Anda di halaman 1dari 29

SURVEILANS FAKTOR RISIKO

BERBASIS POSBINDU PTM

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR


2019
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Menjelaskan konsep surveilans faktor risiko PTM


berbasis Posbindu PTM dan SI PTM
2. Menjelaskan data faktor risiko dan data terkait
3. Melakukan langkah – langkah surveilans faktor risiko
4. Menjelaskan jenis indikator dan target surveilans
faktor risiko berbasis Posbindu PTM
5. Menghitung indikator surveilans faktor risiko berbasis
Posbindu PTM
6. Melakukan rujukan, saran dan tindak lanjut
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Melakukan pengoperasian software Posbindu PTM
n
e s e hata 9
tg K 200 Bagian Kedua
UU t 6 tahun
3 Penyakit Tidak Menular
No.
Pasal 158
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan
penanganan penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkannya.
(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
berperilaku sehat dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan.
(3) Upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau
masyarakat.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 159
(1) Pengendalian penyakit tidak menular dilakukan dengan pendekatan surveilan faktor risiko, risiko registri
penyakit, dan surveilan kematian.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan memperoleh informasi yang esensial
serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengendalian penyakit tidak
menular.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor dan dengan
membentukjejaring, baik nasional maupun internasional.
Pasal 160
(1) Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan
komunikasi, informasi, dan edukasi yang benar tentang faktor risiko penyakit tidak menular yang
mencakup seluruh fase kehidupan.
(2) Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang
aktivitas fisik, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
Permenkes No. 71 thn 2015
ttg Penanggulangan PTM Surveilans PTM
Pasal 12
(1) Dalam penyelenggaraan Penanggulangan PTM, dilaksanakan Surveilans PTM sebagai dasar
penetapan kegiatan penanggulangan.
(2) Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan
faktor risikonya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program
penanggulangan secara efektif dan efisien.
(3) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data, intepretasi data, serta diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit,
dan penyebab kematian.
Pasal 13
Surveilans PTM dilaksanakan melalui kegiatan:
a. surveilans faktor risiko;
b. registri penyakit; dan
c. surveilans kematian.
Pasal 14
(1) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan oleh petugas yang memiliki
kompetensi dan kewenangan dalam surveilans.
(2) Kegiatan surveilans faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam
kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
(3) Kegiatan registri penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam kegiatan
pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis, dampak, dan
besaran penyakit.
(4) Kegiatan surveilans kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap penyebab kematian akibat PTM
 Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kondisi yang
mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan ( Faktor Risiko PTM),
sehingga memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien (Permenkes No
45 tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan)
 Surveilans berbasis Posbindu PTM adalah kegiatan
analisis terus menerus dan sistematis terhadap data FR
PTM dengan berbasis data yang diperoleh di Posbindu .
 Dilakukan oleh Kader & Petugas Kesehatan di Posbindu
PTM.
 Tujuan untuk mendapatkan data tentang FR PTM
(Faktor Risiko bersama atau Common Source
Underlying Risk Factor)

Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular yang


dimaksud meliputi FR yg tidak dapat diubah (Umur
dan Jenis Kelamin), dan FR yg dapat diubah
(merokok, kurang aktivitas fisik, diet yang tidak
sehat, konsumsi minuman beralkohol dan stress)

Faktor Risiko Antara (obesitas, hipertensi,


hiperglikemi (gula darah tinggi), dislipidemia (lemak
tubuh/kolesterol)
 Sistem Inf ormasi
Surveilans FR PTM
Kemenkes berbasis Posbindu

 Sistem Inf ormasi


Dinkes Surveilans FR PTM
berbasis Posbindu
Provinsi
Keterangan :
melaporkan
 Sistem Inf ormasi
Surveilans FR
umpan balik
Dinkes PTM berbasis
Posbindu
kab/Kota

 Sistem Inf ormasi


Surveilans FR
FKTP PTM berbasis
Posbindu

 Buku monitoring FR PTM


Posbindu PTM /  Form register FR PTM
 Sistem Inf ormasi Surveilans
Posbindu Khusus FR PTM berbasis Posbindu
Sistem Informasi PTM
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS

SISTEM
INFORMASI
PPTM Sebagai wadah untuk informasi kesehatan
untuk menghindari faktor risiko PTM
Sebagai indikator kesehatan BERBASIS
masyarakat dalam satu wilayah
WEB Portal Web
Surveilans PTM FKTP PTM

Sebagai alat Sebagai sarana komunikasi masyarakat


monitoring dan dalam menjaga kesehatan
evaluasi penyakit
tidak menular Tindaklanjut Gateway
Monev PTM ElKes
Portal Web PTM
P2ptm.kemkes.go.id
LANGKAH SURVEILANS FR PTM
BERBASIS POSBINDU
Kegiatan Buku monitoring
Posbindu PTM

Tindak
lanjut

Buku register

Pengolahan data
(otomatis)
Input dalam software SIS
PTM Posbindu
 Sasaran surveilans faktor risiko PTM berbasis
POSBINDU adalah kelompok masyarakat yang
sehat dan merasa sehat serta yg memiliki
faktor risiko yang berpotensi menimbulkan
penyakit tidak menular.
1. Tersedianya data faktor risiko PTM
2. Tersedianya informasi, sebagai dasar
perencanaan, pemantauan, penilaian dan
evaluasi program pengendalian PTM.
3. Terselenggaranya kewaspadaan dini PTM
1. Indikator tingkat individu  risiko/tidak
risiko
2. Proporsi  jumlah risiko/jumlah periksa
3. Cakupan  jumlah diperiksa/jumlah
penduduk target
a. Tingkat Posbindu
b. Tingkat PKM, Dinkes, Kemkes
No Faktor risiko Cut off point

1 Tekanan darah Sistole ≥ 140 mmHg


Diastole ≥ 90 mmHg
2 Kurang makan buah dan sayur (5 Ya, tidak
porsi sehari)
3 Kurang aktivitas fisik (150 menit Ya, tidak
per minggu)
4 Merokok Ya, tidak
5 Stres Ya, tidak
6 Konsumsi minuman beralkohol Ya, tidak
7 IMT ≥ 23
8 Lingkar perut Laki-laki ≥90 cm
Perempuan ≥80 cm
9 Fungsi paru sederhana Baik (< dari prediksi), buruk
No Faktor risiko Cut off point
11 Kolesterol darah >190
12 Trigliserida ≥150
13 Benjolan payudara Ditemukan,tdk ditemukan
14 IVA Positif, negatif
15 Penyuluhan Ikut, tidak ikut
Jumlah hasil positif /jumlah warga yang diperiksa

Cut off point : lihat hasil Riskesdas 2018


Jumlah yang diperiksa di Posbindu / jumlah penduduk ≥ 15 tahun 1
desa/kelurahan

Target : 100%
Hasil Wawancara &
Pengukuran/Pemeriksaan di Posbindu
PTM
1. Wawancara :
Identitas, umur, jenis kelamin, riwayat
merokok, riwayat hipertensi, konsumsi
alkohol, konsumsi buah dan sayur, kurang
aktivitas fisik.
2. Pengukuran :
Berat badan, tinggi badan, lingkar perut,
indeks massa tubuh, tajam penglihatan,
tajam pendengaran
3. Pemeriksaan : tekanan darah, gula darah,
kolesterol
DILANJUTKAN DENGAN
- Online Web Base

- Android Base (Online/Offline)

- Desktop Base, Ms. Excel


(Offline)
1. Pengumpulan data oleh kader
2. Pengolahan dan analisis dengan bantuan sistem informasi
Surveilans
3. Interpretasi
4. Diseminasi informasi
5. Tindak Lanjut
 Secara Off line dan On line
 Off line : di input pada microsoft excel

kemudian di upload ke sistem On line


 On line : sistem online surveilans PTM

siptm.p2ptm.id
• A. Risiko Individu : perorangan yang mempunyai
risiko PTM sesuai kategori.
Misalnya : IMT ≥ 23 kg/m2
• B. Proporsi FR :
jumlah orang yang berisiko x 100%
jumlah orang yang diperiksa
Misalnya : Lingkar Perut (cm) untuk laki-laki
lebih dari 90 cm. Dari 100 orang yang diperiksa
diperoleh hasil 25 orang dengan LP lebih dari 90
cm, artinya 25/100 = 25%.
Proporsi dapat dilihat menurut variabel : sex,
umur, wilayah dan waktu
• C. Cakupan :
Jumlah orang yang diperiksa x 100%
Jumlah populasi target

Misalnya : yang diperiksa Tekanan Darah


pada usia 15 – 59 tahun. Kalau yang
diperiksa 168 orang dari 1000 populasi
berarti cakupan 168/1000 = 16,8 %
Berdasarkan situasi di suatu wilayah :

Kecenderungan & besaran masalah FR PTM


Interpretasi harus mempertimbangkan Cakupan data,
semakin luas cakupan gambaran FR akan lebih mendekati
situasi yg sebenarnya.
Apabila Cakupan masih kecil pergunakan Rujukan sumber
data lain
 Merupakan feedback kepada perorangan dalam
bentuk SMS Gateway yang isinya hasil pemeriksaan
dan saran-saran.
 Kepada Masyarakat dan Pengambil Keputusan
melalui berbagai Media :
website: www.p2ptm.kemkes.go.id,
sosmed :fb, twitter, instagram (p2ptmkemenkesri)
5. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut dilakukan bersama oleh kader dan petugas


kesehatan sesuai peran masing-masing berupa :
Penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga penyandang
faktor risiko PTM atau penderita PTM
Memberikan konseling berkala pada penyandang faktor
risiko PTM atau penderita PTM
Membantu merujuk penyandang faktor risiko PTM atau
penderita PTM berisiko tinggi ke unit pelayanan FKTP
 Mengetahui keberhasilan surveilans yang telah
dilaksanakan.
 Tujuannya adalah untuk menilai apakah sistem
yang ada berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk itu diperlukan berbagai
upaya untuk mengidentifikasi masalah yang
terjadi dalam pelaksanaan surveilans dan
upaya untuk memperbaikinya sehingga
pelaksanaan surveilans PTM sesuai dengan
yang diharapkan.
 Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah
disepakati.
SALAM SEHAT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai