PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau sering di sebut dengan darah tinggi yaitu tekanan darah yang
sistoliknya lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya lebih dari 90
mmHg. Pada sebagian orang terkadang tidak terdapat gejala yang menunjukan
bahwa orang tersebut sedang mengalami hipertensi. Oleh karena itu hipertensi di
sebut dengan sillent killer (Noegroho & Nurfianti, 2017). Hipertensi menurut
gejala dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi Benigna dan hipertensi maligna.
gejala, biasanya ditemukan pada saat penderita dicek up. Hipertensi maligna
genetik, lingkungan, asupan garam, obesitas, kuran olahraga, asupan alkohol, stres
hampir sama dengan gejala penyakit lainnya yaitu seperti sakit kepala, jantung
berdebar-debar, sulit bernafas saat bekerja mengangkat beban berat, mudah lelah,
saat ini sebesar 22% dari total populasi dunia dan prevalensi hipertensi yang
1
2
tertinggi masih di duduki oleh Afrika dengan sebesar 27% (Kemenkes, 2019).
Berdasarkan data dari (WHO) tahun 2019 diketahui bahwa jumlah orang dewasa
yang mengalami hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13
miliar pada tahun 2015. Penyakit ini berkembang di negara berpenghasilan rendah
kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok usia 31-44 tahun (31,6%), usia 45-54
tahun (45,3%), usia 55-64 tahun (55,2%). Hipertensi disebut silent killer, karena
hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi (Fernalia et al, 2021).
Nilai tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg. Dan nilai tekanan
penurunan saat sedang tidur normal sekitar 10-20% di bandingkan jika seseorang
tersebut dalam kondisi sadar. Kondisi ini bisa terjadi karena seseorang yang
sedang dalam kondisi tidur, maka akifitas simpatis akan mengalami penurunan
sehingga tekanan darah seseorang ketika tidur akan mengalami penurunan. Hal ini
komplikasi yang lebih berat seperti penyakit kardiovaskuler (Alfi & Yuliwar,
2017). Sistem kardiovaskuler sendiri yaitu terdiri dari jantung, pembuluh darah
dan saluran limfe sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi dan zat-
zat lain untuk di distribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-bahan hasil
STIKes Indramayu
3
perhitungan tekanan darah tersusun sebagai berikut. Orang yang akan dihitung
tekanan darahnya harus duduk dengan tenang, membalut pasien pada lengan kiri
memantau tekanan darah kita apakah masih berada pada kisaran normal ataukah
abnormal. Jika tekanan darah melebihi abnormal maka harus segera dikonsulkan
merupakan seangan jantung dan stroke. Tekanan sistolik yang melebihi 130
mmHg merupakan tekanan darah yang abnormal begitupun tekanan diastolik yang
melebih 80 mmHg juga termasuk abnormal yang perlu diperhatikan juga adalah
perbedaan tekanan sistolik dan diastolik atau dikenal pulse pressure (Ridwan,
2017).
disaat sedang tidur nyenyak. Kualitas tidur telah didefinisikan sebagai suatu
fenomena yang telah meliputi penilaian terhadap lamanya waktu tidur, seperti
gangguan yang terjadi pada saat tidur, masa laten saat tidur, disfungsi tidur pada
siang hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, serta pemakaian obat tidur (Alfi &
yaitu adanya suatu penyakit, kondisi lingkungan, rasa kelelahan, gaya hidup,
stress emosional, adanya stimulan tertentu dan minum alkohol (Alfi & Yuliwar,
2018).
STIKes Indramayu
4
aktivitas fisik, stres psikologi, obat-obatan dan zat kimia serta diet dan kalori.
Faktor lainnya yang secara tidak langsung memengaruhi kualitas tidur seseorang
hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hasil dari
hubungan kualitas tidur dengan tekananan darah pada pasien hipertensi diperoleh
bahwa ada hubungan antara kedua variabel tersebut karena value (0,000) <a
(0,05). Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada pasien hiprtensi. Menurut peneliti kualitas tidur yang buruk
simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara terus menerus. Apabila
Murti, 2017).
Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu sebagai rumah sakit milik daerah
poli dalam RSUD Indramayu, jumlah kunjungan pasien Hipertensi dalam satu
tahun terakhir pada tahun 2022 sebanyak 496 pasien dan pada bulan Januari-
Februari 2023 sebanyak 154 pasien. Berdasarkan hasil wawancara pada sepuluh
pasien mengakatakan susah untuk memulai tidur malam kadang juga terbangun
pada tengah malam dan sulit untuk tidur kembali dan pada siang hari juga
STIKes Indramayu
5
B. Rumusan Masalah
Hipertensi atau yang sering disebut dengan darah tinggi yaitu tekanan darah
yang sistoliknya lebiih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya lebih dari
90 mmHg pada sebagian orang terkadang tidak terdapat gejala yang menunjukan
bahwa orang tersebut sedang mengalami hipertensi oleh karena itu hipertensi
disebut dengan silent killer. Nlai tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg
dan nilai tekanan tersebut tergantung dengan aktvitas dan emosional seseorang
“Apakah ada hubungan antara Kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD
Indramayu.
2. Tujuan Khusus
STIKes Indramayu
6
D. Manfaat Penelitian
wawasan dan pengetahuan dan juga diharapkan dapat dijadikan data dasar bagi
E. Ruang Lingkup
Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di RSUD Indramayu tahun 2023
STIKes Indramayu
7
Indramayu
STIKes Indramayu