Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN

PNEUMOTHORAX & HEMOTHORAX

Ainur Rusdi
Latar Belakang
1. Kejadian cedera dada merupakan salah satu
trauma yang sering terjadi, jika tidak
ditangani dengan benar akan menyebabkan
kematian (Asih, 2003)
2. Trauma dada merupakan salah satu
penyebab Pneumothorax dan Hemothorax .
(Brunner & Suddarth, 2001)
ANATOMI THORAK

1. Jantung
2. Paru kiri – kanan
3. Aorta
4. Vena Cava Superior
5. Sternum
6. Costae

ANATOMI THORAK
ANATOMI THORAK
1. Mediastinum
2. Rongga Pleura kiri
3. Rongga Pleura kanan

Rongga dilapisi : Pleura


Pariental, berisi sekitas 5 cc
Antara Ple. Viseral-Pariental

ANATOMI THORAK
Kasus Trauma Thorax

• Patah tulang iga


• Pneumothorax
• Hemothorax
• Contusio pulmonum
• Robekan bronchus (broncho-
pleural fistula)
• Pericardial tamponade
• Contusio myocard
• Ruptura hepar, lien
3
2
1
TRAUMA DADA
Definisi
Pneumotoraks adalah suatu keadaan
terdapatnya udara atau gas di dalam
pleura yang menyebabkan kolapsnya paru
yang terkena (Bowman 2010)

Hemothorax merupakan kemunculan


darah pada rongga pleura. Sumber darah
bisa berasal dari dinding dada, parenkim
paru, jantung, atau pembuluh darah
besar (Mary C Mancini, 2014)
Klasifikasi
Pneumothorax Hemothorax
Fistula a. Kecil : <15%
a. Tertutup (Costa IX)
b. Terbuka
c. Vertil/Tension b. Sedang : 15-35%
(Costa VI)
Luas
a. Parsialis c. Berat : >35%
b. Totalis (Costa IV)
Etiologi
Patofisiologi
Pneumothorax
Trauma terbuka, fractur costa  dinding dada terbuka
 udara dari atmosfir masuk ke dalam ruang pleura 
Tekanan atmosfir lebih besar daripada tekanan pleura
Paru kolaps
(Elizabeth J Crown, 2009)

Hemothorax
Trauma tumpul & terbuka  pembuluh darah
setempat ruptura  pendarahan jaringan
interstitium, perdarahan intra-alveolar  reabsorpsi
darah oleh pleura tidak optimal  Darah berkumpul
di dalam rongga pleura > 1,5 L
(O’Reilly, M,2003)
WEB OF CAUTION
Manifestasi

Pneumothorax
a. Dispnea
b. Nyeri dada
c. Deviasi trachea
d. Batuk
e. Hipotensi

(Kidd
2010)
Manifestasi

Hemothorax

a. Nyeri pleuritik
b. Takipnea
c. Agitasi
d. Sianosis

(Bastos,
2010)
Penatalaksanaan
Pneumothorax
a.Torakostomi
b.Tiup balon
c. WSD
d.Farmako
Penatalaksanaan

Hematothorax
a.WSD
b.Resusitasi Cairan
c.Torakotomi
d.Farmako
Indikasi Pemasangan Slang Dada
• Haematothorax
- Trauma dada
- Neoplasma
- Robekan pleura
- Pasca Bedah
thorax - jantung
Indikasi Pemasangan Slang Dada
• Pneumothorax
- Ruptur Bleb
- Respirator
- Luka tusuk
- Penyakit paru
-
Indikasi Pemasangan Slang Dada
• Efusi pleural
- Penyakit kardiopulmonar serius
- Neoplasma
- Kondisi inflamasi
• Chilothorax
- Trauma
- Malignansi
- Abnormalitas
kongenital
Berbgai Ukuran Slang Thorax Drain

Ukuran Besar
20 – 36 French
Untuk mengalirkan darah

Ukuran Kecil
16 – 20 French
Untuk mengalirkan udara
Sistim Drenage
 Sistim dibuat Negatip
 Digunakan drenage dalam “AIR”
 Sistim satu botol-dua botol-tiga botol.
 Setiap sistim punya keuntungan masing2
Perawatan dan monitoring
 Pengkajian kondisi klien
 Pengamatan tanda vital
 Mempertahankan potensi sistem
 Pemantauan Drenage
 Pemantauan Water seal
 Memberian Posisi
 Rawat luka tiap hari
Thorax drain
Unt. Hemotothorax

Water-sealed
drainage

2 cm bawah air
Sistim satu Botol
 Sistim paling sederhana
Ke PX
 Penutup dgn 2 lubang
 Satu lubang untuk drain darah
 Satu lubang untuk udara
 Slang masuk 2 cm dalam air
 Untuk pasien yg bisa jalan
 Nafas agak berat karena tekanan
 Ekspirasi jadi lebih berat - air
Air naik
Saat inspirasi

