Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA HIPERTENSI DENGAN

MASALAH GANGGUAN POLA TIDUR DI PANTI WERDHA HARGO


DEDALI SURABAYA

RISTIN HIDAYATI SOLIKHAH


1150019033
DOSEN PEMBIMBING :
Siti Nurjanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022 1
Masalah :
BAB I KRONOLOGI :
Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan PENDAHULUAN Ada berbagai faktor yang memengaruhi pola
tidur seseorang. Penyakit ini tidak hanya
kemampuan jaringan untuk melakukan LATAR BELAKANG MASALAH menganggu saat istirahat pasien namun juga
fungsinya dalam memenuhi kebutuhan
berpengaruh terhadap tubuh, dan pikiran.Ada
hidupya sehari-hari. Kasus yang paling
beberapa faktor yang mempengaruhi pola tidur
banyak ditemui pada lansia adalah
SKALA yaitu rasa sakit dan gangguan pada tubuh
hipertensi. Hipertensi sendiri dicirikan
Berdasarkan data dari WHO tahun 2018, penyakit misalnya nyeri, dan gangguan kesehatan
dimana tekanan darah sistoliknya
hipertensi menyerang sebanyak 22% penduduk dunia. misalnya gangguan pernapasan. Pada pasien
diatas 140 mmHg dan tekanan
Sedangkan di Asia Tenggara, angka kejadian hipertensi hipertensi mengalami keluhan yaitu mengeluh
diastoliknya diatas 90 mmHg.
mencapai sebanyak 36% . Dinegara Indonesia sakit kepala, pusing, lemas, gelisah, mual,
Pengukuran tekanan darah 150/90
pravelensi hipertensi pada kelompok lansia berusia muntah, kesadaran menurun, dan disertai
mmHg atau lebih pada orang yang
diatas 60 tahun sebesar 65,4% dan menduduki dispnea sehingga pasien mengalami gangguan
berusia 50 tahun ke atas bisa
peringkat ke 5 dalam daftar penyakit kematian. Dari pola tidur.
dipastikan hipertensi. Masalah yang
biasa terjadi pada hipertensi adalah hasil Riskasdes Provinsi Jawa Timur yang terbaru pada
nyeri kepala yang disebabkan karena tahun 2018, pravelensi kejadian hipertensi mencapai
resistensi pembuluh darah ke otak 34,6%. Angka ini meningkat cukup tinggi
meningkat, ganggun perfusi jaringan dibandingkan hasil Riskasdes tahun 2013 pravelensi Solusi :
karena suply O2 ke otak menurun. penyakit hipertensi sebesar 26,2% Pada pravelensi Menyarankan klien untuk mengambil
intolerasi aktivitas yang disebabkan dikota Surabaya mencapai 22% lansia penderita posisi yang nyaman dengan pakaian
oleh nyeri pada hipertensi penyakit hipertensi. Sedangkan pada sebuah riset longgar dan mata tertutup atau
gangguan pola tidur di Surabaya menujukan sebesar melakukan tindakan relaksasi sepeti
76,3% lansia yang mengalami penyakit hipertensi pernafasan perut kemudian minta klien
memiliki gangguan pola tidur yang buruk Sedangkan untuk rileks dan merasakan sensai yang
data pada panti Werdha Hargo Dedali Surabaya terjadi.
mencatat bahwa lansia dengan hipertensi menempati
urutan ke-2 dengan presentase 24% dengan jumlah
penderita 19 pasien dalam 2 bulan terakhir

2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Lansia

Konsep Dasar Hipertensi

Konsep Dasar Istirahat Tidur

Konsep Dasar Asuhan


Keperawatan
4
Pendekatan
 Desain penelitian dalam studi
Pengumpulan Data
untuk mengeksplorasikan
masalah asuhan keperawatan  Wawancara
pada lansia yang mengalami  Observasi
hipertensi dengan masalah  pemeriksaan fisik
gangguan pola tidur di panti  studi dokumentasi
werdha hargo dedali
surabaya.
BAB III
METODE PENELITIAN Pengolaan Data
Lokasi dan waktu
penelitian  Pengumpulan data
 Analisis data
 Panti Werdha Hargo Ddali Surabaya  Penyediaan data
dilakukan 3 hari pada tanggal 24-26  Kesimpulan
Januari 2022

Subyek penelitian
Etika Penelitian
 2 klien penderita Hipertensi Dengan Masalah Keperawatan
 Informed consent (lembar persetujuan)
Gangguan Pola tidur
 anonimity (tanpa nama)
 confidentiality
( kerahasiaan)

5
BAB 4
Hasil Penelitian

Gambaran penelitian
Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien 1 : Darah tinggi dan kolestrol
Pasien 2 : Darah tinggi

Keluhan Utama
Pasien 1 : Pasien mengeluh hanya bisa tidur 3-4 jam
Pasien 2 : Pasien sering mengeluh sering terbangun pada
malam hari dan kesulitan untuk memulai tidur

Riwayat terapi farmakologi


Pasien 1 : Amlodipine 5 mg (1x1) dan
Simvastatin 20 mg (1x1)
Pasien 2 : Amlodipine 5 mg (1x1)

6
ANALISA DATA PASIEN 1
Analisis data Etiologi Masalah
DS : Ketiadaan teman tidur Kategori : Fisiologis
- Pasien mengatakan susah untuk Subkategori : Aktivitas/Istirahat
memulai tidur lagi. Semalam hanya Kode : D.0055
tidur 3-4 jam. Gangguan pola tidur
- Pasien mengatakan tidak pernah tidur
siang
- Pasien mengatakan keluhannya
dirasakan sekitar 2 (dua) bulan
semenjak putrinya bekerja di luar kota
DO :
Pasien lemah dan lesu ,Tampak kantung
dan kehitaman sekitar area mata,Pasien
tampang murung, TTV TD : 160/80 RR :
20x/menitS : 36,8oC N : 80x/menit

DS : Agen pencendera fisiologi Kategori : Psikologis


⁻ Pasien mengatakan bahwa susah tidur Subkategori : Nyeri dan kenyamanan
disertai nyeri pada bagian tengkuk dan Kode : D.0077
terasa seperti tetimpa benda berat Nyeri akut
dengan skla 3 secara hilang timbul
P: Ketika memiringkan badan
Q : Seperti tertimpa benda berat
R: Dibagian tengkuk belakang
S : Skala nyeri 3
T : Hilang timbul
DO :
Pasien sering memegangi bagian tengkuk
belakang , Pasien tampak gelisah, TTV :
TD : 160/80 RR : 20x/menit S : 36,8oC
N: 80x/menit

7
ANALISA DATA PASIEN 2
Analisis data Etiologi Masalah
DS Kurang kontrol tidur Kategori : Fisiologis
⁻ Pasien mengatakan saat tidur selalu Subkategori : Aktivitas/Istirahat
terbangun dan tidak bisa tidur kembali. Kode : D.0055
⁻ Pasien mengatakan tidur siang hanya 1-2 Gangguan pola tidur
jam
⁻ Pasien mengatakan keluhannya dirasakan
sejak 3 (tiga) minggu yang lalu saat suka
berjalan-jalan diarea panti
DO
Pasien nampak mengantuk, Tampak kantung
mata dan sedikit kehitaman pada daerah sekitar
mata , Tidur malam mulai pukul 23.00s/d03.00,
sedangkan tidur siang hanya 1-2 jam saja , TTV
: TD : 170/90 , RR : 22x/menit, S : 36,6oC, N :
84x/menit

Ds Agen pencendera fisiologi Kategori : Psikologis


⁻ Pasien mengatakan susah tidur dan disertai
dengan nyeri pada bagian pelipis dengan Subkategori : Nyeri dan kenyamanan
skala nyeri 4, dirasakan secara terus menerus Kode : D.0077
P : ketika dibuat berdiri setelah bangun tidur
Q : Seperti tertusuk jarum Nyeri akut
R : Dibagian pelipis
S : Skala nyeri 4
T :Terusmenerus
DO :
Pasien tampak meringis saat nyeri muncul, TTV
: TD :170/90, RR : 21x/menit , N : 86x/menit, S
: 36,5oC

8
Intervensi keperawatan Implementasi
SIKI : Keperawatan : Pasien 1 &
• Pasien 1 Dukungan 2 : dilakukan pada tanggal
Tidur 24 - 26 Januari 2022
• Pasien 2 Terapi Musik

Evaluasi Keperawatan : Pasien 1 Evaluasi Keperawatan : Pasien 2


S : Pasien mengatakan tidurnya sedikit bisa S : Pasien mengatakan tidurnya belum bisa
nyenyak, dapat memulai tidur dengan mudah, nyenyak, dapat memulai tidur dengan mudah,
masih sering terbangun lagi, sudah lebih sedikit sering terbangun lagi, sedikit lebih nyaman dan
nyaman dan merasa tenang, dan nyeri ditengkuk merasa tenang, dan nyeri dipelipis masih terasa
masih terasa nyeri
O: O:
- Jam tidur (22.00-03.00) - Jam tidur (21.00-02.00)
- Pola tidur belum nyenyak - Pola tidur belum nyenyak
- KU : Baik - KU : Baik
- TD : 153/80 mmHg - TD : 155/90 mmHg
- RR : 20x/menit - RR : 24x/menit
- S : 36,0o C - S : 36,5oC
- N : 89x/menit - N : 86x/menit
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat Panti P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat Panti
Werdha Hargo Dedali Surabaya Werdha Hargo Dedali Surabaya

9
BAB V
PEMBAHASAN

Pengkajian : persamaan dan perbedaan

Evaluasi Keperawatan : Diagnosa keperawatan : pasien 1 & 2 : 2


Sesuai kriteria hasil diagnosa

Implementasi Keperawatan : sesuai


intervensii dan respon pasien Intervensi keperawatan: teori & fakta

10
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

setelah dilakukan asuhan keperawatan untuk pasien 1 dan pasien 2


masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian dalam waktu 3 hari.
Diharapkan bagi perawat memberikan asuhan keperawatan secara
maksimal khususnya pada lansia yang mengalami hipertensi dengan
masalah keperawatan gangguan pola tidur

SARAN
 Perawat
 Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya
 Instansi Pendidikan
 Penulis Selanjutnya

11
THANKS YOU

12

Anda mungkin juga menyukai