Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN WSD

(WATER SEAL DRAINGE)

Disusun oleh : Kelompok 5


Nama Kelompok
 Amalya Sukmawati
 Cucu Rumdayani
 Kholidatu Sholihah
 Putri Melati
 Sahnaz Fitria
Definisi WSD
Wsd adalah suatu sistem
draigne yang memungkinkan
cairan atau udara keluar dari
cavum pleura (Rongga pleura)
Tujuan Pemasangan WSD

 Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan


rongga thorax.
 Mengembalikan tekanan negatif pada rongga pleura.
 Mengembangkan kembali paru yang kolaps.
 Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura ( refluks drainage
) yang dapat menyebabkan pneumothoraks.
 Mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.
INDIKASI PEMASANGAN WSD

 Pneumothorax > 20%


 Pneumothorax < 20% yang memerlukan ventilator mekanik
 Hematothorax
 Hematopneumothorax
 Empyema thorax
 Fluidothorax yang dapat diatasi dengan punksi
 Pasca thoracotomy
Penempatan Tube WSD

 Untuk membuang udara , letak selang : intercostal ke-2 sepanjang


midklavikula. Sedangkan untuk membuang cairan ,letak selang
antara interkodtal ke-5 atau ke-6

 Pasien bedah jantung selang di letakandi seitar mediastnum untuk


membuang darah dari depan dan bawahjantung
TIPE TIPE PEMASANGAN WSD
1. WSD Botol Tunggal
Sistem ini merupakan
sistem drainase dada yang
paling sederhana. Terdiri
dari botol steril rapat
udara yang berisi 100 ml
air steril atau saline
Kentungan dan kerugian WSD satu botol

 a. Keuntungan
1) Penyusunan sederhana.
2) Memudahkan untuk mobilisasi pasien.
 b. Kerugian
1) Saat melakukan drainage, perlu kekuatan yang lebih besar dari
ekpansi dada untuk mengeluarkan cairan atau udara.
2) Untuk terjadinya aliran ke botol tekanan pleura harus lebih tinggi
dari tekanan dalam botol
3) Campuran darah drainage dan udara menimbulkan campuran busa
dalam botol yang membatasi garis pengukuran drainage.
Lanjutan...
2. WSD Dua Botol
Pada sistem dua botol, botol pertama adalah
sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja
sebagai water seal. Botol pertama bersambungan
dengan selang drainage. Botol ini mulanya kosong
dan hampa udara. Selang udara yang pendek pada
botol pertama bersambungan dengan selang yang
panjang pada botol kedua, yang menimbulkan
water seal pada botol kedua. Cairan dari ruang
pleura mengalir masuk ke dalam botol pertama
dan udara dari ruang pleura ke water seal pada
botol kedua.
Keuntungan dan kerugian WSD dua botol

 a. Keuntungan
1) Mampu mempertahankan water seal pada tingkat yang konstan.
2) Memungkinkan observasi dan tingkat pengukuran jumlah
drainage yang keluar dengan baik.
3) Udara maupun cairan dapat terdrainage secara bersama-
sama.
 b. Kerugian
1) Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari
tekanan botol.
2) Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara
sehingga dapat terjadi kebocoran udara
Lanjutan...
3. WSD Tiga Botol
Pada sistem tiga botol, botol pertama
menampung drainage dari ruang pleura, botol
kedua bertindak sebagai water seal dan botol
ketiga merupakan botol pengontrol suction.
Pada sistem ini yang terpenting adalah
kedalaman selang dibawah air pada botol
ketiga. Jumlah penghisap di dinding yang
diberikan botol ketiga harus cukup untuk
menciptakan putaran-putaran lembut
gelembung dalam botol. Gelembung yang
kasar menyebabkan kehilangan air, mengubah
tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat
kebisingan.
Keuntungan dan kerugan pemasangan WSD
tiga botol

 a. Keuntungan
1) Sistem paling aman untuk mengatur penghisapan.
2) Tingkat water seal stabil.
3) Suction terkontrol.
 b. Kerugian
1) Perakitan lebih kompleks sehingga lebih mudah terjadi kesalahan pada
perakitan dan pemeliharaan.
2) Sulit untuk digunakan jika pasien ingin melakukan mobilisasi.
Lanjutan...

4. WSD Sekali Pakai

a. Pompa Penghisap Pleural Emerson


Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di
dinding. Pompa penghisap emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol.
b. Fluther valve
Sistem tiga ruang yang memiliki ruang drainase, water seal dan suction yang terpisah.
Banyak fasilitas kesehatan menggunakan drainase pleur evac sebagai ganti sistem tiga botol.
Prinsip Kerja WSD
 1. Gravitasi
Udara dan cairan mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih
rendah .
 2. Tekanan negatif
Udara atau cairan dalam rongga dada menghasilkan tekanan positif (763
mmHg atau lebih ) dalam rongga pleura
 3. Suction
Yaitu suatu kekuatan tarikan yang lebih kecil daripada tekanan atmosfir
( 760 mmHg )
 4. Water seal
Tujuan utama dari water seal adalah membiarkan udara keluar dari rongga
pleura dan mencegah udara dari atomsfer masuk ke rongga pleura.
KOMPLIKASI
 Komplikasi primer
1) Perdarahan
2) Edema paru
 Komplikasi lainnya
3) Tension pneumothoraks
1) Laserasi yang mencederai organ
4) Atrial aritmia
2) Perdarahan
3) Emfisema subkutis
 Komplikasi sekunder 4) Tube terlepas
1) Infeksi 5) Tube tersumbat
2) Emfiema
Perawatan pada klien yang menggunakan WSD

1. Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, bunyi nafas di daerah paru yg terkena & TTV stabil
2. Observasi adanya distress pernafasan
3. Observasi
4. Posisikan klien
5. Pertahankan hubungan selang antara dada dan selang drainase utuh dan menyatu
6. Gulung selang yang berlebih pada matras di sebelah klien. Rekatkan dengan plester
7. Sesuaikan selang supaya menggantung pada garis lurus dari puncak matras sampai ruang drainase.
Jika selang dada mengeluarkan cairan, tetapkan waktu bahwa drainase dimulai pada plester perekat
botol drainase pada saat persiaan botol atau permukaan tertulis sistem komersial yang sekali pakai
8. Urut selang jika ada obstruksi
9. atat kepatenan selang, drainase, fluktuasi, TTV klien, kenyamanan klien
INDIKASI PELEPASAN WSD

1. Produksi cairan <50 cc/hari


2. Bubling sudah tidak ditemukan
3. Pernafasan pasien normal
4. 1-3 hari post cardiac surgery
5. 2-6  hari post thoracic surgery
6. Pada thorax foto menunjukkan pengembangan paru yang adekuat atau
tidak adanya cairan atau udara pada rongga intra pleura

Anda mungkin juga menyukai