Indurasi
2,5 - 7,5 cm Water Sealed
Drainage
|
botol harus 50 cm
dibawah pasien
agar air tidak terhisap
masuk pleura waktu
inspirasi dalam
Sistim Dua Botol
 Satu botol sebagai penampung
 Botol yg lain sebagai water seal
 Penghisan pada botol dgn Air
 Mempertahan water
seal secara konstan
 Pengukuran Drenage
lebih baik
Thorax drain
untuk Hemothorax

Perlu WSD
dengan 2 botol dgn
penampung darah
> 50 cm

2
1
Penampung
darah Water seal
Sistim Tiga Botol
 Botol penampung
 Botol water seal
 Botol kontrol Penghisap
 Cara > aman
 Penting
kedalam
selang pada
botol 3

1 2 3
Thorax drain
untuk Hemothorax

Perlu WSD
dengan 3 botol dan
penampung darah

1 2 3

Penampung
Water seal
darah
Sistim 3 botol Baru
 Praktis
 Satu alat ( 3 botol )
 Slang ke klien
 Slang kepenghisap
 Ukuran jelas
 Cairan bisa dibuan
Perawatan dan monitoring
 Pengkajian kondisi klien
 Pengamatan tanda vital
 Mempertahankan potensi sistem
 Pemantauan Drenage
 Pemantauan Water seal
 Memberian Posisi
 Rawat luka tiap hari
Perawatan dan monitoring
Pengkajian kondisi klien

1.Kaji Airway
4. Kaji Breathing
5. Kaji Cirkulasi
6. Kaji Kesadaran klien
7. Kaji kondisi secara umum
8. Kaji tanda Vital
Perawatan dan monitoring
Mempertahankan potensi sistem
 Awasi adanya peningkatan tekanan pd pleura
 Udara masuk saat inspirasi tapi
tidak bisa keluar – tension Pneumothorax
 Adanya obstruksi pada slang
 Tekanan tinggi – paru kolaps
 Jantung tertekan
 Cari sumbatan pada slang
Perawatan Luka
Indikasi Pengangkatan Slang Drain
 Satu hari setelah berhentinya
kebocoran udara
 Drainage kurang dari 100 cc
 Setelah 1 – 3 hari pasca bedah jantung
 2 – 6 hari pasca bedah Thorax
 Drenase serosanguinosa
Pemeriksaan Diagnostik
Komplikasi

Pneumothorax
Pneumothoraks ventil, Fluidopneumotoraks,
Pyopneumotoraks, Hemopneumotoraks,
Pneumomediastium, Emfisema sub Cutis, Atelektasis

Hemothorax
a.Syok Hipovolemik
b.Pleural Sepsis/ Pleural Empyema
Prognosis
Pneumothorax
Prognose baik, apabila penanganan segera di
lakukan dan pengobatan intensif diberikan,
terutama pada penderita muda dan sehat

Hemothorax
Prognosis umum pada pasien dengan
hemotoraks cukup baik. Mortalitas
berhubungan dengan berat ringannya
cedera pada trauma toraks
UM
UM
EP
SK
A
S
U AX
A S
K O R
EP T H
SK O
A UM
E
PN
Tn. A Usia 40 thn datang ke IRD Rumah
Sakit Universitas Airlangga diantar oleh
warga setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas ± 2 jam SMRS. Saat kejadian terdapat
jejas di dada samping kiri bawah akibat
trauma benda tumpul. Tn. A saat ini dalam
keadaan somnolen GCS 346. Tn. A kesakitan
mengeluh nyeri pada dada sebelah samping
kiri bawah disertai sesak nafas dan adanya
deviasi trachea. Pernapasan 35 x/ mnt, nadi
110 x/ mnt, TD 190/160 mmHg.
Apa kira2 Diagnosa menurut Saudara ?
PENGKAJIAN
1. Primary Survey
A -> tdk ada sumbatan
B -> RR 25x/mnt, Dispnea
C-> Takikardia, Hipotensi
D-> GCS 346
E-> jejas dada kiri

2. Secondary Survey
TTV
Riview of System / Head to Toe

3. Identitas Klien
4. Keluhan Utama
5. Riwayat Penyakit Sekrang
6. Riwayat Penyakit Dahulu
7. Riwayat Keluarga

8. Pemeriksaan Diagnosa
DIAGNOSA

1. Ketidakefektifan pola nafas


berhubungan dengan
supresi paru akibat
akumulasi udara dalam
pleura
2. Nyeri akut berhubungan
dengan trauma tumpul pada
thorax
MAJOR
INTERVENTION

1.Kolaborasi tindakan
needle decompression
atau WSD dengan teknik
aseptik
2.Kolaborasi pemberian
analgesik sesuai instruksi

Anda mungkin juga menyukai