0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang power thresher, kapasitas perontokan, dan efisiensi perontokan. Power thresher adalah mesin yang digunakan untuk memisahkan gabah dari jerami. Kapasitas perontokan diukur dalam kg/jam dan menunjukkan massa gabah yang terlepas dari malai per satuan waktu. Efisiensi perontokan dihitung dengan membandingkan massa gabah yang terlepas dengan massa gabah yang dimasukkan ke dalam mesin.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Kapasitas Perontokan dan Efisiensi Perontokan Power Thresher
Dokumen ini membahas tentang power thresher, kapasitas perontokan, dan efisiensi perontokan. Power thresher adalah mesin yang digunakan untuk memisahkan gabah dari jerami. Kapasitas perontokan diukur dalam kg/jam dan menunjukkan massa gabah yang terlepas dari malai per satuan waktu. Efisiensi perontokan dihitung dengan membandingkan massa gabah yang terlepas dengan massa gabah yang dimasukkan ke dalam mesin.
Dokumen ini membahas tentang power thresher, kapasitas perontokan, dan efisiensi perontokan. Power thresher adalah mesin yang digunakan untuk memisahkan gabah dari jerami. Kapasitas perontokan diukur dalam kg/jam dan menunjukkan massa gabah yang terlepas dari malai per satuan waktu. Efisiensi perontokan dihitung dengan membandingkan massa gabah yang terlepas dengan massa gabah yang dimasukkan ke dalam mesin.
PERONTOKAN PADA POWER THRESHER DISUSUN OLEH : NUR YULIANA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BLITAR POWER THRESER
Adalah mesin yang dapat digunakan untuk
menjadikan padi sebagai gabah. Alat ini sebagai alat bantu petani sewaktu memisahkan gabah dari jerami pada proses perontokkan. KAPASITAS PERONTOKAN
Banyaknya massa butir gabah yang lepas
dari malainya per satuan waktu. Satuan kapasitas perontokan yang umumnya digunakan adalah kg/jam. EFISIENSI PERONTOKAN
Perbandingan antara butir atau massa gabah
yang terlepas dari malai dengan butir atau massa gabah yang dimasukkan dalam power thresher dan hasilnya dinyatakan dalam satuan persen. Perhitungan efisiensi perontokan dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan gabah yang terlepas dan gabah yang tidak terlepas dari malai padi.