Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN

DIKLAT
Aulia Rahma
Perkembangan
Model Pelatihan

Pelatihan merupakan suatu kosep perencanaan yang bertujuan untuk


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang (siswa binaan) agar
dapat berkembang dengan cepat dan modern. salah satu konsepnya sangat
bergantung pada kondisi sasaran (peserta pelatihan) dan trainer.
Model pelatihan pada awalnya dikembangkan hanya dilingkungan bisnis,
terutama melalui pemagangan, dimana kegiatan pembelajaran dilakukan
oleh warga belajar (sasaran didik) dan pelatih (trainer). Namun
sekarang beberapa institusi profesional banyak memiliki model pelatihan
yang berkembang pesat yang berdasarkan kebutuhan pembelajaran, proses
pembelajaran, evaluasi, tujuan dan tantangan lainnya.
Model Pelatihan
Induktif

Model ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis kebutuhan


belajar yang bersifat kebutuhan terasa (felt needs) atau
kebutuhan belajar dalam pelatihan yang dirasakan langsung
oleh peserta pelatihan. Pelaksanaan identifikasinya pun
harus dilakukan secara langsung kepada peserta pelatihan itu
sendiri.
a n
ih
a t
e l f
P t i
el u k
d d
Mo De Mengidentifikasi kubutuhan pelatihan dilakukan secara umum dan
sasaran yang luas. Dalam menetapkan kebutuhan pelatihan, dipilih
peserta dengan karakteristik yang sama dan dilakukan pengajuan
pertimbangan kepada seluruh peserta. Hasil identifikasi digunakan
dalam menyusun materi pelatihan yang bersifat menyeluruh.
Pelatihan jenis ini melihat latar belakang pendidikan, usia dan
jabatan. Kemudian dikembangkan ke proses pembelajaran dalam
pelatihan yang lebih khusus.
Ditujukan untuk menyesuaikan bahan bahan belajar sesuai
kurikulum dengan kebutuhan yang dirasakan peserta pelatihan.
Identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan secara terbuka
kepada peserta pelatihan yang sudah ada dikelas. Pelatih
Model
mengidentifikasi kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki Pelatihan
peserta dengan bahan belajar yang akan dipelajari. Tujuannya
untuk mendekatkan kemampuan yang ada dengan kemampuan
Klasik
yang akan dipelajari, sehingga tidak ada kesenjangan pada
peserta dalam mempelajari bahan yang baru.
Model Latihan
Keterampilan Kerja
(skill training
for the job)
Model ini mencakup empat langkah yang harus
ditempuh dalam penyelenggaraan pelatihan.
Langkah pertama, mengkaji alasan dan
menetapkan program latihan.
Kedua, merancang tahapan pelaksanaan
latihan.
Ketiga, memilih sajian yang efektif.
Keempat, melaksanakan dan menilai hasil
latihan.
Louis Genci
(1966))
Model Pengembangan
Strategi Latihan

Model ini terdiri atas lima langkah. Pertama,


menganalisis masalah latihan. Kedua,
merumuskan dan mengembangkan
tujuantujuan latihan. Ketiga, memilih bahan
latihan, media belajar, metode dan teknik
latihan. Keempat, menyusun kurikulum dan
unit, mata latihan, dan topik latihan. Kelima,
menilai hasil latihan.

Otto dan Glaser


(1970)
Model Rancang
Bangunan Latihan
dan Evaluasi
(training design
and evaluation Model ini terdiri atas tujuh tahapan kegiatan.
model) Ketujuh tahapan kegiatan itu adalah
menganalisis kebutuhan-kebutuhan latihan,
mengembangkan tujuan-tujuan latihan,
merancang kurikulum latihan, merancang dan
memilih latihan, merancang pendekatan
evaluasi latihan, melaksanakan program
latihan, dan mengukur hasil latihan.

Parker (1976)
Model Pelaksanaan
Pelatihan

Langkah pertama adalah mempersiapkan


kelompok belajar. Langkah kedua ialah
mengidentifikasi kebutuhan belajar dan analisis
tujuan latihan. Langkah ketiga adalah memilih
dan mengembangkan metode serta bahan
belajar. Langkah Keempat yaitu menilai
pelaksanaan dan hasil latihan.

Crone dan Hunter


(1980)
Model Tujuh
Langkah (the
seven-step model)
Pertama adalah melaksanakan identifikasi dan
analisis kebutuhan latihan. Kedua ialah merumuskan
dan mengembangkan tujuan-tujuan latihan. Ketiga,
merancang kurikulum latihan. Keempat, Memilih dan
mengembangkan metode latihan. Kelima,
menentukan pendekatan evaluasi latihan. Keenam,
melaksanakan program latihan. Ketujuh, melakukan
pengukuran hasil latihan. Langkah-langkah
hendaknya dilakukan secara berurutan.

Parker (1976)
Model latih 1.Mengidentifikasi kebutuhan, sumber-sumber, dan
an
Sembilan Centre for kemungkinan hambatan. 2. Merumuskan tujuan
Langkah. International
umum dan tujuan khusus latihan. 3. Menyusun dan
Education (CIE)
University of mengembangkan alat penilaian awal (pre-test) dan
Massachussetts alat penilaian akhir (post-test) peserta latihan 4.
Menyususn urutan kegiatan latihan dan
mengembangkan bahan belajar. 5. Melatih para
pelatih dan staf program latihan. 6. Melakukan
penilaian awal terhadap peserta latihan. 7.
Melaksanakan program latihan. 8. Melakukan
penilaian akhir terhadap peserta latihan. 9.
Melakukan penilaian program latihan dan
memberikan umpan balik.
Sekian
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai