Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN AKTIVITAS SPIRITUAL DENGAN KUALITAS

TIDUR PADA PENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS


CILACAP SELATAN I
THE RELATIONSHIP OF SPIRITUAL ACTIVITY WITH SLEEP QUALITY IN
HYPERTENSION PATIENTS IN UPTD PUSKESMAS CILACAP SELATAN I

Lulu Dwi Rahmawati ¹, Agus Prasetyo ², Kasron ³


¹²³Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jl. Cerme No. 24 Sidanegara Cilacap

ABSTRAK

Aktivitas spiritual dilakukan berdasarkan suatu agama atau berdasarkan tradisi dari
suatu komunitas tertentu. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan aktivitas spiritual dengan kualitas tidur pada penderita hipertensi di UPTD
Puskesmas Cilacap Selatan I. Metode: jenis penelitian survey analitik dengan
rancangan cross sectional terhadap 68 responden di UPTD Puskesmas Cilacap
Selatan I yang diambil dengan metode Simple Random Sampling. Instrumen
penelitian berupa kuesioner aktivitas spiritual dan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality
Index). Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil: ada hubungan (p-value =
0,032). Kesimpulan: ada hubungan aktivitas spiritual dengan kualitas tidur pada
penderita hipertensi di UPTD Puskesmas Cilacap Selatan I.

Kata Kunci: Aktivitas Spiritual, kualitas tidur

ABSTRACT

Spiritual activity is carried out based on a religion or based on the traditions of a


particular community. Objective: This study aims to determine the relationship
between spiritual activity and sleep quality in patients with hypertension at UPTD
Puskesmas Cilacap Selatan I. Methods: type of analytical survey research with cross
sectional design to 68 respondents at UPTD Puskesmas Cilacap Selatan I taken by
simple random sampling method. The research instrument was a spiritual activity
questionnaire and PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Data analysis using Chi
Square. Results; there is a relationship (p-value = 0.032). Conclusion: there is a
relationship between spiritual activity and sleep quality in patients with hypertension
at UPTD Puskesmas Cilacap Selatan I.
Keywords: Spiritual activity, sleep quality

1
PENDAHULUAN

Menurut (Pudiastuti, 2011) usia, jenis kelamin, merokok, dan gaya


mengartikan hipertensi adalah suatu hidup kurang aktivitas yang dapat
keadaan dimana seseorang mengalami mengarah ke obesitas.
peningkatan tekanan darah diatas Gejala-gejala hipertensi
normal yang ditunjukan oleh angka meliputi sakit kepala atau rasa berat di
systolic (angka dibagian atas) dan tengkuk, vertigo, jantung berdebar-
diastolic (angka bagian bawah) pada debar, mudah lelah, penglihatan kabur,
pemeriksaan tensi darah menggunakan telinga berdenging (tinnitus), dan
alat pengukur tekanan darah yang mimisan (RI K. , 2014). Gejala yang
berupa cuffair raksa biasa dirasakan penderita menurut
(sphygmomanometer) ataupun alat Nuraini (2015) seperti obstructive
digital lainnya. sleep apnea syndrome (OSAS), restless
Menurut World Health legs syndrome, sakit kepala, pusing,
Organization (WHO), satu dari tiga sesak nafas, nokturia yang dapat
orang dewasa diseluruh dunia mengganggu tidur penderita (Black &
memiliki tekanan darah tinggi. Hawks, 2015). Menurut (Corteli,
Proporsi meningkat sejalan dengan 2013),gejala akibat penyakit
bertambahnya usia, yaitu satu dari hipertensi dapat mengganggu tidur
sepuluh orang berusia 20 sampai 30 yang berdampak terhadap kualitas
tahun sampai lima dari sepuluh orang tidur.
berusia 50 tahun. Di wilayah Asia Kualitas tidur adalah
Tenggara, penyakit hipertensi dialami kemampuan individu untuk tetap
sekitar 36% dari populasi orang tertidur dan mendapatkan sejumlah
dewasa (WHO,2013). tidur REM dan NREM yang sesuai
Profil kesehatan Jawa Tengah (Kozier, 2010).
tahun 2015 mencapai 57,78% kasus
(DinKes, 2015). Penyakit hipertensi Salah satu penyakit yang
diperkirakan akan terus meningkat muncul akibat kualitas tidur yang
setiap tahunnya dan pada tahun 2025, buruk ialah hipertensi. Menurut
diperkirakan 29% atau 1,6 milyar (Aphiin, 2012) kualitas tidur yang
orang diseluruh dunia akan mengalami buruk dapat meningkatkan hormon
hipertensi (Nadruz, 2015). Prevalensi kortisol. Salah satu fungsi hormon
kejadian hipertensi berdasarkan hasil kortisol ialah mempertahankan tekanan
riskesdas 2018 adalah 34,1%. Angka darah (Biomedika, 2012). Ketika
tersebut lebih tinggi dibandingkan kualitas tidur buruk, sistem tidur dan
tahun 2013 yang menyentuh angka bangun akan terganggu sehingga
prevalensi 25,8%. terjadi ketidakseimbangan dan
Penyebab hipertensi hingga peningkatan hormon kortisol yang
saat ini secara pasti belum dapat akan memicu terjadinya peningkatan
diketahui, tetapi gaya hidup tekanan darah (Fitri, 2012)
berpengaruh besar terhadap kasus ini. Tekanan darah juga berkaitan
Terdapat beberapa faktor yang menjadi dengan kualitas tidur dimana penderita
risiko terjadinya hipertensi, seperti hipertensi seringkali terbangun pada

2
pagi hari dan kelemahan (Potter, menyatakan bahwa wudhu bisa
2012). Hingga 25% individu dengan meningkatkan kualitas tidur pada
hipertensi akan mengalami Obstruktive lansia dengan insomnia pada PSTW
Sleep Apnea Syndrom (OSAS), Puspakarma Mataram.
hubungan ganggua tidur OSAS telah Hasil studi pendahuluan yang
didokumentasikan menjadi faktor dilakukan peneliti pada tanggal 16
risiko hipertensi (Hawks, 2014). Maret 2021 angka kejadian hipertensi
Ketidakcukupan kualitas dan di Kabupaten Cilacap menurut Dinkes
kuantitas tidur dapat merusak memori Kabupaten Cilacap tahun 2020, di
dan kemampuan kognitif. Bila hal ini dapat data penderita hipertensi pada
berlanjut hingga bertahun-tahun, akan tahun 2020 di Puskesmas Cilacap
berdampak pada tekanan darah tinggi, Selatan I sejumlah 1.403 penderita
serangan jantung, stroke, hingga hipertensi (9,27%). Hasil studi
masalah psikologi seperti depresi dan pendahuluan yang dilakukan penulis
gangguan perasaan lainnya (Potter & dengan metode wawancara pada 5
Perry,2010). penderita hipertensi , di dapatkan 3
Salah satu penyakit yang penderita hipertensi yang menyatakan
membutuhkan aspek spiritual dalam mengalami gangguan tidur dengan
penyembuhan dan kestabilan kondisi tidur selama 5 jam dan mereka
fisiknya adalah penyakit hipertensi. mengerjakan sholat lima waktu, dan 2
Penderita hipertensi sering merasa diantaranya menyatakan dalam
takut dan cemas akan penyakit yang tidurnya sering terbangun terkadang
diderita, takut akan ancaman tidak bisa tidur lagi dengan tidur
komplikasi, dan takut akan tekanan selama 4 jam dan mereka jarang
darahnya yang sering tinggi atau melakukan sholat lima waktu (hanya
bahkan merasa tidak bisa disembuhkan melakukan sholat maghrib dan ashar).
(Virgianti,2016).
Dalam pemenuhan kebutuhan METODOLOGI
aspek spiritual memiliki tujuan yaitu Penelitian ini merupakan
memberikan ketenangan (Khairani, penelitian menggunakan survey
2018). Aktivitas spiritual merupakan analitik dengan pendekatan uji Chi
aktivitas yang dilakukan seseorang Square. Jumlah populasi sebanyak 160
yang berhubungaan dengan ibadah. orang, terdiri dari penderita hipertensi
Agama biasanya dimengerti sebagai yang mengikuti prolanis di UPTD
pengungkapan praktik spiritual, ritual, Puskesmas Cilacap Selatan I dengan
organisasi dan praktik iman seseorang jumlah sampel sebanyak 68 orang
(Valentina, 2016) menggunakan teknik pengambilan
Beberapa penelitian yang sudah simple random sampling.
dilakukan berkaitan dengan spiritual Instrumen penelitian
dan kualitas tidur antara lain penelitian menggunakan kuesioner aktivitas
yang dilakukan (Antonia, 2019) yang spiritual dan kuesioner PSQI
menunjukan bahwa 76,8% dari 43 (Pittsburgh Sleep Quality Index).
orang aktivitas spiritual dikategorikan
baik. Hal ini didukung oleh penelitian Analisis data menggunakan uji
yang dilakukan (Hariawan, 2015) Chi Square dengan bantuan program

3
komputer untuk mengetahui hubungan 2. Variabel Penelitian
aktivitas spiritual dengan kualitas tidur
pada penderita hipertensi di UPTD Tabel 4.3 Distribusi
Puskesmas Cilacap Selatan I. Taraf Frekuensi Aktivitas Spiritual
signifikan hasi uji adalah α = 0,05. Penderita Hipertensi di UPTD
Puskesmas Cilacap Selatan I.

HASIL PENELITIAN No Aktivitas F %


Spiritual
1. Karakteristik Responden 1. Rajin 39 57,4
Tabel 4.1 Karakteristik 2. Tidak Rajin 29 42,6
Penderita Hipertensi di UPTD Jumlah 68 100,0
Puskesmas Cilacap Selatan I Sumber: Data Primer, diolah 2021
berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
No Karakteristik F % sebagian besar penderita hipertensi
1. Jenis Kelamin di UPTD Puskesmas Cilacap
Laki-laki 14 20,6 Selatan I memiliki aktivitas spiritual
Perempuan 54 79,4 yang rajin sebanyak 39 (57,4%) dan
Sumber:Data Primer, diolah 2021 aktivitas spiritual tidak rajin
sebanyak 29 (42,6%).
Berdasarkan tabel 4.1
menunjukan bahwa sebagian besar Tabel 4.4 Dsitribusi
penderita hipertensi di UPTD Frekuensi Kualitas Tidur
Puskesmas Cilacap Selatan I Penderita Hipertensi di UPTD
berjenis kelamin perempuan Puskesmas Cilacap Selatan I.
sebanyak 54 (79.4%), sedangkan
laki-laki sebanyak 14 (20,6%). No Kualitas Tidur F %
1. Baik 13 19,1
2. Buruk 55 80,9
Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah 68 100,0
Penderita Hipertensi Di UPTD Sumber:Data Primer, diolah 2021
Puskesmas Cilacap Selatan I
berdasarkan umur. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
sebagian besar penderita hipertensi
Jenis N Min Max Mean Standar di UPTD Puskesmas Cilacap
Kelamin Deviasi Selatan I memiliki kualitas tidur
Laki-laki 14 47 60 56 4,069 yang paling tinggi yaitu kualitas
Perempuan 54 45 60 55 4,800
tidur buruk sebanyak 55 (80,9%),
Sumber: Data Primer, diolah 2021
kualitas tidur baik sebanyak 13
Berdasarkan tabel 4.2 rata-rata (19,1%).
umur responden laki-laki adalah 56
tahun dan rata-rata umur responden
perempuan yaitu 55.

4
Tabel 4.5 Hubungan Berdasarkan hasil penelitian
Aktivitas Spiritual Dengan menunjukan bahwa aktivitas
Kualitas Tidur Pada Penderita spiritual penderita hipertensi di
Hipertensi di UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas Cilacap I
Cilacap Selatan I diketahui bahwa responden dengan
aktivitas spiritual paling tinggi yaitu
aktivitas spiritual baik sebanyak 39
Aktivitas Kualitas Tidur Tot %
Spiritual al
(57,4%).
Baik % Buruk % Beberapa jurnal penelitian
menyebutkan spiritualitas
Rajin 11 28,2 28 71 39 100, mempengaruhi tekanan darah, salah
% ,8 0% satunya penelitian Dewi (2015)
% dengan judul “Perawatan Spiritual
Tidak 2 6,9 27 93 29 100,
Rajin % ,1 0% Transenden Terhadap Status
% Kesehatan Lansia Dengan
pv: Hipertensi di Kabupaten Jember”
0,032 menyebutkan perawatan spiritual
Sumber:Data Primer, diolah 2021 transenden mampu meningkatkan
persepsi kesehatan lansia dan
Berdasarkan tabel diatas dapat
menurunkan tekanan sistolik lansia
diketahui bahwa dari 39 penderita
dengan hipertensi namun perawatan
hipertensi di UPTD Puskesmas
spiritual transenden tidak mampu
Cilacap Selatan I yang aktivitas
menurunkan tekanan diastolic
spiritual rajin terdapat kualitas tidur
lansia dengan hipertensi.
baik sebanyak 28 orang (71,8%) dan
Pada penelitian Cahyani (2014)
dari 29 penderita hipertensi yang
mengenai hubungan shalat terhadap
aktivitas spiritual tidak rajin terdapat
tekanan darah pasien HT, bahwa
sebanyak 27 (93,1%).
shalat memiliki keutamaan dan
Hasil uji statistik dengan
faedah yang besar untuk
menggunakan Fisher Exact didapatkan
menciptakan kesehatan dan
hasil p value 0,032. Berdasarkan
ketenangan jiwa. Ketika shalat
signifikan α 0,05 maka p value 0,032 <
ruhani bergerak menuju yang maha
0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa
kuasa. Pikiran terlepas dari keadaan
Ho ditolak dan Ha diterima berarti
riil dan panca indera melepaskan
menunjukan bahwa ada hubungan
diri dari segala macam keruwetan
aktivitas spiritual dengan kualitas tidur
peristiwa disekitarnya, termasuk
pada penderita hipertensi di UPTD
keterikatan dengan sensasi
Puskesmas Cilacap Selatan I.
tubuhnya seperti rasa sedih, gelisah,
rasa cemas, dan lelah. Dalam
PEMBAHASAN tingkat sederhana, shalat bisa
berarti sebagai coping mechanism.
1. Aktivitas spiritual pada penderita Mekanisme ini akan meningkatkan
hipertensi di UPTD Puskesmas kekebalan seseorang terhadap stress
Cilacap Selatan I yang mana dalam bahasa medis
disebut stress of tolerance dimana

5
tinggi rendahnya stress of tolerance kategori buruk dalam penelitian ini
pada seseorang ditentukan oleh yaitu berdasarkan lembar kuesioner
coping mechanism tadi. Jika Pittsburgh Quality of Sleep Index
berhasil melakukan coping (PSQI) responden menunjukan
mechanism terhadap setiap tanda-tanda kekurangan tidur dan
persoalan yang terjadi, maka orang mengalami masalah dalam tidurnya.
tersebut dipastikan akan terhindar Tanda-tanda kekurangan tidur dapat
dari stress, tertekan atau depresi. dibedakan menjadi tanda fisik dan
Shalat yang dilakukan akan tanda psikologis. Menurut Titus
membantu manusia mengalami (2011), tanda-tanda fisik akibat
ketenangan dan ketentraman ruhani kekurangan tidur antara lain yaitu
sehingga akan meningkatkan ekspresi wajah (area gelap disekitar
kemampuan coping mechanismnya. mata,bengkak dikelopak mata,
Hal ini dibuktikan dengan konjungtiva kemerahan dan mata
penelitian yang dilakukan oleh terlihat cekung), kantuk yang
Cahyani,2014 yang menunjukan berlebihan, tidak mampu
adanya hubungan bermakna antara berkosentrasi, terlihat tanda-tanda
shalat dengan kecemasan. Semakin keletihan. Sedangkan tanda-tanda
teratur shalatnya maka semakin psikologis antara lain yaitu menarik
rendah kecemasanya begitupun diri, apatis, merasa tidak enak
sebaliknya. badan, malas, daya ingat menurun,
Hal ini dapat disimpulkan bingung, halusinasi, ilusi
spiritual dapat memberikan penglihatan dan kemampuan
kedamaian dan keteguhan dalam mengambil keputusan.
diri seseorang, semakin tinggi Pada penelitian Javaheri, S et al
spiritual seseorang semakin yang meneliti tentang kadar kortisol
meningkat kesehatan seseorang dalam darah akan meningkatkan,
sesuai dengan fungsinya agama peningkatan kadar kortisol yang
dapat memberikan perubahan ketika akan mengaktivasi system simpatis
seseorang dalam keadaan terpuruk yang akan berperan pada kenaikan
dari sakit maupun stess tekanan darah. Pada penelitian
(Kirnawati,2021). Javaheri, S et al terdapat hubungan
antara kualitas tidur yang terganggu
2. Kualitas Tidur pada penderita terhadap kejadian hipertensi pada
hipertensi di UPTD Puskesmas remaja. Pada penelitian ini terdapat
Cilacap Selatan I. hubungan dengan nilai p = 0,001,
yang berarti membuktikan bahwa
Berdasarkan hasil penelitin gangguan kualitas tidur secara terus
menunjukan bahwa kualitas tidur menerus akan menyebabkan
penderita hipertensi di UPTD perubahan fisiologis tubuh dimana
Puskesmas Cilacap Selatan I system keseimbangan antara
diketahui bahwa responden dengan pengaturan system saraf simpatis
kualitas tidur paling tinggi yaitu dan parasimpatis terganggu,
kualitas tidur buruk sebanyak 55 peningkatan system simpatis
(80,9%). Kualitas tidur dengan tersebut berperan dalam

6
peningkatan tekanan darah pada memiliki aktivitas spiritual yang
pasien tersebut dan sebaliknya rajin. Asumsi ini diperkuat dari
aktifitas parasimpatis akan hasil penelitian yang dilakukan oleh
menurunkan tekanan darah. peneliti di UPTD Puskesmas
Penelitian tersebut mendukung Cilacap Selatan sebanyak 11 orang
kepada penelitian sebelumnya yaitu (28,2%). Pada penelitian yang
terdapat hubungan antara kualitas dilakukan Pereira,(2019) bahwa ada
tidur yang terganggu terhadap hubungan antara aktivitas spiritual
angka kejadian hipertensi dengan kualitas tidur pada lansia di
(Redline,2011). kelurahan Tlogomas kecamatan
Beberapa penelitian Lowokwaru kota Malang, dimana
sebelumnya yang dilakukan Sagala hasil penelitian menunjukan bahwa
(2011) di Puskesmas Medan Johor dari 56 responden hasil penelitian
hasil menunjukan penderita menunjukan bahwa aktivitas
hipertensi tidak dapat tidur dengan spiritual hampir seluruh responden
baik dan penelitian oleh Lubis dikategorikan baik yaitu 43 orang
(2013) di Puskesmas Medan (76,8%), sebagian besar kualitas
Teladan hasil penelitian tidur responden dikategorikan baik
menunjukan yang sama bahwa yaitu sebanyak 30 orang (53,6%).
penderita hipertensi tidak dapat Dan hasil analisis data didapatkan
tidur dengan baik. nilai signifikan 0,017 (p<0,05)
artinya ada hubungan antara
3. Hubungan Aktivitas Spiritual aktivitas spiritual dengan kualitas
Dengan Kualitas Tidur Pada tidur pada lansia di Kelurahan
Penderita Hipertensi di UPTD Tlogomas Kecamatan Lowokwaru
Puskesmas Cilacap Selatan I. Kota Malang dimana hasil
penelitian menunjukan bahwa
Berdasarkan penelitian dapat semakin baik aktivitas spiritual
diketahui bahwa penderita maka akan semakin baik pula
hipertensi dengan aktivitas spiritual kualitas tidur.
rajin yang mengalami kualitas tidur Penelitian yang dilakukan oleh
baik sebanyak 11 orang (28,2%). Hidayat & Mumpuningtyas (2018)
Hasil uji analisis didapatkan nilai dengan judul “Terapi Kombinasi
signifikan 0,032 (p<0,05) yang Sugesti dan Dzikir Dalam
berarti data dinyatakan signifikan Peningkatan Kualitas Tidur Pada
dan Ho ditolak, artinya ada Pasien” bahwa ada pengaruh
hubungan aktivitas spiritual dengan pemberian terapi menggunakan
kualitas tidur pada penderita dzikir dalam peningkatan kualitas
hipertensi di UPTD Puskesmas tidur seseorang. Pemberian terapi
Cilacap Selatan I. tersebut dapat meningkatkan
Hasil penelitian yang dilakukan kualitas tidur seseorang dengan cara
oleh peneliti bahwa didapatkan menghambat produksi hormone
aktivitas spiritual yang rajin stress misalnya adrenalin dan
dikarenakan rata-rata responden di kortisol yang akan memicu
UPTD Puskesmas Cilacap Selatan I perubahan fisiologis. Berdasarkan

7
prinsip kerjanya terapi dzikir 3. Terdapat hubungan aktivitas
merupakan salah satu jenis terapi spiritual dengan kualitas tidur
yang memberikan efek psikologis pada penderita hipertensi di UPTD
dan efek neurologis. Lantunan Puskesmas Cilacap Selatan I
irama tersebut memperbaiki dengan hasil p value 0,032.
fisiologis saraf-saraf, sehinggga
perbaikan mekanisme tubuh lansia
terjadi. Doa atau dzikir merupakan SARAN
salah satu bentuk dari meditasi yang 1. Bagi UPTD Puskesmas Cilacap
dalam praktiknya berfokus pada Selatan I
kata-kata suci yang dapat Hasil penelitian ini dapat dijadikan
memberikan efek ketenangan dan masukan yang dapat dilakukan
efek seperti latihan relaksasi Puskesmas untuk meningkatkan
(Reflio,2016). kualitas tidur penderita hipertensi
Aktivitas spiritual sangatlah agar tercukupi dengan cara aktivitas
penting bagi kehidupan manusia, spiritual.
dengan melakukan aktivitas 2. Bagi Mahasiswa
spiritual maka akan memberikan Diharapkan bagi mahasiswa
rasa ketenangan dan kenyamanan keperawatan atau bidang kesehatan
bagi diri dimana diri terbebas dari hendaknya dapat memberikan
tekanan yang berkaitan dengan program kepada penderita
pekerjaan,masalah pribadi,masalah hipertensi atau penyuluhan terkait
keluarga. Dengan melakukan pemenuhan kualitas tidur pada
aktivitas spiritual membuat diri penderita hipertensi
menjadi tenang, sehingga mudah 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
untuk tertidur dan kualitas tidur Bagi peneliti selanjutnya dapat
menjadi terpenuhi (Pereira,2019). melakukan penelitian lain yang
sejenis dengan meneliti faktor-
KESIMPULAN faktor yang mempengaruhi kualitas
tidur pada penderita hipertensi
1. Penderita Hipertensi di UPTD secara menyeluruh dari segi
Puskesmas Cilacap Selatan I spiritual.
sebagian besar memiliki aktivitas
spiritual yang rajin sebanyak 39 DAFTAR PUSTAKA
responden (57,4%) dan aktivitas
spiritual yang tidak rajin sebanyak Anitasari. (2019). Pelaksanaan
29 responden (42,6%). Pemberdayaan Keluarga Dan
2. Penderita hipertensi di UPTD Senam Hipertensi Sebagai
Puskesmas Cilacap Selatan I Upaya Manajemen Diri
sebagian besar memiliki kualitas Penderita Hipertensi.
tidur yang buruk 55 responden
(80,9%) dan kualitas tidur yang Antonia. (2019). Hubungan Aktivitas
baik sebanyak 13 responden Spiritual Dengan Kualitas
(19,1%) Tidur Lansia Di Kelurahan

8
Tlogomas Kecamatan Fitri. (2012). Hubungan Kualitas Tidur
Lowokwaru Kota Malang. Dengan Kejadian Hipertensi
Di Desa Yordan Kelurahan
Aphiin. (2012). Hubungan Kualitas Airmadidi Bawah.
Tidur Dengan Kejadian
Hipertensi Di Desa Yordan Hariawan. (2015). Hubungan Aktivitas
Kelurahan Airmadidi Bawah. Spiritual Dengan Kualitas
Tidur Lansia Di Kelurahan
Biomedika. (2012). Hubungan Tlogomas Kecamatan
Kualitas Tidur Dengan Lowokwaru Kota Malang.
Kejadian Hipertensi Di Desa
Yordan Kelurahan Airmadidi Hawks, B. &. (2014). Hubungan
Bawah. Kualitas Tidur Dengan
Tekanan Darah Penderita
Black & Hawks, H. R. (2015). Hipertensi Di Wilayah Kerja
Gambaran Kualitas Tidur Puskesmas Purwosari Metro
Pada Penderita Hipertensi. Utara Tahun 2017.
Brunner & Suddarth, 2. D. (2013). Hidayat & Mumpuningtyas. (2018).
Studi Kasus Asuhan Terapi Kombinasi Sugesti dan
Keperawatan Gerontik Pada Dzikir Dalam Peningkatan
Keluarga Ny”M” Dengan Kualitas Tidur Pasien.
Hipertensi Dikelurahan
Barombong Kecamatan Khairani, I. &. (2018). Hubungan
Tamalate Kotakota Makassar. Spiritualitas Dengan Tekanan
Darah Lansia Hipertensi Di
Cahyani, H, F. (2014). Hubungan Uptd Pstw Jember.
Shalat Terhadap Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Kirnawati, A. (2021). Hubungan
di Posbindu Anggrek Tingkat Spiritual dan
Kelurahan Cempaka Putih Religiusitas dengan Tekanan
Kecamatan Ciputat Timur. Darah Pada Lansia Hipertensi.
Corteli. (2013). Gambaran Kualitas Lubis, D, P. (2013). Kualitas Tidur
Tidur Pada Penderita Dan Faktor-Faktor Gangguan
Hipertensi. Tidur Pada Penderita
Dewi. (2015). Perawatan Spiritual Hipertensi Di Wilayah Kerja
Transenden Terhadap Status Puskesmas Medan Teladan.
Kesehatan Lansia Dengan
Hipertensi di Kabupaten Kozier. (2010). Hubungan Kualitas
Jember. Tidur Dengan Tekanan Darah
Pada Pasien Prehipertensi
Dinkes, J. (2015). Faktor Risiko Puskesmas Tarogong Garut.
Penyebab Kejadian Hipertensi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Nadruz. (2015). Pengaruh Progressive
Sidorejo Lor Kota Salatiga. Muscle Relaxation Terhadap

9
Kualitas Tidur Penderita Pelayanan Sosialtresna
Hipertensi Di Cilacap Selatan. Werdha (Pstw) Banyuwangi.
Pereira, AC. (2019). Hubungan Virgianti. (2016). Perubahan Persepsi
Aktivitas Spiritual Dengan Dan Domain Spiritual
Kualitas Tidur Lansia Di Terhadap Tekanan Darah
Kelurahan Tlogomas Penderita Hipertensi Akibat
Kecamatan Lowokwaru Kota Pemberian Spiritual Emotional
Malang. Freedom Technique (Seft).
Potter, P. &. (2012). Hubungan Who. (2013). Hubungan Antara
Kualitas Tidur Dengan Kualitas Tidur Dengan
Tekanan Darah Penderita Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Wilayah Kerja
Hipertensi Di Rumah Sakit
Puskesmas Purwosari Metro
Utara Tahun 2017. Umum Daerah Karanganyar.

Pudiastuti. (2011). Hubungan Asupan Zheng, C. C. (2014). Gambaran


Natrium, Kalium Dan Lemak Kualitas Tidur Pada Penderita
Dengan Tekanan Darah Pada Hipertensi.
Pasien Hipertensi Rawat Jalan
Di Pukesmas Mlati I.
Reflio, R. (2016). Pengaruh TerapiAl
Zikir Terhadap Kualitas Tidur
Lansia.
Ri, K. (2014). Hipertensi Dan
Penatalaksanaanya.
Ri, K. K. (2018). Pelaksanaan
Pemberdayaan Keluarga Dan
Senam Hipertensi Sebagai
Upaya Manajemen Diri
Penderita Hipertensi.
Sagala, VP. (2011). Kualitas Tidur dan
Faktor-faktor Gangguan Tidur
pada Penderita Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas
Medan-Johor.
Valentina, M. E. (2016). Hubungan
Tingkat Spiritual Dan
Religiusitas Dengan Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi
Di Unit Pelayanan Teknis

10
11

Anda mungkin juga menyukai