.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun


2002 pasal 1 ayat 1 tentang perlindungan anak, anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga yang
masih di dalam kandungan
Menurut Permenkes Republik Indonesia No. 25 tahun 2014 dan WHO tahun
2014, pembagian kategori usia pada bayi, anak dan remaja sebagai berikut:
1.   Bayi baru lahir = 0-28 hari
2.   Bayi = 0-11 bulan
3.   Anak balita = 12-59 bulan
4.   Anak prasekolah = 60-72 bulan
5.   Anak usia sekolah = lebih dari 6 tahun-sebelum 18 tahun
6.   Remaja = 10-18 tahun
MASA USIA SEKOLAH
Masa usia sekolah merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari
usia enam hingga dua belas tahun yang ditandai dengan mulainya anak masuk
sekolah dasar. Pada masa ini adalah masa matang bagi anak untuk belajar
atau sekolah karena pada masa ini anak telah mengalami perkembangan-
perkembangan yang membantu anak untuk dapat menerima bahan-bahan yang
diajarkan.
Perkembangan Kognitif
Masuknya anak ke sekolah membuat dunia dan minat anak bertambah luas.
Dengan demikian bertambah pula pengertian tentang manusia dan benda-
benda yang sebelumnya kurang atau tidak berarti. Pada usia ini anak-anak
telah memasuki apa yang oleh Piaget disebut sebagai “tahap oerasional
konkret” dalam berpikir, yaitu suatu masa dimana konsep yang pada awal masa
kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang
menjadi konkret.
• Piaget berpendapat bahwa anak-anak mempunyai cara berpikir yang berbeda
dengan orang dewasa. Perkembangan intelektual anak berlangsung melalui
perkembangan yang dimaksud Piaget sebagai skema atau konsep

• Menurut piaget konsep itu merupakan gambaran intelektual mengenai


kegiatan fisik atau mental, sehingga konsep dapat dianggap sebagai
kumpulan kaidah mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan.
Piaget menekankan bahwa aktivitas di dalam menggunakan konsep inilah
yang membawa anak kea rah hubungannya dengan lingkungan, sehingga
menghasilkan perkembangan kognitif. 
Kategori konsep yang umum pada masa akhir
kanak-kanak 

 Kehidupan  Uang
 Kematian  Waktu
 Kehidupan setelah mati  Diri
 Fungsi-fungsi tubuh  Peran Seks
 Ruang  Peran Sosial
 Bilangan  Keindahan
 Hubungan sebab-akibat
Perkembangan Bahasa
• Bahasa bukanlah sekedar alat komunikasi bagi anak, tetapi menyertai juga
proses berpikir dalam upaya memahami dunia dan lingkungannya, baik
secara obyektif maupun secara imajinatif. 

• Pada mulanya motif anak-anak untuk belajar bahasa ialah agar dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhanya, keinginan-keinginannya dan menguasai
lingkungannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Kebutuhan utama
anak-anak yang merupakan intensif baginya untuk belajar bicara
Anak usia sekolah mengalami beberapa kemajuan
yang berkaitan dengan bahasa
1. Kemajuan berbicara
2. Penambahan Kosa kata
3. Pengucapan
4. Pembentukan Kalimat
Perkembangan Fisik
• Perubahan struktur fisik yang ditandai dengan bertambahnya tinggi badan,
berat proporsi badan dan keadaan fisik pada umumnya turut mempengaruhi
tingkah laku anak.

• Pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat dipengaruhi oleh faktor


kesehatan dan gizi yang baik. 
Perkembangan Emosi
• Emosi memainkan peranan penting dalam kehidupan anak. Dari pengalaman
masa kecil kita ingat bahwa emosi memberi warna terhadap pengalaman
sehari-hari dan juga merupakan motivasi terhadap tindakan atau perbuatan
kita.
• Meningginya emosi pada masa akhir kanak-kanak dapat disebabkan karena
keadaan fisik dan lingkungan.
• Namun pada umumnya, akhir masa kanak-kanak merupakan periode yang
relative tenang yang berlangsung sampai mulainya masa puber.
Perkembangan Sosial
• Akhir masa kanak-kanak sering juga isebut sebagai “usia berkelompok”
karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan
meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagi anggota suatu
kelompok dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
• Anak tidak lagi puas dengan bermain sendiri di rumah dengan anggota
keluarga. Anak ingin bersama teman-temannya dan akan merasa kesepian
serta tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
Pola Hubungan Orang tua dan Anak
• Pola hubungan orang tua dengan anaknya yang dimanivestasikan dengan sikap dan perilaku orang tua
dalam pengasuhan kepada anaknya, dapat membentuk suatu kepribadian khusus yang akan
dibawa oleh anak.
• Sikap dan perilaku orang tua yang tidak dapat dilepaskan dari kepribadian orang tua akan berdampak
pada ubungan orang tua kepada anaknya.
• Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak,
bila dibandingkan dengan mereka yang kepribadiannya tertutup.
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga yaitu
perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Keluarga melakukan
tugas-tugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi
anggota keluarganya  dengan memenuhi kebutuhan sosioemosional ,mulai dari
tahun-tahun awal kehidupan individu terus berlangsung sepanjang hidupnya.
Pemenuhan fungsi afektif merupakan basis sentral bagi pembentukan dan
kelanjutan dari unit keluarga.
KEDOKTERAN KELUARGA

Pendekatan Keluarga
Cara yang dilakukan untuk mencapai Indonesia Sehat yaitu dengan melakukan

pendekatan keluarga

melalui kedokteran keluarga. Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan

pada tahun dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan

segenap potensi yang ada, yang dimulai dari unit terkecil dari masyarakat itu sendiri.
TUJUAN M A N FA AT
Tujuan umum pelayanan dokter a.  Dapat diselenggarakan penanganan kasus
keluarga ialah terwujudnya keadaan penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan
sehat bagi setiap anggota keluarga, hanya terhadap keluhan yang isampaikan.
sedangkan tujuan khusus: b. Dapat diselenggarakan pelayanan
a.   Terpenuhinya kebutuhan keluarga pencegahan penyakit dan dijamin
akan pelayanan kedokteran yang lebih kesinambungan pelayanan kesehatan.
efektif. c.  Dapat diselenggarakan pelayanan
b.   Terpenuhinya kebutuhan keluarga kesehatan yang terpadu sehingga
akan pelayanan kedokteran yang lebih penanganan suatu masalah kesehatan tidak
efisien menimbulkan berbagai masalah lainnya.
Kedokteran Keluarga
P E L AYA N A N K E S E H ATA N YA N G
B E R O R I E N TA S I K O M U N I TA S D E N G A N
T I T I K B E R AT K E PA D A K E L U A R G A ,
T I D A K H A N YA M E M A N D A N G P E N D E R I TA
S E B A G A I I N D I V I D U YA N G S A K I T N A M U N
JUGA SEBAGAI BAGIAN DARI UNIT
KELUARGA.
KRITERIA PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA

PA R I P U R N A T E R PA D U MENYELURUH BERKESINAMBUNGAN

Anda mungkin juga menyukai